NovelToon NovelToon
Bukan Pernikahan Biasa

Bukan Pernikahan Biasa

Status: tamat
Genre:Romantis / Komedi / Misteri / Tamat
Popularitas:18M
Nilai: 4.9
Nama Author: Kolom langit

"Turuti atau aku tembak!" Suara lembut namun menusuk yang terucap dari bibir seorang wanita cantik dan anggun.

Sebuah kisah pasangan unik, dimana Dimas yang pecicilan mendapatkan jodoh Anita, seorang mantan mafia yang super galak dan selalu mengancam dengan senjata api.

Sanggupkah Mr.Pecicilan menjinakkan Monster Betina?

Ada rahasia apa dibalik kisah hidup Dimas dan Anita?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Kolom langit, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Ular Kobra Masuk Kandang

Pesawat jet pribadi dengan logo Kia mendarat mulus di Bandar Udara Internasional Zurich. Sebelum turun dari pesawat, Dimas memakaikan jaket tebal untuk Anita yang sudah dipersiapkan oleh ibu Dimas sebelum keberangkatan mereka.

Udara dingin pun terasa menusuk ke tulang, ketika Anita turun dari pesawat. Wajahnya seketika terasa membeku.

"Kau merasa dingin?" tanya Dimas seraya melingkarkan tangannya di bahu Anita.

"Lumayan," jawabnya sambil menyilangkan tangan di dada.

Di depan sana, sudah tersedia sebuah mobil dengan seorang sopir dan juga tour guide yang sudah menunggu mereka sejak tadi. Dua orang lelaki jangkung itu menyambut kedatangan Dimas dan Anita dengan ramah.

"Selamat datang di kota Zurich, Tuan dan Nyonya. Saya Justin Hubble, pemandu wisata yang sudah ditugaskan untuk membantu kalian selama berada di kota ini," ucap seorang pria bule. Dimas begitu terpukau dengan sosok lelaki jangkung berambut pirang yang begitu fasih berbahasa Indonesia itu. Hanya logatnya saja yang sedikit aneh, namun pengucapannya sangat sempurna.

"Terima kasih. Sepertinya kami akan merepotkan," jawab Dimas.

"Senang bisa membantu," ucap pria itu sambil membuka pintu mobil.

Mereka pun segera menuju ke sebuah rumah yang telah disediakan Zian sebelumnya. Selama perjalanan menuju tempat mereka akan menginap, pemandu turis itu menjelaskan banyak hal tentang kota Zurich pada Dimas dan Anita.

Setibanya di sebuah rumah yang akan menjadi tempat mereka menginap, Dimas dan Anita disambut dua orang wanita bule yang juga fasih berbahasa Indonesia. Membuat Dimas berdecak heran.

"Darimana bos mendapatkan orang-orang ini? Mereka sangat fasih berbahasa Indonesia," bisik Dimas di telinga Anita sesaat setelah memasuki rumah itu.

"Mana aku tahu. Aku mau ke kamar, cuacanya sangat dingin."

"Mari saya antar ke kamar," tawar seorang wanita.

"Terima kasih."

"Saya akan segera menyiapkan makan malam untuk anda. Kalau anda butuh sesuatu yang lain, panggil saja saya. Rumah saya tepat berada di sebelah rumah ini." ucapnya sambil menunjuk arah sebuah rumah di samping rumah itu.

"Oh, baiklah terima kasih... Sepertinya aku akan istirahat dulu. Cuaca di kota ini sangat dingin, ya..."

"Ya, sangat cocok untuk pasangan yang sedang berbulan madu." Dan, ucapan wanita itupun membuat wajah Anita merona malu. Anita pun terdiam setelahnya, lalu segera merapikan pakaian dari dalam koper dan menyimpannya ke dalam lemari.

***

(BOCAH DI BAWAH 21 TAHUN DILARANG BACA!!!!)

Anita masih betah bergelung di bawah selimut ketika belaian tangan lembut mendarat di wajahnya. Dengan seulas senyum yang begitu menawan, Dimas memandangi Anita tanpa berkedip.

"Aku sudah siapkan air hangat untukmu mandi. Kau akan merasa lebih baik setelah mandi air hangat."

"Terima kasih. Di sini dingin sekali. Rasanya seperti menusuk ke tulang," ucap Anita dengan manjanya.

"Cobalah untuk mandi dulu. Aku juga merasa lebih baik setelah mandi."

Anita pun segera bangkit dari posisi berbaringnya, lalu menuju kamar mandi dan berendam di air hangat yang telah disiapkan Dimas sebelumnya.

Sementara Dimas, sedang membaca sebuah surat kaleng yang dititipkan Zian pada pramugari di pesawat tadi. Laki-laki itu membulatkan matanya membaca tulisan dalam kertas putih itu.

