Racun mematikan yang dipersiapkan oleh keluarga Lancaster. Wanita yang akan menjadi "Ratu Boneka" kerajaan Windland selanjutnya. Anak haram keluarga Lancaster yang disembunyikan.
The Poison of Winter.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lylindaceae, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 23 Birthday Party (1)
Kayleigh mengetukkan jarinya di meja kerjanya. Dia memandangi dokumen rahasia yang berhasil dikirimkan dari keluarga Lancaster.
Setelah Aries menjadi ksatria Winter, pergerakannya di Lancaster menjadi lebih mudah. Dia juga berhasil memberikan detail kejadian saat di pesta dan keadaan terkini yang terjadi di keluarga Lancaster.
Winter tidak memiliki penyakit berat, namun dikatakan bahwa tubuhnya memang lemah. Saat Aries belum bekerja di sana, Winter beberapa kali sakit dan pingsan di paviliun tambahan.
Dokter sempat menyatakan bahwa penyakit Winter kemungkinan adalah trauma akibat kekerasan diam-diam yang dilakukan pelayan pribadi sebelumnya.
Kayleigh mengepalkan tangannya. Bagaimana mungkin Duke Lancaster yang terkenal kejam dan waspada tidak mengetahui tindakan kekerasan yang menyebabkan putrinya sakit?
Sungguh tidak masuk akal.
Tapi selain penyakit Winter, ada satu hal yang lebih mengganggu pikirannya saat ini.
"Winter mengajak putra Count Charless untuk bertemu di pesta ulang tahun putri keluarga Wallace."
Kayleigh kembali mengetuk meja kokoh dihadapannya.
"Ya, hal ini memang wajar. Mengingat Winter adalah orang yang akan berterima kasih saat dibantu oleh orang lain. Apakah kali ini dia akan memberikan artefak juga?"
Dia menarik napas dengan kesal dan membunyikan bel untuk memanggil ajudannya.
"Anda memanggil, Lord?"
"Kirimkan catatan kesehatan Lady Lancaster kepada Putra Mahkota. Sampaikan bahwa penyakitnya tidak berat jadi kita akan bertindak sesuai rencana. Oh, dan dapatkan undangan ke pesta ulang tahun keluarga Wallace minggu depan untukku."
Dion membelalakan matanya. Keluarga Wallace merupakan salah satu pendukung terkuat keluarga Lancaster. Sebagai seorang bangsawan, Dion juga mendengar bahwa putri keluarga Wallace akan mengadakan pesta ulang tahunnya yang ke-10.
"...Lord, saya bertanya untuk berjaga-jaga. Apa Anda berencana untuk mendekati putri keluarga Wallace juga?"
"Apa kamu sudah gila?!"
"Syukurlah. Saya kira Anda akan mendekati seluruh putri keluarga pendukung Lancaster tanpa pandang bulu untuk mencari kelemahan mereka."
Kayleigh menatap ajudannya dengan wajah tidak percaya. Dia tidak menyangka sosoknya akan dianggap sepicik itu oleh ajudan terdekatnya. Dia mendecakkan lidahnya dengan kesal.
"Lady Winter akan menghadiri pesta itu!"
"Ah, sekarang saya mengerti. Baik, saya pasti akan mendapatkan undangan itu. Oh iya, jadi apakah benar wanita bangsawan yang kita temui sebelumnya adalah Lady Winter?"
"... Itu memang dia."
"Wah, saya benar-benar tidak menyangka kita hampir tertipu oleh wajah polos gadis itu. Apakah Lord juga sudah mendengar bahwa dia juga merayu Sir Alex saat pesta? Bahkan saat Putra Mahkota sedang bersamanya!"
"Jaga bicaramu, saat itu dia sedang sakit."
"Ey, dia pasti pura-pura sakit. Sama seperti saat pertama kali bertemu dengan Lord. Bukankah dia memanfaatkan wajah polosnya untuk merayu Lord? Lancaster pasti mengajarinya dengan baik untuk memanfaatkan para pria di sekitarnya. Benar-benar mengerikan."
