SELINGKUH ( Selingan Indah, Keluarga Utuh )

Gio pulang kerumah mobil papanya ada depan rumah gak masuk garasi berarti papanya akan pergi lagi.

Tok    tok    tok

Gio menggetok pintu, terdengar suara langkah kaki keluar membuka pintu, ternyata mama tiri Gio hanya mengenakan handuk sehingga paha dan sebagian dadanya terbuka, kulitnya putih bersih.

Papa Gio baru menikah beberapa bulan dengan mahasiswinya yang baru semester pertama, masih muda sekali paling usianya baru 19 tahun.

Gio tersentak kaget.

" Kenapa kaget lihat aku ? "

" Kamu gak sopan, cobalah pakaian yang sopan "

" Aku kan lagi layani papa kamu, apa kamu mau juga aku layani . "

" Udah pakaian gak sopan bicara pun gak sopan dasar perempuan jalang . "

Perempuan yang menjadi istri papa Gio itu berjalan melenggang lenggok meninggalkan Gio.

Dia belum terbiasa memanggil dirinya mama kecuali didepan papa Gio.

Papa Gio bari nikah tiga bulan ini setelah lama ditinggal meninggal mama Gio, tadinya Gio kurang suka dengan calon istri papanya tapi apa boleh buat , papanya selalu membawa ayam kampus bergantian kerumahnya, kadang sampai dua atau tiga orang dibawanya.

Entah apa yang dilakukan papa dengan tiga wanita sekali gus.

Perempuan itu langsung naik keatas kembali gak lama terdengar suara tawanya dan papa Gio.

Gio keruang makan perutnya sangat lapar.

Dia makan sendiri, hatinya sangat sedih, biasanya kalau makan selalu ditemani mamanya.

Sekarang mamanya sudah gak ada lagi, dan papanya hanya bersenang senang berganti ganti perempuan.

" Ah mama , cepat banget tinggalin Gio padahal Gio belum tamat SMA . "

Rasa gak bisa Gio menelan nasi apalagi suara perempuan mama tirinya dan papanya semakin kencang tambahan desahannya sampai terdengar kebawah.

Setelah makan Gio masuk kamar dan mandi.

Saking ngantuknya Gio tertidur hanya menggunakn handuk , sebelum tidur Gio mendengar suara mobil pergi.

Rasanya Gio baru sebentar tertidur, dia terbangun saat merasakan sebuah tangan menyentuh paha bawahnya.

Gio kaget melihat istri papanya dengan hanya memakai baju daster duduk di tepi ranjangnya.

" Ngapain disini ma . "

" Gak ngapa²in . "

Tangan mama tiri Gio terus mengusap paha Gio.

" Ma . "

" Jangan panggil mama, panggil saja Widia . "

" Kamu jangan gitu dong nanti papa datang . "

" Papa kamu dah pergi ngajar . "

Wanita muda itu naik keatas badan Gio.

" Hei . "

" Sssttt . "

Dia melumat bibir Gio.

Gio yang sudah terangsang sudah hilang akal sehatnya, dia membalikan tubuh wanita itu dan menindihnya, menyatukan tubuh mereka .

Terdengar jeritan wanita itu dan Gio terus menggoyangnya diapun membalas.

Meteka bergulat diranjang, suara wanita itu terdengar seksi sekali.

Ada satu jam mereka bertempur, berakhir dengan keringat yang membasahi tubuh mereka.

" Widia, kenapa kamu khianati papa aku . "

" Papa kamu gak bisa selesai  aku sudah berusaha, terimakasih telah menuntaskannya aku puas, aku naik lagi keatas ya, karena papa kamu sebentar lagi pulang . "

Gio hanya mengangguk.

Gio mengambil handuknya dilantai dan masuk kamar mandi, dia melihat banyak bekas merah didadanya.

" Papa salah cari istri . "

Bisiknya sambil tersenyum.

Selesai mandi Gio mendengar suara mobil papanya.

Gio membuka pintu.

" Bukannya tadi papa dirumah ? "

Tanya Rio pura pura gak tahu papanya pergi.

" Iya, papa pergi sebentar tadi, yau dah papa mau naik dulu . "

" Iya pa . "

Tak lama papanya naik terdengar lagi suara tawa mereka berdua.

" Dasar papa lagi puber . "

Gio menggelengkan kepala dan masuk kamarnya. Besok pagi Rio buat sarapan sendiri maklum ibu barunya bukan seperti ibu aslinya yang kalau pagi sudah berkecimpung di dapur, Gio membuat telur mata sapi dan mie instan saat Gio lagi sibuk di dapur tiba tiba dia dipeluk dari belakang Gio kaget bukan main .