Awas saja kalau kau pulang dalam keadaan masih perjaka. AKU AKAN MEMECATMU!!!

"Ya ampun, bos itu. Aku pikir amplop ini isinya apa. Ternyata hanya ini saja." Dimas menghela napas, benar-benar tak menyangka bahwa bos gilanya menulis surat kaleng yang isinya hanya tulisan sesingkat itu saja. "Ada ya manusia seperti bos itu. Dia benar-benar manusia out of the box.

Dimas memasukkan kembali kertas itu ke dalam amplop, kemudian memasukkannya ke dalam laci. Menyetel sebuah lagu favoritnya, yang berjudul Out Of the Blue milik Michael Learn To Rock. Tidak lama setelahnya, Anita pun keluar dari kamar mandi.

"Kau sudah selesai mandi?" tanya Dimas diikuti anggukan kepala oleh Anita. "Aku sudah siapkan pakaian untukmu." Dimas memberikan piyama berlengan panjang kepada sang istri.

Dengan segera, Anita masuk kembali ke kamar mandi dan memakai piyamanya. Sementara Dimas di luar sana masih harap-harap cemas, memikirkan tulang-belulangnya yang mungkin akan patah jika berani macam-macam pada monster betina itu.

Tidak lama kemudian, Anita keluar dari dalam kamar mandi dan langsung mendekat ke arah Dimas, memeluknya dengan erat.

"Apa kau sudah merasa lebih baik?" tanya Dimas seraya mengusap punggung Anita.

"Lumayan, terima kasih," balas Anita dengan menerbitkan senyuman indahnya. Dimas seakan meleleh menatap senyuman sang istri, kemudian mendaratkan kecupan sayang di kening.

"Aku mencintaimu," bisik Dimas dengan mesra. Kemudian menggendong Anita dan membaringkannya di tempat tidur, menutupi tubuhnya dengan selimut. Dan tanpa rasa malu, Anita menempelkan tubuhnya pada sang suami, mencari kehangatan di sana. Dimas pun segera memeluknya dengan erat.

Beberapa saat kemudian, Dimas melepaskan pelukannya, lalu kembali membelai wajah cantik Anita. "Apa kau suka lagu ini?"

"Suka. Tapi bagaimana kau tahu kalau aku sangat suka lagu ini?"

"Benarkah? Aku tidak tahu kalau kau juga suka." Dimas meraih tangan Anita lalu meletakkan di wajahnya. Sehingga tangan Anita yang halus membelai wajah Dimas. Dua orang itupun terlibat drama saling tatap yang dalam. "Boleh aku tanya sesuatu?"

"Tanya apa?"

"Kenapa kau mau menikah dengan orang sepertiku? Aku hanyalah bekas brandalan jalanan yang tidak punya masa depan jika saja bos tidak berbaik hati padaku."

Mata Anita mulai berkaca-kaca mendengar pertanyaan itu. "Apa kau lupa? Jika saja Maliq tidak menolongku, mungkin aku akan berakhir menjadi seorang wanita penghibur. Tadinya aku pikir, hidupku akan selamanya datar. Aku hanya dapat bersembunyi di belakang Maliq. Sampai kau datang padaku dan menjadi kejutan. Entahlah, aku tidak tahu sejak kapan aku mulai punya perasaan yang berbeda denganmu. Kau sangat pecicilan dan menyebalkan. Tapi, kau membawa warna dalam hidupku. Dan pada akhirnya aku menyadari, aku sudah jatuh cinta pada Mr.Pecicilan ini."

Dimas menghapus setitik air mata yang mengalir di wajah sang istri, lalu mengecup kedua mata Anita bergantian, kanan dan kiri. "Kenapa kau menangis lagi? Aku kan sudah melarangmu menangis... Maaf, aku terlambat menyadari perasaanmu. Aku berjanji akan berusaha membuatmu bahagia, dengan segala keterbatasanku."

"Aku mencintaimu," bisik Anita membuat Dimas tidak tahan untuk memberi ciuman di bibir merah delima itu. Dan seperti biasanya, tubuh Anita akan gemetaran jika Dimas menciumnya.

"Sayang, kenapa kau selalu gemetar saat aku menciummu. Cobalah untuk santai." Anita hanya nyengir kuda mendengar ucapan Dimas.

"Aku belum terbiasa," jawab Anita dengan polosnya, sementara Dimas mengerutkan alisnya.

Belum terbiasa? Haha, kau benar-benar lucu. Memang dulu mantan suamimu tidak pernah menciummu? batin Dimas.

