"Ku pikir dengan menikah dengan mu hidup Ku akan bahagia, nyatanya Kau hanya memberikan Ku luka yang sedalam ini." Alisa
Alisa menikah dengan Fahmi putra pemilik pesantren tempat ia mengenyam pendidikan. Pada awalnya rumah tangga mereka begitu bahagia dan harmonis apalagi kini sudah hadir buah cinta mereka berdua, seorang anak yang masih bayi berusia dua bulan.
Namun ternyata kebahagiaan pernikahan itu tak bertahan lama. Fahmi tergoda akan tahta dan wanita, ia berselingkuh dengan saudari kembar Alisa sendiri. Hingga pada akhirnya mereka kehilangan buah cinta mereka.
Alisa merasa putus asa karena mendapatkan ujian yang bertubi-tubi. Ia merasa lelah dengan hidupnya, dan terus menginginkan Tuhan agar membawanya pergi ke sisi-Nya.
Simak ceritanya dalam judul "Tuhan Bawa Aku Pulang." Karya DEWI KD. Jangan lupa untuk mendukung Author dalam bentuk Like dan Komentar kalian ♥️
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dewi KD, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 35
Pagi harinya Anisa tak ikut bergabung sarapan bersama Fahmi dan Alisa. Ia pergi ke kantor lebih dulu dan menghindari Fahmi.
Fahmi yang melihat Anisa pergi lebih dulu langsung cepat-cepat menyelesaikan sarapannya karena ingin menyusul Anisa.
“Mas, pelan-pelan makannya !” ucap Alisa
“Maaf Sayang, Mas lupa kalau hari ini ada rapat di kantor.” Kebiasaan berbohong kini sudah melekat dalam diri Fahmi, pada istrinya itu.
“Oh ya sudah, hati-hati dijalan ya Mas !” ucap Alisa menyalami Fahmi dan Fahmi mencium kening Alisa sekilas.
Di tengah perjalanan, Fahmi menyalip mobil Anisa hingga Anisa menghentikan mobilnya di pinggir jalan.
“Anisa buka pintunya !” Fahmi membuka pintu mobil Alisa, dan Alisa keluar dari mobilnya.
“Mas, Kamu apa-apaan sih !” protes Anisa.
“Kamu yang kenapa, Kanapa Kamu menghindari Aku !” tanya Fahmi to the point.
“Masih nanya Kamu, Mas ! Kamu tuh nyakitin perasaan Aku tahu gak ! Kamu bilang tidak mau lagi menyentuh Alisa, tapi apa ?! Mas Fahmi malah tidur kan sama Alisa ! Mas Fahmi nyentuh dia Kan ! Habis berapa ronde kalian semalam ? Sampai-sampai Mas Fahmi lupa sama Aku !” Anisa meluapkan emosi dan kemarahannya.
Fahmi mengusap kasar wajahnya,
“Maaf, Mas khilaf semalam bersama Alisa ! Mas janji tidak akan menyentuh Alisa lagi !” kata Fahmi
“Alah, modus ! Dasar pria, mana bisa dipercaya !” Anisa kemudian masuk kembali ke dalam mobilnya dan mengemudikannya meninggalkan Fahmi seorang diri.
“ANISA !!!!” pekik Fahmi yang melihat mobil Anisa yang kian jauh dari pandangan matanya.
Beberapa menit kemudian,
Fahmi yang baru saja tiba di lobby kantor, melihat asisten pribadi Tuan Reino berada di kantor dan berjalan mendekat ke arahnya.
“Dengan Pak Fahmi !” sapanya
“Iya !” jawab Fahmi
“Bisa kita bicara ?”
“Tentu saja !” jawab Fahmi
“Lebih baik di ruangan Anda saja !”
Fahmi mengangguk setuju, mereka berdua pergi ke lantai delapan dan menuju ruang kerja Fahmi. Saat di perjalanan menuju ruang kerja Fahmi, mata Fahmi tertuju pada Anisa yang sedang sibuk bekerja, begitu pun dengan asisten pribadi Reino yang melihat ke arah Anisa dengan menyunggingkan senyuman penuh arti di bibirnya.
Fahmi dan asisten pribadi Reino kini duduk dan bicara empat mata.
“Ada perlu apa mencari Saya ? Apa ada utusan dari Tuan Reino ?” tanya Fahmi pelan.
