NovelToon NovelToon
Kehidupan Kedua

Kehidupan Kedua

Status: tamat
Genre:Cinta setelah menikah / Mengubah Takdir / Penyesalan Suami / Bullying dan Balas Dendam / Tamat
Popularitas:399.6k
Nilai: 5
Nama Author: Mapple_Aurora

Sena, gadis tujuh belas tahun yang di abaikan oleh keluarganya dan di kucilkan oleh semua orang. Dia bunuh diri karena sudah tidak tahan dengan bullying yang setiap hari merampas kewarasannya.

Alih-alih mati menjadi arwah gentayangan, jiwa Sena malah tersesat dalam raga wanita dewasa yang sudah menikah, Siena Ariana Calliope, istri Tiran bisnis di kotanya.

Suami yang tidak pernah menginginkan keberadaannya membuat Sena yang sudah menempati tubuhSiena bertekad untuk melepaskan pria itu, dengan begitu dia juga akan bebas dan bisa menikmati hidup keduanya.

Akankah perceraian menjadi akhir yang membahagiakan seperti yang selama ini Siena bayangkan atau justru Tiran bisnis itu tidak akan mau melepaskan nya?

*

Ig: aca0325

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mapple_Aurora, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 4

Masih terlalu pagi untuk bangun, Sena kembali bergelung dalam selimut setelah alarm dari ponsel membangunkannya. Ia tidak bisa tidur tadi malam, hanya bisa memejamkan mata setelah jarum pendek jam berada di angka tiga.

"Wah, istri macam apa yang masih tidur jam enam pagi."

Tapi sepertinya keinginannya untuk kembali tidur tidak akan bisa direalisasikan. Satu suara halus namun menyebalkan membuatnya terpaksa membuka mata.

Seorang wanita cantik memakai pakaian kurang bahan berdiri menjulang di samping ranjang. Rambut panjangnya masih basah dan meneteskan air.

Ah, dia baru selesai mandi. Tapi dia siapa? Sena menatap wanita itu dengan wajah bingung. Wajah itu familiar namun Sena tidak bisa langsung mengingatnya.

Ada apa dengan wanita ini? Kenapa dia tidak terganggu sama sekali dengan penampilanku? Gerutu Cindy dalam hati.

Biasanya Siena akan langsung emosi melihat keberadaan Cindy di rumah ini, apalagi sampai melihatnya habis mandi pasti Siena akan langsung menampar dan menjambak. Lalu Siena akan di marahi oleh Erlan dan Cindy sangat menikmati akhirnya.

"Kamu!" Cindy menunjuk Siena heran, "kenapa tidak marah melihatku seperti ini?" Tanyanya.

Sena hanya bisa menaikan sebelah alisnya bingung. Kenapa harus marah? Ia tidak punya alasan untuk marah, kecuali jika yang ada disini sekarang adalah Siena asli mungkin itu bisa terjadi.

"Duh...maaf sebelumnya, kamu siapa?" Sena menggaruk hidungnya yang tidak gatal, ia sudah menyerah untuk mengingat jadi lebih baik bertanya saja kan?

" Cindy! Apa yang kamu lakukan disini? Bukannya tadi kamu mengatakan akan memasak sarapan?", Tanya Erlan yang tiba-tiba muncul. Sebenarnya tidak tiba-tiba karena kan ini juga kamarnya.

" Maaf aku tidak jadi membuatkanmu sarapan. Tadi, Siena memintaku untuk memijatnya dan membersihkan kamar. Maafkan aku.." Cindy mengubah wajahnya menjadi putri polos nan baik hati, saking polosnya ingin rasanya Sena menyiramkan air cabe diatasnya. Apa-apaan dia! Sena tidak pernah memintanya begitu.

"Ini Nggak-"

"Aku akan segera menyiapkan air untuk mandi. Jangan pukul aku, sie," ucap Cindy dramatis, mengeluarkan air mata palsu.

"SIENA! AKU SUDAH BILANG JANGAN MENGGANGGU CINDY. KAMU TULI, HAH?!" Bentak Erlan marah. Ia meraih tangan Cindy lembut lalu berkata, "tunggulah di bawah. Aku akan memberi wanita ini pelajaran."

"Tidak, Er. Jangan lakukan itu, aku yang salah." Cindy menunduk namun diam-diam tersenyum penuh kemenangan. Erlan sudah berada dalam genggamannya sejak lama dan Siena ingin menggantikannya, tentu tidak akan bisa.

Cepat atau lambat ia akan menyingkirkan Siena lalu jalannya akan mulus tanpa ada yang mengganggu.

Setelah mengantarkan Cindy keluar, Erlan mengunci pintu dan menatap tajam Siena. Matanya dipenuhi kabut amarah yang siap diledakkan kapan saja.

"Aku sudah terlalu baik selama ini sama kamu, tapi kamu selalu menyakiti wanita yang aku cintai. Kamu memang harus diberi pelajaran agar bisa menjadi manusia yang tahu diri dan tidak mengganggu orang lain!!!"

