NovelToon NovelToon
Mencintai Bos Mantan Suamiku

Mencintai Bos Mantan Suamiku

Status: sedang berlangsung
Genre:Konflik etika / Selingkuh / Romansa / Transmigrasi / Menikah dengan Kerabat Mantan / Agen Wanita
Popularitas:6.5k
Nilai: 5
Nama Author: zenun smith

Ini kisah tentang istri yang tidak dianggap oleh suaminya. Namanya Nadia. Ia bisa menikah dengan suaminya karena paksaan dari Nadia sendiri, dan Nufus menerimanya karena terpaksa.

Ada suatu hari dimana Nadia berubah tak lagi mencintai suaminya. Dia ingin bercerai, tetapi malah sulit karena Nufus, sang suami, malah berbalik penasaran kepada Nadia.

Dan saat cinta itu hilang sepenuhnya untuk Nufus karena Nadia yang sekarang bukanlah Nadia sesungguhnya, justru ia bertemu dengan cinta sejatinya. Cinta yang diawali dengan seringnya Nadia cari gara-gara dengan pria tersebut yang bernama Xadewa.

Lucunya, Xadewa adalah orang yang ditakuti Nufus.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon zenun smith, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Aku Ingin Cerai

Setelah menolak Nufus, Nadia segera masuk ke dalam kamar dan mengunci pintunya rapat. Di sisi lain, Nufus duduk santai di sofa ruang tengah. Ia membuka kancing kemejanya, memperlihatkan otot-otot kekarnya yang entah kenapa tidak menarik dimata Nadia. Nufus kemudian meneguk minuman yang diabaikan Nadia, lalu menyulut sebatang rokok.

Di dalam kamar, Nadia mencari-cari dokumen pernikahannya. Ia bertekad untuk segera mengajukan gugatan cerai. Nadia merasa tidak bisa lagi berlama-lama di sana, terlebih setelah Nufus menunjukkan ketertarikannya dan sudah terbakar gairah. Ia tahu dirinya tidak bisa terus-menerus menolak Nufus seperti yang dilakukan tadi.

Namun, dokumen yang dicari tidak ada di kamar. Nadia menduga Nufus sudah menyembunyikannya, sudah memprediksi bahwa Nadia akan meminta cerai. Tanpa pikir panjang, Nadia menghampiri Nufus.

"Aku mau cerai."

Nufus mendongak, membuang abu rokoknya ke asbak, lalu menghisapnya lagi. Ia berjalan mendekati Nadia dan menghembuskan asap rokoknya ke arah wanita itu.

"Jangan harap itu akan terjadi. Sampai kapan pun aku tidak akan melepaskanmu."

Namun Nadia tidak menyerah begitu saja. Ia akan mencari cara lain, tapi untuk sekarang ia memilih diam. Ia menunggu Nufus keluar lagi dari kamar yang sedang mengambil jaket.

"Mau ke mana?" tanya Nadia.

"Cari pelampiasan."

Nadia hanya mengedikkan bahu. Ia mengikuti Nufus, berniat mengunci pintu dari dalam agar kunci tetap padanya.

"Biar aku saja yang ngunci," usulnya.

"Tidak usah. Kau tidurlah dengan tenang. Aku mau pergi, mungkin sampai besok pagi."

"Ya sudah, kalau begitu."

Nufus mengunci pintu dari luar, meninggalkan Nadia sendirian.

Begitu Nufus pergi, Nadia kembali ke kamarnya. Sebenarnya ia bisa saja mencari cara untuk membuka pintu dan kabur dari rumah itu. Tapi ia memilih tetap tinggal sementara. Ia masih harus mencari titik terang soal keberadaan dokumen pernikahan mereka. Lagi pula, ada pekerjaan lain yang menunggunya, seperti menemukan laptop Nufus. Siapa tahu di sana ada sesuatu yang ia butuhkan.

Baru saja selesai membersihkan diri, tiba-tiba tubuh Nadia terasa dingin menggigil. Tak lama kemudian, panasnya naik tinggi. Nadia terserang demam.

...****...

Di tempat lain, pada waktu yang sama.

Sama halnya dengan Nadia, Xadewa juga baru selesai membersihkan diri. Masih mengenakan jubah mandi, ia memeriksa persenjataan mematikannya. Betapa terkejutnya dia saat mendapati wadah berisi bakteri modifikasi X yang merupakan bakteri penyakit buatan yang ia kembangkan, ternyata berkurang.

