Ketika kamu ikhlas menerima semua takdir di hidupmu,maka Allah akan membalas tuntas semua kepahitan mu dengan beribu kebaikan.
Percayalah bahwa segala sesuatu yang baik untuk mu tidak akan Allah izinkan pergi dari mu, kecuali akan di ganti dengan yang lebih baik lagi (Ali Bin Abi Thalib).
Nasehat itulah yang menjadi penguat seorang gadis bernama Hasya Nur Shafiyyah,saat hidupnya di penuhi ujian pahit dan sakit, setelah ia menikah dengan pria pilihan Kakak nya.
" Kau boleh meminta apapun dari ku Hasya, kecuali nyawa dan perceraian, karena hanya kematian yang akan memisahkan kita" Ezar Atharizz calief.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Arisha Langsa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
5
" Mari nona saya antarkan ke dalam" supir Ezar memperlakukan nya begitu sopan dan ramah, terlihat pria matang itu begitu cekatan,pantas saja di jadikan supir pribadi pria arogan itu.
" Terimakasih pak, maaf sudah merepotkan anda" Hasya merasa sangat sungkan,ia merasa sangat merepotkan orang lain.
" Tidak perlu sungkan nona,ini sudah menjadi tugas Saya".
" Oh ya kita belum berkenalan nona,nama saya Rudi,saya supir pribadi tuan"di balas anggukan kecil oleh Hasya.
" Saya Hasya Nur Shafiyyah,panggil Hasya saja,terasa lebih dekat" Hasya yang memang sudah terbiasa berinteraksi dengan orang asing,merasa tak terlalu canggung jika hanya sekedar untuk bicara.
Supir Ezar yang mengaku bernama Rudi itu tersenyum,ia menggaruk tengkuknya yang tidak gatal, menatap wajah ramah Hasya " Mana berani saya memanggil anda hanya dengan nama saja, bisa-bisa saya kehilangan pekerjaan saya nona,atau yang lebih mengerikan tuan muda akan memenggal kepala saya"
Rudi menjawab dengan nada bercanda, membuat Hasya tertawa kecil mendengar alasan supir pribadi suaminya.
" Anda bisa saja pak Rudi"
" Ayo nona,mari silahkan,di dalam akan ada bibi yang menyiapkan semuanya"
Hasya mengagguk dan berjalan mengikuti pria berseragam hitam,supir pribadi suaminya, yang mengaku bernama Rudi,ia menatap sekeliling villa, lokasinya terlihat begitu luas, padahal villa itu berada tak jauh dari pusat kota,masih di daerah kawasan padat penduduk,tapi villa itu terlihat seperti terasing,mungkin karena lokasinya paling luas dan cukup berjarak dengan tetangga sekitar.
Hasya juga bisa melihat villa itu bagai di kelilingi tembok tinggi menjulang dan pepohonan rimbun ,beberapa bodyguard dan keamanan terlihat berjaga-jaga di sekitar villa.
Tiba-tiba Hasya merasa sedikit kurang nyaman, hidupnya seakan terus di awasi, tinggal di rumah mewah tapi serasa di penjara, apakah hidup seperti itu yang akan ia rasakan dan siapa sebenarnya suaminya itu? Mengapa harus begitu banyak penjaga dan tinggal seperti terasing seperti itu?.
" Bik Jum" Rudi memanggil seseorang.
Hanya hitungan detik seorang wanita paruh baya,berusia sekitar 45 tahunan muncul,berjalan cepat menghampiri mereka, penampilan nya terlihat begitu rapi dan sopan.
" Pak Rudi,ada yang bisa saya bantu pak?" wanita yang di panggil bik Jum itu bertanya dengan nada sopan, matanya sekilas melirik Hasya.
" Antarkan nona Hasya ke kamar nya" Rudi memberikan perintah untuk mengantarkan Hasya ke kamarnya.
" Baik pak Rudi,mari nyonya bibi antarkan ke kamar nyonya".
" Panggil Hasya saja bi" Hasya merasa sedikit asing dan aneh di panggil nyonya, rasanya ia masih terlalu muda untuk menyandang predikat nyonya.
" Oh,mari nona" wanita yang di panggil bi Jum itu mencoba untuk patuh pada perintah Hasya.
Hasya mengangguk,ia dengan patuh mengikuti langkah wanita paruh baya itu,Rudi masih bersama mereka,ia membawakan koper milik Hasya.
Mereka memasuki lift dan bik jum menekan angka dua, yang artinya mereka akan menuju ke lantai dua,itu artinya kamarnya berada di lantai dua.
BI Jum berjalan di depan, membimbing dua orang di belakangnya,satu istri dari majikan nya, sedangkan yang satunya adalah supir sang majikan, hingga akhirnya mereka berhenti di depan sebuah pintu kamar berwarna coklat kehitaman.
" Tuan sudah meminta pada Nani untuk merapikan kamar ini,dan menyiapkan segala keperluan pribadi nyonya".
