Aku Lelah Mengalah

Sejak Delon pergi meninggalkan rumah pada waktu itu dan berjanji akan pulang lebih cepat, hingga sekarang nyata nya Delon belum juga pulang dan Sonia semakin terbiasa dengan kepergian suami nya bahkan enggan untuk bertanya mengenai keberadaan pria itu.

Sonia tetap menjalani hari - hari seperti biasa.tanpa sepengetahuan siapapun Sonia ternyata sudah mulai melamar pekerjaan di berbagai tempat.semua di lakukan wanita ini hanya untuk memenuhi kebutuhan hidupnya sendiri.setelah mereka bercerai nanti pasti nya dia akan keluar dari rumah ini.tak ada lagi makanan gratis dan enak untuk mengisi perut.

Mengenai tabungan? Sonia sama sekali tidak memiliki nya.

Menjelang makan siang,sosok Delon pun berjalan santai memasuki rumah dengan satu tangan berada di saku celana nya.

Tanpa permisi,Delon langsung menjatuhkan bokong nya di samping kursi yang di tempati oleh Sonia.

Sonia tidak mungkin mengusir pria ini agar menjauh dari nya,toh rumah ini merupakan milik pria itu dan seharusnya dia lah yang pergi dari sini.tapi tunggu dulu, tidak akan lama lagi dia akan benar-benar pergi mencari kebahagian nya sendiri.

Satu persatu asisten rumah tangga mulai berdatangan menyiapkan hidangan makan siang untuk kedua majikan mereka.semua yang bekerja di rumah ini sudah tahu tentang Delon yang jarang pulang ke rumah.mereka merasa kasihan kepada Sonia yang selalu kesepian,namun mereka tidak bisa berbuat banyak karena di rumah ini mereka hanya sebagai pekerja.

Sonia berdiri menyiapkan piring untuk nya,pun dengan milik Delon itu pun jika pria itu berkenan dengan pelayanan nya.

Baru saja Sonia hendak mengisi piring tersebut.ponsel milik Delon yang tergeletak di meja makan sudah berbunyi nyaring.sejenak Sonia menoleh menghentikan pergerakan tangan nya.Sonia langsung melihat dengan jelas bagaimana Delon yang begitu antusias menatap ke arah ponsel nya.

Hitungan detik tatapan mereka bertemu, setelah itu Delon tetap bangkit sengaja menjauh dari Sonia untuk menerima panggilan telpon tersebut.

Sonia meremas kuat sisi piring yang ada di tangan nya.ternyata wanita itu lebih penting dari segala nya untuk Delon.baru berpisah beberapa menit saja wanita itu kembali menghubungi Seperti nya mereka memang tidak bisa terpisahkan lagi.

Merasa tidak di hargai dan tidak di anggap ada oleh Delon,Sonia pun meletakkan kembali piring kosong itu ke atas meja dan dia hanya menikmati potongan buah saja,selera makan nya sudah hilang terbawa oleh suasana.

" Bi! Makanan yang ada di atas meja di makan saja sampai habis ya,ajak yang lain nya juga,Aku sudah selesai makan nya ." kata Sonia sambil bangkit dari meja makan sambil berlalu pergi dari sana.

Beberapa asisten rumah tangga yang mendengar perintah dari Sonia hanya bisa terdiam menatap kepergian sang Nyonya, kemudian mereka saling berpandangan satu sama lain nya.

Padahal sebelum kedatangan Delon tadi,Sonia tampak bersemangat untuk menikmati makan siang nya, karena memang tadi pagi Sonia sama sekali tidak menyentuh makanan berat selain dua buah pisang dan satu buah pir berukuran besar.

Ketika melangkah menaiki tangga,Sonia tidak sengaja berpapasan dengan Delon yang seperti nya sudah selesai menerima telpon .pria itu langsung menahan pergelangan tangan Sonia.

" Kenapa Kamu sudah naik? Apa makan siang nya sudah selesai?"tanya Delon begitu santai.

" Sudah." jawab Sonia singkat jelas padat.

Jawaban itu sukses membuat Delon tertegun.tanpa di minta langsung saja menjelaskan kepada Sonia.

" Dirga yang menghubungi ku,ada client yang ingin bertemu mendadak, tidak mungkin Aku menolak panggilan itu."kata Delon tanpa sadar menciptakan kebohongan baru yang tidak mudah di percayai oleh Sonia lagi.

Sonia tersenyum tipis mengikuti permainan Delon, anggap saja dia percaya.padahal jelas-jelas tadi sekilas Sonia melihat dengan jelas nama yang tertulis pada layar ponsel Delon yang menyala.

" Aku tahu Kamu orang yang sibuk,Aku sudah hapal itu sejak lama,Aku ke atas dulu."balas Sonia melanjutkan langkah nya dengan setengah berlari menaiki satu persatu anak tangga.

Delon menatap sengit kepergian Sonia,ia tahu betul kalau Sonia sedang menyindir nya.

Dua orang asisten rumah tangga masih berdiri menunggu kedatangan Delon di meja makan, mereka belum berani memindahkan hidangan makan siang karena takut kepada Delon.

Tanpa banyak kata,Delon kembali duduk di meja makan untuk mengisi perut yang sudah keroncongan.

" Ambilkan makanan untuk ku." titah Delon ketika melihat piring nya masih kosong dan Sonia tidak menyiapkan makanan untuk nya.

