NovelToon NovelToon
Hanya Sebatas Ranjang

Hanya Sebatas Ranjang

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Cinta Terlarang / Angst
Popularitas:4.3k
Nilai: 5
Nama Author: Fhatt Trah

Berawal dari ketidaksengajaan lalu berujung pada pernikahan yang tidak direncanakan. Nadia yang mencoba bertahan hidup dengan menggantungkan harapannya pada pernikahan yang hanya dijadikan sebagai hubungan sebatas ranjang saja, tak mengira hidupnya akan berubah setelah ia memberi Yudha seorang anak yang diidam-idamkan.

“Jangan berharap lebih dari pernikahan ini. Aku menikahimu bukan karena cinta, tapi karena kita sama-sama saling membutuhkan,” kata Yudha.

“Tapi bagaimana jika kamu yang lebih dulu jatuh cinta padaku?” tanya Nadia.

“Tidak akan mungkin itu terjadi,” sarkas Yudha.

Lantas bagaimanakah kelanjutan hubungan pernikahan Nadia dan Yudha yang hanya sebatas ranjang?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Fhatt Trah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 5. Hampir Salah Pegang

Hampir Salah Pegang

“Apakah pelukanku terlalu nyaman buatmu?”

Kalimat itu seperti sebuah perintah tegas untuk Nadia. Segera ia melepaskan diri dari rangkulan Yudha. Sembari meminta maaf berkali-kali ia lekas mengambil pakaian dari koper dan berlari ke kamar mandi untuk mengganti pakaiannya di dalam sana.

Usai berpakaian, Nadia kemudian bergegas keluar dan menemui Yudha dengan menundukkan wajahnya takut. Berkali-kali ia membungkuk meminta maaf sembari berharap dalam hati agar tidak diberhentikan dari pekerjaannya.

Menurut yang ia dengar dari Bu Nana, atasannya ini tidak segan-segan langsung memecat karyawan yang tidak becus bekerja. Kesalahan sekecil apapun tidak bisa ditoleransi, sehingga banyak karyawan yang kehilangan pekerjaannya akibat kesalahan yang mereka lakukan. Itu sebabnya mengapa Nadia bisa dengan cepat mendapatkan pekerjaan di hotel ini karena hampir setiap bulan ada saja karyawan yang dipecat.

Yudha duduk berpangku kaki di sofa dengan dua tangannya terlipat di dada. Beberapa kali ia meniupkan napasnya dengan kesal sembari memandangi wajah Nadia yang tertunduk.

Ada perasaan ingin marah saat ia melihat perempuan asing masuk ke dalam kamar pribadinya. Namun saat tanpa sengaja ia melihat seragam karyawan hotel berserakan bersama pakaian dallam di koper milik Nadia, amarahnya itu pun berusaha ia redam.

“Bereskan itu. Mataku sakit melihatnya,” titahnya sembari menunjuk koper yang terbuka milik Nadia itu dengan lirikan matanya. Koper itu terletak di depan, tak jauh dari kakinya.

Nadia pun terhenyak, baru menyadari ia membiarkan koper terbuka dengan isinya yang berantakan. Bukan main malunya Nadia saat ia memasukkan pakaian dallamnya bersama seragam pelayan hotel ke dalam koper itu. Begitu beres lekas ia berdiri kembali.

“Bodoh sekali kamu, Nadia. Sekarang apa yang harus kamu lakukan? Gimana kalau kamu dipecat? Mau cari kerjaan ke mana lagi kamu? Sudah untung kamu mendapatkan pekerjaan ini.” Nadia hanya bisa merutuki dirinya sendiri dalam hati. Betapa bodohnya ia mengapa sampai punya pikiran ingin menumpang tidur di dalam kamar atasannya ini.

“Siapa yang mengijinkan kamu masuk ke dalam kamar ini?” tanya Yudha kemudian. Selama ini tidak pernah ada yang berani masuk ke dalam kamar pribadinya ini, kecuali jika hendak dibersihkan. Lalu siapa perempuan yang dengan lancangnya malah bersenang-senang di dalam kamarnya ini?

Nadia semakin menunduk dalam. Ia takut jangan sampai Bu Nana terkena imbasnya. “Maafkan saya, Pak. Saya tidak bermaksud lancang masuk ke dalam kamar ini. Saya terpaksa.”

“Kamu bekerja di hotel ini?”

“Iya, Pak. Saya baru tiga hari bekerja di sini.”

“Kamu karyawan baru tapi sudah berani sekali masuk ke kamar saya.”

“Maafkan saya, Pak. Saya benar-benar minta maaf. Saya hanya bermaksud tidur semalam saja di kamar ini, karena saya tidak punya tempat tinggal lagi. Saya baru saja di usir. Mohon maafkan kesalahan saya, Pak.

