Astri Wijaya mengenal Pasquela Sioulus sebagai pria yang tampan dan disukai banyak wanita.
Dia tidak berharap lebih untuk dicintai dan dimiliki oleh Pasquela, karena ia tahu apa yang harus diterimanya saat ia menerima seorang Pasquela Sioulus.
Perjalanan cinta mereka seperti menyusuri jalan sunyi hanya berdua tanpa mengetahui apakah ada rintangan didepannya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Aryani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode 6
" Astriii, kamu sudah bangun belum ?," tanya Gita dari luar.
" Sudah Mba," jawabnya sambil membuka pintu kamar.
" Sudah mandi ?."
" Belum. Aku tadi mau mandi tapi ada Nenek, jadi aku beres-beres dulu."
"Owh, tinggal mandi saja ?, ya sudah mandi sana!, kamar mandinya sudah kosong," kata Gita.
Sambil membawa handuk, Astri menuju kamar mandi dan tidak berapa lama sudah terdengar suara air yang mengguyur tubuh.
" Astri sudah bangun Gita ?," tanya Nenek.
" Sudah Nek, sekarang sedang mandi."
"Khay bilang jam berapa pesawat nya ?."
" Jam sepuluh Nek , nanti kita berangkat jam delapan saja agar tidak terlalu lama menunggu nya. Gita rasa lalu lintas tidak terlalu macet, karena sekarang hari libur."
" Kebandara kita pesan mobil atau bagaimana ?."
" Nanti sopirnya Ibu Khayrani akan datang mengantar kita ke bandara setelah itu dia langsung berangkat ke Malang."
" Maksudmu sopir itu juga akan ke Malang ?, mengapa harus naik pesawat kalau ada orang yang mau kesana dengan membawa mobil pribadi."
" Ibu mau kita naik pesawat agar nenek tidak lelah dan bosan," jawab Gita kalem.
"Khay itu memang selalu perhatian pada kita meskipun hal itu tidak perlu," kata Nenek Sukma tersenyum.
Tepat jam 7 pagi, Pak Eko sopir yang akan mengantar mereka ke bandara sudah tiba dirumah Nenek Sukma.
" Selamat pagi Mba, saya Eko yang akan mengantarkan ke bandara sekaligus mengantar mobil ke Malang ," kata Eko memperkenalkan diri.
" Iya Pak, tadi ibu sudah beritahu saya." jawab Gita.
" Bapak sudah sarapan ?." tanya Astri.
" Sudah Mba. Kita mau ke bandara jam berapa Mba ?."
" Setengah jam lagi kita berangkat ya pak. Jalanan lancar kan ?." kata Gita .
" Lancar Mba ."
" Gitaa, Astri kalian siapkan makanan dan minuman untuk dibawa sopirnya. Jadi dimobil ada makanan biar pak sopirnya tidak iseng sendirian mengemudi." kata nenek membuat Astri tertawa.
" Nenek ada-ada aja. Memangnya makanan bisa bicara ?,"tanya Astri membuatnya mendapat cubitan dari Gita.
" Pak Eko ini makanan dan minuman untuk Bapak selama perjalanan. Kami nitip barang-barang kami ya Pak ," kata Astri.
" Iya Mba terimakasih. Mba kalau masih ada barang yang mau dibawa masukan kesini saja ?."
"Iya Pak. "
Setelah semuanya disusun dan dirapikan yang akan dibawa ke Malang, Pak Eko segera mengantar mereka ke Bandara Halim PK, setelah itu melanjutkan perjalanan ke kota Malang.
Kurang lebih 2 jam mereka baru tiba di Bandara Abdurahman Saleh kota Malang, dari waktu yang tertera di tiket perjalanan yaitu 1.30 menit.
Dengan menaiki taxi mereka menuju rumah Nenek Sukma.
" Akhirnya sampai rumah juga," kata Astri setelah tiba dirumah Nenek.
" Nek, kami ke rumah sebelah dulu ya," kata Gita pada Nenek.
" Ya. Nenek juga mau istirahat dulu." kata Nenek Sukma.
Gita dan Astri segera menuju rumah yang pernah ditempati Khayrani ketika tinggal di kota Malang.
" Mba, aku istirahat dulu ya ." katanya menuju kamar.
" Iya. Mba juga mau istirahat."
Mereka berdua menempati kamar masing-masing. Astri menempati kamar Alessia sementara Gita menempati kamar kerja yang sudah dirubah fungsinya. Mereka berdua tidak ada yang mau menempati kamar utama, karena merasa tidak sopan jadi mereka hanya membersihkan saja.
Sambil berbaring Astri melihat handphone nya dan ia melihat ada pesan masuk di aplikasi sosmed nya.
" Hah, tahu dari mana dia sosmed aku ?," tangannya dalam hati ketika mengetahui Pasquela yang mengirim pesan.
" Hallo Astri," isi pesan Pasquela.
" Hai juga ," balas Astri.
" Sudah sampai ?."
" Baru saja, apa ada sesuatu ?."
" Iya, kamu lupa berpamitan padaku ."
" Loh, memangnya diharuskan?."
" Tentu saja. Bukankah kamu akan jadi karyawan ku ?, jadi sudah pasti kamu harus berpamitan ."
" Akan Tuan, dan itupun belum pasti ."
" Memangnya kamu tidak mau jadi pegawai ku ?."
" Belum terpikirkan."
" Astri, boleh aku tahu alamat mu di Malang ?,"
" Aku tinggal dirumah ibu Khayrani, jadi kamu bisa tanya alamat nya pada beliau."
" Ya sudah, nanti akan aku tanyakan ?."
Astri tersenyum membaca isi percakapan mereka yang sangat garing dan ia pun meletakkan handphone nya dimeja nakas. Lalu berusaha untuk memejamkan matanya.
emang hrs ketemu sm astrid