Hai Nama ku Azkia Andita besasal dari kampung datang ke kota untuk merubah nasib ku dan keluarga ku, Simak yuk kisah ku.
Kia.... teriak tuan muda anak majikan ku di dalam kamar nya karena aq bekerja di rumah keluarga Darren Anderson menjadi maid pribadi tuan muda di keluarga Anderson, aq menghampiri tuan muda dengan berlari secepat mungkin.
Iya tuan saya di sini, Kia masih mengatur nafasnya kala sampai di hadapan tuan muda Adrian Anderson.
Ck.. lama sekali kamu, carikan dasi yang lain, yang ini aku gak suka, sambil di lempar nya dasi itu ke arah Azkia.
"Baik tuan" Azkia pun mencari dasi lain yang cocok buat tuannya.
➖
➖
Adrian yang gelisah di ruangan tempat dia menunggu acara yg akan di selenggarakan dalam beberapa jam mendatang.
Bian apa kau sudah menemukan Siska?
Belum tuan anak buah ku sedang berpencar mencari Nona Siska.
*****
Nah loh apa yang terjadi 🤭
Yuk simak kelanjutan ceritanya 😅
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rembulan siang, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 6 PULANG
💝.....
💝.....
💝....
Setelah seminggu di rawat di rumah sakit dari kecelakaan waktu lalu, hari ini tuan Darren di perbolehkan pulang.
"Gimana dok, kondisi suami saya?" tanya Andini.
"Alhamdulillah Bu, kondisi nya saat ini sudah stabil, dan hari ini Pak Darren sudah boleh pulang."
"Alhamdulillah dok, syukur kalau begitu."
Setelah membereskan administrasi dan prosedur kepulangan suaminya, Andini dan Darren pun pulang dengan supir yg sudah di telpon nya tadi.
➖
➖
Di perjalanan yang sangat padat, karena kepulangan Darren dan Andini di waktu jam makan siang.
Tak memakan waktu lama 30 menit dari rumah sakit ke Mansion keluarga Anderson.
Bi Inah yang telah menunggu kepulangan tuan dan nyonya nya, dia menyambut di depan pintu masuk rumah tuan dan nyonya nya.
Mobil yang di Kendarai supir, yang berpenumpang tuan dan nyonya nya Bi Inah langsung mendekat mobil yang berhenti tepat di depan pintu masuk Mansion Anderson.
Bi inah membukakan pintu penumpang di belakang pengemudi sebelah kiri, sedangkan sang sopir membuka pintu mobil tepat di belakang nya.
"Selamat datang tuan dan nyonya, selamat atas kesembuhan tuan." Sambutan Bi Inah sambil menundukkan kepalanya hormat.
"Terimakasih Bi, hari ini masak apa Bi? Saya lapar, tadi tak sempat makan di rumah sakit!" sahut tuan Darren sambil tersenyum senang.
"Masakan yang tuan suka, mari masuk tuan, nyonya, makan siang sudah siap." sahut Bi Inah.
Mereka pun masuk, Darren yang masih lemas, di tuntun oleh Andini istrinya masuk menuju ruang makan.
Sesampainya di ruang makan, ada Azkia yang membantu menyiapkan makan siang, melihat tuan dan nyonya nya datang, dia bergegas mempersilahkan duduk pada tuan dan nyonya nya, dan membantu menuangkan nasi dan lauknya ke dalam piring, tuan dan nyonya nya.
Tuan Darren sedari tadi memperhatikan Azkia yang melayani mereka dangan cekatan dan tanpa segan, dia heran karena baru melihat Azkia.
Andini yang menyadari tatapan heran suaminya, dia pun angkat bicara.
"Pah pasti papah heran ya, itu maid baru, yang mengurus keperluan Adrian, waktu mamah mempekerjakan nya, papah masih di luar kota." jelas Andini sang istri.
Darren hanya mangut-mangut karena ia fokus dengan makanan yang sedari tadi yang sudah bikin ngiler.
Mereka pun makan dengan lahap, sampai sampai tuan Darren menambah nasi dan lauk-pauk nya.
Andini yang melihat suaminya begitu lahap, begitu senang, karena selama di rumah sakit, suaminya tak nafsu makan, tak pernah habis kalau waktu jam makan nya tiba.
"Pelan pelan pah makannya, tanang makanan gak akan habis kok." kata Andini sambil mengoda suaminya.
"Hehe... iya mah, papah kaya yang baru nemu makan seminggu ini." sahut Darren sambil cengengesan.
"Iya pah mamah tau kok, papah kan selama di rumah sakit makannya gak banyak dan gak pernah di habisin."
"Iya, karena makanan rumah sakit gak enak mah, eh tapi ngomong ngomong ini masakan kok beda dari biasanya ya mah?"