“Kalau Bapak mau memarahi saya silahkan, Pak. Bapak mau memukul saya juga tidak apa-apa. Tapi tolong jangan pecat saya ya, Pak. Saya tidak punya tempat tinggal. Apa jadinya kalau saya juga tidak punya pekerjaan. Gimana caranya saya menyambung hidup kalau saya tidak punya uang.”

“Itu bukan urusanku. Yang aku tanyakan sama kamu tadi, siapa yang mengijinkan kamu masuk ke kamar ini?”

Nadia gelagapan, bingung antara harus jujur atau berbohong. Jika ia jujur ia takut Bu Nana kena imbasnya, dan jika ia berbohong ia takut ia dipecat.

“Nama kamu siapa?” tanya Yudha kemudian karena belum ada jawaban. Matanya mengawasi Nadia dari kaki sampai kepala.

“Sa-saya Na-Nadia, Pak. Nadia Indira.” Saking gugup, Nadia sampai tergagap. Bayang-bayang jika dirinya akan dipecat semakin tergambar jelas. Apalagi saat atasannya itu mengambil ponsel lalu mulai menghubungi seseorang.

“Jer, hubungi Bu Nana. Minta dia datang ke sini sekarang juga. Ada hal penting yang harus diselesaikan sekarang juga. Oh ya, jangan lupa minta data semua karyawan baru. Mungkin akan ada pemecatan dalam satu dua hari ini. Termasuk kepala pela_”

“Pak, Pak, saya mohon, Pak. Tolong jangan pecat Bu Nana. Saya yang salah, Pak. Bukan Bu Nana.” Nadia langsung bersujud tepat di bawah kaki Yudha, menaruh kedua tangannya di atas paha Yudha, sehingga membuat pria tampan itu terkejut.

Sambungan telepon langsung diputus. Yudha terkesiap saat merasakan kedua tangan Nadia menyentuh pahanya, hanya tinggal sedikit lagi tangan itu akan menyentuh bagian paling sensitif dari tubuhnya. Dan bisa dipastikan tangan itu akan membangunkan singa lapar yang sedang tertidur di balik celananya. Apalagi posisi Nadia itu persis seperti orang yang sedang ...

“Oh, shit!” umpat Yudha dalam hati.

“Saya yang memohon-mohon sama Bu Nana untuk mengijinkan saya tidur di kamar ini hanya untuk malam ini saja, Pak. Bu Nana sebenarnya sudah melarang saya, tapi saya yang memaksa. Jadi saya mohon, Pak. Jangan pecat Bu Nana.” Nadia berkata lagi tanpa menyingkirkan tangannya dari paha Yudha. Membuat napas Yudha menjadi tidak teratur.

Yudha bahkan sampai kehilangan fokus. Perhatian Yudha sekarang malah tertuju pada tangan Nadia yang masih menempel di pahanya. Sesekali matanya berpindah ke wajah Nadia yang terlihat manis tanpa riasan. Tanpa sadar Yudha menelan salivanya.

Wajah polos Nadia dengan kulit kuning langsat mulus tanpa noda itu membuat wajahnya sedap dipandang mata. Ditambah lagi hidung Nadia yang lancip, bibir tipis merah merekah, ditambah dengan sepasang mata bola berbulu lentik itu membuat jantung Yudha berdebar aneh.

Semakin aneh lagi saat tiba-tiba ia malah berimajinasi yang bukan-bukan tentang Nadia. Bayangan-bayangan mesum itu datang tanpa sengaja tanpa mampu ia cegah. Belum lagi suasana yang terkesan mendukung sekarang ini membuat bayangan-bayangan aneh itu mendebarkan jantungnya semakin menggila.

“Singkirkan tanganmu itu!” Tak tahan, Yudha sampai menghardik.

Nadia tersentak. Sontak langsung menarik tangannya dari paha Yudha, lalu segera berdiri. Perasaan takut bercampur malu membuat tingkahnya serba salah. Ditambah lagi jantungnya yang berdegup tak karuan, keringat dingin pun mulai berembun di dahinya. Matanya takut-takut mengintip wajah Yudha. Ekspresi wajah Yudha yang dingin dan datar itu malah membuat suasana serasa horor.

Tingkah Nadia itu tak luput dari perhatian Yudha. Yang entah mengapa malah membuat mata Yudha betah melihatnya. Apalagi ketika tiba-tiba bel pintu kamar khusus itu berbunyi. Tingkah Nadia terlihat semakin panik.

