KEMBALINYA SANG LEGENDA

Tulisan di atas pintu masuk itu mengingatkan pertualangan nya bersama Ying Ying di Thailand dulu.

Lu Sun menoleh kebelakang melihat kearah kedua gadis yang masih sibuk cecowetan di belakang dengan senyum lebar.

Lu Sun melambaikan tangan kearah mereka berdua, kedua gadis itu saling pandang dan agak ragu untuk maju menghampiri Lu Sun.

Mereka masih sedikit trauma dengan ancaman yang Lu Sun lontarkan kepada mereka.

Tapi Jane kemudian berkata,

"Kamu takut dan tidak mau, biar aku mencobanya kamu jangan menyesal nanti."

Jane pun melangkah maju mendekati Lu Sun meski dengan langkah kaki sedikit gemetar.

Tapi dia memaksakan diri berpura-pura terlihat santai dan berani.

Melihat hal ini, Mei Mei juga tidak mau kalah dia segera bergerak menyusul Jane.

Jane yang menyadari Mei Mei sedang bergerak menyusul, dia menjadi keki.

Jane pun langsung berlarian kearah Lu Sun.

Mei Mei pun mengejarnya dengan cepat.

Lu Sun yang melihat tingkah laku kedua gadis tersebut, hanya bisa menggelengkan kepalanya sambil tersenyum.

Jane yang tiba duluan ingin memeluk Lu Sun jidatnya di tahan oleh jari Lu Sun, begitu juga Mei Mei.

Kedua gadis itu cemberut mendapatkan perlakuan kasar Lu Sun yang jauh dari romantis.

Tapi Lu Sun tidak perduli, sambil menatap kedua gadis itu Lu Sun berkata,

"Kalian berdua ingin kaya tidak ?"

Kedua gadis itu meski bibirnya masih cemberut tapi mereka menatap Lu Sun dengan heran.

Jane pun bertanya,

"Jangan bilang kamu ingin menawari kami kaya lewat judi di kasino ini ?"

Mei Mei ikut mengangguk dan menatap Lu Sun penuh tanda tanya.

Lu Sun tersenyum lebar dan menjentikkan jarinya sambil berkata,

"Tepat sekali...tebakan mu sangat tepat."

"Bagaimana kalian mau tidak ?"

Jane mencibir dan berkata,

"Kamu jangan gila deh, atau jangan-jangan kepala mu terbentur sesuatu saat pulau kita tenggelam kemarin ?"

"Mana mungkin kita cari uang dari kasino, sudahlah simpan saja mimpi mu itu."

Lu Sun tersenyum tidak memperdulikan tanggapan Jane, Lu Sun menatap Mei Mei menunggu keputusan nya.

Lu Sun yang tahu kedua gadis ini selalu bersaing, terkadang mereka sering melakukan hal-hal yang tidak masuk akal.

Demi memenangkan persaingan menjaga gengsi mereka.

Jadi kini Lu Sun menunggu jawaban dari Mei Mei.

Benar saja Mei Mei yang teringat tingkah Jane tadi yang meninggalkan nya berlari duluan menghampiri Lu Sun.

Sambil tersenyum sinis menatap Jane, Mei Mei tanpa banyak bicara' langsung melepaskan kalung anting dan cincin dijari nya, lalu menyerahkan pada Lu Sun dan berkata,

"Aku cuma punya ini tapi aku tidak menyesal, aku percaya padamu."

Mei Mei Setelah menyerahkan kepada Lu Sun dia mengedikkan dagunya kearah Jane.

Jane menjadi panas, dia segera mengeluarkan dompetnya mencabut sebuah kartu ATM memberikan kepada Lu Sun dan berkata,

"Di dalam ada 10.000 dolar US, aku percayakan pada mu.

Kemudian Jane mengedikkan Kembali dagunya kearah Mei Mei sambil tersenyum mengejek.

Mei Mei langsung cemberut dan membuang mukanya, airmata hampir runtuh dari sepasang matanya yang indah.

Tapi sebuah pelukan lembut dan hangat melingkar di bahunya membuatnya kembali tersenyum manis.

Sambil memeluk bahu kedua gadis itu, Lu Sun mengajak mereka berdua masuk kedalam kasino .