Kayleigh menarik napas panjang mendengar omelan Dion. Kayleigh yang biasa akan memiliki asumsi yang sama dengan Dion saat berhubungan dengan Lancaster. Namun, kepalanya terasa berat jadi dia mengusap alisnya yang mengkerut untuk merilekskannya.
"Apa kamu tidak punya kerjaan sekarang?"
"Ah maaf, Lord! Anda pasti tidak suka saya sering membicarakan keluarga ular itu. Saya akan pergi sekarang."
"..Tunggu, cari tau agenda Alexander selama seminggu ke depan."
"Sir Alexander Charless?"
"Benar."
Dion menatap Kayleigh dengan bingung, dia tidak mengerti mengapa tuannya membutuhkan agenda Alexander seminggu ke depan. Tapi dia yakin Tuannya pasti sudah punya sebuah rencana.
"Saya menerima perintah!"
Dia lalu menganggukkan kepalanya dan menghilang dari pandangan Kayleigh.
...***...
Winter turun dari kereta kuda keluarga Lancaster dibantu oleh ksatria pribadinya. Setelah meminta Aries untuk menunggu di kereta, dia menarik napas panjang sebelum berjalan ke mansion keluarga Wallace.
Pesta ulang tahun diadakan secara terbuka di taman keluarga Wallace. Taman yang sebelumnya sudah indah, didekorasi dengan hiasan berwarna warna kuning-merah dengan meriah.
Winter mengepalkan kedua tangannya. Dia sudah berlatih tersenyum dan berbicara di depan cermin kamarnya. Dia juga mengingat untuk tidak terlalu banyak bicara supaya tidak terjadi kesalahan di pesta ini.
Tujuan dia hanya satu, bertemu dengan Alexander dan bertanya tentang kekuatan suci. Mungkin dia akan menyapa Putra Mahkota sebentar lalu dia akan berpura-pura sakit lagi dan meninggalkan pesta lebih awal.
Saat Winter berjalan memasuki taman, seorang ksatria meneriakan namanya secara lantang. Saat itu seorang wanita paruh baya menarik tangan gadis kecil yang tampil cantik dan mewah berjalan mendekati Winter. Dia dan gadis itu menundukkan kepalanya dengan hormat.
"Selamat datang Lady Winter, saya Countess Wallace dan ini putri saya Rebecca. Terima kasih sudah bersedia menghadiri pesta kecil ini."
"Wow, Anda sangat cantik..."
Seruan kecil keluar dari bibir gadis mungil itu. Countess yang menyadarinya segera menundukkan kepala gadis kecil itu lebih dalam. Tangannya mulai gemetar saat menggenggam gadis mungil itu.
"Ma.. Maafkan saya karena belum mengajarkan etika yang benar kepada putri saya. Tolong maafkan kesalahan putri saya ini!"
"Ah.."
Winter segera memahami apa yang terjadi. Dia adalah keluarga Lancaster. Dia langsung membayangkan kemarahan Duke atau Duchess Lancaster jika mendapatkan perlakuan yang sama karena dianggap tidak sopan.
Winter mengangkat wajah Countess dan tersenyum lembut kepadanya.
"Apa yang salah dari sebuah pujian seorang anak? Seharusnya aku berterima kasih kepada Rebecca."
Countess Wallace menatap Winter dengan tatapan tidak percaya.
"Ataukah menurutmu aku tidak cantik?"
"Tentu tidak, Lady! Anda sangat cantik hingga anak saya melupakan etiket seharusnya saat bertemu dengan Anda. Terima kasih atas kemurahan hati Anda, Lady Winter!"
Ketika melihat kelegaan di wajah Countess, Winter terkekeh. Seketika taman bunga Countess Wallace menjadi hening. Selama ini dia tidak sadar bahwa para bangsawan sedang memperhatikannya.
Mereka pasti berpikir untuk melihat kemarahan pertama Lady Lancaster. Tapi mereka salah, Winter memandangi wajah para bangsawan dengan senyum senang dan dia mengangguk pelan.
Ya, tolong sebarkan cerita ini dengan benar. Winter Lancaster tidak berbahaya!
Aku harus memperbaiki image supaya putra mahkota percaya kepadaku.
...-BERSAMBUNG-...
Good luck Lily!