ini adalah lanjutan cerita pendekar pulau es 1,2 dan 3,mungkin cersil pendekar tongkat naga adalah cerita terakhir dari Pendekar pulau es.
semoga para pembaca dapat terhibur dengan cerita yang saya ini.
untuk para pembaca yang belum puas saya mohon maaf.
ini adalah cerita fantasi.
selamat menikmati.....
Cia Tze Zu yang hilang saat berlatih akibat terbawa angin yang sangat kencang hingga ke tengah gurun yang sangat panas.
berhari hari Cia Tze Zu mengarungi gurun pasir yang sangat luas itu tanpa makan dan minum.
hingga akhirnya dia harus kehilangan tenaga dan tidak sanggup untuk berjalan lagi diapun tak sadarkan diri di gurun pasir yang sepertinya tidak ada ujungnya.
Cia Tze Zu pun merasakan kalau saat ini ajalnya akan tiba,walau masih berumur sepuluh tahun Cia Tze Zu tidak pernah menangis di saat nafasnya mulai sesak
karena nyawanya sudah di ujung kerongkongannya seorang kakek dengan janggut yang sangat panjang berkelebat membawa Cia Tze Zu.
berkat ilmu yang di miliki kakek itu berhasil menyelamatkan Cia Tze Zu dari kematiannya.
kakek itupun mengangkat Cia Tze Zu sebagai muridnya karena menganggap Cia Tze Zu adalah anak yang sangat unik.
beruntung Cia Tze Zu di angkat menjadi murid kakek itu yang tidak lain adalah guru dari dewa emas
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon BilQis Natasya Putriyanti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BERLATIH JURUS TONGKAT NAGA
hari semakin berganti,tak terasa Zu sudah mempelajari beberapa jurus sakti milik Hong Xiang yang,Zu mulai tumbuh dewasa,dengan tubuh tegap,karena Hong Xiang yang memberi latihan fisik pada Zu di luar kemampuan Zu sendiri.
bahkan Zu beberapa kali tidak sadarkan diri saat Hong Xiang yang memberi latihan fisik pada zu,sungguh latihan yang di beri Hong Xiang yang pada Zu membuat tubuh Zu yang baru berusia 15 tahun menjadi lebih dewasa di bandingkan dengan seusianya.
walau tubuh Zu sedikit lebih hitam saat di banding saat pertama kali Zu di temukan oleh Hong Xiang yang di gurun pasir,tetapi wajah Zu malah menjadi semakin tampan dengan lesung Pipit di kedua pipinya,dan gingsul yang menghiasi gigi gigi putihnya,membuat wajah Cia Tze Zu semakin tampan
” Zu..kamu kini sudah mengusai jurus tangan kosong,kini kamu akan kakek ajarkan jurus menggunakan senjata,apa yang cocok bagimu Zu pilihlah di samping kakek ada beberapa senjata,silahkan kamu pilih mana yang cocok bagimu zu.”
Zu pun mendekati Hong Xiang yang dan memilih senjata yang di inginkannya.
tetapi Cia Tze Zu lebih memilih sebuah tongkat yang berukuran seukuran tinggi dadanya,dan memiliki hiasan kepala naga.
” kakek boleh kah saya memilih tongkat ini?”
” silahkan Bu Ki,satu alasan buat kakek mengapa kamu memilih tongkat ini?bukankah banyak senjata yang lebih bagus daripada tongkat itu?”
” entahlah kek,saya punya paman dan dia pernah mengajarkanku jurus tongkat,dan saya lebih tertarik dengan tongkat dari pada pedang.”
” bukankah pedang lebih efektif dalam melumpuhkan lawan Zu?"
” Zu tidak terlalu suka membunuh kek,walau hati kecilku mengatakan membunuh lawan lebih menyenangkan dari pada memaafkannya kek.”
” Hem....kamu benar Zu,dengan membunuh lawan,apa lagi lawan kamu orang jahat telah meringankan beban orang orang lemah,karena orang orang jahat suka merugikan orang orang lemah zu.”
” maaf kek,bila Zu membunuh lawan,apakah Zu bisa di katakan orang jahat kek?"
” tidak Zu,orang jahat pantas mendapatkan kematian, karena itulah hukuman bagi penjahat,tapi ingat Zu seorang pendekar harus dapat memaafkan lawan,karena itulah pendekar sejati.”
” baik kek,Zu akan mengingat apa yang kakek katakan,Zu akan melawan hati kecil zu.”
” bagus Zu,kakek yakin kamu orang baik,kamu akan menjadi Pendekar sejati suatu hari nanti.”
” bagaimana andai Zu akan menjadi orang jahat kek?"
Zu tersenyum.
” ha ha ha...kamu ternyata sekarang senang bercanda zu.”
Zu dan Hong Xiang tertawa, hari itu Zu di ajarkan sebuah jurus tingkat naga dimana gerakan yang di lakukan Hong Xiang sangat indah,tongkat itu berputar putar di udara,dan aura naga terpancar dari tongkat itu membuat jurus tongkat naga semakin dahsyat.
jurus tongkat naga dengan tongkat sakti milik paman fang su sangat berbeda,bila tongkat sakti memiliki serangan tebasan seperti pedang,tetapi jurus tongkat naga lebih banyak menyerang dengan totokan ke arah jalan darah yang mematikan.
Zu berpikir,andai dia dapat menggabungkan jurus tingkat maag dengan jurus tingkat sakti yang di pelajari dari paman fang su,mungkin jurus itu akan sangat dahsyat.
tetapi Zu tidak ingin buru-buru menggabungkan jurus tongkat naga dan jurus tongkat sakti,karena dalam menahan nafas juga berbeda,bila tongkat sakti lebih banyak mengandalkan tenaga kasar,tidak dengan tongkat dewa,jurus ini lebih lembut dan tidak terkesan terburu-buru dalam melumpuhkan lawan.
Zu dengan sangat berhati hati dalam mengerjakan jurus yang di ajarkan Hong Xiang,karena dia tidak ingin terbawa suasana,lupa akan gerakan menjadi jurus tongkat sakti yang telah di pahamminya.
” Zu kenapa gerakan mu sangat kaku,ingat Zu nafasmu harus teratur,agar jurus itu menyatu dalam dirimu.”
Hong Xiang selalu memberi petunjuk pada Cia Tze Zu,yang sangat kaku karena jurus tongkat sakti dengan tongkat naga sangat berbeda bagaikan bumi dan langit,walau kedua jurus ini sama sama mematikan.
setiap hari Zu melatih jurus tongkat dewa,dimana jurus tongkat dewa memiliki seratus gerakan dalam menyerang,Zu sudah mengusai separuh dari jurus tongkat naga dalam 5 bulan, Hong Xiang sangat senang,Zu ternyata memiliki bakat yang luar biasa,mungkin dalam setahun Zu sudah mengusai jurus tongkat naga.
😆😜
💪