Padahal, dia ingat betul senjata itu gagal dipakai pada target waktu itu gara-gara ulah Nadia. Mereka sempat saling bertubrukan. Apa jangan-jangan Nadia tanpa sengaja terkena senjata miliknya?

Jika itu benar, Nadia dalam bahaya besar. Xadewa buru-buru mencoba menghubungi Nufus. Namun panggilannya tidak diangkat-angkat oleh lelaki itu. Nufus sedang mabuk berat di sebuah klub malam, bahkan dipapah oleh seorang wanita panggilan masuk ke kamar.

Gagal menghubungi Nufus, Xadewa melacak lokasinya. Begitu tahu Nufus tidak ada di rumah, Xadewa memutuskan datang sendiri untuk memeriksa keadaan Nadia. Ia tidak pernah membiarkan senjatanya salah sasaran. Baginya, jika ada korban yang bukan targetnya, itu sama saja seperti berhutang nyawa. Meski Xadewa banyak menjerat orang terlilit hutang karena judi online miliknya, Xadewa justru orang yang anti berhutang dalam bentuk apa pun.

Dengan pakaian santai, ia mendatangi rumah Nufus secara diam-diam bak ninja sampai-sampai orang lain tidak ada yang tahu kalau rumah Nufus kemasukan orang. Soal rumah terkunci bukan masalah baginya. Xadewa masuk lewat pintu belakang dengan mudah. Sesampainya di dalam, ia membuka pintu kamar Nadia.

Ceklek.

Nadia mendengar suara itu, tapi mengabaikannya. Tubuhnya sedang meriang hebat. Ia mengira Nufus yang pulang.

"Nadia."

"Hng…" gumam Nadia. Tapi... kenapa suaranya bukan Nufus? batinnya curiga. Suara itu seperti pria yang ia temui siang tadi. Perlahan ia memaksa matanya terbuka, memastikan dugaannya.

Benar. Itu Xadewa.

"Abang... abang siapa namanya? Kenapa bisa masuk rumah orang?"

"Nama gua Xadewa. Gua kesini cuma mau ngobatin lu."

"Darimana mana abang tahu kalau saya lagi sakit? Woaah, sendirinya bilang jangan ngikutin, nyatanya abang sendiri yang ngikutin saya." Tuduh Nadia.

Xadewa hanya melihat culas ke Nadia tanpa jawab, malah dia nanya, "Boleh gua pegang tangan lu?"

"Kalau buat ngobatin silahkan, tapi kalau ada niat lain, jangan harap bisa selamat." Begitu jawab Nadia. Xadewa memegang tangan Nadia, mencari-cari urat lalu ia oleskan kapas yang sudah bercampur alkohol, kemudian dituusuk pakai jarum infusan.

Nadia memperhatikan apa yang dilakukan Xadewa. Sedikit banyaknya Nadia paham apa yang tengah dilakukan laki-laki itu, jadinya kalau Xadewa berusaha melenceng, dia tinggal tendang saja kepalanya. Namun setelah diperhatikan, langkah Xadewa tidak ada yang mencurigakan.

Setelah jarum infus tertancap, Xadewa mengeluarkan sebotol cairan yang dimasukkan lewat jalan infus, kemudian ia keluarkan lagi sebotol cairan lagi yang ia suntikan lagi ke jalan infus, begitu terus sampai ke empat kalinya. Pandangan Nadia ke tangannya yang lagi dieksekusi, lalu beralih ngeliatin muka Xadewa yang serius ngobatin dia. Kalau lagi mode kalem gini, si abang ganteng juga. Batin Nadia.

"Lu udah muntah belum?"

"Udah, capek banget saya muntah mulu."

"Berapa kali?"

"Nggak tahu. Nggak ngitung. Pertama muntah masih ada makanan nya, Saya greget akhirnya gak makan dan gak minum, tapi tetep muntah."

"Apa yang keluar tuh?"

"Gak tahu, kayaknya asam lambung yang keluar. Habis si asam itu dimuntahkan, tetep aja masih pengen muntah. Yang terakhir itu muntah udara."

Xadewa diam menyimak.

Selesai dengan itu, Xadewa memasang kantung infusan. Dia atur pergerakan cepat. Pokoknya Xadewa sudah seperti perawat.

"Ini buat ngebantu tubuh lu ngelawan bakterinya. Tadi udah gua juga udah masukin Ultraman ke tubuh lu."

"Ultraman?"

