NovelToon NovelToon
Romansa Pada Jam Istirahat Bursa

Romansa Pada Jam Istirahat Bursa

Status: sedang berlangsung
Genre:Wanita Karir / Cintamanis / Office Romance / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:10.5k
Nilai: 5
Nama Author: LyaAnila

"Tidak ada pengajaran yang bisa didapatkan dari ceritamu ini, Selena. Perbaiki semua atau akhiri kontrak kerjamu dengan perusahaan ku."

Kalimat tersebut membuat Selena merasa tidak berguna menjadi manusia. Semua jerih payahnya terasa sia-sia dan membuatnya hampir menyerah.

Di tengah rasa hampir menyerahnya itu, Selena bertemu dengan Bhima. Seorang trader muda yang sedang rugi karena pasar saham mendadak anjlok.

Apakah yang akan terjadi di dengan mereka? Bibit cinta mulai tumbuh atau justru kebencian yang semakin menjalar?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon LyaAnila, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bagian 05 : Selisih Lima Menit

Udara pagi ini sangat cerah. Selena berharap, harinya juga akan secerah udara pagi ini. Setelah dirasa penampilannya sudah oke, Selena bergegas menuju perpustakaan kota. Matanya yang masih sedikit sembab pun sudah berusaha ia tutup dengan concealer, berusaha terlihat normal. Begitu ia sampai, suasana perpustakaan masih sepi. Deretan komputer yang ada pun seolah menunggu untuk digunakan sebagaimana mestinya.

“Tolonglah, kali ini bersahabatlah denganku kawan. Oke,” ujarnya sambil menarik kursi di depan komputer dan menyalakan layar komputer dengan segera.

Tak butuh waktu lama, komputer pun mendengar keluhan Selena. Ia segera menampilkan layar home dan segera ia ke pencarian dan mengetik WhatsApp. Begitu tampilan WhatsApp terbuka, ia login dan mengunduh dokumen yang sudah ia unduh dari google dokumennya.

Jemarinya bergerak secepat kilat, namun sayangnya komputer yang sedari tadi lancar-lancar saja tiba-tiba layarnya freeze dan parahnya lagi kursornya berhenti, tak bisa digerakkan.

“Astaga. Tolong jangan sekarang….” ia menekan tombol acak beberapa kali, berusaha memulihkan komputer. “Ayo dong, jangan aneh-aneh lagi. Udah banyak nih kata yang udah gue tulis. Masa harus ngetik ulang lagi?”

Selang beberapa detik yang terasa seperti beberapa hari, komputer perpustakaan itu kembali seperti semula. Tak menunggu waktu lama, Selena pun segera menyimpan file yang ia tulis tadi. “Syukurlah we. Jangan gitu lagi dong. Udah uring-uringan beberapa hari, ditambah lu juga macet pula,” gumamnya sambil mengelus dadanya kasar.

“Lha…. Bagian ini dulu gimana ya narasinya?” ia menulis beberapa kalimat acak. Kemudian menghapusnya, ketik hapus, ketik hapus.

“Gila sih, kenapa gue mendadak oon gini sih. Nggak ingat apa pun yang udah ditulis."

Perlahan-lahan, rasa frustasi menguasai alam bawah sadar Selena. Sudah berkali-kali ia menggigit bibir bawahnya mencoba meredam emosinya sendiri. Bayangan laptop nya yang rusak dan motherboard yang kena, ia merasa dunia nya runtuh.

“Alah, sudahlah. Nggak usah dipikirkan, toh nanti juga bakal diganti sama orang aneh itu. Ayo Len, untuk sekarang fokus saja dengan revisi naskah dari editor yang agak lain itu,” semangatnya pada diri sendiri.

“Gue bisa…. Selena bisa…. Harus bisa,” bisiknya pelan sambil ia meremas tangannya sendiri, mencoba menenangkan dirinya.

Sepertinya, komputer di perpustakaan kota ini hobi sekali menggoda Selena. Benar, kembali komputer itu tidak bisa digerakkan kursor nya. Ngefreeze lagi.

“Astaga. Sekarang banget nih. Udah berapa kali ngefreeze lu. Tolonglah. Gue udah nggak ada tenaga lagi buat marah nih,” katanya dengan suara yang sudah mulai habis.

Namun, semangat membara yang ada dalam dirinya melebihi rasa frustasinya. Ia tetap sabar menunggu komputer itu kembali bisa dioperasikan. Lima menit sekali komputer itu ngefreeze. Ia terus mengetik dan menyimpan tulisannya sebelum ngefreeze kembali.

...****************...

Kurang lebih tiga jam Selena berada di perpustakaan kota, ia pun segera bergegas pulang untuk kembali merebahkan dirinya di Kasur. Mata dan pundaknya terlihat lelah, tapi ia berusaha berjalan ke tukang fotocopy terdekat untuk mencetak naskah yang sudah ia revisi sebisanya.

Angin siang membawa aroma kopi dari arah PawPaw café.

“Hemth…. Café itu lagi,” gumamnya dengan suara yang hampir tak terdengar.

Kembali Selena mengingat bagaimana pertemuannya dengan Bhima dengan rasa kesal. Tatapan tidak bersalah Bhima ketika menumpahkan cokelat dan mengenai keyboard laptopnya, obrolan yang cukup menarik perhatian pengunjung café dan ia langsung pergi meninggalkan Bhima dengan emosinya yang masih meledak-ledak.

Ia menatap pintu kaca PawPaw café beberapa detik. Pintu café itu setengah terbuka. Suara orang-orang sedang mengobrol terdengar samar di PawPaw café.

