NovelToon NovelToon
Path Of The Sovereign

Path Of The Sovereign

Status: sedang berlangsung
Genre:Raja Tentara/Dewa Perang / Fantasi Timur / Kebangkitan pecundang / Epik Petualangan / Fantasi
Popularitas:4.4k
Nilai: 5
Nama Author: Y. Septra

[UPDATE 2–3 CHP PERHARI]

Liu Xian, seorang anak yatim piatu yang sejak kecil dirawat oleh Liu Long, pemimpin Sekte Naga Langit. Meski tidak memiliki bakat dalam kultivasi, Liu Xian menyimpan mimpi besar: menjadi seorang kultivator yang mampu membawa kedamaian bagi dunia.

Namun, kenyataan berkata lain. Semua orang percaya bahwa Liu Xian hanyalah pemuda biasa tanpa masa depan. Hingga suatu hari, ketika sedang menjalankan sebuah tugas sederhana di hutan, ia tanpa sengaja menemukan sebuah kristal misterius yang tiba-tiba menyatu dengan tubuhnya.

Apa sebenarnya benda itu? Dan jalan seperti apa yang akan terbentang bagi Liu Xian setelah pertemuan takdir tersebut?

Ikuti perjalanan Liu Xian menapaki jalannya menuju puncak kekuasaan.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Y. Septra, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 21: Sekte Teratai Salju

BAB 21: Sekte Teratai Salju

Perjalanan Liu Xian dan yang lainnya telah berlangsung beberapa hari, dan sebentar lagi mereka akan sampai di Sekte Teratai Salju.

"Tuan Long, kita sebentar lagi akan sampai di Sekte Teratai Salju. Jadi, aku mohon mampirlah walaupun hanya sebentar," ucap Xu Liang memohon.

"Tapi Tetua Xu, aku..."

"Kumohon, Tuan Long!!" ujar Xu Liang memohon dengan sungguh-sungguh.

"Kami juga mohon, Saudara Long," sahut Gao Yang dan yang lainnya serempak.

"Hahhh... baiklah, aku akan mampir," ucap Liu Xian pasrah.

"Baiklah, mari percepat langkah kita!" ujar Tetua Xu Liang, mempercepat langkahnya dan segera diikuti oleh yang lain.

Setelah beberapa jam perjalanan dengan kecepatan penuh, akhirnya mereka tiba di Sekte Teratai Salju. Kedatangan mereka disambut hangat oleh para murid, penjaga gerbang, dan juga murid-murid lainnya. Namun, di balik sambutan itu, banyak yang merasa penasaran dengan pemuda bertopeng yang datang bersama mereka.

Xu Liang segera mengajak Liu Xian menuju ruangan khusus tempat para tetua dan pemimpin sekte biasanya mengadakan pertemuan. Benar saja, ketika mereka tiba di sana, rapat sedang berlangsung, dimana para tetua sedang membahas pemilihan murid-murid yang akan dikirim untuk mengikuti turnamen kultivator muda yang akan segera diadakan.

Kedatangan Xu Liang disambut hangat oleh pemimpin sekte dan para tetua lainnya. Namun, tatapan ramah itu tidak mereka arahkan pada Liu Xian. Sebaliknya, mereka menatapnya dengan dingin dan penuh kecurigaan.

"Tetua Kelima, siapa pemuda ini, dan kenapa kau membawanya masuk ke ruang pertemuan?" tanya pemimpin sekte dengan nada serius.

"Maaf jika saya telah lancang, Pemimpin. Dia adalah Tuan Qing Long, orang yang telah menyelamatkan para murid saat berada di hutan," jawab Xu Liang sopan namun tegas.

"Hahahaha! Jangan bercanda, Tetua Kelima. Pemuda sampah tanpa aura kultivasi seperti ini dan bahkan tidak memiliki energi sedikit pun, bagaimana bisa dia menyelamatkan murid-murid sekte kita yang sangat berbakat dan hebat?" ujar Tetua Pertama sambil tertawa mengejek.