" Terimakasih bik,bibi bisa lanjutkan pekerjaan yang lain,saya bisa sendiri,dan pak Rudi juga Terimakasih banyak sudah mengantarkan dan membantu saya sampai di sini" .
" Baik non,bibi tinggal ke dapur lagi,kalau non butuh sesuatu panggil aja bibi atau Nani,di villa ini yang bertugas di dalam villa hanya bibi dan Nani, yang lainnya di luar,termasuk bagian laundry juga bekerja di luar villa".
" Terimakasih bi,akan saya panggil jika saya butuh sesuatu"
" Kalau begitu saya izin kembali ke kantor " Rudi juga berpamitan bersamaan dengan bi Jum yang meninggal Hasya di depan pintu kamarnya di lantai dua villa itu.
Hasya menghela nafas panjang sebelum akhirnya menekan handle pintu dan membukanya secara perlahan,hal pertama yang ia lihat adalah mewah.
Kamar berukuran seluas ruang tamu di rumah nya, bernuansa putih dan gold,sebuah ranjang king size,meja rias dan satu buah sofa panjang yang lengkap dengan satu buah meja.
Di Samping ranjang terdapat dua buah nakas,salah satunya terdapat lampu tidur di atasnya, Hasya juga melihat pintu kaca yang bisa di geser, yang ia yakini adalah pintu menuju ruang ganti, karena Hasya tak melihat adanya lemari di dalam kamar itu.
kaki Hasya melangkah pelan menyusuri setiap sudut kamar,ia melihat kamar mandi yang juga tampak cukup mewah, fasilitas kamar itu layaknya kamar hotel bintang lima, terdapat pintu kaca menuju balkon.
Hasya mendorong kopernya menuju ruang ganti,di dalam ia kembali di buat terpana saat melihat beberapa pakaian wanita berjejer rapi di gantungan,dan juga tersusun rapi beberapa piyama,hijab,sepatu dan tas.
Namun Hasya tak melihat adanya pakaian laki-laki di ruang ganti itu,Hasya berfikir apakah bi Jum salah memberinya kamar, hingga Hasya membatalkan rencana awalnya yang akan menata pakaian nya yang ia bawa.
Lamunan Hasya buyar saat suara dering pada ponselnya terdengar memasuki gendang telinga nya.
Dengan cepat ia merogoh tas sandang miliknya yang ia letakkan di atas sofa di ruang ganti.
[ Halo kak, assalamualaikum...] Hasya mengangkat panggilan telepon dari kakak nya,ia duduk di sofa ruang ganti, matanya masih menatap pakaian-pakaian yang tergantung, terlihat masih baru.
[Waalaikumsalam...kamu sedang di mana dek? ] suara Safea terdengar khawatir.
[ Di villa, kenapa kak? Ada yang ingin kakak katakan?maaf belum mengabari kakak kalau aku sudah sampai,baru mau beresin barang pribadi],Hasya merasa bersalah karena tak langsung menghubungi sang kakak,namun ia juga merasa sedikit aneh dengan kelakuan dan nada suara kakak nya, seperti ada nada ketakutan di sana.
[Huh... Alhamdulillah,bisa di alihkan ke vidio call kan] seakan tak puas dengan jawaban sang adik,setelah menghela nafas panjang,seakan merasa lega,safea meminta untuk mengalihkan panggilan mereka ke panggilan vidio.
[Kenapa? Kakak kangen ya,belum juga dua jam] walaupun Hasya merasa aneh,tapi ia tetap menuruti permintaan kakak nya.
Panggilan mereka beralih ke panggilan vidio,safea merasa lega saat melihat adiknya benar-benar baik-baik saja,ia juga merasa lega saat Hasya menunjukkan bahwa ia tengah berada di ruang ganti dan apa saja yang telah Ezar siapkan untuk nya.
Walaupun Hasya tak terlalu yakin untuk nya,tapi demi membuat sang kakak senang dan tenang,Hasya akan menunjukkan bahwa ia bahagia dan baik-baik saja setelah menikah, pernikahan ini adalah pilihan kakak nya.
[Kakak khawatir aja kamu sedih sendirian di tempat baru,di sana tempatnya nyaman kan? ] Safea masih bertanya beberapa hal.
[ Aku ga sendiri kok kak, disini rame kok,ada beberapa art dan penjaga juga,kakak tenang aja,ga usah khawatir berlebihan seperti itu, insyaallah semuanya akan baik-baik saja] Hasya berusaha menenangkan kakak nya.
Safea mengagguk, bibirnya tersenyum [ya sudah,kakak tutup ya telpon nya,kamu lanjut beres-beres nya,dan janji sama kakak kalau kamu akan baik-baik saja,jika ada apapun cerita pada kakak] Safea menegaskan bahwa mereka masih harus saling terbuka.
Hasya mengangguk dan mengangkat sebelah tangan nya,membuat tanda hormat komandan pada sang kakak, berakhir keduanya saling tertawa sebelum pembicaraan mereka berakhir.
kami juga berusaha rajin kasih poin...he..he..