Naima yang dipaksa menjadi penanggung jawab acara mewah yang diselenggarakan oleh keluarga suaminya, Padahal selama ini dia yang telah membiayai seluruh kebutuhan keluarga suami, Tapi suaminya diam saja ketika keluarganya memperlakukan nya layaknya pembantu dan bukan menantu.
Saatnya Naima bangkit Dari kebodohan yang dia lakukan selama ini, kisahnya penuh drama dan menguras emosi
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ummu Umar, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 5
Wajah mereka semua langsung berubah pucat pasi dan ketakutan, mereka memandang Nayma dengan ketakutan luar biasa.
"Sayang jangan seperti ini, maafkan aku, tolong, jangan seperti ini yah, aku akan meninggalkannya, aku sangat mencintaimu". Tyo maju untuk mendekati Nayma tapi Naima mundur selangkah.
"Tidak akan, sampai mati pun aku tidak akan memaafkan para benalu dan manusia tidak tahu diri seperti kalian, selamat membusuk di penjara".
"Naima, tolong maafkan ibu, tolong maafkan kami, jangan penjarakan ibu, ibu tidak mau di penjara, ibu akan lakukan apapun agar kami bisa bebas". Bu Alma berlutut dihadapan Nayma karena dia takut, dia benar-benar tak ingin merasakan dinginnya penjara.
"Bu". Tyo menatap ibunya dengan kasian.
"Baik, aku akan mengeluarkan kau dan anak perempuanmu, tapi rumah kalian akan aku jual dan mengganti uangku yang kalian pakai untuk merenovasi rumah itu dan uang perhiasan yang kalian curi dariku selama ini".
"Tidak akan". Teriak Andin tidak terima.
Bagaimana nasib mereka jika rumah itu dijual, itu rumah mewah yang mereka punya dan tidak kan mereka berikan kepada siapapun.
"Terserah pada kalian, dan kamu mas, jika kau mau keluar dari sini tandatangani surat cerai ini dan jatuhkan talak padaku sekarang juga". Nayma menatap suaminya dengan kesungguhan.
Tyo menggelengkan kepalanya, dia tidak akan melepaskan Nayma begitu saja, apalagi mendengar jika Nayma memiliki banyak warisan, dia akan hidup makmur jika terus bersama Nayma.
"Sayang tolonglah, jangan katakan kamu pisah dari aku, aku tidak bisa tanpamu". Rayu nya lagi berharap membuat Nayma luluh kepadanya.
Nayma memandang sinis dan merendahkan pada suaminya, dia pikir dirinya masih bodoh termakan gombalan tidak bermutu itu, selama ini dia terlalu bodoh sampai suami dan keluarganya memerasnya seperti sapi perah.
"Terserah padamu, selamat membusuk kalian semua dalam penjara, aku tidak peduli apapun, sekarang aku pergi, selamat menikmati hari kalian dipenjara". Nayma mengusap kepalanya gugup.
Dia berusaha terlihat baik-baik saja tapi tetap saja kegugupan tidak bisa dia hindari karena ini pertama kali dia melakukan pemberontakan kepada keluarga suaminya, selama ini dia pasrah saja jika memperlakukan dirinya semena-mena.
"Baik-baik, aku akan tanda tangan surat perjanjian itu, siapa yang akan membeli rumah mewah kami akan menjualnya sesuai yang kamu katakan". Pasrah ibu Alma karena tak ingin masuk penjara.
"Apaan sih bu, kenapa rumah mewah kita akan dijual, terus kalau ibu rumah ibu jual, kita mau tinggal dimana?? Tanya Andin dengan sangat kesal.
"Diamlah Andin, ibu tidak mau masuk penjara, uang itu bisa kita gunakan untuk biaya hidup kita kedepannya, tidak perlu risau toh suamimu ada, biarkan dia yang membiayai kita nantinya". Bu Alma berusaha membujuk sang anak.
"Itu bukan urusan saya". Aldo menatap mertuanya dengan dingin.
Sepasang anak dari ibu itu berbalik menatap Aldo dengan tatapan tidak percaya. Sedangkan Tyo tidak perduli dengan drama keluarganya, yang dia pentingkan sekarang bagaimana cara Nayma tidak menceraikannya.
"Ya tidak bisa gitu dong kamu sudah menikahi anak saya, otomatis semua beban selama ini ditanggungnya menjadi tanggunganmu". Marah bu Alma karena tidak terima perkataan menantunya itu.
"Terserah apa kata ibu, yang jelas jika saya keluar dari sini, saya tidak akan membiayai apalagi mengizinkan ibu tinggal bersama, kalau kami bersama, cukup ibuku saja dan anda bukan ibuku, lagian yah, laki-laki itu milik ibunya jadi ibu kejar anak lelaki ibu".