Lu Sun berbisik kepada mereka berdua, dan berkata,

"Jangan lihat besar kecilnya uang yang kalian percayakan padaku, yang aku lihat bukan itu."

"Yang aku lihat adalah tingkat kepercayaan kalian pada ku, dan aku tahu kalian sudah mempertaruhkan semua yang kalian miliki kepada ku."

"Percayalah sebentar lagi kita bertiga akan bisa berbelanja sepuasnya di kapal ini sesuka hati."

Kedua gadis itu tersenyum manis dan mengangguk setengah percaya setengah tidak.

Pertama-tama, mereka bertiga pergi ke deretan Mesin ATM yang tersedia di tempat itu, karena baik ATM Jane Maupun Lu Sun memiliki logo MasterCard.

Tanpa kesulitan mereka dapat menarik sejumlah uang sampai batas limit mereka, Setelah itu Lu Sun baru membawa Jane dan Mei Mei menuju rumah pegadaian.

Menggadaikan perhiasan Mei Mei di tukar dengan uang.

Baru mereka bertiga menuju kasir Kasino untuk menukar uang mereka menjadi koin.

"Kita pegang koin masing-masing, nanti saat main pasangkan koin kalian mengikuti ku."

"Bila menang ambil hadiah masing-masing, kumpulkan sebanyak-banyaknya koin kalian."

"Di akhir permainan, baru kita tukarkan Kembali menjadi uang kita."

ucap Lu Sun memberikan penjelasan.

Kedua gadis tersebut mengangguk sambil menggenggam koin masing-masing erat-erat.

Lu Sun hanya tersenyum melirik gaya kedua gadis tersebut, seperti nya ini adalah kali pertama bagi mereka bertamasya ke tempat seperti ini.

Lu Sun merangkul bahu kedua gadis tersebut berjalan menuju mesin Roket ukuran skala Besar.

Yaitu permainan dari angka 0 sampai 100, berbeda dengan Thailand yang skala permainannya agak kecil.

Di sini skala permainannya sangat besar, dan serit meja terlihat penuh dan ramai pengunjung.

Seperti yang dulu pernah terjadi di Thailand, Lu Sun asal memilih sebuah angka, Kemudian memasang seluruh koinnya yang berjumlah 20.000 dolar US dalam sekali pasang.

Bagi Lu Sun itu adalah pasangan terbesar miliknya, karena mempertaruhkan seluruh uang yang Ying Ying berikan kepada nya.

Untuk biaya hidup dia selama mencari Xue Xue di Canada.

Tapi bagi para penjudi lainnya itu hanya pasangan uang receh.

Jane dan Mei Mei hanya berani pasang 1 keping merah seharga 100 dolar US saja.

Mereka masih ragu-ragu dengan kemampuan Lu Sun.

Lu Sun santai saja menanggapi sikap kedua gadis tersebut.

Mesin Roulet mulai berputar dengan cepat, bola besi kecil pun mulai di lontarkan kearah piringan Roulet yang berputar .

Saat putaran mesin Roulet melambat, bola dengan ajaib perlahan-lahan bergulir kearah angka pilihan Lu Sun.

Lalu berhenti dan diam disana.

Jane dan Mei Mei langsung berteriak kegirangan dan terus menepuk-nepuk bahu Lu Sun tiada henti-henti.

Lu Sun hanya menanggapinya dengan senyum lembut.

Setelah menerima hadiah pasangan mereka, pertaruhan kembali di buka, Lu Sun secara acak kembali memasang di salah satu angka pilihan nya.

Jane dan Mei Mei kini mengikuti Lu Sun memasang taruhan mereka, kedua gadis itu kini memasang setengah dari koin di tangan mereka.

Lu Sun hanya tersenyum melihat gaya kedua gadis itu yang selalu berhati-hati.

Tiba-tiba muncul ide nakal di dalam pikiran Lu Sun tapi dia tetap terlihat biasa saja di luar.

Piringan Roulet kembali berputar-putar, tak lama kemudian berhenti, angka yang keluar tetap sesuai pasangan Lu Sun.

Jane dan Mei Mei kembali bersorak kegirangan melihat hasil pasangan mereka kembali menang.

Petugas pengawas mesin sempat melirik kearah Lu Sun dengan tatapan curiga.