Tiga tahun menikah dengan Suami yang bernama Imran laki-laki yang dijodohkan karena sebuah perjanjian kedua Kakek mereka tidak mampu membuat kehidupan Azalea bahagia bahkan berani menggugat cerai Imran karena Imran lebih memilih kekasihnya yang bernama Nathasa.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Bojone pak Lee, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode 27
"Lea!kamu masih istriku!jadi wajar dong aku khawatir!"kata Imran
"Bagaimana bisa?buktinya kalian satu keluarga asyik berenang."kata Azalea
"Lea,bisa gak kasih aku satu kesempatan memperbaiki diri?"tanya Imran sambil duduk didepan Azalea
Azalea menutup buku lalu berdiri,dia berjalan mendekati pintu dan membuka lalu meminta Imran untuk keluar.
"Silahkan keluar Mas,istri dan anakmu lebih membutuhkan kamu."kata Azalea
Imran mengeratkan kedua genggaman tangannya sambil melangkah keluar,saat Azalea menutup pintu terlihat Natasha dan Amalia didepan pintu kamar Azalea.
Azalea sengaja menutup pintu dengan kuat hingga membuat suara keras dan menjatuhkan vas bunga yang sengaja ditaruh diatas rak tempel.Azalea bersandar lalu terduduk menyandar pintu,air matanya mengalir karena dalam tiga tahun lebih dia merasa tidak bahagia,namun Azalea segera beranjak lalu mengambil ponselnya.
"Maher,bantu aku."kata Azalea
"Tentu."kata Maher
Azalea meraih tas selempang dan tas laptopnya,dia berjalan keluar rumah tanpa memperdulikan lagi panggilan dari Bibi,setelah berada didalam taxi Azalea mengatur nafasnya dan membuang dalam.Begitu tiba diperusahaan Azalea langsung masuk dan naik lewat lift,dia meminta Maher mengatur semua.
"Kamu yakin?"tanya Maher
"Alasan aku ingin pergi karena inj."jawab Azalea sambil menyodorkan ponselnya,Imran membuka file lalu berfikir sebentar,menatap wajah Lea dan mencoba menenangkannya.
"Kamu mau kemana?"tanya Maher
"Kalau kamu tahu pasti dia akan datang mencariku."jawab Azalea
"Ok,baik.Aku antar ya,jangan ditolak karena kamu sudah aku anggap sebagai Kakakku."kata Maher
Azalea tersenyum lalu mengangguk,dia menerima bantuan Maher dan kembali membuatnya kerepotan.Saat dalam perjalanan Maher lebih banyak diam,dia tidak ingin banyak tahu kemana Azalea pergi,dia sangat mendukung daripada terus tersakiti.
"Hati-hati ya."kata Maher
"Ehm."kata Azalea
Maher menatap Azalea sampai dia menghilang dibalik dinding,keputusan Azalea terlalu terburu menurutnya namun bagi Azalea dia sudah sangat memikirkan dengan matang,apalagi hidupnya terbatas dan tidak memiliki ruang gerak.Maher kembali menuju tempat parkiran,dia langsung pulang karena waktu sudah sore.
****
Setelah satu tahun berpisah dengan Azalea tidak membuat Imran berhenti memikirkannya meski Natasha kini lebih banyak dirumah merawat Amalia,dengan pengawasan Mama membuat Natasha merasa semua gerakannya dibatasi,selain merawat amalia dia juga bekerja menjadi tenaga administrasi dibagian tertentu,tempatnya jauh dari kantor Imran,meski publik tahu Natasha adalah istri pemilik perusahaan.
Misi secara tidak sengaja bertemu dengan Natasha dikantor,bedanya Misi adalah putri dari rival kerja Imran dan Natasha hanya sebagai pegawai biasa,ada rasa canggung saat Natasha melihat Misi bergaya sangat elegan sedang menatapnya
"Nat,kamu kerja?"tanya Misi
"Iya."jawab Natasha
Maher menemui Misi dengan membawa bekal makan siang yang dia beli diluar,dia mengajak Misi masuk kedalam lift lalu membawa Misi naik keatas dengam perasaan gembira,kobaran cinta keduanya tersirat dalam,karena Maher sudah mendapatkan lampu hijau dari orang tua Misi dan juga restu dari orang tua Imran.
Imran baru saja menghubungi temannya,dia melihat Maher menggandeng tangan Misi,ada rasa iri saat melihat senyum Maher yang begitu ceria.Imran masuk setelah menerima pesanan makanannya,dia makan sendiri tanpa mengajak Natasha,alasan Maher melakukannya karena ingin mengajarkan kepada Natasha rasa tanggung jawab.
Imran membuka ponselnya,dia melihat sosial media milik Azalea masih belum aktif atau sengaja dimatikan selama ini,hampir satu tahun Azalea meninggalkan Imran meski masih dengan status istri Imran.
