NovelToon NovelToon
The Secret Wife Of Juragan Pras

The Secret Wife Of Juragan Pras

Status: sedang berlangsung
Genre:Nikahmuda / Poligami / CEO / Nikah Kontrak / Cinta Seiring Waktu / Pengasuh
Popularitas:5k
Nilai: 5
Nama Author: Aksara_dee

"Bapak, neng lelah kerja. Uang tabungan untuk kuliah juga gak pernah bisa kumpul. Lama-lama neng bisa stress kerja di Garmen. Cariin suami yang bisa nafkahi neng dan keluarga kita, Pak! Neng nyerah ... hiikss." isak Euis

Keputusasaan telah memuncak di kepala dan hati Euis. Keputusan itu berawal karena dikhianati sang kekasih yang berjanji akan melamar, ternyata selingkuh dengan sahabatnya, Euis juga seringkali mendapat pelecehan dari Mandor tempatnya bekerja.

Prasetya, telah memiliki istri yang cantik yang berprofesi sebagai selebgram terkenal dan pengusaha kosmetik. Dia sangat mencintai Haura. Akan tetapi sang istri tidak pernah akur dengan orangtua Prasetyo. Hingga orangtua Prasetyo memaksanya untuk menikah lagi dengan gadis desa.

Sebagai selebgram, Haura mampu mengendalikan berita di media sosial. Netizen banyak mendukungnya untuk menghujat istri kedua Prasetyo hingga menjadi berita Hot news di beberapa platform medsos.

Akankah cinta Prasetyo terbagi?

Happy Reading 🩷

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Aksara_dee, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 27 : Dua Kotak Pink Untuk Euis

Hai Readers... Bab ke dua puluh tujuh, babak baru perjalanan cinta Euis dan Pras.

Happy Reading 🩷🩷

🌷🌷🌷

...Flashback On...

"Maafkan saya tuan Pras, bibik memang mengantarkan kopi pagi itu, tapi bibik tidak tahu apa yang nyonya Haura masukkan dalam cangkir kopi tuan saat itu. Setelah kejadian itu, bibik dipecat nyonya tanpa dikeluarkan gaji yang sudah ditunda tiga bulan." tutur bik Sumi membeberkan kejadian demi kejadian yang sering dilakukan Haura.

"Bik Sumi berani di sumpah jika kasus ini saya ajukan ke pengadilan?" tanya Pras

"Saya bersedia tuan, bibik sudah tua tidak mau memihak pada kejahatan Nyonya Haura." janji bik Sumi.

"Bibik tahu dimana ia taruh obat yang dicampurkan ke minuman saya?" suara Pras rendah tapi terdengar tajam.

"Biasanya Nyonya taruh di kitchen set, di kamar tidur dan ada juga yang di simpan di ruang kerja dekat lemari pendingin." bik Sumi mengingat semua tempat biasanya Haura mengambil botol kaca itu.

"Apa Bu Salamah tahu kelakuan Haura?" tanya Pras semakin penasaran, karena terakhir kali ia meminum teh dan cemilan yang di sajikan Salamah hingga berakhir masuk rumah sakit.

"Setahu bibik Bu Salamah yang sering membawakan botol-botol kaca itu, katanya air mujarab dari Ki Ageng Wasta." tutur bik Sumi.

"Kamu dengar sendiri Pras, apa yang dilakukan Haura sudah tidak bisa Abi tolerir lagi. Ini sudah perbuatan kriminal." ucap Abi Ali.

"Pras tahu Abi, selama ini aku juga sedang menyelidiki masalah ini, CCTV di setiap kejadian terhapus. Mungkin Haura juga pelakunya." ucap Pras seraya memijat pelipis.

"Bagaimana keuangan perusahaan mu, apa masih bisa diselamatkan?" Abi Ali khawatir Haura berani meretas keuangan perusahan Pras yang baru ia bangun.

