Seven Deadly Child Vol 2 (Conqueror)

Sebagai bentuk dukungan kawan-kawan buat Novel Seven Deadly Child ini. Penulis berharap, tanpa paksaan, cukup melakukan dua hal ini.

Sempatkan pencet tombol LIKE sebelum membaca.

Sempatkan meninggalkan KOMENTAR setelah membaca, terserah mau komen kayak apa, ketik satu huruf "A" saja sudah termasuk komentar kok :v

_____________________________________________

*Woooshhhh….!!!!

*Kraaaaaaakkkkk…..!!!

Mengayunkan pedang kuno milik keluarga Alknight yang sebelumnya sempat di curi oleh Ivanovic dari dalam gudang harta rahasia keluarga, Lord Arduric menciptakan aliran Mana Es yang membekukan setiap hal yang berada pada jangkauan tebasannya.

Langkah yang dilakukan oleh Lord Arduric ini, sedikit demi sedikit mampu memukul mundur dan juga menekan sebaran api liar untuk tak terus meluas kewilayah lebih jauh lagi.

"Adik…! Lagi-lagi kau bertindak terlalu memaksakan diri!" Ucap Lord Arduric, ketika telah berada di sebelah Bosweric.

"Hahhh… Kakak, tak akan jadi begini bila aku bisa lebih kuat lagi! Sepertinya aku perlu sedikit memaksakan diri lebih jauh lagi untuk mengejar kekuatan! Layaknya kau dan para keponakan berandal itu!" Jawab Bosweric.

"Hmmmmm… Sayangnya, posisimu tak tergantikan! Kau adalah otak dan akar House kita saat ini!" Tanggap Lord Arduric. Dengan ekspresi wajah menyesal, sebelum kembali melompat menerjang kedepan. Semakin mendekat kearah sumber derakan api liar.

*Woooshhhh….!!!

Dengan gerakan memutar, Lord Arduric membuat tebasan besar yang menyapu seluruh lingkungan. Sepenuhnya membekukan sebaran api liar. Hingga hanya tersisa satu yang kini tengah bertengger di puncak bukit tempat dimana pintu masuk kedalam Jurang Misterius berada.

*Tapp….!!!

*Taapp….!!!

Bersamaan telah memudarnya aliran api yang membakar wilayah sekitar, Bosweric dan kelompok anggota yang ia pimpin, ikut bergerak mendekat pada lokasi dimana Lord Arduric berdiri.

"Makhluk apa itu sebenarnya? Aku bahkan tak bisa merasakan hawa keberadaan apapun darinya!" Ucap Bosweric. Menatap tajam seekor makhluk yang saat ini sedang bertengger diatas bukit.

"Tetua, aku seperti pernah melihat gambaran makhluk ini di suatu tempat! Tepatnya pada salah satu catatan kuno perpustakaan keluarga!" Ucap salah satu anggota.

"Lanjutkan!" Sahut Lord Arduric.

"Itu… Jika tak salah, seharusnya dalam catatan kuno, makhluk ini di sebut Golden Crow!" Jawab sang anggota. Dengan nada ragu. Bagaimanapun juga, Golden Crow hanyalah makhluk mitos. Tak pernah terlihat sama sekali dalam sejarah Gaia Land.

"Golden Crow? Yang benar saja! Tak ada yang namanya Golden Crow! Sama halnya dengan Phoenix dan Naga! Mereka hanya makhluk mitos!" Tanggap Lord Arduric.

"Kakak, jika kau berkata seperti itu, lalu penjelasan apa yang tepat untuk orang yang mampu mengendalikan semua jenis atribut Mana? Apakah itu juga mitos?" Tanya Bosweric. Jelas mengacu kepada kondisi Element Seed Theo yang tak biasa, dimana tak pernah sekalipun terjadi di muka Gaia Land.

"Itu…." Mendengar kata-kata adiknya, Lord Arduric seketika kehabisan kalimat untuk memberi sanggahan.

"Anakmu sendiri sudah membuktikan, bahkan jika tak ada seorangpun yang pernah melihatnya, bukan berarti itu benar-benar tidak ada! Mitos bisa saja adalah sebuah kebenaran yang belum sempat tersingkap saja! Cuma masalah waktu dan kesempatan!" Lanjut Bosweric.

"Hmmmmm… Meskipun begitu, jelas sekali tak ada hawa keberadaan atau hawa kehidupan yang terpancar dari makhluk ini! Jelas ia bukan makhluk! Tapi benda!" Ucap Lord Arduric. Akhirnya menemukan kalimat yang tepat untuk memberi tanggapan.

"Haahhh… Selama beberapa tahun, akibat dari kondisi tak biasa dari Element Seed Theo yang tak mampu berkembang, aku sempat menghabiskan waktu untuk melakukan penelitian serius terhadap Element Seed!" Ucap Bosweric. Seraya kemudian mulai menutup mata.

"Sekarang, coba kau tutup mata, dan rasakan dengan benar! Sensasi serta aliran Mana yang memancar keluar dari makhluk ini!" Lanjut Bosweric.

"Apa maksudmu?" Tanya Lord Arduric, kemudian mulai mengesampingkan keraguan. Mencoba menuruti kata-kata adiknya. Menutup mata, merasakan sensasi dari aliran Mana makhluk di hadapannya.

Hal yang sama, dilakukan oleh setiap orang anggota House Alknight.

"Element Seed! Sensasi ini, sama dengan sebuah Element Seed yang baru saja tumbuh!" Gumam salah satu anggota.