"Iya, bakteri ibarat monster, dan obat ibarat Ultraman." Dalam hati Xadewa berkata, padahal gua juga yang masukin bakterinya.

"Hehe ada-ada aja Bang Dewa. Segala masukin Ultraman."

"Lu juga ada-ada aja, segala muntah udara."

Tidak sampai disitu pengobatannya, Xadewa juga mengompres Nadia dengan telaten. Dia tidak langsung pulang, tapi nungguin kondisi Nadia sampai panasnya turun. Dia menjarah isi dapur dan mendapat makanan yang masih terbungkus rapi. Xadewa makan setelah dapat ijin dari Nadia. Habis makan, Xadewa nonton tv di kamar Nadia, namun tidak pakai suara agar tidak mengganggu yang lagi demam.

Menjelang pagi, perawatan selesai. Xadewa ngasih tahu apa aja pantangan makan agar cepet pulih, dan apa saja yang harus dilakukan agar cepat pulih. Nadia nurut, dan dalam hatinya, Nadia terkesima kok masih ada laki-laki sejujur Xadewa, yang tidak berani cari kesempatan padanya.

"Gua balik. Jangan pernah bilang ke siapapun kalau gua kesini. di dapur, makanan lu udah gua ganti."

"Iya bang Dewa, makasih ya udah masukin ultraman ke saya buat ngelawan monster." Nadia bilangnya pakai senyum paling manis, membuat Xadewa salah tingkah dan berekspresi selayaknya Xadewa salah tingkah. Xadewa pergi meninggalkan Nadia tanpa menjawab ucapan terimakasih nadia. Sebelumnya ia juga sudah menyabotase CCTV di rumah itu.

.

.

Bersambung.

Xadewa kalau salah tingkah, kira-kira ekspresinya begini. Tapi ini bukan visualisasi Xadewa ya.

Btw, Zenun emang lagi di opname, tapi isi bab ini bukan terinspirasi karena lagi dirawat ya, emang dari sononya udah disetting begini hehe

1
〈⎳ FT. Zira
dia megang apaan sih? yakin amat bisa jatuhin dewa.?🧐
Muliana
ingin cucu /Chuckle/
Muliana
Otakku /Sob//Sob/
Muliana
Pengaruh obat, jangan berharap lebih ya /Facepalm/
Muliana
Benar-benar pengemar bollywood nih, gak disini gak disana, india semua /Facepalm/
Lanjut baca, dari tadi rebutan ponsel sama bocil
Muliana
Eh, apa nih? Kok udah mulai takut kehilangan aja?
𓆩❤𓆪✿✧༺°zãnzên°༻✧❀ଘ😇ଓ
emang bisa /Blush//Blush/
Zenun: gatau tuh😄
total 1 replies
𓆩❤𓆪✿✧༺°zãnzên°༻✧❀ଘ😇ଓ
/Hammer//Hammer//Joyful//Joyful/
Zenun: ehehehe
total 1 replies
Rere 💫
Oh punya kendali
Zenun: nggak juga kak, cuma kasih tahu sikon doang, tapi nggak bisa ngendaliin
total 1 replies
Rere 💫
Punya senjata apa sih bt jatuhin Dewa, penasaran 🤔
Zenun: ihihihi
total 1 replies
Rere 💫
wow kok bisa😯
Zenun: bisa aja kak
total 1 replies
Dewi Payang
Xadewa lah... Nufus ko'id🤭
Zenun: ehehehe
total 1 replies
Dewi Payang
Bener bang, aku yang wakilin😂
Dewi Payang: /Joyful/
Zenun: wkwkwk
total 2 replies
Dewi Payang
Ehemmmm....
Dewi Payang
plus bulu dada/Facepalm/
Dewi Payang
Biarin aja, biarin.....
Dewi Payang
Gak tau malu kau Fus....
Zenun: ihihihi
total 1 replies
Dewi Payang
Nufus menggali lubang untuk diri sendiri🤭
Dewi Payang: Tinggal masuk lubangnya aja🙈
Zenun: ehehe iya
total 2 replies
aleena
apa maksudnya nufus ingin jadi anak tunggal mereka
apa dia ingin melindungi dewa atau hanya alibi ingin menguasai harta,??? /Doubt//Doubt//Shame/
Zenun: coba ntar kita lihat ya kak😁
total 1 replies
Teti Hayati
Iyaa lahh Bang, masa mau halal-in anak orang pake duit haram... 😂
Zenun: ehehehe
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!