Pras menghela napas dengan berat ada beban yang menghimpit dadanya saat itu. "Dia sempat mencairkan cek lima milyar, Abi." ucapannya lemah bercampur emosi yang terpendam.

"Abi ingin semua diusut tuntas, kali ini Abi tidak bisa tinggal diam, Abi akan telusuri hingga ke akarnya. Meskipun beresiko memenjarakan istrimu, Pras!" geram Ali. Pras mengangguk lemah.

Pada awalnya Pras ingin menceraikan Haura dengan cara baik. Memberikannya harta gono gini yang sesuai, agar Haura tidak hidup susah setelah ia tinggalkan. Tapi dari hari ke hari tindakan Haura semakin membuatnya muak dan sakit hati.

...Flashback End...

Setelah melakukan penggeledahan di rumah Pras, ditemukan botol-botol kaca kecil yang berisi cairan bening, cairan yang merupakan jenis Hipnotik Sedatif dosis tinggi. Penyelidikan pun diam-diam di lakukan dimana asal zat berbahaya itu Haura dapatkan dan motif ia melakukan hal tersebut.

Tidak hanya obat yang mengandung zat berbahaya, Haura juga sering melakukan hal-hal mistis dan diluar nalar atas perintah guru Ki Ageng Wasta.

🌷🌷🌷

Prasetya termenung sambil menatap langit keemasan dari kaca besar ruang kerjanya di lantai dua puluh lima. Ia menyukai keindahannya juga cara senja berpamitan secara perlahan dan tenggelam dengan anggun.

Pras tidak lagi pulang ke rumahnya yang selama ini ia tinggali bersama Haura, kini ia selalu pulang ke rumah yang orangtuanya siapkan sejak lama untuknya, dan di sana ia siapkan kamar khusus untuk Euis.

Pras berjanji tidak akan meminta haknya pada Euis sebelum perceraiannya dengan Haura selesai.

Sementara untuk mengajukan perceraian Pras butuh bukti-bukti yang kuat tentang kejahatan dan kecurangan Haura selama menjalani rumah tangga dengannya. Proses perceraian Pras masih banyak mengalami kendala. Euis kembali harus banyak bersabar.

Mobil Pras sudah terparkir mulus di halaman rumah itu, rumah yang diberi nama rumah Swiss karena bangunannya menyerupai rumah-rumah yang ada di Swiss. Ada yang berbeda dengan rumah itu saat ini, lebih banyak tanaman bunga yang baru saja Euis tanam dan senyuman manis yang selalu menyambutnya saat ia pulang.

"Sandra, papa pulang... " suara ceria dan senyuman Euis menyambutnya saat Pras turun dari mobil.

"Anak papa rewel gak hari ini." Pras lalu mengecup pipi tembam Sandra dan mengecup kening Euis.

Bayi itu terlihat senang melihat Pras datang, tangannya menggapai-gapai wajah Pras. "Papa mandi dulu ya sayang."

Pras merangkul Euis lalu masuk ke dalam rumah.

"Aa... Mau mandi air hangat?" tanya Euis seraya menyerahkan Sandra ke tangan bik Sumi lalu ia ke kamar mandi untuk mengisi bathtub.

"He'em boleh... " Pras membuka kancing kemejanya dan bersiap masuk ke kamar mandi.

Setelah menyiapkan piyama untuk Pras, Euis ke ruang makan untuk menyiapkan makan malam. Bik Sumi tersenyum hangat, ia ikut bahagia melihat majikannya yang sejak kecil ia urus kini diperhatikan dan diurus oleh istri keduanya dengan baik.

"Terima kasih ya neng, mau merawat tuan Pras. Selama ini bibik selalu kasian melihat dia lelah dan hidup sendirian padahal sudah punya istri." ucap bik Sumi seraya mengelus lengan Euis.

"Sudah seharusnya istri melayani suami bik, apapun jabatan sang istri di luar rumah, di dalam rumahnya istri sebagai pendamping suami." Euis tersenyum lembut.