Dimas kwmbali menatap dalam-dalam wajah Anita, "Monster Betinaku, maukah kau menjadi istriku yang seutuhnya mulai malam ini?"

DEG

Anita mulai merasa jantungnya sudah berdetak tak karuan. Tubuhnya pun semakin gemetaran, membuat Dimas salah paham.

Apa jangan-jangan dulu Kenzo menyiksanya sehingga dia jadi takut begini. Ya, dia pasti mengalami kekerasan fisik, sehingga gemetaran setiap kali aku mendekatinya.

Dimas memeluk Anita, berusaha menenangkannya. "Maafkan aku. Aku tidak akan melakukannya sampai kau siap. Aku tahu, kau pasti masih trauma, kan? Mungkin dulu sibrengsek itu terlalu menyakitimu, sampai kau jadi trauma begini."

Dengan cepat Anita menggeleng, "Bukan begitu. Aku hanya... Belum... Aku..." Anita berbicara dengan terputus-putus, entah harus bagaimana mengatakan pada suaminya itu bahwa dirinya masih perawan. Anita terlalu malu untuk mengakuinya.

"Aku tidak akan memaksamu. Ayo kita tidur saja," ucap Dimas seraya mengusap puncak kepala sang istri.

"Bukan begitu. Aku sudah siap... Sungguh! Aku hanya gugup saja, makanya aku gemetar."

Sungguh, kelakuan Anita membuat Dimas merasa sangat gemas. Ingin rasanya mengigit wanita yang ada di dalam pelukannya itu.

"Tapi kau harus berjanji dulu padaku satu hal." Dimas berucap dengan wajah seserius mungkin.

"Janji apa?"

"Aku mengkhawatirkan tulangku. Kau tidak akan mematahkan tulangku kalau aku melakukannya, kan?"

Anita menganga tak percaya mendengar perkataan suaminya yang bermuatan ledekan itu. Seolah Anita benar-benar seorang monster yang harus diwaspadai. Anita pun merengut kesal dengan mata berkaca-kaca.

"Kau jahat! Benar, kan... bagimu aku hanyalah monster betina yang menakutkan. Kau bukan mencintaiku, kau hanya takut padaku, kan... Makanya selama dua bulan kita menikah kau tidak pernah mau menyentuhku. Karena kau memang tidak mencin... Hemmmpp...!" Anita melanjutkan lagi ucapannya karena sudah dibungkam Dimas dengan ciuman mesra, lembut, namun menuntut balasan. Ciuman yang seolah mengalirkan seluruh perasaan cintanya. Lum*tan-lum*tan lembut diberikan Dimas membuat Anita lupa dengan segalanya. Dimas merubah posisinya hingga kini berada di atas Anita. Tangan lelaki itu bahkan sudah menjelajah kemana-mana, membuat Anita merinding.

"Kalau kau masih bicara sembarangan, aku tidak akan mengampunimu malam ini," ucap Dimas sesaat setelah melepaskan ciumannya. Anita membelalakkan matanya, Menatap lelaki yang masih berada di atasnya.

Dan, tanpa aba-aba, Dimas kembali memberikan kecupan-kecupannya keseluruh bagian wajah Anita, serta sentuhan lembutnya dimana-mana, membuat sang istri begitu terbuai. Yang dia lakukan hanya meremass kain seprai dengan kedua tangannya.

Alunan lagu yang begitu terdengar indah terus mengalun di kamar temaram itu. Dan entah sejak kapan, piyama yang dipakai Anita telah terhempas entah kemana. Kini, keduanya telah terbaring dengan tubuh polos, dan hanya terbalut selimut tebal.

Dimas kembali menyerang Anita dengan sentuhan dan kecupannya, membuat Anita yang polos seakan tidak berdaya, bagaikan anak kelinci yang diterkam serigala.

Dimas menghentikan aksinya sejenak, menangkup wajah Anita dengan telapak tangannya, menatap dalam-dalam manik cokelat sang istri, seperti meminta izin untuk menjalankan jurus ular kobra masuk kandang. Dan, senyuman mengembang di sudut bibirnya, ketika Anita memberi jawaban dengan menganggukkan kepalanya pelan. Tentu saja, dengan wajahnya yang sudah semerah udang rebus.

Dimas kemudian mengarahkan ular kobranya memasuki gudang milik Anita. Menekan dengan lembut, namun seolah memaksa membuka gerbangnya yang masih tersegel itu. Sedangkan Anita hanya dapat memejamkan matanya, menahan rasa sakit ketika merasakan ular kobra milik Dimas berusaha menerobos gudangnya.

"Sakit!" ucap Anita sambil meringis kesakitan.

