NovelToon NovelToon
SISTEM BLACK HOLE

SISTEM BLACK HOLE

Status: sedang berlangsung
Genre:Sistem
Popularitas:404
Nilai: 5
Nama Author: Wahyuadnan Saputra 31

Di tuduh melakukan kejahatan yang tidak dia lakukan. Adnan bintan pratama terjatuh ke lubang hitam dan mendarat sendirian di dunia asing, yang di penuhi hewan mutan berbahaya.
Ia harus memecahkan teka-teki ruang dan waktu
untuk menemukan pesan tersembunyi di dalam lubang hitam itu sendiri, Satu-satunya harapan bertahan hidup, membersikan namanya,
dan mengungkapkan misteri dunia baru ini.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Wahyuadnan Saputra 31, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB7

Tanpa pikir panjang, Adnan menekan kata 'YA' pada layar holografik itu.

​Seketika, realitas di sekelilingnya terdistorsi. Dari sisi kanan dan kiri tubuhnya, lima Lubang Hitam kecil, berkilauan dalam warna merah, biru, dan ungu, tiba-tiba memecah kekosongan. Dua melayang di samping tangan, dua di dekat kaki, dan satu—yang paling gelap—berada tepat di belakang punggungnya. Sebelum Adnan sempat bereaksi, rantai hitam pekat menyembur keluar dari kelima pusaran kosmik mini itu. Rantai-rantai itu bergerak dengan kecepatan kilat, mengikat erat kedua tangan dan kakinya, lalu melingkari kuat tubuhnya.

​"Apa-apaan ini, Vili?! Kamu mau apa?!" teriak Adnan, terlempar dari dahan pohon tinggi ke posisi tergantung, diliputi kepanikan yang luar biasa. Ketakutan merayap dingin ke punggungnya. Ini bukan lagi hadiah, ini jebakan!

​“Ting! Sistem Vili. Ini sudah ketentuannya, Tuan. Jika Tuan ingin menggunakan kekuatan yang diberikan Vili untuk Tuan. Ting... Mulai menghitung... 1... 5...”

​Sebuah sensasi panas yang aneh mulai menjalar. Kehangatan mendadak mengalir dari bawah leher, bergerak cepat menuju kepala, menembus lapisan otak hingga mencapai kedua mata Adnan.

​“7... 8... 10... 15...”

​Rasa panas itu berubah menjadi siksaan yang menyengat. Matanya serasa dilumuri balsem super pedas, membakar dari dalam AARGH! Adnan refleks ingin menggosok matanya, tetapi amarah langsung membuncah karena rantai itu menahan setiap geraknya.

​"Sialan kau, Vili! AAAKH! Tapi kamu menyiksaku! ERGGHHH!" raungnya, suaranya tercekat oleh rasa sakit.

​“Ting! Sistem Vili, maaf Tuan. Mohon Tuan bersabar. Tidak ada kekuatan yang didapatkan begitu saja. Harus ada usaha, Tuan.” Suara Vili tetap tenang, kontras dengan kengerian yang dialami Adnan.

​"UUUAAAAGH! Ini sangat pedas dan sakit! Cepat selesaikan, Vili!"

​“20... 23... 28... 30... 40...”

​Pada hitungan ini, rasa sakit kepala yang luar biasa datang menerjang. Seakan-akan kepalanya dipukul berulang kali dengan palu baja, setiap denyutan adalah siksaan. Keringat dingin bercucuran tak karuan, membasahi kepala, kening, wajah, dan sekujur tubuhnya, seolah ia baru saja keluar dari rendaman air. Di matanya, rasa sakit, pedas, dan panas memuncak, terasa seperti bola matanya akan meledak, padahal wujudnya masih normal.

​Adnan berteriak sejadi-jadinya. "LEPASKAN AKU! AKU TIDAK TAHAN LAGI! RRRRROOOOAARRR-KHHHHAAA!!!"

​Teriakan itu adalah auman buas, gabungan dari geraman harimau yang marah, raungan singa yang mendominasi, lolongan serigala yang mencekam, gemuruh naga yang memekakkan telinga, dan pekikan qilin yang misterius. Itu adalah jeritan kesakitan total yang memecahkan keheningan mencekam malam di hutan yang sunyi, menciptakan gelombang teror yang mistis hingga membuat takut seluruh penghuni hutan.