Pras menuruni anak tangga dengan gerakan lembut dan langkah pasti sambil memperhatikan obrolan kedua perempuan beda usia di ruang makan. Ia menarik sudut bibirnya semakin lebar.

"Restui hubungan kami ya bik." ucap Pras sambil merangkul bahu Euis.

Mereka bertiga makan di satu meja, karena Euis menganggap bik Sumi orang yang paling berjasa sejak suaminya kecil.

"Euis, hari Jumat kita berangkat ke Bali, kamu temani Aa di acara pernikahan Edwin." ucap Pras

"Tapi... Bu Haura masih... " kata-katanya ia gantung, rasanya belum pantas Euis mendampingi acara seperti itu, karena status Pras belum cerai.

"Aku ingin kamu yang mendampingiku saat acara penting Edwin." tegas Pras.

🌷🌷🌷

Legian, Bali.

Pagi itu, hawa dingin masih menyelimuti cottage tempatnya menginap, embun masih menempel di kaca, kursi taman dan dedaunan. Cahaya matahari perlahan mengintip di sela-sela gorden yang bergerak lembut di tiup angin.

Euis menatap Sandra yang masih mengemut jempolnya, wajahnya teduh saat terlelap. Euis lalu mengambil cardigan untuk menutupi lengannya yang terbuka dan melangkah keluar penginapan.

Mereka sekeluarga datang ke Bali untuk menghadiri pemberkatan pernikahan Edwin, Edwin sudah menyiapkan satu buah villa yang cukup besar dengan lima kamar dan sebuah kolam renang, untuk keluarga Pras. Abi Ali, Umi Arini, Zen, Sandra dan bik Sumi ikut hadir di acara itu.

Dari arah jam tiga, Pras berjalan mendekati tempat Euis berdiri, ia membawa sebuah kotak berwarna pink yang dihias oleh pita besar yang berisi baju seragam untuk bridesmaid yang sudah disiapkan Edwin.

"Ini untuk kamu, besok di pakai saat pemberkatan Edwin dan Herlina. Gaun yang aku belikan kemarin untuk acara pesta malamnya." Pras menyodorkan kotak itu ke tangan Euis.

"Terima kasih Aa... " jawabnya sambil tersenyum.

"Sandra sudah bangun?" tanya Pras seraya mengecup kening Euis dengan lembut.

"Belum." jawab Euis menatap suaminya yang wajahnya terlihat segar.

"Aa pengen peluk kamu, boleh?" bisik Pras

"Di kamar aja ya, kuatir di sini ada yang lihat." jawab Euis.

"Biar orang lihat, toh kita pasangan suami istri." jawab Pras santai.

"Tapi...mbblf" mulut Euis segera di bungkam Pras dengan kecupan lembut.

"Aa... Iihhh... Nanti Abi, umi dan Zen lihat kita bagaimana." Euis mendorong dada bidang Pras.

Pras segera membopong tubuh Euis masuk ke dalam kamarnya yang bersebrangan dengan kamar dimana Euis dan Sandra tidur. Ia rebahkan Euis di ranjangnya lalu membuka cardigan yang melekat di tubuh Euis. Pras sangat menyukai bahu Euis yang kecil dan ramping, ia memeluk tubuh Euis dengan erat dan mengecup bahu istrinya dengan begitu lembut.

"Setengah jam saja Aa ingin tidur dalam pelukan kamu." bisik nya

"Kalau Sandra bangun bagaimana A... " keluh Euis menahan degup jantungnya yang meletup-letup.

"Kita pelukan bertiga." jawab Pras sangat santai sambil menghirup aroma shampo yang Euis pakai. Dia terdiam sebentar... "Aroma kamu kenapa bikin Aa mabuk kepayang, Euis." bisikannya, suara Pras serak dan berat.

"Euis pakai shampo yang sama dengan Zen, kemarin ada promo beli satu gratis satu." jujur Euis dengan polosnya.

