NovelToon NovelToon
Karena Aku Bukan Dia

Karena Aku Bukan Dia

Status: sedang berlangsung
Genre:Kehidupan Manis Setelah Patah Hati
Popularitas:3.3k
Nilai: 5
Nama Author: Juu_30

Aku selalu tersakiti.
Tetapi, aku tidak membencinya.
Tidak. Seditikpun tidak.
Bahkan aku selalu berdoa untuknya.

"BANGSAT!!!, Ngapain kamu disitu? atau biar semua orang tahu kalau kamu adalah orang paling tersakiti? "

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Juu_30, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 35 Jauhi Aku

Bara membiarkan papanya membersihkan lukanya akibat kejadian pagi tadi.

"Sakit boy?". Tanya Xander pelan.

"Sakit pa, lumayan, papa kuat juga ya ternyata ". Kata Bara mencoba untuk bercanda.

"Dimana lagi sakitnya? ". Tanya Xander ketika selesai membersihkan wajah Bara.

"Di dada sama perut pa". Kata Bara pelan.

"Ya udah, buka bajunya". Kata Xander. Ia sedikit menyesal karena membuat putranya terluka.

Bara membuka bajunya dan membiarkan papanya kembali mengoles minyak ke atas dada dan perutnya.

"Papa jago juga ya, obatin luka... Auuww pelan pa, sakit". Teriak Bara karena nyeri yang luar biasa di perutnya.

"Bara, dikit lagi ayo". Kata Xander.

"Udah Pa, sakit banget ". Kata Bara sambil mengambil bajunya.

"Itu masih merah sayang". Kata Lani tidak mau kalah. Ia kembali merebut baju dari tangan putranya.

"Ahhh... sakit Papa"

"Pelan papa... sumpah ".

"Ma... Bara gk bisa napas". Teriakan dan rengekan Bara terdengar lagi. Xander tersenyum karena kembali mendengar rengekan manja dari Bara.

"Sedikit lagi boy, ayo papa janji akan pelan-pelan obatin". Kata Xander sambil memegang kapas.

"Udah Pa... please". Teriak Bara sambil menyembunyikan wajahnya di dada kekar Xander.

"Bara, dikit lagi ayo". Kata Xander.

"Gk pa, udah cukup aja, besok sembuh kok". Kata Bara sambil terus memeluk papanya.

"Bara.... cepatan sayang, mama ada urusan habis ini". Kata Lani pelan.

"Mama pergi aja gk apa-apa". Kata Bara dari balik tubuh papanya.

"Bara... mama serius ". Ancam Lani.

"Bara juga serius ma, Bara dua rius pokoknya". Kata Bara yang membuat Xander terkekeh pelan.

"Bara pilih papa yang obatin, atau mama". Teriak Lani lagi.

"Ma.... cukup ma". Rengek Bara lagi.

"Satu... " Teriak Lina

"Ma.... ampun ma, sakit ma". Teriak Bara heboh karena Lina pakai cara yang kasar menempelkan kapas obat ke atas perutnya.

"Kamu itu kalau pake cara yang halus tidak bisa Bara". Omel Lani sambil membereskan peralatan yang ia gunakan tadi.

Xander yang melihat itu hanya bisa menahan tawanya, ia kembali menarik Bara kedalam pelukannya, dan membiarkan Bara tertidur di dadanya.

Pukul 4 sore, Vasca sudah siap dengan pakaian kerjanya. Meskipun hatinya sedang tidak baik-baik saja, tapi ia harus tetap bekerja.

"Sore Ca, lesuh amat mukanya, senyum dong". Kata Vina, teman kerjanya.

"Ada masalah Ca? ". Tanya Ruben.

"Gk ada kok". Kata Vasca sambil berusaha tersenyum.

Vasca mengerjakan semua pekerjaannya dengan cepat. Hari ini, pengunjung tidak terlalu banyak, jadi masih ada kesempatan untuk istirahat .

"Ca... mau aku antar pulang gk?". Tanya Ruben ketika keluar dari gerbang tempat mereka bekerja.

"Gk Kak, makasih ya... kontrakan aku udah mau dekat kok". Kata Vasca sopan.

"Ya udah kalau gitu aku duluan ya". Pamit Ruben.

"Iya Kak, hati-hati". Kata Vasca lalu pulang.

Vasca merasa dingin saat diterpa oleh angin malam. Ia lupa membawa jaket tadi.

Tin... Tin... Tin

Suara klakson berbunyi membuat Vasca menoleh ke arahnya.

"Langit?". Kata Vasca dengan suara tertahan. Ia takut Langit kembali menyakitinya.

"Aku antar ya". Tawar Langit.

"Gk Langit, makasih aku bisa sendiri". Tolak Vasca sambil menunduk.

"Tapi ini udah gelap Ca, aku antar pulang ya". Kata Langit lagi.

"Gk makasih". Tolak Vasca lagi.

Tin... Tin... Tin

Suara klakson mobil terdengar lagi membuat Vasca dan Langit menoleh ke arah suara.

"Ayo pulang Ca" . Kata Bara pelan sambil memegang tangan Vasca.

"Kenapa lo telat datang? ". Tanya Langit.

"Bukan urusan lo ". Kata Bara tajam.

"Memang bukan urusan gue, tapi gue paling gk tega lihat cewek jalan sendirian gelap-gelap gini ". Kata Langit santai.

"Gk usah sok peduli lo ". Kata Bara tajam dan membawa Vasca kedalam mobilnya, dan melaju dari situ meninggalkan Langit.

"Gue berlebihan ya Ca?". Kata Langit pada diri sendiri.

