Apa jadinya jika seorang gadis bar-bar yang punya keahlian bela diri dan mampu mempergunakan berbagai macam senjata dengan baik, tiba-tiba tersedot pusaran waktu saat dirinya terjerembab pada lubang sumur yang dalam di tengah hutan saat dikejar oleh gangster.
Bukannya mati, tapi Aurora Valencia justru masuk ke dunia lain.
Di mana dia menemukan seorang lelaki berpakaian layaknya seorang pangeran sedang merintih kesakitan akibat luka di sekujur tubuhnya dan matanya.
Mata sosok pangeran itu mengeluarkan darah bagaikan telah ditusuk benda tajam yang mengakibatkan kebutaan permanen.
"Apakah ada orang, tolong aku." Ucap lelaki yang bernama Dexter Douglas dengan nafas terputus-putus.
Di waktu yang sama Aurora menemukan benda aneh berwujud seperti potongan kaca tapi saat disentuh, tubuh Aurora tersedot masuk ke dalam kaca yang ternyata terdapat sebuah ruangan luas penuh dengan hal-hal ajaib di dalamnya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Erchapram, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bahagia Selamanya
"Ka... Kamu... Pangeran Dexter, Putraku?" Tanya Ratu Dianira dengan air mata yang telah mengalir deras.
"Ya... Ibunda Ratu, aku putramu. Maaf sekarang aku sudah tidak bisa melihat kecantikan wajah Ibu." Ucap Dexter membuat Ratu menangis.
"Apa yang dilakukan Louis padamu? Kenapa kamu diam saja tidak melawannya, Nak." Ratu Dianira tergugu.
"Apakah Raja dan Ratu percaya padaku? Di mana kalian saat mereka memfitnahku dengan sangat keji. Menuduhku melecehkan Diandra karena sakit hati, karena Diandra telah berpindah hati kepada Louis." Ucap Dexter.
"Padahal jelas-jelas aku yang dikhianati, Diandra sudah tidur dengan Louis saat masih menjadi tunanganku. Mungkin sekarang Diandra sedang hamil."
"Louis menusuk kedua mataku dengan jarum beracun dari Menara Hitam. Aku dilempar dalam sumur tua yang ada di Hutan Terlarang. Aku sekarat tiga hari sendirian, hingga akhirnya Aurora datang menyelamatkanku. Tapi ketiadaanku di Istana, malah dianggap menghindari hukuman atas perbuatan yang tidak pernah aku lakukan. Raja terlalu buta karena cinta."
"Raja tidak bisa melihat kebenaran, hanya karena Selir Lusiana dianggap sebagai dewi penolong setelah peperangan. Apakah itu adil untuk Ratu? Raja bahkan tidak lagi memprioritaskan kami sebagai keluarga yang sebenarnya. Sekarang apakah Raja tidak menyesal? Bahwa wanita yang Anda cintai ingin membunuh Ratu tepat di depan wajah Anda." Cecar Dexter.
"Dan perkenalkan Aurora adalah istriku yang ku nikahi di Kuil Tua milik Pendeta Agung." Lanjutnya.
"Tugasku di Istana sudah selesai, aku akan pergi ke tempatku. Ayo Aurora, kita pulang sekarang." Ajak Dexter menggandeng tangan istrinya.
"Tidakkah kamu ingin kembali Pangeran? Posisi Putra Mahkota masih milikmu." Ucap Raja dengan suara bergetar.
"Masih milikku setelah tahu Putra kebanggaan Raja adalah seorang pengkhianat. Andai, istriku tidak berhasil membuktikan. Kami pasti sudah dihukum penggal, tidak peduli siapa yang salah. Bagi Raja, Selir Lusiana dan Pangeran Louis yang paling berharga." Kali ini suara Dexter terdengar berat, penuh tekanan dan amarah. Karena memang Freakazoid yang berbicara.