"Aku tidak berbohong! Memang Tuan Long yang telah menyelamatkan Gao Yang dan teman-temannya!" balas Xu Liang dengan nada kesal.

"Hahahaha, kau tidak bisa membohongi kami, Tetua Kelima. Dia bahkan enggan menunjukkan wajahnya di depan kita semua. Atau mungkin dia malu karena takut kami tahu kebenarannya, bahwa dia hanyalah seorang sampah yang bermaksud bergabung dan menjadi murid di sekte kita," ejek Tetua Pertama.

"Aku setuju dengan Tetua Pertama. Bisa saja dia adalah mata-mata yang dikirim untuk mengawasi sekte kita," ujar Tetua Ketiga sambil menatap tajam ke arah Liu Xian.

"Ya, itu bisa saja. Jadi sebaiknya kita tangkap dan penjarakan saja dia," sahut Tetua Keempat.

"Sudah, jangan menghakimi orang dengan begitu mudahnya. Bukankah sebaiknya kita bertanya terlebih dulu pada pemuda ini?" ucap Pemimpin Sekte dengan tenang.

"Silakan, Pemimpin. Tapi jika dia berbohong, aku tidak akan segan-segan untuk menghabisinya," ujar Tetua Pertama dengan nada dingin.

Liu Xian hanya diam dan tersenyum lembut dari balik topengnya. Ia tidak menyangka bahwa kedatangannya justru disambut dengan ketidakramahan di sekte tersebut. Padahal, jika ia menunjukkan lencana Sekte Naga Langit, kemungkinan besar mereka semua akan berpikir dua kali untuk berbicara seenaknya, karena Pemimpin Sekte Naga Langit adalah ayahnya sendiri, dan Pemimpin Sekte Teratai Salju merupakan teman baik ayahnya.

"Anak muda, jawab pertanyaanku dengan jujur. Apa tujuanmu datang ke sekte kami?" tanya Pemimpin Sekte.

"Tidak ada. Aku mampir ke sini hanya karena permintaan Tetua Liang dan Saudara Gao Yang," jawab Liu Xian jujur.

"Benarkah itu?" tanya Pemimpin Sekte memastikan.

"Untuk apa aku berbohong? Lagipula, sejak awal aku memang tidak berniat datang ke sini," jawab Liu Xian tenang.

"Lancang sekali kau! Bahkan tidak bersikap hormat pada Pemimpin Sekte!" ujar Tetua Pertama dengan nada tinggi.

"Aku hanya akan menunduk hormat kepada orang yang pantas untuk aku hormati. Dan orang yang pantas itu hanyalah guruku, ayahku, serta saudara-saudaraku yang juga menghormatiku," kata Liu Xian tegas.

"Kau anak muda yang menarik, dan aku yakin ayahmu pasti sangat bangga padamu," ucap Pemimpin Sekte sambil tersenyum tipis.

"Jangan berbasa-basi lagi, Pemimpin! Pemuda ini jelas memiliki maksud buruk terhadap sekte kita!" ujar Tetua Pertama penuh emosi.

"Kenapa kau menuduhku begitu?" tanya Liu Xian santai, namun matanya tajam.

"Itu sudah jelas karena sikapmu! Kau sama sekali tidak menunjukkan rasa hormat pada kami. Tidak mungkin seseorang datang ke sini tanpa tujuan. Atau jangan-jangan kau adalah murid dari sekte aliran hitam?" tuduh Tetua Pertama keras.

"Hahhh... aku sudah mengatakan kebenarannya pada kalian semua. Mau percaya atau tidak, terserah kalian," ucap Liu Xian datar. "Tetua Liang, sepertinya aku tidak diterima di sini. Jadi, aku permisi dulu."

"Jangan pernah berpikir bisa kabur, bocah!!" ucap Tetua Pertama lalu melesat menyerang Liu Xian.

