NovelToon NovelToon
SARANG

SARANG

Status: sedang berlangsung
Genre:Dikelilingi wanita cantik / Single Mom / Janda / Bullying di Tempat Kerja / Cinta Seiring Waktu / Mengubah Takdir
Popularitas:190
Nilai: 5
Nama Author: Shikacikiri

"Sudah ku katakan namaku Sarah bukan sarang! " seru Sarah pada polisi yang membawanya itu.

Meski belum fasih bahasa korea, tapi dia mengucapkan dengan jelas apa yang dia katakan.

Dia masih saja harus menjelaskan pembetulan ejaan namanya pada mereka.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Shikacikiri, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

5........Thriller?

Young Jae duduk menatap berkas milik Sarah, sesekali menatap wajahnya yang masih belum mandi sejak dia di culik.

"Kamu ga ada tempat tinggal? " tanya Young Jae.

"Masih ada beberapa hari tersisa di hotel, aku sudah booking untuk seminggu sejak datang" jawab Sarah lesu.

"Kamu ga ajak dia makan? " tanya Young Jae pada Jae Suk.

"Sudah, mungkin dia ngantuk" Jae Suk menyenggol lengan Sarah.

"Hmmm, ngantuk" jawab Sarah.

"Baiklah, kamu boleh pulang dulu ke hotel, nanti Jae Suk akan menjemput mu untuk misi kita" ucap Young Jae.

Sarah pergi sendiri kembali ke hotel karena Jae Suk ada pekerjaan. Dia menatap koper miliknya yang masih begitu.

Paman penjaga hotel mengetuk pintu, Sarah membukanya.

"Ya! " ucap Sarah membuka penuh pintunya.

"Ku pikir kamu kabur, ini ada makanan yang istri ku buatkan untuk mu, makan! " ucapnya menyerahkan langsung ke tangannya.

'Makanan lagi? ' ucap hatinya.

Bukan tidak bersyukur, tapi tadi dia sudah banyak makan bersama Jae Suk yang terus memintanya makan banyak.

"Terimakasih! " hanya itu yang bisa dia katakan sambil sedikit membungkuk.

Sarah hendak menutup pintunya, namun paman itu menghentikan.

"Lain kali, jangan percaya pada siapapun. Kau bernasib baik karena bisa kembali dengan selamat" ucapnya.

Mata Sarah membulat, dia jadi teringat dengan kakaknya. Ponsel Sarah juga tak ada, dia tak tau dimana.

"Aku belum bisa menghubunginya, gimana ya? " gumam Sarah.

......................

Berberapa hari kemudian, Sarah ditempatkan di penginapan yang dekat dengan kantor polisi. Dia juga diajarkan memberi kode disaat saat yang genting.

Beberapa hari mengajari, Young Jae memperhatikan Sarah.

"Kau sudah punya anak, bagaimana membuat mereka terpancing untuk menemui mu? " tanyanya setelah memperhatikan tubuhnya.

Sarah menyeringai, tapi dia ingat betul, pria itu ingin membawanya pergi.

"Entahlah, hanya saja aku merasa dia akan kembali mencari ku" ucap Sarah.

Ya, benar. Kali ini Sarah hanya perlu sebanyak mungkin pergi ke luar. Terlihat di jalan jalan dan tempat ramai.

"Dia pasti ada di tempat seperti itu" gumam Sarah.

Jae Suk datang bersama Han Ji Min, rekannya.

"Ini Han Ji Min, dia yang akan berada di sekitar mu" ucap Jae Suk.

Sarah menyalaminya, seraya mengangguk.

"Sarah" ucapnya memperkenalkan diri.

"Beberapa anggota wanita juga ikut" tunjuk Jae Suk ke arah para petugas wanita yang sedang bersiap.

"Kita mulai dari sini... "

Sarah mulai membuat rencana, setelah mendengar semua informasi dari salah satu pelaku yang ditangkap.

Dia menunjuk tempat di peta, dimana saja dia akan pergi dan nongkrong. Setidaknya untu mudah di lihat oleh pria itu.

Tak berapa lama, polisi masuk dengan beberapa orang yang mereka tangkap. Salah satunya adalah Nudi. Mata Sarah membulat menatapnya, dia yang sedang diskusi langsung berdiri hendak pergi.

"Mau kemana? " tanya Jae Suk seraya meraih lengannya.

Sarah menatap ke arah Nudi, kemudian beralih pada Jae Suk.

"Tolong bantu aku" ucap Sarah.

Jae Suk mengerutkan dahinya tak paham dengannya.

Sarah menarik Jae Suk pergi ke dekat kantor tempat Nudi di tempatkan.

Sarah menggerakan mulutnya ke arah Nudi yang sedang duduk menunggu petugas menanyainya.

"Ahhh, dia teman mu yang menipu mu? " tebak Jae Suk.

"Betul" jawab Sarah dengan senyuman.

Jae Suk merasa senyuman Sarah terlalu lebar.

"Apa yang kamu mau? " tanya Jae Suk mengerti dengan tingkahnya.

"Izinkan aku menemui nya" pinta Sarah.