"Kamu... Siapa kamu?" Raja syok mendengar suara putranya yang berbeda. Dia teringat akan kenangan masa lalu, di mana setiap dia habis memarahi Dexter suara berat itu muncul sebagai seorang pembangkang.
"Freakazoid, aku adalah Alter Ego Dexter. Anak yang selalu diperlakukan semena-mena oleh kedua orang tuanya karena kehadiran putra lainnya."
"Aku datang bukan untuk menuntut, karena saat ini aku ataupun Dexter sudah bahagia bersama Aurora. Tidak perlu meminta kami kembali ke Istana, karena hidup di luar Istana jauh lebih menyenangkan. Jadi mungkin ini akan menjadi pertemuan terakhir kita, karena selama Dexter bahagia aku tidak akan muncul sebagai Alter Egonya lagi."
"Aku pamit pergi, salam hormatku pada Baginda Raja dan Ibunda Ratu. Hukum penggal mereka berdua. Dan jangan pernah lagi mendua. Raja Dalbert, berjanjilah Anda akan selalu setia terhadap Ibunda Ratu sebagaimana sumpah setia yang pernah Anda ucapkan saat hari pernikahan. Jangan sampai karena keserakahan menjadi mala petaka untuk kita semua."
Dengan senyum mengembang Freakazoid pergi. Kini yang ada hanya Dexter. Selama dia selalu hidup bahagia, maka tidak akan ada Freakazoid.
Dexter dan Aurora meninggalkan Istana, tidak peduli lagi dengan urusan yang menyangkut tahta dan kekuasaan.
"Apa kamu takut dengaku, Aurora?" Tanya Dexter karena istrinya jadi pendiam sejak kemunculan alter egonya.
"Kenapa baru muncul sudah pergi? Kok aku gak pernah dikasih kesempatan ngobrol bareng Freakazoid." Ucapnya.
"Hah...?" Respon tak terduga dari sang istri membuat Dexter speechless.
"Apa sih hah heh hah heh, kenapa Pangeran tiba-tiba gagu gak bisa ngomong. Aneh!"
"Kamu gak takut dengan Freakazoid, kamu malah ingin bertemu dengannya?"
"Memangnya kenapa? Ada yang salah? Toh dia bagian dari dirimu. Tak masalah siapa pun yang muncul di hadapanku. Yang jelas tubuh ini adalah milik suamiku."
"Maaf Dexter, kalau begitu aku tidak jadi pergi." Suara Freakazoid.
"Aurora kamu tidak keberatan jika bercinta denganku? Aku juga ingin merasakannya." Ucap Freakazoid bernada manja.
"Pergi sana, kamu tidak cocok bersuara manja." Ucap kesal Dexter.
"Ya Freakazoid, kita akan bercinta. Kalian kompromi saja atur jadwal. Jangan berebut, karena aku hanya milik kalian." Ucap enteng Aurora.
"Sayang... Kenapa kamu ijinkan Freakazoid? Dia itu pengacau dan serakah. Lagian dia sudah berjanji tidak merebutmu dariku." Dexter mulai merajuk.
"Astaga... Aku pusing jika kalau kalian berdua tidak mau mengalah. Lebih baik, tidak usah bercinta."
"Eh... Jangan Aurora, baiklah aku mengalah. Dexter ijinkan aku sekali saja menyentuh istrimu, tapi sehari semalam non stop." Pinta Freakazoid.
"Itukan, ngelunjak dia." Ucap Dexter.
"Baiklah, hanya satu kali saja. Nanti malam, aku milik Freakazoid."
"Terima kasih banyak Aurora, aku janji hanya untuk malam ini. Setelah itu, aku akan pergi. Kamu berbahagialah hidup bersama Dexter. Jangan pernah khianati cinta sucinya. Karena aku akan muncul lagi dan membalaskan dendam untuk siapa pun yang menyakiti hati Dexter. Sekarang ayo kita pulang, Dexter aku pinjam Auroranya semalaman.
----------SELESAI----------
