Warga desa yang berasal didaerah pulau kecil yang terletak dibagian wilayah Timur mendadak dihebohkan dengan penemuan mayat dengan tubuh yang tinggal tulang belulang saja, karena bagian daging dan organ tubuhnya habis tidak tersisa.
Awalnya warga mengira jika korban dimakan hewan buas. Namun hal itu terbantahkan setelah beberapa warga menghilang dan ditemukan dalam kondisi yang sama dengan menyisakan tulang belulang saja.
Tak hanya itu, teror semakin merebak, dimana pelaku sudah menyerang mereka saat berada didalam rumah.
Siapakah sang peneror? Dan warga menyebutnya 'Hantu Suanggi, sebab berasal dari daerah pulau tempat dimana mereka tinggal berdekatan.
Apakah warga dapat menemukan sang peneror?
Ikuti kisah selanjutnya....
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Siti H, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Si Tulang Wangi
Tommy merebahkan tubuhnya diatas kasur. Lalu menatap nanar pada galangan rumah. Rasa lelah membuatnya merasa mengantuk.
Namun, ia merasa terganggu saat melihat sosok pria yang berjalan mondar-mandiri didepan kamarnya, dan juga kudanya yang terus meringkik.
"Apa yang sedang kau lakukan? Mengapa kau berjalan mondar-mandir tak jelas? Aku ingin beristirahat," ucap Tommy, dengan suara yang serak. Sebab ia merasa terganggu dengan sosok misterius tersebut.
Mendengar ucapan Tommy, akhirnya sosok itu terdiam, dan tidak lagi berjalan kesana kemari lalu memlih duduk disamping Tommy.
"Jangan berisik, aku mau tidur," ucapnya, lalu memejamkan mata, untuk beristirahat, sedangkan sosok itu hanya mengangguk patuh, dan bersiap bagaikan seorang bodyguard yang terus menjaganya.
Sosok Misterius itu terus mengawasi apapun yang menjadi pergerakan baik diluar atau didalam rumah, yang ia rasa mencurigakan.
Setelah melihat Tommy tertidur, ia tak juga beranjak, dan terus mengawasinya. Lalu mengapa ia mengikuti pria itu terus?
Dalam penilikan yang lebih jauh, ternyata Tommy adalah sosok pria yang memiliki weton tulang wangi. Dimana ia memiliki kemampuan mendeteksi kehadiran makhluk ghaib, namun tidak terasah.
Kesalahan Milea saat menculiknya, yaitu saat membawanya menuju lembah, tanpa sengaja melewati kerajaan ghaib milik sosok misterius tersebut.
Kerajaannya terletak antara sungai dan juga lembah. Hal ini membuat sosok itu mengikuti Tommy saat masa penculikan. Ia bersiap menjadi pendamping pria tersebut, dan menjadi garda terdepan dalam melindunginya.
Weton yang dimiliki oleh Tommy adalah Sabtu Wage, dan, dan merupakan weton yang disukai oleh sosok misterius tersebut.
Saat bersamaan, Tommy sudah mendengkur, dan ia tertidur, meski hari sudah mulai terang-benderang.
Disisi lain, Ahmed, Yosep dan juga Bram sudah kembali ke rumah, dengan kondisi mereka yang cukup parah.
Warga yang menyambutnya tampak bernafas lega, meskipun terluka, tetapi dalam kondisi selamat.
Seorang wanita berambut sebahu, berdiri dibarisan paling depan. "Dimana Ma-Lek?" tanyanya dengan rasa cemas. Kedua matanya memindai diantara kerumunan berharap dapat menemukan suaminya.
Ketiga pria yang ditodong oleh pertanyaan itu tentu saja merasa bingung, sebab mereka tak bersama rombongan itu.
"Kami hanya bertiga, dan Ma-Lek bersama rombongan Gaba' Rama," jawab Yosep menegaskan.
Deeeegh
Jantung wanita itu seakan copot. Bagaimana tidak? Gaba' Rama sudah kembali, dan tidak bersama Ma-,Lek, lalu kemana suaminya?
Tak berselang lama, terlihat Gaba' Rama keluar dari rumahnya. Ia masih bersedih hati, sebab kehilangan puterinya, dan bahkan harus menguburkannya seorang diri.
"Ma-Lek tewas diserang Suanggi, dan kerangkanya ada didasar jurang," sahut Gaba' Rama, dengan rasa bersalah, karena tidak dapat melindungi rombongannya.
Wanita berambut sebahu itu, merasakan tubuhnya bagaikan tak bertukang. Bibirnya bergetar, saat mendengar berita tersebut. Ia luruh jatuh kebawah, dan duduk lemah diatas tanah, wajahnya penuh kebingungan.
"T-tidak, Ma-Lek. Mengapa kau meninggalkan beta? Beta tidak ikhlas, Suanggi harus mati, dan ia tidak boleh dibiarkan terus hidup!" ucapnya dengan lemah, dan terbata. Bulir bening jatuh disudut matanya, dan ia tidak dapat menahan kesedihan hatinya.
