Aku Dia Dan Dirimu

Setelah selesai berkemas Tiana pun langsung bergegas menghampiri kamar Daisy, dia ingin langsung masuk tapi ternyata pintu terkunci dari dalam tentunya menggunakan kunci ganda.

Tok.. Tok.. Tok...

Daisy yang baru saja menidurkan Adam pun langsung bergegas menghampiri pintu setelah mendengar ketukan pintu kamar nya.

Saat Daisy membuka pintu dia melihat Tiana yang kini menatap sendu kearahnya, tapi beberapa detik kemudian ia langsung tersenyum."Dy, aku pamit... Maaf jika selama ini aku selalu merepotkan mu, mulai besok aku akan tinggal di apartment agar bisa lebih dekat dengan kantor."ucap Tiana.

"Kenapa kok tiba-tiba, apa ada yang salah kenapa kamu tidak bilang sebelum nya... disini juga banyak kamar kosong Tia, lagipula mobil juga ada untuk berpergian seperti biasanya?"ujar Daisy mencoba bersikap biasanya.

"Tidak Dy, aku hanya tidak ingin bergantung pada siapapun, tapi aku akan sering datang kok untuk bermain dengan Adam."ucap Tia yang kini memeluk Daisy.

Sementara Daisy hanya mengusap punggung Tiana dengan lembut seolah tak ada yang terjadi, padahal Daisy sudah tidak ingin lagi bertemu dengan musuh dalam selimut nya itu.

Daisy pun mengantar Tia sambil membawa barang-barang milik Tia yang sebagian lagi tidak bisa dibawa secara langsung oleh Tia yang kini membawa kedua koper nya.

"Aku dan Adam pun akan pergi berlibur mungkin sampai bulan depan baru akan kembali, aku sudah menyewa pengacara untuk mengurus gugatan cerai, karena aku pikir kamu bakalan ada di pihak Aksa nantinya."ucap Daisy dengan sengaja.

"A... Apa! Cerai tapi kenapa Dy bukankah pernikahan kalian baik-baik saja?"ujar Tia yang seolah-olah berpura-pura tidak tahu tentang itu. Padahal jelas itu tidak mungkin untuk seorang pengkhianat mata duitan seperti nya.

"Ya aku sudah bulat aku akan gugat cerai Aksa, aku rasa kamu pun sudah tau masalah nya."ucap Daisy yang kini tersenyum pada Tia.

"Kita akan bicara lagi nanti kamu hati-hati di jalan."ucap Daisy yang kini melirik kearah mobil baru yang dimasuki oleh Tia.

"Cie... mobil baru nih."ujar Daisy dengan sengaja.

"Masih kredit Dy,"ucap Tia.

"Tidak apa-apa, yang terpenting bisa bermanfaat."ucap Daisy.

"Ya Dy, aku pergi dulu ya hati-hati di rumah."ucap Tia yang seakan memperingatkan Daisy akan terjadi sesuatu, tapi Daisy tidak akan pernah tinggal diam, bahkan dia langsung mengganti password smart door lock nya semua.

Mungkin Tiana mengira bahwa Daisy akan sangat gampang dikelabui seperti biasanya, tapi Tiana salah besar, bahkan saat ini Daisy juga mengganti cctv rumah nya yang ia letakkan di tempat-tempat tersembunyi sejak kemarin sore.

Rencananya Daisy akan pergi besok pagi, dia tidak akan pernah memberitahukan siapapun tentang kapan ia akan berangkat.

Daisy pun akan segera mengurus semuanya agar tidak ada lagi yang bisa menggugat hubungan antara dirinya dengan Adam jika bukti adopsi itu ada.

Sementara itu di kediaman Aksa saat ini Aksa sedang berbicara dengan Kris untuk menempatkan orang-orang di sekitar Daisy dan putranya Adam, dia tidak ingin ayahnya melakukan sesuatu yang akan membuat keduanya celaka.

