NovelToon NovelToon
Sang Pahlawan Dengan Sistem

Sang Pahlawan Dengan Sistem

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Sistem / Anak Genius / Perperangan / Penyelamat
Popularitas:712
Nilai: 5
Nama Author: DARK & LIGHT

Di tengah hiruk pikuk Akademi Cyberland, Leon Watkins, seorang jenius dengan kekuatan "Dream" yang memungkinkannya memanipulasi mimpi dan kenyataan, justru merasa bosan setengah mati. Kehidupannya yang monoton mendadak terusik ketika ia dan teman sebayanya, Axel Maxx yang flamboyan, secara tak terduga ditarik ke dalam sebuah misi rahasia oleh sosok misterius. Mereka harus menembus "Gerbang Sejati," sebuah portal menuju dimensi yang mengerikan dan mengancam dunia. Petualangan yang akan mengubah segalanya, dan menyingkap takdir yang jauh lebih besar dari yang pernah mereka bayangkan, baru saja dimulai.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon DARK & LIGHT, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 5 : Tarian Mimpi & Petir

Ruangan bergetar hebat. Red Spider Queen mengeluarkan raungan melengking, suara yang menusuk gendang telinga, dan puluhan laba-laba raksasa yang baru muncul menyerbu maju.

Mata merah menyala mereka memancarkan keganasan, dan kaki-kaki tebal mereka mengikis lantai gua. Udara langsung dipenuhi aroma racun pekat dan debu dari pergerakan massal monster-monster itu. Pertempuran sesungguhnya telah dimulai.

Axel berteriak, "Sial! Ini jebakan sungguhan!" Ia tak menyia-nyiakan waktu, mengaktifkan sistem Petir miliknya. Tubuhnya diselimuti aura listrik biru, rambutnya berdiri tegak. Dengan raungan marah, ia melontarkan serangan pembuka. Kilatan petir seukuran batang pohon melesat dari tangannya, membelah udara, menghantam beberapa laba-laba raksasa di barisan depan. Makhluk-makhluk itu menjerit, tubuh mereka berkedut hebat sebelum hangus dan roboh. Namun, ada begitu banyak dari mereka.

Para pengawal Axel, yang terlatih untuk situasi darurat, segera bereaksi. Mereka bergerak membentuk formasi bertahan-menyerang, menciptakan perisai energi yang berdenyut di depan, menahan gempuran pertama laba-laba. Senjata energi mereka meraung, menembakkan rentetan proyektil plasma yang meledak, mencabik-cabik tubuh monster.

Meskipun efisien, jumlah musuh yang begitu besar mulai membanjiri mereka, memaksa mereka mundur perlahan. Salah satu pengawal lengah, dan cakar laba-laba berhasil merobek bahunya, membuatnya tersentak kesakitan.

Leon melangkah maju, menjauh dari Axel dan pengawal. Ia mengabaikan serangan frontal, mengarahkan perhatian penuhnya pada pasukan laba-laba yang terus mendekat, dan juga pada Red Spider Queen yang mulai memanjat dinding, bersiap melancarkan serangan dari atas. Sebuah seringai puas terukir di bibirnya. Ini dia. Tantangan yang ia inginkan.

Aura biru dari sistem "Dream"-nya melonjak, meluas dengan cepat, menyelimuti hampir sepertiga ruangan. Bagi laba-laba yang masuk ke dalamnya, dunia mereka berubah secara drastis. Dinding gua lenyap, digantikan oleh hamparan pasir gurun yang tak berujung di bawah terik matahari yang menyengat. Panas yang membakar, haus yang tak tertahankan, dan ilusi fatamorgana yang membingungkan mulai menyerang indra mereka.

Beberapa laba-laba raksasa melambat, bingung. Kaki-kaki mereka mengikis pasir yang tidak ada, taring mereka mencoba mencengkeram udara panas. Namun, seperti Red Spider Mini sebelumnya, monster-monster ini menunjukkan ketahanan yang luar biasa. Beberapa dari mereka, terutama yang paling besar, menggeram dan mencoba mengabaikan ilusi itu, terus bergerak maju, meski lebih lambat. Mata mereka berkedip-kedip, seolah berjuang keras untuk menembus kabut mimpi.

"Oh, kalian belajar dengan cepat," gumam Leon, matanya menyipit dengan kegembiraan yang membara. Ia menikmati perlawanan ini. "Kalau begitu, mari kita tingkatkan taruhannya."

