NovelToon NovelToon
Sekretaris Kesayangan

Sekretaris Kesayangan

Status: tamat
Genre:Teen / Romantis / Komedi / Tamat / Kehidupan di Kantor / Sekretaris
Popularitas:71.6M
Nilai: 4.9
Nama Author: RizkiTa

Inayah Ayudia seorang gadis polos berusia 21 tahun, menjadi sekretaris dari seorang Pimpinan Perusahaan Property terbesar di kota Jakarta, bernama Ibrahim Arsenio Cipta berusia 28 tahun.

Karena keseringan bersama, lama kelamaan antara Bos dan Sekretaris itu saling membutuhkan satu sama lain. Akankah tumbuh perasaan cinta diantara mereka, dan apakah hubungan mereka berjalan dengan mulus ketika ada perbedaan status sosial?

Mampukah Inayah yang berasal dari keluarga sederhana masuk kedalam kehidupan seorang Ibra yang berlimpah dan bergelimang harta. Simak kisah mereka ya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon RizkiTa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bos Nyebelin

“Baiklah, Anda boleh kembali keruangan, terimakasih.” Ucap pria itu pada kepala HRD.

Bu Ria, jangan pergi. Jangan tinggalkan saya disini. Argh. Inayah masih saja menunduk, ia tak berani menatap pria yang berada dihadapan nya itu.

“Kenapa kamu terus melihat ke bawah? Apa lehermu bermasalah?” Suaranya yang khas memecahkan keheningan.

“Enggak Pak.” Kemudian Inayah mulai mengangkat kepalanya memberanikan diri melihat pria yang ada di hadapannya.

Saat itu Inayah berharap kalau penglihatan nya salah, ternyata tidak. Pria itu benar pria yang sama dengan pria yang tadi pagi ia senggol dan ia marahi dengan kasar.

“Kamu sudah tahu kan siapa saya?” bangkit dari kursi panasnya.

“Sudah Pak,”

“Siapa?”

“Bapak CEO baru perusahaan ini,”

“Lalu? Kamu sudah tahu kan nama saya?”

“Ibrahim Aesenio, Pak,” Ucapnya tanpa ragu.

“Sudah sana keluar, ruangan kamu bukan disini!” ucapnya.

“Lalu dimana Pak?” Tanya Inayah polos.

“Tuh,” menunjuk keluar dengan wajahnya. Inayah pun paham ia segera melangkahkan kakinya keluar ruangan itu

"Kamu ini sungguh tidak inisiatif," Inayah mengehentikan langkahnya, dan berbalik.

"Maaf Pak, apalagi salah saya?" Inayah memasang wajah memelas.

"Kenapa tidak bertanya tentang pekerjaan? kamu mau enak-enakan duduk tanpa kerja ya?" sambil bertolak pinggang, mendekati Inayah.

"Maaf Pak, Bapak kan bisa langsung perintahkan saya," Jawab Inayah menunduk. Entah sudah berapa kali dia mengucapkan kata maaf semenjak berada di ruangan ini.

"Tapi saya suka dengan karyawan yang punya inisiatif," Jawabnya. suara dan nada bicaranya benar-benar terdengar angkuh.

"Apa yang harus saya kerjakan Pak?" Inayah menghela nafas.

"Tolong kamu beritahu pada seluruh karyawan bagian Marketing untuk meeting satu jam lagi." Pria itu berbalik, membelakangi Inayah kemudian melihat ke jendela. jendela yang lebar memperlihatkan seluruh pemandangan kota yang terlihat dari lantai delapan, hanya bisa dilihat diruangan ini.

"Baik Pak," Inayah segera keluar dari ruangan itu, ia bingung bagaimana cara memberitahu seluruh karyawan marketing untuk mengabarkan bahwa bos sombong itu ingin meeting satu jam lagi.

Sepertinya cuma cara ini yang bisa kulakukan.

Inayah turun ke lantai lima, pertama ia masuk ke ruangan Marketing VIP, tanpa menoleh kekiri dan ke kanan ia langsung masuk ke ruangan Ridwan.

"Permisi Pak,"

"Iya Inayah ada apa?"

"Pak, saya sudah di pindah tugaskan oleh kepala HRD, sekarang saya menjadi sekretaris Pak Ibrahim Arsenio, CEO baru di perusahaan ini, dan barusan beliau memerintahkan saya untuk memberitahu kepada seluruh karyawan bagian marketing untuk mengikuti meeting__." Ucapan Inayah terhenti.

"Penjelasan kamu terlalu panjang Inayah, saya sudah tahu." Jawab Ridwan sambil tersenyum.

"Oh begitu," Inayah mengangguk.

"Bapak sudah tahu kalau saya berganti posisi?" Ucapnya lagi.

"Dan saya juga sudah tahu kalau sebentar lagi Ibra mengadakan meeting." Inayah mengerutkan dahi, dari mana Ridwan bisa tahu, dan mengapa Ridwan hanya menyebutnya dengan panggilan Ibra.