Kris pun langsung menyetujui hal itu, tapi ada satu hal yang kini ditanyakan oleh Kris tentang hubungan nya dengan Daisy yang tak baik-baik saja, dan Aksa hanya terdiam tanpa kata. Hingga akhirnya Kris mengerti bahwa saat ini Aksa sedang dalam kondisi yang sulit.

Sampai saat Aksa berkata setelah hampir dua menit terdiam tanpa kata."Saya akan tetap mempertahankan pernikahan saya dengan dia apapun yang terjadi nanti."ucap Aksa dengan tegas.

"Tapi Tiana bilang bahwa dia akan menggugat cerai anda secepatnya, dan untuk beberapa waktu dia akan pergi berlibur dengan Adam."ucap Kris Levin yang kini kembali membuat Aksa terdiam sebelum akhirnya ia kembali memberi perintah.

"Cari tahu kemana tujuan nya pergi nanti, aku tidak ingin kecolongan lagi."ucap Aksa.

"Apa tidak sebaiknya anda yang datang kesana dan bertanya langsung pada dokter Daisy Mr."ujar Kris.

"Jika saya bisa saya akan melakukan hal itu jauh sebelum kamu bicara."ucap Aksa.

"Hm...."lirih Kris.

"Kenapa dia begitu ceroboh dalam bertindak, kenapa dia memberitahu Aurora tentang Adam, dan apa yang dia dapatkan dengan itu, sepertinya kau harus lebih memperhatikan nya."ucap Aksa yang kini memperingati Kris untuk tidak membiarkan kan Tia berbuat sesuka hati.

Sementara di kediaman Daisy setelah dia mengunci seluruh pintu dan jendela, dia pun berbaring di samping Adam yang kini masih terlelap dalam tidurnya.

Daisy yang juga merasa sangat lelah pun langsung terlelap dalam tidurnya sambil memeluk Adam.

Hingga akhirnya malam pun tiba, Daisy pun terbangun saat Adam bilang bahwa dia lapar."Mom bangun aku lapar."ucap Adam.

"Hm... Jan berapa ini sayang, mommy ketiduran."ucap Daisy yang kini bangkit lalu mencepol rambutnya dengan cepat, kemudian ia pun bergegas bangkit dari ranjang dan meminta Adam untuk tetap tinggal di sana sambil menyalakan televisi dengan film cartoon favorit Adam yang kini terlihat sangat senang dengan itu.

"Sayang mommy turun dulu ya, tunggu disini mommy buatkan makan malam dulu."ucap Daisy.

"Baik mom..."balas Adam.

Sementara itu di tempat lain Aurora sedang merasa kesal karena Kenzie pergi tanpa kabar sehingga dia tidak bisa memuaskan hasratnya yang kini tengah menggebu-gebu.

Wanita cantik itu tidak mungkin bercinta dengan pria lainnya, dia sudah terlanjur nyaman dengan Kenzie yang selama ini selalu memberikan kenikmatan padanya.

Aurora pun terpaksa harus memuaskan hasratnya menggunakan vibrator yang berukuran sama dengan milik Kenzie yang dia beli secara online.

Saat sedang berusaha keras dengan fantasi liarnya itu tiba-tiba ayah Aurora masuk kedalam kamar yang lupa Aurora kunci tersebut hingga Aurora berteriak kaget dan meraih selimut tebal nya, sementara sang ayah langsung berbalik pergi sambil berulang kali merutuki dirinya sendiri.

Bagaimana bisa dia begitu ceroboh dan masuk kedalam tanpa mengetuk pintu terlebih dahulu, dan kenapa Aurora bisa seceroboh itu.

Sementara Aurora sendiri kini hampir gila karena hasratnya tidak terpenuhi, dan ditambah lagi dia merasa sangat malu dengan apa yang terjadi saat ini.

Hingga saat ia buru-buru memasuki kamar mandi dan membersihkan diri karena keringat yang membasahi tubuhnya. Aurora pun langsung bergegas berpakaian rapi dan berdandan seperti biasanya.