"Gue minta maaf Ca, udah buat kamu terluka, aku harap kamu bahagia dengan Bara". Kata Langit dan masuk ke dalam mobilnya.

Tes

Hujan turun membasahi bumi. Langit melajukan mobilnya pelan sambil mengingat hubungannya dengan Vasca yang begitu miris karena kebodohannya.

"Hujan Ca, kamu pasti suka". Kata Langit sambil melihat jalanan yang sudah basah.

"Lo tahu Ca, masih ada harapan yang besar dalam diri aku untuk terus memiliki kamu, tapi aku terlalu pengecut Ca, aku tidak bisa mempertahankan hubungan kita ". Kata Langit sambil menghembuskan napasnya.

Ting

Bunyi pesan masuk, membuat Langit memeriksa ponselnya.

"Langit, jemput aku dong di mall, aku gk biasa pulang sendiri".

**Fara Farando**

Langit membaca pesan dari Fara pacarnya, dan tersenyum sinis.

"Kenapa si ada orang yang tiap hari keluar masuk mall, beli apapun yang dia mau, dan ada juga orang yang membanting tulang, mencari uang dengan susah payah ". Kata Langit kepada dirinya sendiri.

Langit lalu melajukkan mobilnya menuju ke mall untuk menjemput Fara.

"Sayang, kamu lama amat". Gerutu Fara.

"Jaraknya gk dekat Fara". Kata Langit cuek. Ia tidak turun dari mobil untuk membantu Fara memasukkan barang-barang ke dalam mobil.

"Langit, bantu aku dong, masukin barang-barang aku". Kata Fara.

"Kamu bisa sendiri". Kata Langit datar.

"Tapi ini berat Langit". Kata Fara mengaduh.

"Kalau berat, ngapain banyak-banyak belanjanya? ". Tanya Langit datar.

"Kamu kenapa si Langit? ". Kata Fara bingung dengan perubahan sikap Langit.

Langit juga bingung dengan sikapnya. Niatnya pacaran sama Fara hanya untuk melupakan Vasca, tidak lebih. Ia pikir, semakin ia dekat dengan Fara, ia semakin melupakan Vasca. tapi ternyata hatinya tambah sakit apalagi melihat Vasca bersama Bara.

"Cepatan naik mobil, aku ada urusan habis ini". Kata Langit datar, ia tidak peduli dengan pertanyaan dan perasaan Fara.

"Langit, kamu kenapa si? ". Bentak Fara.

"Tolong jangan kekanakan Fara, mau dilihat orang". Kata Langit dingin.

"Biarin aja dilihat orang, aku gk peduli". Kata Fara cuek.

Langit menatap Fara dengan tajam dan mematikan. Ia memutar kunci mobilnya, lalu mengatakan kalimat yang cukup membuat Fara sakit.

"Kayanya gue lebih tidak peduli lagi dan lo, gue minta maaf kalau udah hancurin perasaan lo, tapi maaf kayanya gue gk bisa paksa diri gue untuk terus lanjutkan hubungan kita. Gue harap kita bisa berhenti sekarang". Kata Langit.

"Tapi kenapa Langit, kamu masih mau sama wanita jalang sialan itu? ". Teriak Fara.

"Tutup mulut lo bangsat... lo yang jalang bukan Vasca". Bentak Langit. Ia tidak terima Vasca dibilang jalang.

"Atau lo udah dibayar sama dia, atau udah dikasih obat perangsang agar mau tidur sama dia?". Bentak Fara.

Plak...

Satu tamparan keras melayang di pipi Fara, membuat Fara kaget dan menatap Langit dengan tatapan marah dan kecewa.

"Jaga mulut lo, dan sekali lagi lo bilang Vasca begitu, maka gue akan pastikan lo akan habis ditangan gue". Kata Langit tajam dan pergi dari situ meninggalkan Fara yang menangis dan menatap kepergian Langit dengan marah dan kecewa.

1
Eva Karmita
Bara kamu harus perjuangkan cinta mu jgn mau dijodohkan dengan vacer
Junn30
Makasih untuk komentar nya kak... jangan lupa Follow ya, Makasih
🙏
Eva Karmita
ngak papa bara diterima jad teman dulu nanti pelan" baru kamu katakan perasaan mu ibaratnya menyelam sambil minum ari
Eva Karmita
semangat ca jgn sedih semoga ada laki" yg benar" mencintaimu pokoknya apapun yang terjadi jgn mau balikan sama langit ... semoga bara mau berteman dgn mu ca, seperti bara ada rasa sama kamu Ca
Eva Karmita
Langit kata nya cinta mati tanpa apa buktinya kamu sama saja seperti yang lain nya , Vasca jgn terlalu berharap dan bergantung dgn manusia karena sejatinya manusia itu penuh tipu daya .. berharap lah dgn Allah karena Allah tidak pernah mengkhianati hambanya
Eva Karmita
😭😭😭😭💔 harus kh seperti itu teganya anak sendiri disiksa sedemikian rupa 💔😭 , ingat suatu hari nanti Kamu akan menyesal sudah membuang darah daging mu sendiri, vasca kamu harus kuat terima saja dgn ikhlas jika keberadaan mu tak di inginkan lagi ya sudah lebih baik kamu pergi jgn buat kamu tambah menderita ca 🤗🥰😭
Eva Karmita
ya Allah nyesek 😭😭💔💔 tega"nya anak sendiri dibuang dasar manusia
Yue Sid
Aku berharap kisah ini tidak berakhir terlalu cepat, cepat update ya!
Junn30: Makasih ya..... oke, aku janji akan segera update
total 1 replies
Phedra
Membuatku terhanyut.
Junn30: Gimana lanjut? 😁
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!