“Iya ! Menurut beberapa daftar riwayat hidup yang sudah ku baca, disini banyak karyawan pembantu yang masih muda dan cekatan. Aku menginginkan satu orang karyawan pembantu untuk menjadi partner ku dalam mengurus semua keperluan Tuan Reino dalam bekerja.” Kata asisten Reino tersebut.
“Oh, begitu ! Tidak masalah, anda boleh memilih karyawan mana saja yang menurut Anda mampu dan layak.” Balas Fahmi
“Baiklah, beberapa waktu lalu Saya sudah memberikan rekomendasi untuk Tuan Reino, dan dia tertarik dengan Nona Anisa !”
Mendengar nama Anisa disebutkan membuat Fahmi langsung menoleh.
“Anisa ?”
“Iya ! Besok tolong perintahkan padanya, untuk bekerja dengan ku ! Ini permintaan langsung dari Tuan Reino ! Ia merasa Nona Anisa yang masih muda lebih cekatan bekerja dan butuh banyak pengalaman bekerja agar ia tahu seperti apa perusahaan ini !”
Fahmi hanya menganggukkan kepalanya, jika sudah permintaan pimpinan perusahaan, apa yang bisa Fahmi perbuat, selain menuruti keinginannya. Lagi pula Fahmi hanyalah seorang bawahan.
“Baiklah, nanti Aku akan bicarakan padanya ! Mulai besok dia akan bekerja dengan mu !” kata Fahmi pelan meskipun ia merasa tak terima wanita yang selalu membuatnya candu tersebut harus bekerja dengan orang lain.
“Terimakasih atas kerja samanya, Pak Fahmi ! Tuan Reino juga menitipkan ini untuk Anda sebagai hadiah !”
“Ah…tidak perlu repot-repot !” jawab Fahmi, fahmi sendiri tak enak hati jika harus menolaknya.
Asisten Reino tersebut memberikan Fahmi paperbag hitam berukuran sedang yang berisikan teh herbal untu Fahmi. Fahmi pun menerimanya, dan membuka isi dalam paperbag tersebut setelah asisten Reino telah pergi dari ruangannya.
Ternyata isi di dalam paperbag tersebut tidak hanya the herbal melainkan segepok uang tunai yang bermata uang dollar.
“Astaga…ini uang !” gumam Fahmi, ia kemudian menyimpan uang tersebut ke dalam tas kerjanya, dan perasaan yang berbunga-bunga hari ini Fahmi mendapatkan uang yang begitu banyak dari Tuan Reino.
Anisa yang mendengar jika ia mulai besok tidak lagi bekerja bersama Fahmi. Langsung meminta Fahmi untuk bicara empat mata di tangga darurat dengannya.
“Mas tega ya ! Mas buang Aku !” ucap Anisa menatap nanar pada Fahmi.
“Aku tidak membuang Kamu, Nis ! Ini permintaan langsung dari Presdir !” kata Fahmi apa adanya.
“Aku gak percaya sama Mas Fahmi ! Semalam saja Mas Fahmi bohong sama Aku !” bantah Anisa.
“Mas serius, Nisa !”
“Mas Kamu itu ya…” belum sempat Anisa melanjutkan ucapannya, Fahmi langsung mencium bibir Anisa dengan rakus, hingga Anisa terbuai.
“Nanti kita ke hotel tempat biasa ya !” bisik Fahmi yang membuat tubuh Anisa menjadi meremang.
“Aku rindu ini…” Fahmi meremas dada Anisa dan memainkan bagian bawah Anisa secara menggelitik.
“Ahh…Mas kamuuhh…!”
Fahmi terkekeh, kemudian ia mencium bibir Anisa sekilas. Anisa yang baru saja mendapatkan pelepasannya. Anisa merasa tak nyaman dengan celana dalam yang ia kenakan karena begitu basah akibat ulah Fahmi.
"Duh jadi basah nih !" rengek Anisa yang membuat Fahmi hanya tertawa kecil.
“Tunggu ya Kamu Mas nanti saat kita di hotel !” Anisa meremas milik Fahmi hingga Fahmi langsung menarik hidung Anisa dengan lembut.
“Dasar nakal !”
...****************...
cerita nya seru dan menarik
apa salah Alisa sama Anisa dan fahmi