Bersamaan dengan gumamam anggota tersebut, setiap orang yang juga merasakan hal sama, kembali membuka mata. Menatap dengan tatapan aneh kearah sosok bagai Golden Crow diatas puncak bukit.

"Apa kau mau bilang, bahwa mahluk ini adalah sebuah Element Seed yang baru saja lahir?" Ucap Lord Arduric, dengan pandangan tak percaya.

"Sensasinya, 100% sama! Kau dan semua orang jelas juga bisa merasakannya!" Jawab Bosweric.

Jawaban yang tak mendapat tanggapan apapun dari setiap orang. Masih memandang tertegun pada makhluk aneh di hadapan mereka. Bagaimanapun juga, jika yang di katakan oleh Bosweric memang benar, dan makhluk ini adalah perwujudan dari sebuah Element Seed, lalu penjelasan atau teori apa yang bisa mengungkap kejadian dari Element Seed melompat keluar dari dalam ranah jiwa. Membentuk satu sosok Golden Crow yang legendaris.

"Kiieeekkkkkk…..!!!"

Setiap orang masih melihat dengan tatapan tertegun, sampai kemudian, sosok Golden Crow, tiba-tiba berteriak liar. Terbang tinggi keatas langit. Kemudian secara mendadak, menukik tajam. Terbang dengan kecepatan sangat tinggi sembari menyebar aliran Mana Api ganas, kembali memasuki pintu rahasia Jurang Misterius.

*Woooshhhh….!!!

Aksi sang Golden Crow, diakhiri dengan ia melempar Api liar yang membakar pintu masuk. Sepenuhnya menutup jalan masuk kedalam Jurang Misterius, dengan derak api yang sangat intens.

"Tidak baik! Jasia dan Kalina masih ada di dalam sana!" Ucap Lord Arduric, seraya kemudian melakukan gerakan menebas kedepan. Melempar hawa dingin intens pedang kuno, kearah api yang menyelimuti pintu masuk.

*Booommmmm….!!!

Namun, tak seperti sebelumnya, aliran hawa dingin dari pedang kuno, kali ini ternyata tak mampu membekukan api Golden Crow. Itu justru mulai melahap Es yang ditembakkan kearahnya.

"Hmmmm…???" Gumam Lord Arduric. Saat melihat serangannya tak membuat hasil.

*Boooommmm….!!!!

*Booommmm….!!!!

*Booommmm….!!!

Lord Arduric tak menyerah begitu saja, ia beberapa kali kembali melakukan ayunan pedang. Tapi, berapa kalipun ia mencoba, tetap tak membuahkan hasil. Aliran api yang membungkus pintu masuk, terus melahap hawa dingin yang ia lemparkan dari pedang kuno.

"Kakak…!!! Itu percuma! Sepertinya, api yang kali ini di semburkan makhluk tersebut, adalah teknik legendaris milik Golden Crow! Api Abadi!" Ucap Bosweric.

"Jadi, menurutmu, apa yang mesti kita lakukan? Jasia dan Kalina masih ada di dalam!" Ucap Lord Arduric.

"Percuma memikirkan sekarang! Kita perlu mempelajari lebih lanjut! Benar-benar tak memiliki info relevan apapun!" Tanggap Bosweric.

"Yang jelas, makhluk seperti Golden Crow ini, tampaknya tengah melindungi sesuatu! Sebaiknya untuk saat ini, kita buat parimeter pertahanan! Jangan biarkan orang luar ataupun anggota yang belum bisa sepenuhnya di percaya, untuk mendekat ke lokasi!" Tutup Bosweric.

*Tappp….!!!

Tepat ketika Bosweric menyelesaikan kalimatnya, salah satu anggota yang tadi ia suruh untuk membuat parimeter pertahanan, tiba-tiba melompat turun dari suatu arah. Anggota ini sempat memasang ekspresi wajah ngeri saat melihat kerusakan lingkungan sekitar untuk beberapa saat, sampai kemudian, tersadar ketika Bosweric bertanya.

"Ada apa? Seseorang memaksa masuk barikade pertahanan?" Tanya Bosweric.

"Tidak Tuan! Laporan khusus dari tim ekspedisi Hutan Pinus Beku bagian dalam! Menyangkut keberadaan Tuan Muda Gregoric!" Jawab sang anggota.

Mendengar itu, baik Lord Arduric dan Bosweric, segera memasang ekspresi wajah serius.

***

(Lokasi perbatasan, Hutan Pinus Beku wilayah tengah, dengan wilayah dalam)

Dengan langkah gontai, Sasha dan Asley tampak berjalan perlahan membopong tubuh Gregor yang terlihat penuh bekas luka. Berlumuran darah.

*Bruuukkkk….!!

Sampai kemudian, setelah berada beberapa meter di luar wilayah Hutan Pinus Beku bagian dalam, tubuh ketiga generasi muda ini, ambruk ke tanah.

"Apa yang terjadi?" Ucap salah satu anggota tim ekspedisi yang menemukan ketiga orang tersebut.

"Tanyakan pada Tuan Muda-mu yang sembrono ini! Sialan!" Dengus Asley.

"Yahhh….! Benar-benar berbahaya! Aku tak mau lagi jalan-jalan di Hutan Pinus Beku!" Ucap Sasha. Dengan wajah cemberut.

"Hahhaha….! Bukankah semua sebanding!" Ucap Gregor, yang tampak tak mampu menggerakkan tubuh, namun masih mampu sedikit menyunkan tangan.

Dengan ayunan tangan ringan tersebut, Gregoric mengeluarkan beberapa hal dari dalam Spacial Ring miliknya. Beberapa hal yang menyebabkan ekspresi wajah anggota tim ekspedisi, seketika berubah tertegun.