Hampir Semua orang di desa Black Sword membenci Risa Ariz. Anak yatim piatu itu dijauhi, dianggap terkutuk, dan dipercaya menyimpan makhluk kegelapan di dalam dirinya.
Muak diperlakukan layaknya sampah, Ariz memutuskan untuk berbuat onar. Ia tidak melukai, tapi ia pastikan setiap orang di desa merasakan kehadiran dan penderitaannya: dengan menyoret tembok, mengganggu ketenangan, dan menghantui setiap sudut desa. Baginya, jika ia tidak bisa dicintai, ia harus ditakuti.
Sampai akhirnya, rahasia di dalam dirinya mulai meronta. Kekuatan yang ditakuti itu benar-benar nyata, dan kehadirannya menarik perhatian sosok-sosok yang lebih gelap dari desa itu sendiri.
Ariz kini harus memilih: terus menjadi pengganggu yang menyedihkan, atau menguasai kutukan itu sebelum ia menjadi monster yang diyakini semua orang.
"MINOTO NOVEL"
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon MINOTO-NOVEL, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 24. MERENCANAKAN SEBUAH KEJAHILAN..!
Waktu berjalan begitu cepat. Apa yang ia lakukan dari tadi? Mengelilingi taman, menggali tanah, memanjat pohon... Tapi kenapa? Kenapa ia tidak menemukan apa-apa? Langit sudah berubah warna. Yang awalnya biru cerah, kini menjadi jingga. Ia sudah mencari kotak itu selama berjam-jam, dan semua usahanya sia-sia. Menyerah? Mungkin ia sudah terlalu stres sekarang. Ia duduk di tengah lapangan yang sudah hancur berantakan akibat ulahnya.
"Haah… di mana, sih, kotak itu?" ucapnya, terdengar sangat kecewa.
"Jangan-jangan… kotak itu tidak di taman ini?" Ia duduk bersila di tengah kekacauan yang ia ciptakan.
"Mungkin… aku harus cari di tempat lain. Apa kotak itu tersimpan di dalam rumah?" Apa ia lupa, kalau rumahnya sudah seperti kapal pecah karena ulahnya sendiri. "Haah… sebaiknya aku makan dulu." Ia bangkit dari duduknya dan berjalan menuju rumah.
Di dalam rumah, Ariz memanaskan semua makanan yang Bibi berikan tadi. Perutnya sudah keroncongan karena kerjanya yang tidak membuahkan hasil. Meski begitu, ia tetap bisa merayakannya dengan hidangan mewah itu. "Eummm! Lezat sekali!" Tampaknya, ia sangat bahagia.
"Haah… aku harus cepat-cepat menemukan kotak itu!" Lagi-lagi, ia berbicara sendiri.
Beberapa saat kemudian, saat ia sedang menikmati hidangan, tiba-tiba sebuah pikiran terlintas. "Eh?" Ia berhenti makan. "Tunggu dulu. Seingatku, di rumah ini ada tempat untuk menaruh barang-barang yang sudah tidak terpakai. Mungkin, kotak itu tersimpan di sana!"
Ariz segera mencari kotak itu di gudang kecil. Ia menemukan pintunya di dekat lemari pakaian. "Ah! Sudah kuduga! Bagaimana aku bisa lupa ada gudang kecil di rumah ini?"
"Kita lihat, apa kotak itu ada di sini," gumamnya. Ia membuka pintu dan mulai mengecek satu per satu. Tempat itu benar-benar sangat berdebu! Ia mengeluarkan barang-barang lama, dan seketika debu memenuhi ruangan. Ia sudah mengeluarkan setengahnya, tapi kotak itu belum juga terlihat. Sebenarnya ia ingin membongkar semuanya, tapi debu membuatnya terus bersin dan batuk. Kecewa, ia pun terpaksa berhenti. "Haah… sepertinya tidak ada di sini."
Dengan kecewa, ia ingin memasukkan kembali barang-barang itu, tapi pandangannya terarah pada sebuah kaleng yang terjepit di antara tumpukan barang. Penasaran, Ariz mengambil kaleng itu. Saat dibuka, ternyata isinya adalah cat berwarna merah.
"Ini…?" Ariz menatap kaleng itu. "Cat berwarna merah… hmm?!" Melihat cat merah itu, sebuah ide jahat muncul di benaknya. "Hehehe… Aku tahu apa yang akan kulakukan dengan cat ini… hehehe…" Sepertinya ia akan berbuat hal buruk.
Malam hari sudah tiba...
Kita di perlihatkan, seorang pria pemilik toko mainan... Sedang duduk santai, di tempat kasir pembayaran. Saat sedang asik duduk, pandangan ia tiba-tiba mengarah kepada sebuah jam. Jam sudah menunjukan pukul 8:00. "Sudah jam delapan malam, yah?" Ia melihat sebuah jam yang terletak di dinding. "Hari pertamaku, benar-benar sangat tidak beruntung. Tidak ada seorangpun yang ingin membeli mainan-mainan ini." Ucapnya, sambil berjalan menuju ke luar toko.
"Hmm.. tumben sekali? Biasanya, jam segini orang-orang masih berkeliaran? Apa karena hantu malam yang sering di bicarakan itu, yah?" Ucapnya, sambil mengecek sekitar jalanan yang sudah sepi. "Haah... Orang mana yang percaya hantu di zaman ini? Aku tidak akan percaya yang namanya hantu di dunia ini. Haah.. sudahlah. Mungkin besok, orang-orang akan membawa anaknya untuk berbelanja di sini." Setelah berkata seperti itu, ia pun masuk ke dalam toko, entah ia pergi ke mana.