"Lea,kamu dimana?"tanya Imran
Natasha merasa bosan makan sendiri,semua temannya malah menjauh karena tahu jika dia adalah istri dari pemilik perusahaan dimana mereka bekerja.Natasha memainkan ponselnya,dan sengaja menghubungi Imran.
"Ada apa?"tanya Imran
"Aku bosan."jawab Natasha
"Kemarilah,temani aku makan."kata Imran
"Benarkah?"tanya Natasha sambil berdiri dan memasang senyum gembira
Natasha berjalan dengan penuh percaya diri,banyak yang berpapasan dan mengangguk namun Natasha tidak menghiraukan,dia masuk kedalam ruangan Imran tanpa melihat yang lain.
"Sayang."panggil Natasha
"Duduklah."kata Imran
"Kamu makan apa?"tanya Natasha
"Entah,tadi beli online."jawab Imran
Imran mendorong satu porsi yang terlihat masih utuh kearah Natasha tanpa menatap wajahnya karena pandangannya masih fokus menatap kelayar ponsel,ada sebuah postingan yang membuat Imran tertarik.
"Sayang,kamu lihat apa sih?"tanya Natasha
"Hanya artikel."jawab Imran
Imran menutup ponselnya lalu menghabiskan makanan yang masih sisa separuh,setelah habis Imran meneguk minumannya lalu berdiri menuju wastafel,pandangannya kearah kaca dengan pikiran kearah lain,Azalea masih memenuhi otaknya hingga membuat tubuhnya sedikit mengurus,wajah yang berantakan karena pola hidup yang berubah.
"Sayang."panggil Natasha
"Akhir pekan ini,aku mau liburan ya,capek badanku."kata Natasha
"Terserah kau saja."kata Imran
Natasha memeluk Imran dari belakang meski tangan Imran masih berpegang pada meja,dia melepas tangan Natasha karena mendengar suara pintu yang diketuk.Natasha bergegas membuka pintu dan Imran mengeringkan tangannya.
"Permisi Buk."sapa sekertaris Imran
"Ada apa?"tanya Natasha
"Pesanan Bapak."kata sekertaris Imran sambil memberikan bungkusan paket kepada Natasha namun Imran merebutnya
Imran meletakkan diatas meja lalu meminta Natasha kembali bekerja,namun karena sudah mendekati akhir pekan Natasha malas kembali keruangannya.
"Nantilah,aku capek."kata Natasha
Imran tidak banyak lagi menuntut,melihat perubahan besar pada Natasha juga sudah cukup meski tidak mampu membuatnya senang,setidaknya Amalia terurus.
****
Azalea kembali dengan penampilan baru,setelah sukses dengan brand miliknya dan sukses menjadi penulis membuat tampilannya lebih kalem,ditambah lagi dengan hijab besar yang menutup sampai bawah,auranya tetap cantik karena dia merasakan kebebasan dari rasa sakit hati,hari-hari yang dulu melihat suami bermesraan dengan istri sirinya kini terbayar dengan karirnya meski dia juga merasa berdosa telah meninggalkan rumah,namun Azalea berharap Imran bahagia tanpanya,hidup lebih baik bersama dengan Natasha dan Amalia.
"Kak Lea kok ngelamun sih?"tanya Minarti asistennya
"Ah,kamu sudah mau pulang?"tanya Lea
"Iya,ayo Kak ini udah sore."jawab Minarti
"Ayo."kata Azalea
Azalea membuka pintu mobilnya,Minarti merangkap banyak pekerjaan mulai dari sopir,asisten dan juga manager Azalea,meski pekerjaannya banyak dia tidak pernah mengeluh karena Azalea yang merangkulnya dulu,kini dia bisa menikmati kehidupan lebih baik setelah bekerja dengan Azalea.
"Kakak,apa makanan disini enak?"tanya Minarti
"He hem,kamu mau makan apa?"tanya Azalea
"Rasanya bau nasi gorengnya sangat menggoda."jawab Minarti
Azalea hanya tersenyum,dia meminta kepada Minarti untuk berhenti,dia juga mencari tempat kosong namun rasanya semua meja penuh tinggal satu meja sisa lesehan.
"Mau disini?"tanya Lea
"Aku bisa dimana aja Kak."jawab Minarti
Azalea duduk tepat dipinggir jalan,diatasnya cahaya lampu juga cukup terang sehingga dia bisa terlihat setiap kali mobil lewat,malam ini Imran pulang bersama Natasha karena setelah istirahat siang Natasha merasakan mual parah,saat melewati jalanan matanya tertuju pada sosok yang duduk dipinggir jalan,dia menoleh namun tidak bisa berhenti karena Natasha kembali merasakan mual parah,dia meminta untuk membawanya keklinik.