“Masuk nggk ya. Tapi kok aroma kopinya menarik banget sih buat mampir,” gumamnya dengan suara yang hampir tak terdengar.

“Tapi kalau nanti masuk, ada dia lagi males banget sumpah. Lebih baik beli kopi di tempat lain aja daripada ketemu Bhima sena itu…. Aduh, malu banget njir….”

...****************...

Sementara itu, lima menit sebelumnya, Bhima baru saja bangkit dari duduknya di sudut café. Sudah hampir satu jam ia terduduk menunggu kehadiran Selena, gadis yang kemarin ia tak sengaja tumpahkan cokelat ke laptopnya.

“Ngapain lah gue kesini, kek nunggu tamu yang nggak diundang aja….” Ia mengusap kasar wajahnya.

Tanpa pikir panjang, karena sudah lelah menanti Bhima pun memutuskan untuk menitipkan nama instagramnya ke kasir, supaya jika Selena datang berkunjung kembali ia dapat menghubungi Selena lewat Instagram.

“Kak…. Saya mau nitip sesuatu.” Ujarnya pada pramusaji yang sedang merapikan mejanya.

“Boleh kak, untuk siapa?” pramusaji itu menaikkan alis.

“Besok-besok kalau ada gadis yang namanya Selena datang kesini, saya nitip ini. Bilang kalau dari Bhima Artha Pradana. Cowok yang numpahin cokelat ke laptopnya,” jelas Bhima panjang lebar.

Pramusaji itu hanya tersenyum, lalu menerima sobekan kertas itu, “Owh baik kak. Kak Selena yang kemarin berdebat dengan kakak itu ya?”

“Iya. Betul yang kemarin berdebat dengan saya. Bilang saja hubungi saya lewat Instagram itu,” jelasnya lagi.

Pramusaji itu hanya tertawa kecil. “Baik Kak, saya terima. Siapa tau memang ternyata jodoh kakak.” Gurau pramusaji singkat.

“Alah. Jodoh darimana, nggak mungkin lah kak.” Bhima mendengus kasar sambil tertawa pendek, menertawakan gurauan pramusaji.

“Tapi, kenapa ditungguin kak?”

“Bukan…. Bukan nungguin, Cuma pengen tau aja dia baik-baik aja apa enggak, kak.” Respon Bhima sambil memainkan kucing yang sedari tadi berada di pangkuannya.

Pramusaji itu hanya mengangguk pelan seolah mengerti maksud Bhima. “Baiklah kalau begitu kak, nanti kalau kak Selena datang, pasti saya sampaikan pesan kakak.”

“Danke, kak. Beneran disampaikan ya. Soalnya, saya merasa bersalah karena udah menumpahkan cokelat di laptopnya. Saya mau tanggung jawab.”

Pramusaji mengangguk mantap dan kemudian meminta izin untuk merapikan kembali mejanya setelah tertunda beberapa menit karena diajak ngobrol dengan Bhima.

“Saya permisi dulu kak. Terima kasih sudah mau menyampaikan pesanku ke gadis itu.”

Setelah berpamitan dengan pramusaji yang bersedia menolongnya itu, ia bergegas pergi.

Sebelum menggapai pintu café, Bhima menatap sebentar interior PawPaw café, ia berharap Selena muncul dari kerumunan. Namun, hal itu hanya khayalannya saja karena Selena tetap tidak muncul di kerumunan.

...****************...

1
Risa Sangat Cuantik
Selena beri pelajaran sama Bhima dengan cara kamu ngga mau menemui dia
Risa Sangat Cuantik
Gara gara omongan Bhima Selena jadi pingsan tuh
Risa Sangat Cuantik
Selena ngga usah pikirkan ancaman Bhima
Risa Sangat Cuantik
Selena jangan jangan yang menuduh kamu plagiarisme teman kantor kamu
Risa Yayang Married
Bhima Selena pasti sakit gara gara ancaman kamu tuh
Risa Yayang Married
Bhima kamu sudah minta maaf tapi Selena ngga mau ketemu kamu
Risa Yayang Married
Bhima kamu tega banget fitnah Selena dan mengancam Selena
Risa Yayang Married
Selena kamu di tuduh melakukan plagiarisme
Risa Cantik Dan Lucu
Selena ternyata kamu suka sama boneka sampai di kamar kost kamu banyak boneka
Risa Cantik Dan Lucu
Bhima percuma kamu menunggu Selena karena dia ngga mau ketemu kamu
Risa Cantik Dan Lucu
Selena kamu sampai pingsan di tempat kerja pasti banyak pikiran
Risa Cantik Dan Lucu
Ternyata berita bahwa Selena melakukan plagiarisme sudah tersebar
Risa Sangat Happy
Selena mending kamu temui Bhima kasihan dia
Risa Sangat Happy
Bhima pasti kamu menyesal telah menuduh Selena
Risa Sangat Happy
Bhima kamu keterlaluan sampai mengancam Selena membuat Selena kepikiran terus
Risa Sangat Happy
Selena kamu sabar dalam menghadapi ujian yang bertubi tubi ya
Risa Imuet
Selena sama Bhima mending kalian bekerjasama mencari orang yang fitnah kalian
Risa Imuet
Bhima sekarang kamu baru menyesal telah menuduh Selwna
Risa Imuet
Kalau Bhima ngga mau membayar biaya kerusakan laptop Selena kasihan Selena kalau bayar pakai tabungannya
Risa Imuet
Selena sama Bhima banyak pikiran karena di fitnah orang
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!