Dimas pun tersentak kaget mendengar Anita menjerit kesakitan, saat ular kobra itu berhasil memasuki kandangnya. Dimas terbelalak dengan mata berkaca-kaca.

"Kau masih perawan?" tanya Dimas seakan tak percaya.

Masih dengan setitik air mata yang mengalir menahan rasa sakit, Anita menganggukkan kepalanya. Dimas pun menjatuhkan setitik air matanya mengetahui sang istri belum pernah terjamah sebelumnya..

Bahagia, hanya itu kata yang tepat untuk menggambarkan perasaan Dimas saat ini. Walaupun dirinya tidak pernah peduli dengan status Anita yang merupakan seorang janda, namun kini Dimas seolah mendapat berlian dalam lumpur. Kesucian Anita yang kini menjadi miliknya, membawa kebahagiaan tersendiri baginya.

Kecupan mendarat di kening, bibir dan bagian wajah lainnya, seiring dengan dimulainya gerakan si ular kobra yang mengobrak-abrik gudang. Alunan musik Out Of the Blue yang entah sudah beberapa puluh kali terulang bercampur suara desahan Anita yang manja, semakin memacu semangat Dimas yang sedang menikmati buah penantiannya itu.

Semakin lama, gerakan ular kobra semakin tak terkendali, membuat sang pemilik gudang menjerit-jerit. Rasa sakit yang tadi telah berubah menjadi sebuah rasa yang sulit dijelaskan dengan kata-kata. Anita hanya dapat menggigiti bahu sang suami jika sudah merasa berada di puncaknya. Dimas terus berpacu, sesekali memejamkan matanya ketika merasakan gudang Anita yang terasa mengigit ular kobranya. Semakin mempercepat gerakannya, membuat Anita kembali mengeluarkan suara yang membuat semangat Dimas menyala bagai api. Hingga akhirnya, Dimas sudah tidak tahan lagi dan menyemburkan bisa ular kobranya, memenuhi gudang milik Anita.

Dimas mengecup kening Anita dengan lembut, kemudian menempelkan keningnya dengan kening sang istri.

"Terima kasih, Sayang. Kejutanmu membuatku sangat bahagia," bisik Dimas.

Terdiam beberapa saat, hingga napas keduanya mulai normal, Dimas turun dari posisinya yang masih berada di atas Anita, kemudian memeluk sang istri dengan eratnya. Dalam hati bersyukur telah mendapatkan seorang istri seperti sang monster betina itu. Sedangkan Anita, tidak ada kata yang dapat menjelaskan betapa bahagianya memiliki suami seperti Dimas, sang Mr.Pecicilan. Seseorang yang sangat berbeda dengan si penjahat Kenzo yang hanya tahu cara memukulinya.

**"

*

*

*

Dimas memandangi wajah cantik sang istri yang kini sudah tertidur karena kelelahan dengan ulah si ular kobra. Seakan tiada puasnya mengecupi wajah sang istri.

"Aku sangat mencintaimu, Monster Betinaku..."

***

BERSAMBUNG

Awas ajah kalo ako udah capek capek bikin adegan ular kobra masuk kandang dan komen kalean sunyi.

TIMPUK KALIAN!!!! 😂

Macie temen Author yang udah bantu nulis bab ini lopeh sekebun tobeli.

Maaf berantakan. Akoh nggak tau bikin adegan ginian.

1
Umi Syafaah
Luar biasa
Mia Arkha
kalo kisah dokter Fahri sama elma apa judul nya KA??
Mia Arkha
bos sengklek ada aja gebrakan nya🤣🤣horang kaya mah bebasssss
RMQ
🤣🤣🤣🤣🤣🤣
RMQ
mencurigakan🤔🤔🤔🤔
RMQ
sependapat😄😄😄
RMQ
🤔🤔🤔🤔
RMQ
kok panggilannya teringat sama grup idol k-pop baby monster
RMQ
penjelasannya agak lain🤣🤣🤣
RMQ
jurus andalan nya sudah kembali🤣🤣🤣🤣🤣🤣
RMQ
🤣🤣🤣🤣🤣
RMQ
😄😄😄
RMQ
ketahuan saya🤣🤣🤣🤣🤣
RMQ
🤣🤣🤣🤣🤣
RMQ
oh menarik, kayaknya ada kejadian terulang tp beda orang
RMQ
🤣🤣🤣🤣🤣
RMQ
🤣🤣🤣🤣🤣🤣
RMQ
udah thor, memang ceritanya mengandung bawang terus tp gak bosan bosan juga bacanya.
Derma S
keren juga imajinasinya thor, alur ceritanya bagus
Derma S
mau tanya thor, cerita Elsa ketemu di judul yg mana ya thor, soalnya penasaran 🙏
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!