Sena menggeleng takut, ia melangkah mundur menjauhi Erlan yang sedang mode setan.

Erlan meraih tangan Sena keras, mendorongnya ke dinding. Matanya menatap dingin pada Sena, wanita yang amat ia benci. Jika bukan karenanya mungkin Ia sudah menikah dengan Cindy dan hidup bahagia.

"Aku menikahimu karena kamu yang memaksa ayahku untuk menjodohkan kita." Erlan mendekatkan wajah ke wajah Sena hingga hidung mereka bersentuhan, matanya menelisik tajam wajah pucat Sena. Ia mengangkat tangannya dan menggunakan untuk mencekik leher Sena,

"Le-lepas a-a-aku tik-" Sena tidak bisa melanjutkan. Nafasnya sesak, paru-parunya seperti akan meledak. Ia akan mati untuk kedua kalinya. Tidak ada kesempatan ketiga bukan? Ya, sepertinya memang tidak. Jika Sena mati disini, semuanya berakhir.

"Aku tidak pernah menginginkanmu, Siena. Kamu menjijikkan, kamu sampah yang tidak tahu malu. Enyahlah!"

Pasokan udara di paru-paru Siena semakin menipis. Ia megap-megap, membuka mulutnya lebar untuk bisa meraup udara. Sia-sia. Tangan Erlan semakin kuat mencekiknya.

"ERLAN! APA YANG KAMU LAKUKAN?!"

Terdengar teriakan menggelegar, disusul suara pintu yang dibuka dengan paksa dari luar. Cekikan pada leher Sena terlepas. Matanya berkunang-kunang, ia melihat siluet beberapa orang berjalan mendekat. Lalu gelap. Sena jatuh pingsan untuk kesekian kali dalam hidupnya.

"Mom! Kenapa ada disini?"

" Astaga! Apa yang kamu lakukan pada Siena? Kamu mau membunuhnya? Mommy tidak pernah mengajarkanmu untuk kasar dengan perempuan." Wanita paruh baya yang masih sangat cantik itu menatap anaknya kecewa, Evelyn Sharma Harrison, ibu kandung Erlan.

"Ikut Daddy!" Kalau suara dingin nan berwibawa itu adalah milik Hutama Frederick Harrison, ayah Erlan yang terkenal kejam. Tidak ada yang bisa menolak titahnya, bahkan Evelyn atau kakek nenek Erlan sekalipun.

Erlan menunduk, mengikuti Hutama yang sudah keluar lebih dulu. Ia mengikuti ayahnya ke ruang kerja.

Sementara itu Evelyn dengan panik memanggil dokter keluarga mereka. Ferdy datang dengan cepat, lalu segera memeriksa kondisi Siena.

"Nona Siena Kritis." Kata Ferdy setelah melakukan serangkaian pengecekan medis.

"Cepat lakukan yang terbaik. Dia harus selamat, kalau tidak-" Evelyn terduduk lemas di lantai, anaknya baru saja hendak membunuh seseorang dan orang itu adalah istrinya sendiri.

" Nyonya, sebaiknya anda beristirahat di kamar sebelah." kata kepala pelayan membantu nyonya besar Harrison berdiri.

"Bawa siena ke rumah sakit terbaik!" perintah Evelyn.

Franz yang sejak tadi berdiri di dekat pintu mengangguk. Ia mengambil Siena dan membawanya ke rumah sakit, tentu saja dengan pengawalan ketat dari bodyguard kepercayaan keluarga Harrison.

Sementara dalam ruang kerja, Erlan menunduk tak berani menatap ayahnya.

"Apa ini sikap seorang pria sejati yang selama ini aku tanamkan dalam dirimu?" Suara ayahnya terdengar bersamaan dengan suara kursi yang ditarik. Pria paruh baya itu duduk disana sembari menatap putra tunggalnya setajam elang.

"Kenapa diam saja, Erlan?"

" Aku sudah memaklumi sifat buruknya selama ini dad, aku sudah lama bersabar. Aku tidak bisa lagi melanjutkan pernikahan ini. Aku akan menceraikannya." Kata Erlan, sudah kepalang basah lebih baik menyelam sekalian.

Hutama menggebrak meja hingga berkas-berkas di atasnya berhamburan ke lantai.

"TIDAK ADA PERCERAIAN, ERLAN. KAMU HARUS MEMPERTAHANKAN RUMAH TANGGAMU." Hutama berteriak marah.

Kemarahan Tuan Hutama membuat suasana dalam ruangan itu menjadi suram.

" Tetap berada dalam batasan atau kamu ingin melihat wanita yang sedang menunggumu di bawah hancur? Tentukan pilihanmu!" kata Hutama dingin. Setelah itu pria paruh baya yang masih gagah itu keluar, ia melangkah tegas menuju ruang makan.

Cindy sedang duduk diam menunggu Erlan, sesekali melirik jam tangannya, kenapa Erlan masih belum datang?