​Rasa sakit itu tidak lagi terpusat, melainkan menyebar, menjalar ke seluruh anggota tubuh. Ia meronta-ronta dengan sisa tenaga, mencoba membebaskan tangan dan kaki, tetapi sia-sia. Setiap kali ia memberontak, rantai hitam itu justru mengikatnya semakin erat, menekan kesadarannya hingga ambang batas.

​“50... 60... 70... Ting! Terdeteksi energi lain dari tubuh Tuan. Ting! Tapi energi ini tidak membahayakan nyawa Tuan.”

​Perlahan, rasa sakit yang hampir merenggut nyawa Adnan itu mulai mereda, berganti.

​“80... 89...”

​Kini, rasa hangat nan menenangkan melanda seluruh tubuhnya, membasuh rasa perih yang tersisa.

​“90... 99... 100. Ting! Selamat, Tuan! Mata Tembus Pandang Tuan telah berevolusi menjadi Mata Bintang Persepsi Kronos. Ding! Selamat, Tuan telah membangkitkan kekuatan Tuan sendiri menjadi seorang Petarung Ranking D Tingkat Dua. Ting! Selamat! 🎉 Sistem naik Level 1! Tuan sekarang bisa membuka Status Tuan. Sekarang bisa melihat Status Tuan.”

​Rantai Black Hole itu menghilang seketika, melepaskan Adnan. Ia jatuh ke dahan pohon, terengah-engah, tubuhnya basah kuyup oleh keringat seolah baru menyelesaikan lomba maraton. Napasnya masih memburu, namun rasa sakit yang mematikan itu terbayar tuntas. Penglihatannya kini terasa terang dan jernih, dan ia menyadari, luka-luka di tubuhnya telah menghilang sepenuhnya.

​"Vili," panggil Adnan, suaranya serak. "Apakah proses penyatuan kekuatan memang semenyakitkan itu?"

​“Sistem Vili, iya Tuan. Karena Tuan mendapatkan kekuatan yang setara dengan berguru atau berlatih bertahun-tahun dalam sekejap. Kekuatan Mata Bintang Persepsi Kronos ini unik dan belum pernah ada. Kekuatan mata ini tercipta oleh kekuatan tekad Tuan sendiri.”

​Adnan mengangguk-angguk, mencoba mencerna. Ia teringat janji sistem. "Vili, bagaimana cara melihat statusku?"

​“Sistem Vili, Tuan hanya perlu berkata Status.”

​"Status," kata Adnan.

​Seketika, layar hologram muncul di hadapannya, kini berganti warna biru keunguan yang elegan, dengan tampilan yang lebih menawan:

STATUS PENGGUNA SISTEM BLACK HOLE

NAMA ADNAN BINTANG PRATAMA

RAS MANUSIA

NASIB 9

KEKUATAN 25

PERTAHANAN 24

KELINCAHAN 24

KOIN SISTEM 0

KOIN KENAIKAN 0

RENGKING: D

Kekuatan dasar MANUSIA RATA-RATA adalah 10.

PETARUNG DAN PRAJURIT di dunia ini berada

jauh DI ATAS RATA-RATA kekuatan MANUSIA NORMAL PADA UMUMNYA.

​ATURAN KOIN KENAIKAN (PENGINGAT SISTEM)

​KOIN KENAIKAN dapat ditukarkan (10 Koin \= 1 Poin Status) untuk Kekuatan, Kelincahan, Pertahanan, atau Nasib (Keberuntungan).

Tuan dapat memperoleh koin dari penyerapan Esensi, Binatang Mutan Mati, atau Tumbuhan Spiritual.

​Adnan membaca Statusnya dengan mata terbelalak, mencerna setiap angka. Wajahnya yang tegang perlahan berubah menjadi ekspresi penuh tekad. Angka 25 di kolom Kekuatan memberinya kelegaan dan harapan besar.

​"Vili," kata Adnan, matanya mulai menyala. "Tunjukkan jalannya. Apa yang harus kulakukan sekarang?"

1
Adrian Koto
baru paragraf awal dh bikin suasana merinding. gaya ngasih hook kita mirip thor 🤓👍

eh btw sedikit koreksi, ada typo di awal thor 😌
Wahyuadnan Saputra 31: mohon maaf autor masih pemula, terima kasih atas sarannya
total 2 replies
Cina Kw
bantu support
Cina Kw
bagusss 😍
Wahyuadnan Saputra 31: Terima kasih sudah mau support
total 1 replies
Hiroki524
Gemesin banget karakternya!
Wahyuadnan Saputra 31: Terima kasih
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!