Sementara itu di tempat lain tuan Dimitri tengah menyiapkan pernikahan lainnya untuk Aksa, sementara Aurora yang tidak berguna itu akan dia singkirkan dan dia pun akan mengakuisisi perusahaan milik keluarga Aurora.

Dan disaat bersamaan kabar duka pun tiba di telinga seluruh keluarga Aksa dan Aurora dimana putri semata wayang Aksa meninggal dunia dengan penyakit autoimun yang ia derita selama ini.

Daisy tidak tau tentang itu, dia dan Adam sudah memasuki mobilnya dan bersiap untuk pergi ke bandara setelah semalam teman nya mengirimkan tiket pesawat untuk keduanya.

...****...

Satu minggu sudah berlalu Daisy pun kini masih sibuk dengan urusan adopsi Adam yang dilakukan di negara tempat tinggal nya selama lima tahun terakhir karena Adam Levine teman Daisy berkewarganegaraan sana.

Daisy sudah menemui orang tua Adam yang ternyata menyambut baik kedatangan mereka, mereka bahkan begitu terharu saat bertemu dengan Adam bayi yang ditinggal mati oleh putranya itu.

Dan anehnya lagi Adam memiliki kecocokan DNA dengan ayah Adam, dan wajah mereka begitu mirip dengan Adam dan Aksa.

Entah mana yang benar, tapi nyatanya keluarga mendiang Adam setuju dengan permohonan adopsi yang diajukan oleh Daisy dan mereka pun akhirnya datang ke pengadilan untuk mengesahkan ijin adopsi tersebut.

Daisy bahkan sampai bersujud di hadapan semua orang di ruang sidang karena dia mendapatkan putusan terbaik dimana Adam kini resmi menjadi putranya.

Daisy pun tidak lupa memberikan pelukan dengan kata terimakasih yang terus ia katakan dengan tetes air mata. Daisy juga mendatangi makam kedua sahabatnya itu bersama Adam dan ibu Adam yang kini menangis sesenggukan sambil berkata bahwa ia menyesal karena telah menentang keinginan putranya untuk menikah dengan wanita yang sangat dicintai nya.

Namun Daisy terus berusaha untuk menguatkan nya, dia bilang itu adalah bagian dari takdir hidup Adam yang memang sudah seharusnya terjadi, dan takdir Adam .

Daisy pun pamit pulang dan berjanji akan merawat Adam dengan baik hingga ia dewasa nanti, dan Daisy juga berjanji akan datang mengunjungi mereka setiap tahun nya.

Daisy memang tidak tau apa dia akan kembali ke tanah air ataupun kembali menetap di negara tersebut, yang jelas saat ini Daisy sedang jalan dengan dokter Vincent yang merupakan senior nya di rumah sakit tempat dulu dia bekerja.

Dokter Vincent pun kembali menawari Daisy untuk kembali bekerja di rumah sakit tersebut, tapi Daisy belum memberikan jawaban yang pasti, Daisy bilang dia belum menyelesaikan kontrak kerja nya di tanah air yang kini tengah bermasalah karena masalah pribadi.

Dokter tersebut pun menyayangkan hal itu, mereka tidak profesional dalam bekerja, seharusnya mereka tidak mengaitkan antara masalah pribadi dengan pekerjaan, tapi itulah yang terjadi pada Daisy saat ini.

Sementara di tanah air, Aksa yang tengah berduka pun hanya bisa pasrah saat mendengar kabar bahwa Daisy dan putranya Adam kini sudah pergi dari tanah air dan lagi-lagi negara tujuan nya tidak diketahui.

Aksa pun meminta Kris untuk mengorek informasi tentang Daisy dari Tia, tapi sayang Tiana sendiri sebenarnya tidak tau persis Daisy tinggal di negara mana, karena mereka bertemu di Amerika tepat saat ayahnya sedang sakit dan hampir meninggal dunia saat itu hingga akhirnya tidak tertolong lagi dan Tia pun sempat bermain ke apartment nya Daisy yang ada di sana adalah apartment pemberian tuan Wijaya.

Semua itu orang yang dia cari saat ini berada di Norwegia tempat kedua Daisy tinggal sebelum Jerman.