Pras tersenyum lebar mendengar ucapan Euis yang sangat polos dan sederhana tidak mengerti maksud tersembunyi dari ucapan Pras.

"Mungkin karena Aa sudah tergila-gila sama kamu jadi bawaannya betah dekat kamu." ucap Pras dengan suatu niat yang lebih kuat, lebih dalam dan menuntut.

"Oiya nanti siang Aa ikut pesta bujang Edwin di pulau kecil seberang dari Villa ini. Kalau kamu bosan di penginapan, jalan-jalan sama Zen ya... Aa sudah siapkan mobil dan supir." ucap Pras.

"Pesta bujang itu apa, ngapain aja di sana?" Euis penasaran.

"Biasalah... Menghabiskan masa bujang nya Edwin. Biasanya ada party kecil-kecilan, barbeque, minum tipis-tipis. Kalau yang biasa minum biasanya sampai mabuk." ujar Pras, Euis mengernyitkan keningnya.

"Aa minum juga? Nanti ketahuan Abi gimana, lagian kan dosa Aa... " wajah Euis terlihat khawatir.

Pras menjauhkan wajahnya yang sejak tadi menelusup di ceruk leher Euis, "Oke Aa tidak akan minum kalau Euis melarang." janjinya.

"Jangan minum ya A... Euis gak suka cowok peminum." pesannya dengan nada khawatir.

"Iya sayang." Pras mengeratkan lagi pelukan dan menelusup kan wajahnya di ceruk leher Euis.

Tok tok tok

Suara pintu kamar Pras di ketuk.

"Tuan Pras, ada tuan Haris di ruang tamu." suara bik Sumi terdengar di balik pintu.

Pras dan Euis bangun dari rebahannya lalu merapihkan penampilan mereka sebelum keluar dari kamar. Tidak lupa Pras memakaikan kembali cardigan di tubuh Euis.

"Ngapain sih Haris pagi-pagi ke sini." gumam Pras terlihat kesal kesenangannya terganggu.

Haris terperanjat saat melihat kedua orang itu keluar dari kamar yang sama. Keningnya mengernyit tapi ia segera membalikkan tubuhnya menatap pemandangan luar jendela.

"Har! Ada apa pagi-pagi ke sini?" tanya Pras.

Haris menoleh pura-pura baru melihat mereka berdua, "emm... Sebetulnya aku ada perlu dengan Euis. Bukan kamu Pras." to the point Haris mengatakan.

"Euis?" Pras mengernyitkan kening lalu menatap sesuatu yang Haris pegang sejak tadi.

"Boleh minta waktu kamu Euis?" tanya Haris menatap Euis yang mematung di depan kamarnya.

Haris menyodorkan kotak pink dengan pita besar. "Aku ingin kamu jadi pendampingku di acara pemberkatan pernikahan Edwin besok pagi. Jangan tolak keinginanku, Euis." pinta Haris penuh tuntutan.

Euis menatap Pras meminta bantuan untuk menjawab. Pras hanya diam dengan wajah menegang.

"Terima saja Euis." suara Abi Ali memutuskan ketegangan mengental yang baru terjadi di ruang tamu vila.

Ali ingin memberi putranya pelajaran karena terus menyembunyikan pernikahan keduanya. Mungkin dengan tantangan tersebut, membuat Pras pada akhirnya terbuka pada sahabatnya.

Tapi Pras tetap terdiam.

Euis akhirnya menerima kotak pink itu dari tangan Haris. Lelaki itu tersenyum lebar. Ia lalu memberikan sebuah kotak kecil berwarna navy.

"Pakai juga bros ini, mama sengaja membawakan dari Brunai, spesial untuk kamu." ucap Haris tersenyum manis. Sementara Euis menerimanya dengan tangan gemetar.

Ali terus menatap putranya dengan tatapan tajam, Pras tetap bergeming tanpa berniat meluruskan situasi yang terjadi.