"Tidak bisa, itu.... " Jae Suk takut Sarah melakukan sesuatu yang bisa membahayakan.

"Hanya sebentar, siapa tau dia tau tentang apa yang ada di pikiran ku" ucap Sarah.

Jae Suk berpikir sambil menatap ke arah Nudi yang mulai di tanyai. Tapi kemudian menatap Sarah yang masih memasang senyum yang lama kelamaan terlihat horor.

"Baiklah, tunggu sebentar" ucapnya setuju.

Jae Suk pergi, Sarah senang, tak menurunkan lekuk senyumnya, malah menggosok tangannya seolah sangat senang mendapatkan kesempatan itu.

Jae Suk memberi kode pada Sarah, dia bisa menemui nya hanya di situ saja, di depan semua petugas, tidak di tempat yang lain.

Sarah memejamkan matanya, memberi isyarat bahwa itu tidak masalah. Dia melangkah dengan percaya diri mendekati Nudi yang menoleh padanya.

Kemudian......

Plaaakk.......!

Tangan Sarah yang melebar, memukul kepala Nudi dengan kerasnya, seolah olah kepalanya akan lepas dari tempatnya.

Jae Suk terkejut, semua orang juga terkejut. Han Ji Min yang tadi mengikutinya, langsung memeluknya, untuk menghalangi nya memukul Nudi lagi. Namun Sarah meronta hendak memukul Nudi lagi dan lagi. Tangannya terus mencapai baju Nudi yang akhirnya robek dan lepas dari badannya.

"Sialan lu Nud, kurang ajar, biadab lu, gua lu empanin ke penjual organ, germo, dasar brengsek lu! " Sarah terus mengumpat.

Han Ji Min kewalahan menahannya, hingga Jae Suk ikut membantu menggendongnya keluar dari kantor polisi.

Jae Suk dan Ji Min terengah-engah menatap Sarah yang di kunci di dalam mobil polisi.

"Waah dia sangat berbahaya" ucap Ji Min.

"Benar" jawab Jae Suk.

Tapi melihat akhirnya Sarah menangis, dia jadi kasihan. Ikut merasakan bagaimana rasanya dikhianati teman sendiri.

"Kasihan dia" ucap Jae Suk.

Ji Min menatap Sarah.

"Hmm" Ji Min setuju.

"Setakut itu dia menghadapi semua itu, mungkin dia kesal pada dirinya sendiri yang mudah percaya pada teman, sehingga harus mengalami hal yang mengerikan. Tidak terbayangkan, terbaring tak berdaya kemudian ada yang mencoba menyentuh nya" ucap Jae Suk.

Mereka berdua menunggui Sarah yang masih menangis. Menunggu agar dia bisa lebih tenang.

Sementara itu, petugas polisi yang tadi menanyai Nudi, menganga tak percaya Sarah bisa membuat baju setebal itu robek dan membuat Nudi kesakitan.

"Wahhh, begitu ya kalau anjhuma mengamuk, apapun bisa rusak" gumamnya.

Sarah mengetuk kaca mobil, Jae Suk membuka mobilnya.

"Kamu sudah lebih tenang? " tanya Jae Suk.

Sarah masih menghapus ingus dan air matanya, tapi dia mengangguk.

"Bagaimana bisa menangkap penadah organ manusia jika melihat Nudi saja kamu ga bisa ngendaliin diri" ucap Jae Suk.

"Tenju saja berbeda, rasanya lain" ucap Sarah masih di dalam mobil.

Jae Suk menghela, kemudian memintanya keluar.

"Kita mulai malam ini, sekarang kamu bisa istirahat dulu" ucap Jae Suk.

Sarah mengangguk lagi, dia pergi ke arah penginapannya, di ikuti Ji Min. Sedangkan Jae Suk kembali ke kantor polisi.

Sampai di penginapan, Ji Min masuk ke kamar di sisi Sarah.

"Ohhh... di sini" Sarah merasa Jae Suk benar benar merencanakan dengan matang.

"Beritahu aku kalau kamu sudah bangun, kirim pesan" Ji Min memberikan ponsel untuknya.

"Ini milik kepolisian? " tanya Sarah.

"Ya, Kepala Polisi memberikannya untuk mu" jawab Ji Min.

Sarah membukanya dan mengatur ulang ke bahasa inggris.

Ji Min memperhatikan gerak lincah jemari Sarah memainkan ponsel.

"Panggilan darurat nomor 1 aku, nomor 2 Jae Suk, sisanya kamu tau kan nomor polisi? " tanya Ji Min.

"Ya, tau" jawab Sarah.

"Kamu boleh menelpon keluarga mu, ada aplikasi yang bisa gratis video call kan! " ucap Ji Min.

"Ya, tau" jawabnya lagi.

Ji Min merasa Sarah tidak perlu diajari hal semacam itu lagi.

"Ya sudah, pergilah tidur" Ji Min membukakan pintu untuknya.

Sarah malah terus memperhatikan ponselnya.

"Terimakasih banyak! " ucapnya tanpa menoleh pada Ji Min yang tersenyum memperhatikan nya.

...****************...

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!