"Sedang menunggu anakku?"

Suara dingin itu membuat Cindy diam terpaku, ia menoleh ke belakang. Hutama berdiri di ambang pintu seraya menatapnya tajam.

"Tu-tuan..." Cindy meremas jemarinya cemas, kenapa Erlan tidak datang? ia tidak bisa menghadapi Hutama sendirian.

"Pergi dari mansionku! jangan berani lagi menginjakkan kaki disini, ini peringatan terakhir untukmu." Hutama memberikan peringatan keras ia tidak suka melakukan kekerasan kepada perempuan, tetapi jika batas kesabaran nya habis ia tidak akan berpikir dua kali untuk melenyapkan orang yang berani mengusik nya.

"Aku mencintai Erlan tuan, tolong izinkan kami menikah." Entah keberanian darimana Cindy berani mengatakan itu.

"Cindy," Erlan buru-buru menghampiri kekasihnya, membawanya ke dalam rangkulannya.

"Er..."Wanita itu menatap Erlan dengan mata berkaca-kaca.

"Biarkan dia pulang." Hutama melirik dari sudut matanya sambil minum segelas air.

"Dad-"

"Jangan membantah atau kamu memang ingin melihatnya terbujur kaku disini? Hari ini?"

Erlan yang tahu itu bukan sekedar ancaman segera meminta seorang supir untuk mengantarkan Cindy. Wanita itu sempat menolak dan berontak, namun setelah dijelaskan oleh Erlan dan berjanji akan menemuinya setelah ini, dia menurut.

...***...

1
Nana Niez
astaghfirullah,, percuma aq penasaran,, hrsnya tfi baca lgs bab akhirnya,,
Nana Niez
ini jiwaaaa dodol,,,,, gimana mau tes DNA,, jiwaaaaa,,, ini orang kaya knp beku banget otaknya g pinter sich,, logika ya logika tapi ini jiwa masa mau tes DNA,,, dasar oneng
Nana Niez
mcnya sangat lemah sekali,,
Nana Niez
padahal dia sendiri naif,, 🤣🤣🤣🤣
Nana Niez
akhirnya,,, hanya q scroollll,, dg kecepatan cahaya,, krn teriak kecewa dg cewek utamanya,, maaf ya othor,, 🙏🙏🙏🙏
Nana Niez
kenapa pemeran wanitanya gt,,, Thor, dikasih kelebihan bs bela diri atau minimal tegas gt,,, jgn penakut,, dikit dikit takut dikit dikit takut,,, hadeh sekali,,,
Nana Niez
bukan tdk suka cerita nya,, cm tdk suka pemeran wanitanya yg lemah,, knp g berhenti baca,, krs sdh terlanjur penasaran,,, endingnya gimana,, dan penasaran sm rahasia apa sbnrnya
Nana Niez
astaghfirullah,,, asli gemes banget sm Siena ini,,, knp g jdi strong women gt lhow,,,
Nana Niez
kapan bar barnya,, buang ajalah si erlan,, jgn cengeng trs
Nana Niez
hadeh sekali,,, jdi arrrggghhh,,,,
Nana Niez
ya mbok jgn, lemah,, jdi gemes yg bacaaaa
Nana Niez
sebentar,, ini masih nyimak,, kok di rumah Siena sena malah kyk gt sm keluarga nya,, hrsnya kan pura pura kangen atau yg ramah gt,, sek masih blm ngeh konsepnya gimana ini
Nana Niez
wah pengen di rujak nih si bara dan bella,, sekalian bapak ibunya,, apa jgn jgn sena anak pungut,,, masih nyimak
Riski Fatimah
lanjut thor nanggung banget,ending nya nggantung??
Inah Sarinah
gimana kelanjutannya thor,dan apa judulnya
lovina
lbh baik sm nando, siapa tau alvaro selingkuh sm cindi, dan nando marah lalu membunuh..erlan malah jd hama di novel ini...kalau nnti erlan sm siena benar2 buruk, stlh g diinginkn cindi dia malah balik ke sienna lalu sienna trima2 sj..ahhh bego sihh..
Nana Niez: setujuuuuu,, Siena bodoooooohnya pake banget
total 1 replies
lovina
lucu skli hampir di bunuhbtp sikapnya biasa2 aja, kueang realistis kek baca dongeng, hrsnya ada pelaporan ke polisi lalu buatlah drama2 g jls lg..
Rastina Rasyid
sy tertarik cerita Siena d limerik, lanjutannya, adakah penyesalan PD diri Erlan atau kelegaan????
Misnawi Misnawi
Thor aku baca cerita ini suka bgt ,tapi kok gini Thor akhirnya ,gmn nanti klu erlan bangun Siena udah pergi ya,pasti gila tuh si erlan ,Thor lanjut dong ceritanya tentang erlan nyariin Elsa,🙏🙏🙏🙏🙏🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹
sakura
..
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!