"Iya pah lebih enak dari biasanya ya mamah juga baru mau bilang ini loh. "
"Apa yang masaknya beda?"
"Gak tau pah, nanti kita tanya Bi Inah. "
Setelah itu mereka melanjutkan makannya, sampai selesai Andini pun memanggil Bi Inah.
"Bi Inah..... " panggil Andini.
"Saya nyonya. " Bi Inah menghampiri nya.
"Bi saya mau tanya, siapa yang masak hari ini? kok rasanya lebih enak dari biasanya?" tanya Andini.
sebelum di jawab Darren pun bertanya yang sama.
"Iya Bi ini benar-benar enak masakannya dari biasanya." tanya Darren juga.
Bi Inah merasa senang dengan ucapan tuan dan nyonya yang memuji masakan Azkia. "Maaf sebelumnya tuan nyonya, karena koki yang biasanya memasak, hari ini dia izin pulang karena anaknya sakit, dan selalu memangil ibunya, maafkan saya yang sudah lancang mengijinkan nya pulang." sambil menundukkan kepalanya Bi Inah merasa bersalah.
Suami istri itu berpandangan sejenak, lalu Andini pun bertanya kembali.
"Iya Bi tak apa, kan Bibi di sini kepala maid, urusan semua tentang seluruh maid itu tugas Bi Inah, terus siapa yang memasak?" tanya Andini lagi.
"Itu Azkia yang masakmasak nyonya, tuan, dia yang menawarkan diri membantu saya tadi." jawab Bi Inah.
"Azkia.... !" sahut tuan Darren yang baru mendengar nama itu.
"Itu pah yang tadi melayani kita loh." jawab Andini istri tuan Darren.
"Oh dia mah, wah masih muda tapi udah bisa masak seenak ini, papah suka banget sama masakannya." puji tuan Darren.
"Papah suka! kalau gitu dia, mamah tambah pekerjaan nya biar selama koki yang biasa itu izin, dia yang masak, gimana menurut papah?"
"Papah sih setuju aja mah, tapi dia bisa gak?"
"Eh iya kan dia harus urus Adrian juga ya pah, coba panggil Azkia dulu deh Bi."
Setelah mendengar perintah nyonya nya, Bi Inah pun izin memanggil Azkia.
Beberapa menit kemudian, Azkia dan Bi Inah sudah sampai di ruang santai menghampiri tuan dan nyonya nya.
"Tuan, nyonya ini Azkia, kalau gitu saya pamit." kata Bi Inah.
"Iya Bi terimakasih."
Azkia hanya diam sambil menundukkan kepalanya.
Akhirnya nyonya Andini mulai berkata pada Azkia.
"Azkia, saya mau tambah kamu pekerjaan kamu! apa kamu sanggup?" tanya Andini.
"Sanggup nyonya." jawab singkat padat jelas dari Azkia tanpa ragu.
"Wah kamu semangat benar, berapa usiamu?" tanya Darren.
"19 tahun tuan." jawab Azkia lagi.
"Wah masih muda," Darren langsung berpaling pada istri nya meminta jawaban.
"Iya pah masih muda tapi dia semangat kerjanya, dia itu anak yang berbakti juga pah!" sahut Andini
"Bagus saya suka itu, tenang saja, gaji mu di tambah kok." sahut Darren dengan senyuman yang membuat Azkia tenang.
"Kalau begitu, nanti makan malam, kamu yang masak lagi ya? bisa kan Azkia?" tanya Andini.
"Siap nyonya tuan laksanakan, kalau tak ada lagi saya pamit melanjutkan pekerjaan saya." jawab Azkia sambil menunduk hormat.
"Iya kia silahkan. " sahut tuan dan nyonya nya.
Lalu Azkia kembali melanjutkan pekerjaan nya, yang tadi sempat tertunda.
➖
➖
Sore harinya Adrian yang masih di kantor, siap siap untuk pulang, sudah tepat pukul 16.00 WIB, waktu nya jam pulang kantor.
"Hah... akhirnya selesai juga kerjaan ku, aku harus cepat pulang, papah udah di rumah juga." monolog Adrian.
Bian yang sudah siap pulang menghampiri bosnya di ruangan.
"Tuan mobil sudah siap di lobi, apa mau pulang sekarang?" tanya Bian.
"Oke Bi, kita pulang langsung ya? Papah udah pulang dari rumah sakit."
Bian yang mendengar merasa bahagia, bos besar nya akhirnya sudah pulang dari rumah sakit.
"Siap Bos. " sahut Bian.
Kring.... kring....
➖
➖
Nah siapa hayo yang nelpon dan ke siapa nelpon nya 🤭
Lanjut nanti ya 🏃♀️🏃♀️🏃♀️