Beberapa wanita mencoba menenangkannya. Namun , hatinya terlanjur sakit dan ia tidak dapat memaafkan perbuatan iblis tersebut.
Para wanita membawa istri Ma-Lek, masuk ke dalam rumahnya. Mereka menghiburnya, meski kata-kata itu hanya angin lalu baginya. Sebab orang hanya bisa berkata sabar, tetapi saat berada diposisi yang sama, mungkin kata sabar tidak akan dapat mereka ucpkan.
Setelah istri Ma-Lek didalam rumah, Gaba' Rama menatap Ahmed, yang mengalami bahunya berlubang, karena dimakan oleh Cicak Mata Merah.
Lukanya dibalut kain kasa dan obat penghenti pendarahan. Begitu juga dengan kepala Bram yang terluka dibagian belakang, mendapatkan perawatan medis.
"Mengapa luka kalian terobati? Apakah Dokter itu yang melakukannya?" tanya Gab' Rama dengan rasa penasaran.
"Ya, kami ditolong olehnya, bahkan ia menyelamatkan kami dari serangan Suanggi," sahut Yosep.
"Apakah dia mengalami luka?" cecar pria itu.
Ketiganya menggelengkan kepala. "Dokter juga yang membawa kami pulang menggunakan rakit," sahut Bram.
Gaba' Rama terdiam. Ia sedang memikirkan sesuatu. Mengapa Tomy tidak tidak diserang seperti warga asli sini? Apa penyebabnya?
Pria itu masih mencari jawabannya, pasti ada sesuatu yang sangat menarik untuk ditelusuri.
"Sepertinya, Suanggi menyukai Dokter itu," ucapnya dengan nada lirih, namun cukup terdengar oleh warga.
Mereka saling pandang, dan merasa pensaran. Bahkan ucapan Gaba' Rama sangat ambigu sekali.
"Bagaimana Gaba' Rama tau, jika Suanggi menyukai pak Dokter?" Yosep tampak tak sabar.
"Kalian bisa melihatnya, ia tidak terluka sedikitpun, itu tandanya, Suanggi menyukainya," pria itu menerawang jauh dugaannya.
Hal ini membuat warga merasa penasaran. Lalu apa yang menyebabkan Dokter itu disukai oleh Suanggi? Apakah ada keistimewaan yang dimilikinya?
"Apakah ada sebab yang spesifik, sehingga membuat pak Dokter disukainya?" tanya Ahmed, sembari meringis menahan perih dipundaknya.
"Pria itu memiliki aura yang disukai oleh makhluk halus. Hal ini pula yang menarik perhatian Suanggi. Ia ingin mendapatkan keturunan dari pria itu, agar kelak dapat menurunkan ilmunya," tegas Gaba' Rama.
"Hah! Jadi itu tandanya, jika Suanggi akan terus ada, jika sampai ia memiliki keturunan?" Bram terlihat syok dengan keterangan tersebut.
Gaba' Rama mengangguk lemah. Ia tidak dapat membayangkan, jika saja Suanggi berhasil melahirkan, maka calon sang pemilik hitam itu akan terus abadi.
"Kita pancing saja Suanggi untuk keluar, kita jadikan pak Dokter sebagai umpan," usul Yosep. Ia merasa jika apa yang mereka cari sudah ada didepan mata.
Mereka tak perlu lagi memburu Suanggi, sebab sosok itu akan datang sendirinya, dan menyerahkan nyawanya.
"Iya, kita harus membunuh Suanggi, sebelum ia melahirkan anaknya, ini sangat membahayakan kita. Sebelum kita yang dibinasakan, maka dia yang kita binasakan!" Bram terkihat bersemangat. Ia tidak ingin teror ini terus terjadi, dan membuat warga resah dan tidak nyaman untuk menjalani kehidupan, serta dalam bayang-bayang ketakutan.
"Iya, kita harus menangkapnya! Kita akan memancingnya untuk keluar!" yang lain menimpali.
Gaba' Rama merasa terjebak dalam ucapannya. Ia tidak mungkin mengiyakan usulan itu begitu saja, sebab harus berkomunikasi terlebih dahulu pada Tommy.
"Bersabarlah, Beta harus berbicara dulu dengan itu Dokter, e. Nanti akan ada rapat yang kita adakan untuk membahas hal ini, semoga saja Pak Dokter setuju dengan usulan ini," pria itu berusaha menjaga kondisi agar tetap kondusif.
"Tidak perlu meminta persetujuannya. Setuju atau tidak setuju, Pak Dokter harus mau menjadi umpan, untuk memancing Suanggi agar keluar dari persembunyiannya, hanya dia yang menjadi harapan kita," warga lainnya terus mendesak, bahkan Tommy tidak diperlukan pendapatnya, warga harus diselamatkan, ini desa mereka, dan berhak untuk tanah tinggal.
mkne jgn mudh di hasut lahh kann mbalek kann
itulah yg terjadi pada si ibu nya milea
tp klo di lihat dr ilmu hitam nya ngeri juga e awk baca nya masa iya makan dan minum darah hiii smoe licit tuh tulang kekk kucing makan tulang aja. 🫣🫣🫣