" Siap Tuan." ujar salah satu di antara asisten rumah tangga tersebut.

Delon makan dengan lahap sekali tanpa bertanya mengenai Sonia apakah istri nya itu benar-benar sudah makan siang atau belum.sesekali Delon kembali membalas pesan yang masuk ke ponsel nya.seakan lupa dengan kebiasaan nya selama ini yang paling tidak suka di ganggu saat sedang menikmati makanan.untuk seseorang ini seperti nya ada pengecualian nya.Sonia yang berdiri di ujung tangga hanya bisa tersenyum miris.

Tidak tahan lagi menyaksikan tingkah gila Delon,Sonia pun memilih pergi masuk ke dalam sebuah kamar yang selama ini jarang dia masuki.

" Apa Kamu sudah menyiapkan semua berkas yang di butuhkan?" tanya Seseorang kepada Sonia.

" Sudah Mbak,kapan kita bertemu." tanya Sonia balik.

" Sore ini,Sore ini aku ada waktu luang, sebelum lusa harus terbang ke luar kota." jelas wanita itu dan Sonia langsung mengangguk setuju.

" Aku akan datang ke tempat biasa kita bertemu, terimakasih sudah membantu ku Mbak."kata Sonia lagi.

Di bawah sana, setelah menyelesaikan makan siang nya.Delon bergegas naik ke lantai atas untuk menemui kembali Sonia,Delon mencari Sonia di dalam kamar namun sayang nya sang istri tidak ada di sana.Delon berjalan keluar lalu berkeliling hingga pada akhirnya mendapati Sonia yang sedang berada di kamar paling ujung.

Delon tidak mengerti dengan sikap Sonia yang sangat berubah,kenapa juga wanita ingin harus beristirahat di kamar kosong , apalagi beberapa hari yang lalu Sonia sempat meminta cerai dari nya.

Tanpa permisi,Delon langsung masuk begitu saja ke dalam kamar tersebut sehingga membuat Sonia berjingkrak kaget.

Sonia buru-buru menyimpan kembali ponsel nya dan beralih menatap Delon dengan tatapan biasa saja tanpa ada cinta di dalam nya.

" Empat hari belakangan Aku ada perjalanan bisnis ke luar kota,Aku sangat sibuk jadi tidak sempat menghubungi mu,Aku sama sekali tidak melupakan keberadaan mu,malam ini Aku akan menebus kesalahanku, bagaimana jika kita makan malam bersama,Kamu bebas menentukan restoran mana yang ingin Kamu datangi."kata Delon berusaha menarik simpati Sonia dengan satu tangan sudah mengelus rambut Sonia.

" Tidak usah,Aku tidak ingin makan di mana pun karena Aku masih kenyang,percuma makan di luar kalau nanti harus datang secara sembunyi-sembunyi.aku capek menjalani peran layak nya seorang maling yang takut ketahuan.Kamu saja yang makan di luar.Aku sudah membuat janji dengan teman ku."tolak Sonia tanpa berpikir panjang.

Rahang Delon mengeras ketika mendengar jawaban dari Sonia.padahal Delon sudah berusaha untuk membujuk wanita ini namun Sonia malah acuh terhadap nya.bahkan ekspresi wajah Sonia sudah tidak bersahabat lagi.tidak ada lagi senyuman khas yang Sonia suguhkan untuk nya.sekarang tersisa hanya wajah masam penuh amarah dan dendam .

" Kita tidak perlu sembunyi lagi,Kamu bisa masuk lebih dulu baru setelah nya Aku menyusul." terang Delon berharap Sonia setuju dengan ucapan nya.

Sonia tersenyum tipis sambil menggelengkan kepalanya sebagai bentuk sebuah penolakan.

Status mereka sangat jelas sebagai suami istri,tapi sekalipun tidak ada yang pernah melihat mereka jalan berduaan,bahkan ketika ada acara makan malam keluarga pun Sonia akan datang satu jam lebih awal demi menghindari tatapan orang di luar sana, pernah sekali ketahuan oleh wartawan yang tidak sengaja meliput di acara tersebut,Sonia sampai harus mengakui sebagai orang asing untuk suami nya sendiri.mertua nya sudah melarang Sonia untuk mengatakan hal itu,namun sayang nya Sonia tidak bisa berbuat apa-apa selain mengikuti keinginan Delon.

" Lain kali saja,Aku tetap tidak bisa." tolak Sonia lagi.

" Siapa nama teman mu itu sampai Kamu berani membantah ucapan ku?" tanya Delon mulai tersulut emosi.

" Kimi dan Mbak Eva." jawab Sonia jujur.

Mendengar jawaban dari Sonia,raut wajah Delon langsung keruh, tatapan nya seperti ingin membunuh musuh.Delon kenal betul siapa sosok Eva Sanjaya yang Sonia maksud,otak cerdas nya langsung bekerja dengan baik.

" Sonia! Jangan melampaui batas mu,apa Kamu tidak memikirkan Mama." tanya Delon sengaja menyebut nama Mama nya agar Sonia bisa berubah pikiran.

Sonia menggeleng dengan tekad yang sudah bulat.sedikit pun Sonia tidak berencana mundur dari keputusan yang sudah dia ambil secara sadar dan matang.

" Mama sangat menyayangi mu." sambung Delon lagi mampu membuat hati Sonia semakin merasa hancur.

Bersambung