Sekali lagi, kuncinya ada pada Pras. Kapan ia akan mengumumkan pernikahan keduanya itu.

"Awas istrinya diambil Haris untuk kedua kali lho, Pras!" ucap author geram.

...💐💐💐💐💐...

B e r s a m b u n g...

Kira-kira, akankah ada keributan antara Haris dan Pras di pesta bujang nanti, ikuti kelanjutannya ya...

Like, komen dan subscribe nya author nantikan, terima kasih 🩷🩷

1
Miu Nih.
kaan~ deg2an aku,, haris PDKT ke Ueis ada maksud tersembunyi lagi,, hadeh haris Haris kamu itu teman makan teman atau musuh dalam selimut 🥲🥲 mulus banget mainnya...

kasihan Pras, udh dikibulin istrinya juga sahabatnya 😭😭
Aksara_Dee: ada niat yang lebih gelap lagi dari sekedar pedekate dengan Euis.
total 1 replies
Dinar Almeera
Luar biasa 🌟🌟🌟🌟🌟
Dinar Almeera
kaaaa aku pertama happy nice long weekend ❣️❣️
Abu Yub
Keren dek.Ini spesial untuk dedek/Rose//Rose//Rose/
Aksara_Dee: makasiiihh... 🌹nya aku kumpulin di vas bunga
total 1 replies
Abu Yub
lebih bahaya kan pasti lebih enak dan asik
Aksara_Dee: lebih menantang yak, kayak satria suka tantangan
total 1 replies
Abu Yub
Segala rasa itu pasti tak kan bertahan lama dan tak kan utu selamanya. akan ada hahaha dan hihihi pada bertanya tanya?
Aksara_Dee: terkadang hiks... hikkss... juga yak
total 1 replies
Abu Yub
lanjut dek/Pray/
Abu Yub
Aku cemburu
Aksara_Dee: signal perasaan
total 1 replies
Abu Yub
pasti erangan enak tuh
Abu Yub
Rupanya ada perseneling di belakang rumah bertangga
Abu Yub
wow,kok cuma satu jam, berjam jam dong..
Aksara_Dee: hahahaha
total 1 replies
Abu Yub
iya sayang
Elisabeth Ratna Susanti
ikutan geter2 nih jantungku 🥰🥰🥰🥰
Aksara_Dee: ada aliran listriknya 🤣🤣🤣🤣
total 1 replies
Elisabeth Ratna Susanti
keren nih Pras
Aksara_Dee: tapi kurang tegas
total 1 replies
Elisabeth Ratna Susanti
suka banget🥰🥰🥰puitis sekali 😍
Aksara_Dee: lagi kepengen galau hihihi
total 1 replies
Elisabeth Ratna Susanti
maaf telat mampir....sinyal undlap undlup seharian ini
Aksara_Dee: pantesan aku bolak balik ke Zian dan Alula belum nambah bab, sampe ke setting di otakku cerita Zian
total 1 replies
Dwi Winarni Wina
Mode kayak haura gak takut dosa kl yg ada suaminya hrs menuruti kemauannya...
Aksara_Dee: betul betul
Dwi Winarni Wina: tunggu aja pasti pras lama2 tidak tahan sm haura kak...
total 3 replies
Aksara_Dee
hu'um... antara Haris dan Haura terhalang restu juga Krn Haura anak koruptor
Dwi Winarni Wina
Harris berusaha menggoda euis dan ingin pendekatan dan pras merasa cemburu bingit ada sahabatnya ingin mendekati istri keduanya...
wajar Harris gak euis istri kedua prass....
Aksara_Dee: Pras belum kena batunya aja nih, masih anggep Haura itu baik, dia gak tega bersikap keras
Dwi Winarni Wina: seharusnya pras bertindak tegas terhadap haura...
total 5 replies
R 💤
hahahahahahha
Aksara_Dee: semangat juga buat Kaka
R 💤: wkwkwk bikin ngakak , semngat terus kak
total 3 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!