Squel dari putri perawan milik daddy
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nila KingShop Wati, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Sesuatu yang Mengganggu
Catatan \=
Seri Edo & vio kisah flash back yaaa jatuhnya kisah mereka masuk di sebelum novel putri Perawan milik daddy, secara pas di novel putri Perawan milik daddy hubungan mereka sudah terlalu dalam.
Seri Lea & Luck alur sekarang setelah novel putri Perawan milik daddy😘😇🙏
********
Edo berjalan dengan tergesa-gesa dari arah parkiran bandara menuju ke arah terminal kedatangan, sejujurnya bola mata laki-laki itu masih cukup mengantuk saat sang kakak ipar berkata putri nya pagi ini tiba di Jakarta.
Terdengar sedikit mengganggu bagi Edo, dia harus menerima kedatangan anak kecil di apartemen nya, sang kakak ipar dan saudara perempuan nya meminta Edo menampung putri nya selama putri nya menyelesaikan SMA nya di Jakarta.
"2 tahun yah do, nggak lama kok. Siapa lagi yang bisa kami percaya selain kamu"
"Shhhhh benar-benar mengganggu ketenangan"
Rutuk Edo dengan perasaan yang cukup kesal.
Kaki nya terus melangkah ke terminal kedatangan,mencoba mencari sosok gadis keci itu sambil membawa sebuah Karton besar yang tertuliskan Nama vio disana.
Saat seorang gadis melambaikan tangan nya ke arah Edo, gadis itu melesat mendekati Edo, meneluk erat tubuh laki-laki itu dengan Gerakan yang begitu agresif hingga membuat Edo tersentak kaget, kemudian tiba-tiba gadis itu mencium Edo dengan cepat.
Oh shi..t.
Edo seketika mengumpat, gerakan gadis itu jelas mengganggu dirinya, terlalu agresif hingga membuat sesuatu di bawah sana bergejolak secara tiba-tiba.
"Uncle, apa kamu tidak merindukan aku? kamu tidak memberikan aku Pelukan Hangat balik atau bahkan ciuman"
Rutuk gadis itu kemudian.
Seolah-olah baru tersadar dari lamunannya, Edo dengan cepat menetralisir keterkejutan nya, mencoba menatap wajah gadis yang ada di hadapannya itu.
Edo fikir sejak kapan gadis ini tumbuh menjadi se dewasa ini? terlihat begitu matang, dengan wajah yang cantik, bukit kembar berisi,bagian belakang yang padat berisi pula,tubuh yang cukup menjulang tinggi, bibir merah merona, bola mata indah dan....
Seketika tingkat andrenalin Edo melonjak tiba-tiba, sebuah hasrat yang terpendam cukup lama tiba-tiba mencuat seketika.
Oh shi..t, Edo apa yang kamu fikirkan? apa kamu sudah gila?.
Edo mengumpat Dirinya sendiri didalam hati.
tidak habis fikir bagaimana otak nya merespon aneh soal keponakan nya sendiri, barangkali Edo ingin cari mati jika sampai beranggapan yang tidak-tidak soal sang keponakan.
"Uncle?"
Sang keponakan bicara dengan nada yang sedikit keras, menepuk dada Edo beberapa kali.
"Ada apa? uncle melamun?"
Tanya nya lagi sambil menaikkan ujung alisnya.
"Come kita kembali ke apartemen"
Edi berusaha menyadarkan diri, membuang pemikiran tidak-tidak didalam kepalanya itu.
"Tidak ingin memeluk balik diri ku?"
Tanya Vio kemudian.
Alih-alih menjawab dan memenuhi permintaan gadis itu, Edo dengan cepat berkata.
"Berikan aku koper mu"
"Tapi uncle"
"Ingat jangan meminta ku memeluk mu atau mencium mu, usia kamu bukan lagi anak-anak, sudah cukup tidak pantas untuk bersikap seperti seorang anak-anak"
Seketika saat mendengar ucapan uncle nya, gadis itu menekukkan wajahnya.
"Memang nya itu salah? uncle sudah banyak berubah"
Gadis itu mulai mengeluarkan ekspresi kesal saat melihat sang uncle terlihat begitu dingin menyambut kedatangan nya.
"Apa uncle tidak menyukai aku?"
Tanya gadis itu sambil menyerahkan koper nya pada Edo.
"Berhenti menanyakan soal hal-hal yang tidak penting"
Ucap Edo sambil membalikkan tubuhnya, berjalan melangkah lebih dulu ke arah depan.
Gadis itu tampak kesal menatap punggung sang uncle.
isshhhh Awas saja.
Rutuk dia didalam hati.