Kecepatan Tetua Pertama Sekte Teratai Salju memang luar biasa. Hanya dalam satu tarikan napas, ia sudah berada tepat di depan Liu Xian. Serangannya begitu cepat dan penuh tenaga, namun anehnya, serangan itu sama sekali tidak mengenai tubuh Liu Xian, bahkan terlihat seperti menembus tubuhnya begitu saja.

"Apa!!! Bagaimana bisa?!" gumam Tetua Pertama bingung.

"Kecepatan seranganmu sungguh luar biasa, tapi itu masih sangat lambat untuk menyerangku," ucap Liu Xian yang tiba-tiba sudah berdiri di belakang Tetua Pertama.

Semua orang di ruangan itu terkejut. Mereka tidak percaya dengan apa yang baru saja mereka lihat. Ada dua sosok Liu Xian di depan mereka, dan mereka sama sekali tidak bisa menebak mana yang asli dan mana yang bayangan. Lalu, tubuh Liu Xian yang diserang oleh Tetua Pertama tiba-tiba lenyap bagaikan asap.

"Tetua Pertama, hentikan! Dia adalah—"

"Diam kau! Apa kau memihak bocah sialan ini?!" potong Tetua Pertama dengan amarah.

Tanpa mendengarkan peringatan Xu Liang, Tetua Pertama kembali menyerang Liu Xian. Namun, sama seperti sebelumnya, semua serangannya hanya mengenai udara kosong. Tidak satu pun menyentuh tubuh Liu Xian.

Tetua Pertama menjadi semakin kesal dan marah. Ia pun meningkatkan kecepatan sekaligus kekuatannya hingga aura yang sangat besar memenuhi ruangan, membuat udara terasa sesak. Tapi meskipun begitu, hasilnya tetap sama, tidak satu serangan dari Tetua Pertama yang berhasil mengenai Liu Xian.

Pemimpin sekte dan para tetua lainnya hanya bisa tercengang menyaksikan pemandangan tersebut. Mereka tahu betapa cepatnya Tetua Pertama, namun di hadapan pemuda misterius ini, kecepatannya seolah tak ada artinya. Ia seperti manusia fana yang berusaha mengejar pantulan Pecahan Cahaya.

Tetua Pertama menggertakkan giginya, napasnya memburu karena frustrasi. Ia sudah menggunakan seluruh kekuatannya, namun tetap tak bisa menyentuh lawannya bahkan sedikit pun.

"Tetua Pertama sampai menggunakan seluruh kekuatannya hanya untuk melawan seorang anak muda... sebenarnya siapa pemuda ini?" gumam Pemimpin Sekte dengan tatapan serius, masih tetap tenang menyaksikan pertarungan yang menegangkan itu.

1
Nanik S
Laaaanjut
Nanik S
Semakin bagus Ceritanya Tor
Nanik S
Liu Xian.... menjadi incaran semua Aliran hitam
Ibad Moulay
Elang Raksasa
Ibad Moulay
Pertarungan
Ibad Moulay
Lanjutkan 🔥🔥🔥🔥
Nanik S
Ceritanya seru
Nanik S
Kemana Qing Long...
Nanik S
Beri saja mereka semua pelajaran
Nanik S
Kalau Harga tinggi pasti panen besar
Nanik S
Pil apa kadinya nanti
Nanik S
Mantap untuk sekedar layihan
Nanik S
Bagus juga pakai nama samaran
Nanik S
Cerita ini mulai Hidup Tor
Nanik S
Ayah dan Anak begitu serasi sama sama Kuat
Nanik S
Jurus Tombak Kilat
Nanik S
Ke|reeen dan lanjutkan
Nanik S
Berarti Liu Xian reinkarnasi Dewa Kristal
Nanik S
Liu Long sangat beruntung menjadikan Liu Xin sebagai Anaknya
Nanik S
Mcnya nanti harus dingin terutama sama cewek cewek cantik
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!