NovelToon NovelToon
Diamnya Melati

Diamnya Melati

Status: sedang berlangsung
Genre:Dikelilingi wanita cantik / Pelakor jahat / Penyesalan Suami / Selingkuh
Popularitas:6.6k
Nilai: 5
Nama Author: Raina Syifa

Melati berubah pendiam saat dia menemukan struk pembelian susu ibu hamil dari saku jas Revan, suaminya.
Saat itu juga dunia Melati seolah berhenti berputar, hatinya hancur tak berbentuk. Akankah Melati sanggup bertahan? Atau mahligai rumah tangganya bersama Revan akan berakhir. Dan fakta apa yang di sembunyikan Revan?
Bagi teman-teman pembaca baru, kalau belum tahu awal kisah cinta Revan Melati bisa ke aplikasi sebelah seru, bikin candu dan bikin gagal move on..🙏🏻🙏🏻

IG : raina.syifa32

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Raina Syifa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Kejadian yang sebenarnya

“Maafkan saya bah, karena kelalaian saya anak Abah harus menderita, dia harus kehilangan suaminya, padahal mereka baru saja menikah.”

Pria yang di panggil Abah itu tersenyum getir. “Nggak apa-apa nak Revan, semua sudah takdir, itu juga bukan kesalahan nak Revan sepenuhnya. Kecelakaan itu terjadi karena sudah kehendak ilahi, tapi apa nak Revan benar-benar tidak bisa menjadikan anak saya sebagai bagian dari hidup nak Revan.”

Revan terkejut, ia tak menyangka laki-laki ini juga sedikit mendesak, meminta pertanggungjawaban menjadikan Dewi sebagai istri kedua.

“Oh…maaf kalau nak Revan tidak bersedia juga nggak apa-apa, dengan mencukupi kebutuhan kami, kami sudah berterima kasih.”

Seorang wanita paruh baya keluar dengan amarah yang meledak-ledak. “Tidak bisa begitu bah, bagaimanapun juga laki-laki ini sudah menghilangkan nyawa menantu kita. Dia harus bertanggung jawab atas Dewi dan bayi yang dikandungnya. Toh laki-laki orang kaya, pasti bisa menghidupi istri-istrinya.” Ucap perempuan itu memandang sinis pada Revan.

“Ambu, jangan begitu bagaimanapun juga nak Revan sudah memiliki istri dan anak, itu sama aja merusak rumah tangga wanita lain. Kecuali dari pihak nak Revan dan istrinya setuju itu tidak jadi masalah.”

Dewi muncul dengan membawa nampan berisi dua cangkir teh. “Silahkan a’ diminum, apa yang dikatakan Ambu benar a’ aku butuh a’ sejak aa Andra meninggal karena kecelakaan itu.”

“Maaf Dewi aku nggak bisa, aku sangat mencintai istriku, aku tidak mungkin menduakannya, dulu istriku sering terluka  karena aku, dan sekarang aku harus membuatnya menderita lagi,” Revan menggeleng pelan. “Kalau Abah dan Ambu  ingin memenjarakan aku, silahkan asal jangan menyuruh saya menikahi Dewi, itu tidak mungkin aku lakukan. Lebih baik aku dipenjara seumur hidup dari pada aku harus mengkhianati istriku.”

Dewi meremas ujung roknya kesal, matanya nyalang penuh dendam.

“Sehebat dan secantik apa sih isterinya, sampai aa Revan begitu sangat mencintainya, aku penasaran, katanya aa Revan punya anak lima, pasti istrinya gendut, kusam, perutnya bergelambir, lemak dimana-mana. Di bandingkan sama aku kalah jauh, umurku baru 21 tahun masih seger-segernya,” ucapnya dalam hati, terbersit rencana licik di kepalanya.

Wanita itu memandang Revan obsesif, rasa ingin memiliki pria itu begitu menggebu-gebu. “Pokoknya aku nggak mau tahu aa Revan harus jadi suamiku, aku nggak peduli mau di cap pelakor, aku juga nggak peduli dia punya istri, aku sudah terlanjur jatuh cinta padanya, aku bisa gila kalau aku nggak bisa memilikinya."

“Bah, saya tidak bisa lama-lama disini, saya harus pulang ke Jakarta.”

Dewi menarik tangan Revan. “Lho aa katanya dua hari di sini, aku lagi butuh aa perutku dari kemarin kram, apa aa tega biarin aku menahannya sendiri. Aku nggak ada tempat berbagi keluh kesah itu semua karena aa, aa yang bikin suamiku meninggal.”

“Tapi kecelakaan itu murni bukan kesalahanku, Wi,” Revan berkata pelan, suaranya serak menahan beban kata-kata yang terus menghujam.