Dengan satu gerakan tangan, ia mengubah gurun pasir menjadi hutan belantara yang lebat dan mencekik. Pohon-pohon raksasa dengan dahan-dahan yang meruncing tumbuh dengan cepat, menjerat kaki-kaki laba-laba. Tumbuhan merambat beracun yang tampak hidup melilit tubuh mereka, dan suara gemuruh binatang buas yang menggelegar dari kegelapan hutan membuat mereka panik. Bau lumut dan tanah basah menggantikan bau gurun yang kering. Laba-laba itu mulai saling bertabrakan, taring-taring mereka mencakar dahan ilusi dalam upaya putus asa untuk membebaskan diri.

Sementara ilusi Leon mengacaukan sebagian besar pasukan laba-laba, Axel dan para pengawal terus berjuang melawan monster yang belum terpengaruh. Axel menggeram, memfokuskan petirnya. Ia melancarkan 'Thunderclap Burst', serangan area yang meledakkan gelombang kejut listrik ke segala arah, melumpuhkan dan membakar laba-laba di sekitarnya. Asap mengepul, dan bau hangus memenuhi udara.

Namun, perhatian utama mereka adalah Red Spider Queen yang kini menuruni dinding, memintal jaring-jaring tebal yang berlapis baja. Jaring itu bukan hanya untuk menjerat, tetapi juga untuk menahan serangan energi dan fisik. Monster itu meluncur ke lantai dengan kecepatan menakutkan, matanya terkunci pada Axel dan pengawal. Ia menyadari bahwa ancaman terbesar datang dari mereka.

Leon, yang merasakan tekanan dari Queen, memfokuskan sebagian kecil kekuatannya untuk melancarkan ilusi ke arahnya. Ia menciptakan ilusi dirinya sendiri, puluhan klon ilusi Leon, yang mengelilingi Red Spider Queen, menari-nari dan menyerang dari segala arah. Setiap klon melancarkan serangan ilusi yang berbeda: semburan api, ledakan air, tebasan pedang ilusi. Meskipun tidak menimbulkan kerusakan fisik, ini mengganggu fokus Queen, membuatnya ragu sesaat.

"Jangan hanya berdiri di sana, Gendut!" teriak Leon, suaranya sedikit meninggi. "Gunakan kekuatanmu untuk membersihkan sisanya!"

Axel, yang terengah-engah, melihat peluang itu. Ia tahu bahwa ilusi Leon memberinya waktu berharga. Mengumpulkan sisa kekuatannya, ia berteriak, "Divine Lightning Strike!" Tubuhnya memancarkan cahaya biru terang, dan ia melompat ke udara. Dari langit-langit gua, sebuah pilar petir raksasa berwarna biru keemasan menyambar ke bawah, tepat mengenai kepala Red Spider Queen yang masih sedikit bingung oleh ilusi Leon.

Raungan kesakitan Queen memekakkan telinga, melampaui suara alarm. Tubuhnya berkedut hebat, cangkangnya retak, dan asap mengepul dari titik sambaran. Namun, ia tidak roboh. Kekuatan Divine Lightning Strike yang seharusnya mematikan sebuah bos Rank D hanya mampu melukainya parah. Matanya semakin ganas, dan jaring-jaring tebal mulai keluar dari mulutnya, bergegas untuk menutupi luka-lukanya.

"Ini belum berakhir!" teriak hologram sosok berjubah gelap, suaranya yang terdistorsi masih menggema di seluruh ruangan. "Pertarungan kalian baru dimulai! Buktikan padaku bahwa kalian pantas hidup!"

Leon menyadari bahwa ini lebih dari sekadar pertempuran. Ini adalah ujian sejati. Red Spider Queen ini, dan pasukan laba-laba ini, jauh lebih tangguh dari monster gate biasa. Mereka telah diadaptasi, diperkuat, dan mungkin... diindoktrinasi.

Ia harus menggunakan setiap tetes kekuatan "Dream"-nya untuk bertahan hidup. Ini adalah panggungnya, dan ia tidak akan menyia-nyiakannya. Senyumnya semakin lebar, kegilaan seorang jenius yang baru saja menemukan mainan baru yang menarik.

Mohon di koreksi lagi gays kalo ada pendapat kritik & saran tulis di komen y jangan lupa like✌️😀😀

1
iqbal nasution
oke
DARK & LIGHT: thank udah mampir bg
total 1 replies
DARK & LIGHT
MC anti naif
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!