Saat pria itu masuk ke dalam toko, kita di perlihatkan, sebuah semak-semak di depan toko, bergetar sendiri. Di dalam semak-semak itu, seseorang sedang menatap toko itu. "Hihihi. Pria itu akhirnya masuk juga!" Ahh, ternyata orang yang bersembunyi di dalam semak-semak itu adalah, Ariz. "Sepertinya topeng ini sudah sangat bagus." Ternyata, ia sudah menyiapkan beberapa barang untuk menakuti pria itu. Salah satu dari barang itu adalah topeng, dan kain berwarna putih yang sudah di lumuri cat warna merah dan sudah dikotori tanah juga. Ia pun mengenakan topeng dan kain itu. Ia juga membawa sebuah plastik kecil yang entah isinya apa.
"Aku akan mencoba untuk masuk. Hmm...!" Sebelum keluar dari semak-semak, ia menatap ke arah kanan dan kiri, untuk memastikan tidak ada orang yang melihatnya. "Aman..!" Ia keluar dari semak-semak, dan berjalan menuju toko mainan... Secara Perlahan-lahan. Setelah sampai di depan toko, ia mencoba mengintip sedikit, di dalam toko itu. "Tidak ada tanda-tanda orang disini." Merasa dalam toko tidak ada siapa-siapa, ia pun mencoba masuk, dengan perlahan. Di dalam, ia terkagum-kagum dengan mainan-mainan yang tersusun rapih, di lemari. Banyak sekali figur-figur yang keren, dan unik pastinya.
"Whoaa..! Ternyata banyak sekali mainan-mainan unik di sini." Ucapnya, berkata dengan nada yang sangat rendah. Ia benar-benar terkagum-kagum dengan mainan-mainan di sana. Tapi, ada satu mainan yang sekali pandang, langsung jatuh cinta dengan mainan itu. Sebuah figur yang tersimpan rapih, di tempat lemari khusus... Yang sudah di tutupi oleh sebuah pintu kaca. "WHOAA..!! Mainan figur apa itu?!" Ia menatap mainan itu, di balik pintu jendela lemari. "KEREN SEKALI..!" Ada sekitar tiga mainan figur, yang tersimpan rapih, di lemari. Di bawah ketiga mainan itu juga, bertuliskan nama, GATOTKACA THE GOLDEN BLACK SUIT, UMBAROSA bringer of peace, Dan, UMBAROSA MASTERY OF THE SICKLE. Ketiga mainan itu yang membuatnya ingin jatuh cinta pandangan pertama!
"Mereka seperti pahlawan terkuat, di dunia..?!" Matanya terus memandangi ketiga mainan itu. "Andai aku memiliki ketiga mainan itu. Harapnya. Saat berkata seperti itu, tiba-tiba seorang pria keluar dari salah satu ruangan. Ariz yang awalnya tenang, tiba-tiba panik mendadak! Ia tidak tahu harus bersembunyi di mana. Saat sedang panik, Ia tiba-tiba melihat salah satu ruangan yang pintunya sedikit terbuka. Karena sudah sangat panik, ia pun masuk ke dalam ruangan itu. Ruangan itu ternyata sebuah kamar. Saat masuk, ia bingung harus bersembunyi di mana. Suara langkah kaki pria itu sudah semakin dekat, terpaksa, ia harus bersembunyi di bawah kasur milik pria itu.
Pria itu masuk ke ruangan yang tadi ariz masukan. Pria itu masuk, dan berjalan menuju kasur, sambil bersiul bahagia. "Haah... Aku akan menelpon Rina." Pria itu duduk di kasur, dan Ariz hanya bisa terdiam sambil menatap kakinya itu. "SIAL! KENAPA AKU HARUS MASUK KE DALAM KAMARNYA?!!" Ariz panik, berkata di dalam hati. Pria yang tadi duduk, sambil membawa ponsel miliknya. Pria itu pun menelepon, Rina.
"Halo sayangku. Apa kau Baik-baik saja di sana?" Ucap pria itu.
"Iya, aku baik. Bagaimana keadaanmu di sana? Dan kapan kau akan pulang? Aku sangat merindukanmu, sayang." Ucap, Rina.
"Tenang saja, sayangku yang tercinta. Saat aku sudah menjual semua mainan-mainan ini, aku akan pulang dengan membawa puluhan uang yang banyak! Kau tenang saja, yah!" Ucap pria itu.
Ariz yang mendengar perkataan pria itu, membuatnya ingin muntah. "WUEK!"
"Aku rela pergi menjauh darimu, agar aku bisa mendapatkan banyak sekali uang. Dan saat mainan-mainan ini terjual semua, aku akan pulang ke desa Astranova dan menikahimu. Tenang saja." Ucap pria itu.
Ariz yang mendengar perkataan pria itupun berkata di dalam hati. "Astranova? Pantas saja aku baru lihat tempat ini... Huuh..?" Setelah berkata seperti itu, pandangan nya tiba-tiba mengarahkan ke mobil mainan yang tergeletak tidak jauh di dekatnya...
BERSAMBUNG...
bukan mencari kekuatan/bakat yang baru. sesuatu bakal bagus, kalau kita rajin👍