" Hei kamu ngapain . "

" Alah dipeluk aja marah . "

" Tahu diri dong kamu itu istri papa aku. "

" Tapi kemaren kamu mau . "

" Kamu yang masuk kekamar aku . "

Gio dan Widia ibu tirinya gak tahu ada pak dosen memperhatikan mereka dari tangga.

Widia kembali memeluk Gio.

" Widia lepaskan, kamu ngapain ? "

Gio meninggalkan dapur masuk ke kamar .

Plak... Plak

Gio mendengar suara tamparan dan jeritan.

Gio menyambar tas nya di kamar memakai sepatu dan langsung mengendarai mobilnya kesekolah.

Sementara dirumah Gio terjadi keributan.

" Ngapain kamu meluk² Gio, bukannya kamu tahu dia anak aku , keluar kamu dari rumah ku !"

Papa Gio menarik tangan Widia dan membawanya kekamar.

" Ambil semua pakaian kamu, perempuan gak tahu diri di nikahi baik² supaya gak jadi ayam kampus malah mengganggu anak sambung, gatal banget kamu . "

" Ya, bapak lemah, bapak gak enak . "

" Gak kenal kenapa kamu minta di nikahi , pergi kamu dari rumah ini . "

Widia belum juga mengemasi bajunya, papa Gio membantu memasukan semua bajunya ke dalam tas dan menyeret perempuan itu dan kopernya

turun . "

Widia menangis dan menjerit, untunglah rumah  Gio berjarak jauh dan bepagar tinggi. "

Papa Gio menelpon taxi online dan mendorong Widia dan kopernya keluar pintu.

Gak lama taxi datang, papa Gio melihat Widia masuk taxi.

Dia langsung naik kekamar, meninju dinding kamar berkali kali.

*****

Gio bukannya pergi kesekolah karena hari masih terlalu pagi, dia mampir kerumah Lena.

Lena kaget melihat mobil Gio masuk ke halaman rumahnya.

Gio masuk setelah Lena membukakan pintu.

Dia duduk dan menangis.

" Gio kamu kenapa ? "

Gio diam aja.

" Gio, ada apa ? "

Gio menceritakan semuanya pada Lena.

" Sudahlah, kamu kan gak salah , papa kamu juga tahu kamu gak salah . "

" Tapi aku takut Lena . "

" Jangan manja, kamu cowok, aku aja cewek gak punya mama papa lagi, hadapi dan jalani, karena hidup akan terus berjalan dan mengalir seperti air , kamu udah sarapan belum, sana sarapan sama adik² aku . "

" Yok bang, sini sarapan . "

Riski memanggil Gio dan Gio berjalan ke meja makan.

Gio sarapan bersam adik² Lena.

Lena sibuk membungkus bekal dia dan adik²nya.

" Kamu mau bawa bekal juga Gio . "

" Apa ada lebih Lena ? "

" Ada Gio, aku buatkan ya . "

" Iya terimakasih ya . "

Telepon Gio berdering .

" Papa , halo pa . "

" Kamu dimana Gio ? "

" Gio mau sekolah pa, tapi ini masih dirumah kawan sarapan . "

" Oh yaudah, sekolah baik² ya, perempuan sial itu udah papa usir . "

" Iya pa, Gio minta maaf pa . "

" Gak perlu minta maaf nak, papa dengar apa yang kalian  bicarakan didapur tadi "

" Iya pa . "

" Nanti pulang kerumah ya . "

" Iya pa, dah dulu ya pa, Gio mau pergi sekolah, ini dibuatkan bekal sama Lena kawan Gio . "

" Ooo, iya nak, kamu baik² sekolah ya . "

" Iya pa . "

Gio mematikan hp nya dan siap² mau berangkat sekolah. "

" Ayo abang antar semua . "

" Risky pakai motor bang, abang sama kakak sama adik² aja . "

Lena dan adik²nya naik ke mobil Gio, kebetulan sekolah adik²nya searah dengan sekolahnya.

Lena berjalan berdua Gio ke kelas, kawan kawan mereka memperhatikan nya, Gio memang tampan sekali seperti artis korea.

Fredi yang diam diam tertarik pada Lena juga memperhatikan mereka.

Jam istirahat Gio dan Lena makan bekalnya di taman belakang sekolah, banyak siswa yang makan juga disana tapi mereka berdua jadi bahan perhatian.

" Lena, kita gak boleh cerita soal pacaran ya ? "

" Gak Gio . "

" Memang kenapa ? "

" Karena aku mau menyekolahkan adik²ku sampai mereka kuliah . "

" Trus kamu gak kuliah . "

" Aku mau kuliah juga . "

" Syukurlah , nanti kita kuliah bareng ya . "

" Iya, mudah²an ada rezeki ku untuk kuliah di universitas tempat kamu kuliah karena kamu pasti kuliah ditempat yang mahal² . "

" Kita lihat aja nanti . "

Bel berbunyi Gio dan Lena masuk kelas kembali.

******