Demi menghindari kekasihnya yang overprotective, kasar, dan pemarah, Cathleen terpaksa menjebak seorang pria di sebuah club malam. Dia bermaksud untuk mendesak dan meminta pertanggung jawaban orang itu untuk menikahinya setelah kejadian tersebut.
Pria yang dijebak oleh Cathleen adalah Gerald Gabriel Giorgio. Seorang pria berhati dingin yang masih mencintai sang kekasih yang sudah lama menghilang akibat sebuah insiden.
Namun, tak disangka, rencana Cathleen tidak sesuai dengan harapannya.
.....
“Berapa harga yang harus ku bayar untuk tubuhmu?”
“Aku bukan wanita malam yang bisa dibayar menggunakan uang!”
“Lalu, apa yang kau inginkan?”
“Kau harus menikahiku!”
“Tidak!”
Gerald menolak permintaan Cathleen dengan tegas. Mampukah Cathleen memperjuangkan agar rencana awalnya bisa tercapai? Ataukah dia harus melanjutkan hidup dengan sang kekasih yang overprotective, kasar, dan pemarah?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon NuKha, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Part 6
“Jika kau mau ku antar sampai ke tempat tinggalmu, maka diam!” titah Gerald dengan menatap dingin. Meskipun Cathleen cantik, tapi tidak membuat hati Gerald bergetar sedikit pun.
“Oke.” Cathleen menutup mulut dan menggerakkan jari seolah tengah mengunci. Daripada pulang sendirian, lebih baik diam tapi diantar.
Gerald pun kembali melajukan mobil. Dia tidak bertanya di mana alamat yang harus dituju. Pria itu seakan sudah tahu lokasi mansion keluarga Pattinson.
Cathleen sampai melongo saat kendaraan roda empat itu sudah berhenti tepat di depan gerbang mansion keluarganya. “Bagaimana kau tahu alamat ini?” celetuknya.
Dan membuat Gerald yang baru saja memencet klakson pun melirik ke arah Cathleen. Dia tidak berbicara, hanya memberikan isyarat tangan mengunci mulut untuk mengingatkan wanita itu agar diam tak banyak bicara apa lagi bertanya.
Gerbang mansion Pattinson pun dibuka oleh petugas setelah Gerald menurunkan kaca mobil hingga memperlihatkan Cathleen. Dia melajukan kendaraan itu dan berhenti tepat di depan gedung utama yang merupakan bagunan terbesar di area itu.
Gerald tidak memberikan perintah apa pun. Dia cukup membuka lock door secara otomatis agar Cathleen bisa membuka pintu.
Sebelum turun, Cathleen menghela napas seraya menatap ke arah Gerald yang tak memandangnya sedikit pun. ‘Apa rencanaku akan gagal? Tapi aku tak mau hidup selamanya dengan Edbert,’ gumamnya dalam hati.
Gerald yang sudah menunggu Cathleen turun pun menatap tajam wanita yang tak kunjung pergi dari mobilnya.
“Iya, aku turun sekarang,” ucap Cathleen yang sadar jika Gerald sudah mengusirnya.
Dengan wajah cemberut karena rencana gagal, Cathleen pun turun dari mobil. Dia meninggalkan obat kontrasepsi di atas jok.
“Heh!” panggil Gerald.
Cathleen otomatis menengok ke arah mobil yang kacanya sedang diturunkan. “Hah heh hah heh. Cathleen! Namaku Evanthe Cathleen Pattinson. Bagus-bagus orang tuaku memberikan nama, seenaknya dipanggil heh.” Dia mengomel karena tidak senang dengan panggilan yang diberikan oleh Gerald.
“I don’t care.” Gerald tidak peduli protesan Cathleen. Dia menyodorkan papperbag berisi obat kontrasepsi ke arah wanita yang katanya sudah dinodai olehnya.
Cathleen menyambar barang itu dengan wajah ditekuk. Dia langsung masuk begitu saja tanpa mengucapkan terima kasih pada Gerald. Saat ini perasaannya sedang kecewa. “Misi gagal,” cicitnya saat menginjak tempat tinggal milik orang tuanya.
Saat Cathleen hendak menaiki tangga ke lantai dua, ada seorang pelayan yang datang menghampirinya. “Nona, tadi pagi ada Tuan Edbert mencari Anda.”
Informasi itu membuat Cathleen mengurungkan niat kembali ke kamar, justru berbalik hingga mata bisa menangkap jelas pelayan tersebut. “Lalu, kau menjawab apa?” tanyanya dengan sedikit panik.
“Menginap di penthouse Nona Alceena bersama Tuan dan Nyonya.”
“Terus, sekarang Edbert di mana?”
“Sudah pulang lagi ke New York. Dia hanya menitipkan pesan agar Nona menghubunginya kalau sudah pulang.”
Cathleen mengembuskan napas lega karena tidak bertemu dengan sang kekasih. “Oke, terima kasih atas informasimu.”
Cathleen melanjutkan menaiki anak tangga dengan tidak bersemangat. Rasanya lemas sekali mengingat Edbert pasti akan kembali ke sini lagi sampai berhasil membawanya pulang ke mansion Grisham yang ada di New York.
Cathleen merebahkan tubuh di atas ranjang secara kasar. “Oh nasib, dahulu aku sangat ingin dicintai oleh seorang pria. Dan kini mendapatkan kekasih yang mencintaiku tapi tidak bisa membuatku nyaman di dekatnya.”
...*****...
...Ngeluh mulu kerjaan lu Cath. Bersyukur kek udah dikasih cowok...
😆😆😆😆😆😆
jgn semua lu embat