Dewi melepaskan tawa kecil yang berubah menjadi teriakan penuh kemarahan, wajahnya merah padam, napas terengah-engah. “Tetap aja aa penyebabnya! Coba kalau mobil aa nggak lewat situ, dan aa sendiri nggak nyetir ugal-ugalan, suamiku pasti masih hidup sampai sekarang!” suaranya membumbung tinggi, mencoba menjatuhkan Revan di hadapan semua orang.

Revan menunduk, menarik napas panjang, mencoba tetap tenang. “Baiklah, aku akan berada di sini sampai besok.”

Senyum dingin terukir di bibir Dewi. “Tapi aa menginap di sini kan?” tanya Dewi sambil melirik penuh arti.

Revan menggeleng cepat, menatap tajam ke arahnya. “Nggak bisa, Wi. Kita bukan mahram. Bisa timbul fitnah, bahkan bisa saja kita digrebek.”

Dewi mengangkat alis dan tersenyum licik, matanya berbinar penuh rencana. “Bagiku sih nggak masalah. Aku malah seneng, dengan begitu kita bisa secepatnya dinikahkan.”

Revan menggigit bibir, menahan kemarahan yang menumpuk. Dalam hati, dia mencibir, *Wanita ini sungguh menyebalkan. Kalau bukan karena bayi yang dikandungnya, sudah kubawa dia ke kantor polisi dengan pasal pemerasan dan pengancaman.* Tangan Revan mengepal pelan di pinggir tubuh, berjuang menjaga kesabaran yang hampir pecah.

Revan juga benci pada dirinya sendiri, tidak bisa bersikap tegas, apalagi pada perempuan, dan perempuan itu menderita karena kesalahannya. 

“Maaf aku sayang, untuk sementara aku belum bisa menjelaskannya.”

***

Sandra duduk di kursi sambil matanya terus tertuju pada Melati yang terdiam di sofa. Cucu-cucu mereka Ayana, Nakula dan Sadewa, berlari-lari dan tertawa riang di atas karpet bulu, saling berebut mainan tanpa ada yang mau mengalah. 

Melati seharusnya ikut mengawasi, tapi wajahnya kosong, seperti terbangun dari lamunan yang dalam. Sandra menarik napas pelan, lalu meletakkan tangan hangatnya di bahu menantunya.

“Mel, kamu kenapa, sayang? Mama perhatiin dari tadi kamu melamun aja,” ucapnya lembut.

 Melati kaget, cepat-cepat menyunggingkan senyum tipis, “Oh, nggak apa-apa, Ma.” 

 Tapi sorot matanya menghindar, dan Sandra tahu itu bukan jawaban yang sebenarnya. “Apa gara-gara Revan sering keluar kota?” tanyanya penuh harap. 

 Melati menggeleng, menutup rapat-rapat sesuatu yang bergejolak di hatinya. Sebenarnya, bukan hanya tentang kepergian Revan, tapi ada rahasia yang makin menumpuk, mengganggu pikirannya belakangan ini.

“Mama juga heran nggak seperti biasanya dia dering keluar kota, padahal dia ninggalin kamu barang sejam aja udah kelimpungan, lha ini sudah seharian nggak pulang. Emang ada urusan apa sih ke Bandung?”

“Katanya soal kerjaan ma, perusahaan cabang Bandung lagi banyak masalah.”

Dahi Sandra mengernyit. “Masa sih, kok papa kamu anteng-anteng aja, biasanya dia paling heboh jika salah satu perusahaan sedang ada masalah.”

Melati menarik nafas panjang. “Apa mungkin mas Revan mulai bermain api ya ma, penyakitnya kambuh lagi.”

Sandra menggeleng cepat. “Enggak mungkin, Revan cinta mati sama kamu Mel, kamu masih ingat kan penjuangan anak mama buat dapetin kamu?”

“Ya kali aja Mas Revan mulai bosan lalu mencari suasana yang baru, tentunya yang lebih seger ma, mama liat kan Melati udah melahirkan 4 anak bagi mas Revan mungkin aku udah nggak layak .”

Sandra mencubit lengan menantunya. “Kata siapa, justru kamu makin cantik, makin seksi, meski umur kamu udah 30 tahun tapi kamu seperti gadis 23 tahun.”

Melati tertawa kecil. “Kebalik mama 32 tahun kali.”

“Enggak sumpah, wajah kamu awet muda, kayak nggak ada yang berubah saat mama pertama kali liat kamu di rumah sakit saat nenangin Alice nangis, apa imbas tiap malam Revan sering ngerjain kamu?” gurau Sandra.