"Maaf Pak kalau saya boleh tahu, Pak Ridwan tahu dari mana kalau sebentar lagi meeting ?" Inayah memberanikan diri untuk bertanya.

Ridwan tersenyum dan mengambil ponselnya yang berada di hadapannya.

"Nih," sambil memperlihatkan sesuatu di layar ponselnya.

Gue baru nyampe nih, sebentar lagi kita meeting ya. sampaikan pada semua bawahan lo. anak-anak marketing.

Inayah hanya mengangguk.

Chatnya terlihat nggak formal, apa mereka udah akrab? lantas kenapa dia menyuruhku untuk memberitahukan lagi kepada seluruh tim marketing?

"Inayah, kenapa bengong? ada lagi yang mau kamu sampaikan?"

"Eh, enggak Pak, ya sudah saya permisi." Inayah melangkah lagi keluar, yasmin memanggilnya pelan.

"Na, Ina...," Inayah hanya menoleh sedikit ke Yasmin, kemudian memberikan gerakan bahwa nanti ia akan menghubunginya melalui ponsel karena sekarang ia sangat terburu-buru.

Si Ina kenapa? kok aneh banget, dan kenapa dia nggak di ruangan ini?

Yasmin bertanya-tanya.

Sesampainya di lantai delapan,

"Permisi Pak, mereka sudah tahu kalau sebentar lagi meeting," Ucap Inayah.

"Memang iya, saya hanya memberikan sedikit hukuman kepadamu karena sudah berbicara kasar pada saya saat di lift tadi pagi," Ucapnya, Inayah terdiam mengakui kesalahannya.

"Maaf Pak, andai saya tahu bapak adalah Bos disini, mana mungkin saya melakukan itu," Inayah tertunduk ia benar-benar takut.

"Kenapa kamu takut saya pecat? hahaha." Tawa itu terdengar sangat mengejek, membuat hati Inayah seperti teriris.

"Iya Pak," Jawab Inayah pelan.

"Ya udah itu tadi hanya tindakan perkenalan, saya tidak seperti yang kamu bayangkan kok, sekarang mari kita berdamai," Ibra menyodorkan tangannya pada Inayah untuk berjabat.

Inayah terbengong apa aku nggak salah lihat? dia mengajakku berjabat tangan.

Kemudian Inayah mencoba menyambut tangannya

"Kelamaan," Ucap Ibra sambil menarik tangannya kembali.

Ya ampun ini orang maunya apa sih? untung aja stok sabarku berlimpah.

"Baiklah Pak, jika ada keperluan lagi Bapak bisa memanggil saya, permisi." Inayah melangkah keluar ruangan megah itu, dan duduk diluar di tempat yang sudah disediakan, ada sebuah meja kursi dan sebuah komputer.

Nyesal aku tadi pagi bentak-bentak dia. Ah tapi mana aku tahu kalau dia bos disini? Yang lalu biarlah berlalu.

***

Kak, sumbang like, koment nya dong 😊😎

1
pebri hastuti
Luar biasa
Emai
penulis nya ninorang Jawa ya. ngerti nek berserakan tu diibaratkan kayak kapal pecah wkwkwkwk
Emai
sweet banget. ceritanya simpel gak neko2 natural rapi apik
Nifatul Masruro Hikari Masaru
buah jatuh tak jauh dari pohonnya
Rynda Atmeilya
Luar biasa
kaki novel
mantap🥰🥰💯
Faris Fahmi
diliat dari manapun Inayah emang salah
kerja apapun
mSak tidur di jam kerja
dan LG Inayah ini gak ada sopan2 nya sama atasan
wajar Ibra bilang gak tau diri
Julia Juliawati
nyimak dl
Siti Ardiyanti
Luar biasa
Revalina
ayah dan ibu mu terlihat baik Inayah, cobalah berkata jujur mungkin mereka akan memberikan atau memaklumi dirimu.
Revalina
tau sihhh Inayah tuhhh salahh, tapi kan di sini posisinya Inayah tuh gak ada pengalaman dalam menjadi sekertaris dan Inayah juga baru terjun di dunia kerja wajar sihh banyak kesalahan ya walaupun gak di benarkan juga tidur saat jam kerja itu sihh menurut ku.
Maria Kibtiyah
typo merah bata masa merah bella
Maria Kibtiyah
aneh aja ada ceo mohon2 sama sekertarisnya
Maria Kibtiyah
lah bego aja lg kerja ko tidur
Evi Nopianti
bagus ceritanya
Ari_nurin
kok kakak' nya g dtg adiknya nikah .. 🤔 kok hanya papa mama dan adiknya yg menemani akad nikah Ibra?
septiana ar-rida
Kecewa
septiana ar-rida
Buruk
Far~ hidayu❤️😘🇵🇸
Luar biasa
Far~ hidayu❤️😘🇵🇸
ternyata itu ayah Ibra teman lama ayah Inayah
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!