"Dasar menantu kurang ajar" Bu Alma menampar keras menantu lelaki nya.
Dia tidak terima dengan apa yang dikatakan menantunya itu, dia memperlakukan Nayma tidak baik karena berpikir jika nanti dia memiliki menantu laki-laki dia akan hidup enak karena kata Andin Aldo itu orang kaya Raya.
"Sudahlah berhenti kalian berbuat drama, kau Aldo, kau pikir akan bebas dari sini setelah semua ini, jangan harap, kau tidak memiliki apapun lagi bahkan ayah yang kau banggakan itu sekarang akan jatuh miskin karena aku akan mengambil semuanya jadi silahkan nikmati kehidupan kalian dipenjara".
"Kau, dasar perempuan kurang ajar". Amarah bu Lastri tidak terbendung dia menghampiri Nayma dan akan menghajarnya tapi tangannya belum sampai Nayma lebih dulu mendorongnya.
"Tidak usah sok melawan ku, kau hanya nenek tua sekarang, dulu aku tidak membalasnya karena ayahku melindungi kalian sekarang, dia sudah tahu siapa kau sebenarnya jadi jangan banyak tingkah". Hardik Nayma dengan kasar.
"Ayo Masuk ke Sel Kalian sejak tadi membuat keributan". Hardik Polisi dengan keras kepada mereka semua.
Para polisi itu menarik paksa mereka semua tapi Mereka memberontak sedangkan Tyo dan Bu Alma tidak punya pilihan lain selain menuruti apa yang diinginkan Nayma.
"Baiklah Nayma aku akan tanda tangan surut cerai dan perjanjian itu, aku tidak mau masuk penjara".
"Iya nak, ibu juga tidak mau masuk penjara, ibu akan tanda tangan surat jual beli rumah itu, tapi berikan waktu ibu membereskan barang-barang ibu yah". Ucapnya melemah.
Mereka semua tidak menyangka Jika Nayma yang lemah lembut dan sangat penurut itu kini berubah menjadi singa yang siap menerkam mereka.
"Maaf pak biarkan mereka, jika mereka mau menandatangani nya saya akan mencabut laporan untuk mereka". Ucap Nayma dengan sopan kemudian tersenyum lembut kepada para polisi."
"Baiklah bu jika seperti itu, ibu memang harus tegas pada orang yang menyakiti ibu, ibu bisa mendapatkan perlindungan hukum jika mereka kembali membuat keributan pada ibu". Ucap Pak Polisi dengan ramah.
"Terima kasih pak atas kerja samanya, tolong proses yang tadi karena itu tindakan kriminal menghilangkan nyawa adik saya".
"Tentu bu, bukti ibu sudah sangat kuat untuk menjerat mereka dalam pasal berlapis".
Nayma mengangguk kemudian pandangannya beralih kepada keluarga suaminya yang menatapnya dengan tatapan penuh penyesalan sedangkan Andin menatapnya penuh kebencian.
"Rumah kalian sudah laku 2 Milyar, Saya sudah mengambil 1 Milyar untuk biaya renovasi yang kalian ambil dan juga perhiasan saya, kalian bisa mengambil barang-barang kalian hari ini karena besok akan ada orang yang akan membawa barang-barang nya dan menempati rumah itu jadi silahkan pergi". Ucap Nayma.
"Mana uangnya?? Bu Alma menatap Nayma tidak sabaran.
"Saya sudah mentransfer rekening ibu, saya bukan kalian yang culas, kalian bisa lihat surat jual belinya, disana ada harganya dan kalian sudah tanda tangan ".
"Baiklah". Bu Alma menundukkan kepalanya setidaknya uang 1 Milyar itu bisa dia belikan rumah untuk mereka yang tidak terlalu besar.
Mereka semua berdebat untuk meminta uang itu tapi bu Alma tidak mau memberikannya, dia harus memiliki rumah karena dia tidak mau dimasa tuanya tidak ada tempat tinggal. Sedangkan Nayma sangat muak melihat drama yang tidak bermutu, dia keluar dari kantor polisi menuju parkiran mobilnya, pandangannya tertuju pada seorang yang baru saja pingsan dijalan.
"Bagaimana bisa, apa yang terjadi padanya?? Tanyanya dalam hati segera menolongnya
bahkan semuanya dilakukan hidup rumahtangga anaknya jadi berantakan....
sampai anknya sendiri sudah lelah hidup dengan ibunya selalu saja diatur...
apakah tyo masih berlanjut kerja diperusahaan pak bram ?
Wow keren Naima ...
mereka hanya tau sifat mu sekarang tapi menutup mata ketika dirimu diperlakukan seperti mesin atm dan pembantu bagi mereka.....
wah, seru nih menantikan bab selanjutnya...
dan bisa sukses walaupun jauh dari ibu.