Stuck With An Arrogant CEO

🌹VOTE🌹

Lily mengerutkan keningnya saat dia meraskan geli di perut, saat dia membuka mata, Lily melihat sosok buram sedang berada di atas tubuhnya

"Aaaaaa! Minggir! Siapa kau?!"

David tidak bisa menaha tendangan kaki Lily, sepersekian detik pria itu jatuh dari ranjang. "Oh ****!"

"David?"

"Kau pikir siapa?"

Lily mencoba mencari kacamatanya. "Kau tidak apa apa?"

"Dasar wanita bod*h,"gumamnya. Dia masih belum memberikan kacamata Lily.

"Kau lihat kacamataku?"

"Apa kau rabun dekat?"

"Ya, bisa tolong bantu aku?"

David kesal, Lily mementingkan kacamatanya. Maka darinya dia melempar kacamata itu ke atas ranjang.

Saat memakainya, baru Lily menatap David. "K….. kau baik-baik saja?"

"Kau pikir?"

Lily menunduk saat David masuk ke kamar mandi dengan membanting pintu. Dan saat itu dia baru sadar, banyak kiss mark di perut dan sekitar pahanya.

Bergumam dalam hati, 'Astaga, apa yang pria itu coba lakukan?'

"Kalau kau berniat untuk menggodaku, jangan menendang."

Lily kaget, ternyat David kembali keluar untuk mengambil pakaian di walk in closet.

"Oma yang menyuruhku."

"Lalu?"

Lily menutupi tubuhnya dengan selimut.

"Kenapa tidak kau ganti pakaianmu?"

"Oma menyembunyikan pakaian yang ada, dan menggantinya dengan pakian seperti ini."

David memilih baju, dia terkekeh. "Kau tahu? Tubuhmu itu jelek, tidak pantas memakai pakaian seperti itu. Tubuhmu saja pendek, hanya sebatas dadaku, kau terlihat seperti kurcaci."

Dalam hati Lily bergumam, 'Lalu kenapa dia memberikan banyak ciuman pada tubuh jelek itu?'

"Jangan berpikir hal yang macam-macam, aku berhak atas dirimu karena aku bossmu. Jika kau membuat sesuatu yang tidak aku sukai, maka kau harus membayarku sesuai perjanjian. Atau kau akan dipenjara."

Sebelum Lily mengeluarkan suara, David kembali berkata. "Aku bossmu, kau adalah bawahanmu. Aku menggajimu, dan kau lakukan tugasmu. Simple bukan?"

Lily terdiam, dia memilih berdiskusi dengan dirinya sendiri dalam hati.

"Kau jelek, jangan terbang tinggi karena aku memilihmu untuk bertugas menjadi istriku."

Suara kecil Lily berkata, "Aku tidak merasa cantik, hanya saja kenapa kau tertarik dengan tubuh wanita jelek ini?"

"Apa kau bilang?" David menoleh.

"Aku jelek?"

"Kau pantas mengatakan itu pada diri sendiri."

***

"Haruskah aku tidur di bawah, Tuan?"

"Kalau kau memanggilku seperti itu lagi, aku akan memecatmu. Bersikaplah seperti suami istri pada umumnya, mengerti?"

"Ya…."

Lily menyingkir dari ranjang saat David hendak tidur di sana.

"Kau mau ke mana?"

"Tidur di sana."

"Siapa yang menyuruhmu?"

Lily diam.

"Dasar bod*h," gumam David. "Ternyata benar, pendidikan mempengaruhu segalanya."

"Maaf."

"Tidur di sini, tapi sebelumnya pijat aku."

David yang memang hanya memakai boxer itu tengkurap setelah melemparkan minyak angin pada Lily.

Tubuh yang kekar dan liat, pertama kalinya Lily bersentuhan dengan lawan jenis. Dan melihat bagian yang membuatnya salah tingkah.

"Berhenti mengagumiku, cepat lakukan."

Lily mulai meneteskan minyak di punggung David yang bertatto.

Melihat jam, ini sudah pukul 4 dini hari. Lily mengatuk.

"Apa kau mengantuk?"

Lily memilih diam daripada menjawab.

Membuat David menoleh. "Aku punya tugas lain yang membuatmu bisa tidur, mau?"

"Apa itu?"

"Mendekatlah."

Lily menggeleng.

"Kenapa? Aku tidak akan menerkammu. Kemari, aku beritahu tugasmu yang lain."

Lily hanya mendekat beberapa senti. Wajahnya penuh rasa penasaran.

"Aku… ingin…. Kau….."

Mendengar suara dan raut wajah David saja membuat Lily bergidik. "Aku akan memijat punggungmu."

David kembali tengkurap. 'Sial, dia berani menolakku. Dua kali. Lihat saja kau, Lily. Jika saatnya tiba, kau akan memohon agar tidak berhenti.' 

**🌹🌹🌹

to be continue**...