Dulu, Lise hanya ingin sekolah dengan tenang. Tapi sejak bertemu Kevin, pria dengan rahasia di balik setiap diamnya, semua berubah. Hatinya yang polos tak bisa membohongi getaran tiap kali Kevin menatapnya. Meski dunia Kevin gelap, Lise merasa hangat saat di dekatnya. Seolah... cinta itu memang tidak selalu datang dari tempat yang terang.
“Kalau dunia ini hancur besok, kamu bakal nyesel udah deket sama aku?” bisik Kevin di telinga Lise, jemarinya menyentuh lembut dagu gadis itu.
Lise tersenyum kecil, lalu menggeleng.
“Enggak. Karena sejak hari pertama kamu panggil nama aku, hidup aku mulai punya arti.” mata sayu nya menatap lembut pada pria yang telah mengambil hatinya itu.
------
Karya ini adalah hasil tulisan asli saya. Dilarang keras mengambil, menyalin, atau memodifikasi tanpa izin. Plagiarisme adalah pelanggaran serius dan tidak akan ditoleransi.
#OriginalWork #NoPlagiarism #RespectWriters #DoNotCopy
penulis_ Evelyne Lisha
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Evelyne lisha, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 4 - teman baru part time
"Apalah kamu ini?, dari pada mengubur diri lebih baik mengubur penghasut sepertimu"
"waaa, kejamnya Lise, teganya melihatku sebagai penghasut.. hiks"
"ada apa kesini?, mimin"
"mimin mimin, kau benar-benar minta di sumpel ya mulutnya tuh, sok sok kan nebak nama orang, mening kalo yang bagusan dikit, nih denger ya, my Name is 'Mirrella', so jangan panggil aku mimin lagi!"
Lise mengangguk malas, Mirella duduk di samping Lise dengan rusuh.
"oke oke, ella, jadi ngapain kamu ke sini?"
"serius deh Lise, mana kuat aku di kantin
setelah kamu membuat keributan, kamu tidak tahu apa kalau kamu jadi bahan pembicaraan semua siswa karena melawan primadona sekolah! "
"primadona sekolah yang mana? "
"itu yang kamu lawan di kantin tadi!"
Lise berpikir sejenak setelah menganalisis perkataan ella.
'primadona sekolah rupanya', ya, tapi wajah Lise masih tampak tenang pun membuat ella begitu penasaran dengan Lise yang tidak terkejut atau merasa bersalah sedikitpun. malahan ella terdiam melihat Lise yang dengan santainya menikmati sandwich.
"kamu tidak kaget, lise? "
"kaget kenapa? kenapa harus kaget?, mau dia primadona kampung sekalipun, memangnya aku tidak boleh melawannya? lagipula dia lebih dulu yang membuat keributan"
Ella tertegun dengan pernyataan Lise yang begitu berprinsip, dengan tatapan yang tak bisa di jelaskan, ella menatap Lise lekat.
"tatapanmu itu menjengkelkan tau tidak sih?!"
"Lise jujur aku!, baru kali ini aku lihat orang yang bisa melawan viviana langsung di depan banyak siswa, ahh rasanya puas gitu"
"viviana, itu namanya?"
"iya!, padahal dia baru beberapa bulan lalu menjadi primadona sekolah, tapi sombongnya minta ampun"
Lise mengelap bibirnya setelah selesai makan sandwich dan mengisi perutnya yang lapar.
"ohh, beberapa bulan lalu ya"
"iya, dia menggantikan posisi primadona sebelumnya yang sekarang entah kemana"
"jadi dia hanya pengganti ya, omong-omong, primadona sebelumnya kenapa bisa hilang?"
"entahlah, katanya sih ke luar negeri setahun lalu, namanya 'Helen Vicaria' padahal dia lebih cantik dan baik"
"ohh, begitu. yah, aku tidak begitu peduli sih, but thanks infonya"
Lise berdiri dan berjalan kembali ke kelas dengan ella yang mengikutinya.
Pelajaran kedua berlangsung hingga waktu pulang. dengan cepat Lise berkemas dan menggendong tas nya lalu bergegas keluar sekolah.
Tidak langsung pulang, Lise pergi ke sebuah kafe, memakai celemek dan siap menyambut pembeli.
ya, sebagai anak yang bisa dibilang kabur juga, Lise tidak menyiapkan uang khusus setelah pergi dari rumahnya.
ia hanya membawa tabungan yang tahun sebelumnya ia tabung di sekolah lamanya.
Dan sekarang ia memakainya untuk kebutuhan sekolah, karena Lise pun tidak ingin menggunakan uang ibunya yang masih janda tanpa suami.
apalagi ia memiliki seorang adik kecil yang masih doyan jajan.
Dengan senang hati Lise bekerja di kafe sebagai pelayan di kerja paruh waktunya.
-----
"eh, bukankah kamu Lise ya?, anak baru yang pindah seminggu lalu?"
Lise menoleh pada pemuda yang tampak seumuran dengannya. juga sama memakai celemek dan kerja di kafe ini.
"benar, kau siapa? "
"saya revan anak kelas 2B, kamu dari kelas 2A kan ya?, hebat sekali kau menyerang primadona Viana, aku tertawa melihatnya, haha"
"oh, kau ada disana saat itu? "
benar, kau sangat menarik karena tak ada satupun yang berani mengusik nya"
"aku hanya membalasnya karena dia sudah menjatuhkan ayam yang sudah kutunggu selama 15 menit"
"oh begitu ya, tapi baguslah, setidaknya ada pemberani di sekolah ini"
"....... "
〖 〗
Malam yang ramai dengan kendaraan yang berlalu lalang di jalan raya. Lise yang berjalan pulang dengan tenang, sangat risih karena revan terus mengikuti nya.
"kamu tidak pulang? "
"aku lagi jalan pulang, tempat tinggal ku di 'rumah asrama' kau sendiri Lise? "
"oh, ternyata kita searah ya, aku pikir kamu mengikuti aku"
"ekhem, kamu jujur sekali, itu bagus sih, tapi, aku merasa tersindir."
"baguslah kalo kamu menyadari itu"
_________________________________.
Btw, sorry thor, itu ada bbrp paragraf yg ke ulang²/Frown/