NovelToon NovelToon
Bermimpi Di Waktu Senja

Bermimpi Di Waktu Senja

Status: sedang berlangsung
Genre:Slice of Life
Popularitas:27
Nilai: 5
Nama Author: Mbak Ainun

Penasaran dengan ceritanya yuk langsung aja kita baca

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mbak Ainun, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 31: Diplomasi Bambu

BAB 31: Diplomasi Bambu

Pagi di Sektor 12-B dimulai dengan kesibukan yang tidak biasa. Maya tidak lagi memegang kuas cat atau gulungan kabel, melainkan sebuah tablet yang terhubung ke konferensi video internasional. Di layar, wajah-wajah pakar tata kota dari Delft, Belanda, dan arsitek berkelanjutan dari Tokyo, Jepang, menatapnya dengan penuh minat.

"Kita tidak bisa melawan mereka hanya dengan spanduk di jalan, Yud," bisik Maya pada Yudha saat jeda presentasi. "Kita harus membuktikan bahwa Rumah Senja adalah solusi hidrologis, bukan hambatan."

Hari itu, Maya mempresentasikan data yang ia kumpulkan bersama para mahasiswa teknik lingkungan. Data tersebut menunjukkan bahwa struktur pilar bambu petung milik Aris tidak menghalangi debit air sungai. Sebaliknya, teknik permeable foundation (pondasi tembus air) yang dirancang Aris justru membantu memecah turbulensi arus saat banjir, mencegah pengikisan tanah di sepanjang bantaran.

"Mr. Anton dari Dinas Tata Kota menyebut ini penghambat normalisasi," tegas Maya di depan layar. "Namun, simulasi digital kami menunjukkan bahwa bangunan ini bekerja seperti ekosistem alami. Jika bagian kiri bangunan ini dibongkar untuk tembok beton kaku, arus sungai justru akan menghantam pemukiman di seberang dengan lebih liar."

Kabar tentang presentasi Maya ini segera viral di kalangan akademisi. Dukungan mulai mengalir dari International Bamboo and Rattan Organization (INBAR). Mereka menyatakan bahwa Rumah Senja adalah contoh terbaik "Arsitektur Resilien" di Asia Tenggara.

Namun, di Balai Kota, tekanan justru menguat. Anton datang kembali, kali ini tidak sendiri. Ia membawa tim pemeta yang sudah membawa patok-patok kayu berwarna merah.

"Mbak Maya, debat akademis itu bagus," ucap Anton dengan nada yang mulai tidak sabar. "Tapi kami bekerja berdasarkan batas administratif. Proyek Waterway ini adalah proyek strategis nasional. Besok pagi, patok-patok ini harus sudah terpasang, termasuk di area perpustakaan Anda."

Maya berdiri tepat di garis batas yang dimaksud Anton. "Jika Mas Anton memasang patok itu, Mas tidak hanya menandai tanah. Mas sedang menandai kehancuran ilmu pengetahuan yang baru saja diakui dunia. Apakah Jakarta ingin dikenal sebagai kota yang membunuh inovasi demi tembok semen yang dingin?"

Malam itu, warga tidak tidur. Mereka melakukan "Diplomasi Bambu" dengan cara mereka sendiri. Di sepanjang garis yang akan dipatok pemerintah, warga menanam tunas-tunas bambu baru dan memasang lampu-lampu lampion kecil yang berisi tulisan tentang fungsi setiap sudut bangunan.

"Kami tidak akan melawan dengan batu," ucap Jaka kepada para pemuda. "Kita lawan dengan keindahan yang Pak Aris ajarkan."

Tepat saat fajar menyingsing di hari penentuan, sebuah kejutan terjadi. Sebuah mobil kedutaan besar dari salah satu negara donor utama proyek Waterway berhenti di depan Rumah Senja. Mereka datang bukan untuk meninjau proyek pemerintah, melainkan untuk melihat langsung "keajaiban bambu" yang mereka baca di jurnal internasional pagi itu.

Anton dan tim pemetanya terpaku. Mereka tidak bisa memasang patok di depan tamu negara yang sedang kagum memotret struktur bangunan tersebut.

"Tampaknya," bisik Yudha kepada Maya, "dunia baru saja memberikan patoknya sendiri untuk kita."

Maya menatap langit senja yang mulai muncul. Ia teringat Aris. Diplomasi ini bukan hanya soal menyelamatkan gedung, tapi soal membuktikan bahwa suara dari bantaran sungai bisa bergema hingga ke gedung-gedung tinggi di seberang lautan, asalkan suara itu membawa kebenaran sains dan kekuatan cinta.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!