Memiliki teman dari berbagai manca negara membuat Daisy tertantang untuk hidup di luar sana meskipun tidak kuliah disana tapi setidaknya Daisy memiliki apartment juga disana, tepatnya milik almarhum Adam Levine yang dulu sempat ia pinjamkan hingga dia berikan putranya Adam.

Daisy sebenarnya tinggal di Jerman bersama Adam dan selama itu tidak ada siapapun yang tau bahkan Tia sendiri yang hanya melakukan video call setiap hari nya.

Sekarang Daisy kembali menghapus seluruh nomor orang yang telah mengkhianati nya dia bahkan mengurus gugatan cerai nya lewat pengacara, dia tidak akan pulang sebelum Aksa setuju untuk bercerai dengan nya.

Sementara itu Aksa saat ini telah mengurus rumah sakit dan meminta Reynold untuk mengijinkan Daisy kembali bekerja di sana.

Tapi sayang, setelah Daisy mendapatkan informasi dari seseorang dia pun langsung membuat surat pengunduran diri.

Daisy tak ingin lagi bekerja untuk orang-orang toxic seperti mereka, Daisy bisa bekerja di rumah sakit manapun jika dia mau, tapi dia tidak akan sembarangan menerima tawaran lagi, kecuali di negara ini seperti yang Vincent tawarkan padanya kemarin.

Daisy yang kini sedang menemani Adam bermain di ruang santai pun larut dalam lamunan, dia tidak tidak menyangka bahwa Aksa yang dulu mati-matian mengejar nya bisa tega menyakiti dirinya sampai sedalam ini.

Dia bahkan masih ingat terakhir kalinya saat Aksa merawat dirinya yang sedang sakit itu dengan penuh cinta. Tapi hanya karena hasutan sang Daddy dia bahkan mampu menghancurkan reputasinya sebagai seorang dokter yang selama ini dikenal dengan baik dengan membuat berita miring tentang hubungan mereka dan kini Daisy bahkan di cap sebagai wanita penggoda.

Tidak hanya itu bahkan dia membiarkan dirinya dipermalukan di hadapan rekan sejawatnya yang saat itu langsung bertanya-tanya dan mengolok-olok dirinya.

Bahkan dia sampai mengundang wartawan untuk membuat dirinya semakin hancur, tapi sampai sekarang aneh nya Daisy tidak melihat pemberitaan tentang dirinya yang merupakan wanita penggoda, dan kejadian itu hanya terjadi di rumah sakit saja.

Tapi walaupun begitu semua seperti cambukan keras bagi Daisy dan juga pengingat bahwa sedalam apapun rasa cinta akan bisa dikalahkan oleh kebencian, begitu juga sebaliknya. dengan begitu Daisy juga faham tidak ada yang abadi di dunia fana ini.

Lamunan Daisy kini teralihkan saat Adam mengecup pipi nya, Adam tersenyum pada ibunya tapi yang baru saja tersadar dari lamunannya itu.

"Mommy jangan melamun lagi, Adam masih disini bersama dengan mommy Adam janji tidak akan ikut pergi lagi dengan aunty Tia yang licik itu."ucap Adam yang kini memeluk leher Daisy.

"Maafkan mommy sayang, mulai sekarang mommy janji tidak akan bekerja sampai larut, dan setelah ini kita bisa menghabiskan waktu bersama setiap harinya, mommy akan bekerja kalau Adam mau dijaga oleh baby sitter sampai mommy kembali pulang saja." ucap Daisy.

Adam bisa sendiri disini mom, mommy tenang saja, mommy tinggal siapkan semua kebutuhan Adam saja."ucap Adam.

"Tidak sayang mommy tau kamu adalah putra mommy yang paling hebat, tapi mommy tidak bisa membiarkan mu sendirian disini, sekarang Adam bisa memilih baby sitter nya."ucap Daisy yang mulai membuka handphone lamanya untuk mencari seorang pengasuh yang akan dia seleksi terlebih dahulu.