"Mama apaan sih."

Sandra tersenyum lebar. "Mama juga pernah muda seperti kalian."

Melati tersipu malu, wajahnya memerah bak kepiting rebus. Memang diakuinya, dirinya dan Revan tak melewatkan satu malam pun. Akhir-akhir ini aja ia menolak ajakan Revan, akibat dari temuan struk pembelian susu ibu hamil dan kemarin ia juga menemukan struk pembelian beberapa potong daster yang cukup mahal, ia kira itu daster untuknya. Tapi setelah 2 hari menunggu daster itu tak sampai ke tangannya.

1
amelia lia
ayooo thor buat melati ngomong donk lama banget si. terlalu bertele tele di sini. sementara klau di frizo semua satset cepat ketahuan🤭🤭🤭
Sasikarin Sasikarin
skip dulu tgu 10 bab. terlalu lelet pergerakan melati nya.
siti maesaroh
mksih kk raina😍😍semngt kk
siti maesaroh
ayo lah mel lngsung cerita aja disaat ini pas waktunya dg terkejutnya revan km bisa memulainya dan revan pasti akan terpancing nah kalian bisa cari.solusinya
revan pulsa jgn sembunyikan lg msalah ini terlalu besar urusannya jika km brbohong terus walau dg dalih g mau nyakitin melati ,justru ini mlh buat melati salah pham yg ahirnya bikin km rugi van
siti maesaroh
udahlh mel jika km emng tersakiti sm revan pilih jln terbaik aja ,revannya jg g bisa tegas sm prempuan lain embg ada ya musibah trus dituduh membunuh suaminya korban, emng revan g bisa bedain apa dr gelagat dewi yg mnfaatin dia dsar g peka bngt.
siti maesaroh
nah km jg ngulur waktu mel tinggl cerita aja apa susahnya udah bner mertua ksih sran siapa tahu bs bntu, udah tahu mslh rumh tnggamu bgitu ,g mau crita
siti maesaroh
terudlh brbohong van sampai km mnemukn kehancuranmu, hubungan didasari dg kebohongan itu g bakal kekal, udah brkluarga kok msih brbohong bner" aneh jln pikiranmu van, mksih kk thor updtenya
amelia lia
bagus banget.. aku suka baca nya krn nyambung terus. awal nya aku baca di sebelah. trus nyambung cerita melati di sini 😊
amelia lia
udah Mel pergi aja sejauh mungkin biar si revan kalang kabut nyariin kamu. biar kyk orang stress dia. krn udah gak jujur sm kamu. 💪💪💪💪
NH..8537
makasih ya kak msh sempatin unt up..walau badan msh kurang fit🥹smg Kaka cepat sembuh... semangat trusss kak💪🙏😘
Mamahnya Rayhan
sehat sehat selalu ya Thor
Mamahnya Rayhan
bagus mel
NH..8537
trus semangat ya kak 💪 makasih sdh up👍🙏smg Kaka sehat slalu😘
NH..8537: gpp kak.. emang cuaca lg gak bersahabat..smg Kaka cepat sembuh yaaa🥹
total 2 replies
NH..8537
sabar mel🥹 km hrs tegas..biar keadaan gak berlarut"..🥹ayo semangat buat menyelesaikan semua.. kasihan anak"..mu
D.Nafis Union
terlalu panik, sampe gk fokus dg kata² dokternya, sampe mana kesalahpahaman ini betakhir, 😥
NH..8537
sabar mel..ingat anak"..mu jgn terlalu fokus sm Revan Krn dari awal dia sdh gak mau jujur..tinggal pergi sj dg anak"..mu biar dia sadar telah salah langkah selama ini🥹 makasih kak Raina 🙏 slalu di tungguin next..nya👍💪😘
siti maesaroh
selamat pg kk raina mksih updatenya jgn lupa part slnjutnya 💪💪
Raina Syifa: maaf ya updatenya lama🙏🙏
total 2 replies
siti maesaroh
klo bisa melati kg jgn trlalu nyerah cari tahu lbih dalam klo cuma sampe situ sj kan blum tau kbenrannya jg.km hrus mikir jernih mel,
siti maesaroh
alah terserah km van terusin aja rasa bersalah km ke dewi, km g punya jg rasa berslh ma melati apa" ada msalah diam, melati jg apapun diam yaudah mau berantakan jg rumh tnggamu,
sebgai lelaki kok g punya pendirian heran deh sm tingkahnya kmu van, harusnya tu ngobrol baik" sm melati biar g da salah paham suka sekali trjd slh pham ya.
Mamahnya Rayhan
wis mumet aku Karo Kowe Revan wis angel angel
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!