“Masuk!” seru Yudha kencang mengarahkan padangan pada pintu kamar yang tak berapa lama didorong terbuka dan menampakkan sosok Bu Nana yang datang tanpa seragam hotel karena memang jam kerja wanita itu sudah berakhir.

Bu Nana mempercepat langkahnya mendekat. Lalu berdiri di sebelah Nadia yang menunduk dengan kedua tangan saling bertaut.

Nadia terlihat takut saat tahu ternyata Bu Nana yang datang. Tadinya ia kira Bu Nana tidak akan datang. Nadia berusaha memutar otak mencari alasan yang akan ia gunakan untuk menyentuh hati pria itu agar jatuh iba kepadanya walaupun ia sudah melakukan kesalahan.

Ini merupakan kali pertama Nadia bertemu dan berhadapan langsung dengan atasannya itu. Beberapa hari bekerja di hotel ini ia hanya mendengar desas-desus tentang atasannya yang berhati dingin itu, yang tidak akan segan-segan memberhentikan karyawan jika kedapatan melakukan kesalahan.

Dengan hati berdebar-debar, Nadia tak henti berharap agar kesalahannya ini dimaafkan dan ia masih akan diberi kesempatan bekerja di hotel ini.

Jika dipecat, Nadia tak tahu entah ia harus pergi  ke mana lagi. Ia bahkan tak punya banyak uang untuk menyewa tempat tinggal.

“Pak Yudha memanggil saya?” tanya Bu Nana dengan wajah pucat dan takut. Ia sudah tahu penyebab ia dipanggil. Yang ia khawatirkan saat ini adalah pekerjaannya. Ia tahu ia sudah berbuat salah dengan mengijinkan Nadia bermalam di dalam kamar pribadi atasannya itu.

“Sudah siap menerima pemecatan?” balas Yudha bertanya. Membuat Bu Nana terkesiap.

-To Be Continued-

1
FT. Zira
aduh... ini Nadia nekat atau selera homornya yg kelwat tinggi sih/Facepalm//Facepalm/
FT. Zira
inttrogasi calon istri gini amat ya Yud🤭🤭
FT. Zira
kode keras ini namanya/Joyful//Joyful//Joyful//Joyful/
FT. Zira
mirisnya jadi bawahan/Facepalm//Facepalm//Facepalm/
FT. Zira
aku dukung Yudha untuk berpaling/Smug//Smug//Smug/
FT. Zira
keseringan ngalah sama aja bunuh diri dirimu Yud😮‍💨
𝕸𝖆𝖗𝖞𝖆𝖒🌹🌹💐💐
si Maura sok paling tersakiti...
Elisabeth Ratna Susanti
wah parah nih cowok
Elisabeth Ratna Susanti
wah mulai gaswat nih
🌞MentariSenja🌞
maukah kamu menjadi pacarku?
🌞MentariSenja🌞
ya gak salah klo nanti Yudha berpaling, aku dukung mlh.
ngomong rindu tp giliran diladeni ngomong capek ngantuk, kan pengin /Hammer//Hammer//Hammer/
🌞MentariSenja🌞
cinta jgn menjadikan kamu bodohlah Yud
🌞MentariSenja🌞
padahal katanya sakitnya gak ketulungan klo on fire to gak tersalurkan ...eeh ngomong apa sih 🤭🤧
FT. Zira
bahaya ini.. yg di tangan siapa pikirannya siapa🤧🤧
Fhatt Trah (fb : Fhatt Trah): udah mulai berhalusinasi dia🤭🤭 saking terlalu lama puasa
total 1 replies
FT. Zira
ketika cinta mulai bersemi😙😙
Fhatt Trah (fb : Fhatt Trah): belum cinta sih, lbh ke tertarik saja
total 1 replies
FT. Zira
yakin.. minta maaf.. bukan minta nambah.. ehhh🤭🤭🤭
Fhatt Trah (fb : Fhatt Trah): 😅😅😅😅 emang boleh nambah🤭🤭
total 1 replies
Mutinah Soheh
istri sudah selingkuh dengan dokter...
suami mulai ada tanda tanda dengan bawahnya....klop deh
Fhatt Trah (fb : Fhatt Trah): 🤧🤧🤧begitulah godaan kk
total 1 replies
🌞MentariSenja🌞
benerlah tolak aja, wong egois gitu...
🌞MentariSenja🌞
duh, lancar bgt bohongnya
🌞MentariSenja🌞
yaelah, mencumbu istri bayangin wanita lain, jadi takut nih...
🌞MentariSenja🌞: bangg bayiikk /Facepalm/
Fhatt Trah (fb : Fhatt Trah): ngeri ngeri sedap gimanaaaaa gitu🙄🙄🤭
total 2 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!