The Secret Wife Of Juragan Pras

The Secret Wife Of Juragan Pras

Bab 1 : Prolog

Hai Readers ...

Aku buat karya baru nih, The Secret Wife Of Juragan Pras.

Kisah tentang gadis desa yang bersedia menjadi istri rahasia dari juragan genteng di sebuah desa.

Mohon dukungannya ya...

Kalau ada yang mau kasih masukan, silahkan tulis di kolom komentar. Terima kasih 💕💕

🌷Perselingkuhan dan Pelecehan

Di sebuah pabrik garmen

"Ica, dipanggil pak mandor" panggil Dayu sambil mengibaskan tangannya agar Ica segera menghadap.

Ica langsung pucat pasi saat namanya kini menjadi giliran menghadap Mr. Lee yang terkenal mesum dan seringkali melecehkan karyawan perempuan. Ica baru kerja di garment selama delapan bulan, tetapi desas desus tentang sisi gelap pekerja garmen membuatnya ngeri dan bergidik.

"Teh Euis ... " tatapan meminta pertolongan ia layangkan ke Euis yang saat itu sedang melakukan QC.

"Gimana atuh, teteh ga bisa bantu, neng." wajah Euis mengiba

"Udah hadapi aja, paling digerepe doang!" jawab Una dengan entengnya.

"Teteh udah pernah?" tanya Ica dengan wajah kalut

"pernah! Ya udah terima aja namanya kita kuli, butuh duit buat makan. Yang penting jangan mau kalau sampe di anu."

"Ica!" panggil Lee dengan aksen khas negara asalnya.

"I-iya mister... " Ica berdiri dari kursinya dan berjalan dengan takut ke ruangan Mr. Lee.

Euis menatap punggung Ica yang telah menghilang di balik pintu ruangan, hatinya pun gelisah, di bagian QC hanya tinggal dua orang gadis yang belum pernah dipanggil ke ruangan Mr. Lee, Ica dan dirinya. Suatu saat hal itu bisa saja terjadi juga padanya.

Jam makan siang pun berakhir, tapi Ica belum juga kembali dari ruangan Mr. Lee. Hati Euis semakin cemas, apa yang terjadi di dalam ruangan itu dan bagaimana nasib Ica. Jarum jam terus bergerak hingga jam kerja selesai, Ica belum juga kembali ke bagian QC. Kerjaan yang seharusnya dikerjakan enam orang dalam satu shift, kini hanya dikerjakan empat orang karena ada karyawan yang sakit.

Euis melangkah menuruni tangga lantai dua setelah jam kerjanya selesai. Ia menunggu Ica keluar dari ruangan Mr. Lee, selain ia ingin tahu apa yang terjadi di dalam sana, ia juga terbiasa pulang menumpang motor matic Ica sampai ke kostan.

Setelah menunggu hampir tiga puluh menit, gadis yang ditunggu baru terlihat batang hidungnya. Wajahnya ditutupi masker dengan rambut yang sudah terlepas dari kuncirannya.

"Ica!" panggil Euis

Ica melengos, gadis itu tergesa menuju parkiran dan tidak menghiraukan lambaian tangan Euis. Euis pun panik dan berjalan mendekati area parkiran.

"Ica! Aku numpang sampai kostan ya." pinta Euis sedikit mengiba

"Maaf aku ga bisa!" ketus Ica

Gadis itu pun berlalu dengan motor matic nya yang dia gas dengan cepat. Euis hanya melongo melihat tingkah Ica yang marah padanya.

Euis bisa apa? Memberi bantuan pada Ica saat itu, sama juga menyerahkan dirinya sendiri ke mulut buaya. Mereka hanya orang kecil yang butuh mencari nafkah demi sesuap nasi.

Kekuasaan Mr. Lee sangat kuat, karena ia merupakan keponakan pemilik garment. Kelanjutan kontrak dan penilaian kinerja ada dalam kekuasaannya Mr. Lee. Banyak karyawan yang rela menyerahkan diri demi bisa diperpanjang kontrak setahun ke depan.

Seminggu telah berlalu, Ica tidak masuk kerja semenjak kejadian itu, desas-desus mengerikan pun beredar diantara para pekerja garment. Hari ini Mr. Lee datang lebih pagi, tiba-tiba saja lelaki berperawakan tinggi dan bermata sipit itu keliling di area QC. Sudah bisa diduga, dia sedang mencari mangsa baru. Tatapan matanya terus mengarah pada Euis.

Lelaki asia itu mendekati Euis. Dengan sengaja dia menyenggol kan lengannya di dada Euis. Lalu kembali lagi dan kini sasarannya adalah bokong Euis yang ia remas dengan sengaja. Euis memekik saat tangan lelaki itu meremasnya. Dengan berani Euis menepis tangan Mr. Lee dengan kasar. Lelaki itu tersenyum mengejek dan tatapannya binal.

Semenjak Ica tidak lagi bekerja, Euis pulang pergi kerja menggunakan angkot. Tabungannya untuk mendaftar kuliah semakin menipis, belum lagi harus mengirimkan uang sekolah untuk kedua adiknya yang masih sekolah dasar. Terpaksa Euis bekerja tambahan menjadi pelayan di warung seblak yang sedang viral.

Sore menjelang malam, Euis bergegas ke warung seblak yang baru dua hari menerimanya bekerja.

"Teh, seblak komplit dua, pedes ya" seru pelanggan yang datang berpasangan

"Baik teh." Euis langsung meracik pesanan pelanggan yang terus berdatangan.

Di sana ia bekerja dengan tiga orang rekannya yang sudah ada bagiannya masing-masing. Euis sebagai karyawan baru, bekerja sebagai koki juga pelayan.

Jam sebelas malam warung seblaknya sudah sepi pengunjung, artinya mereka diperbolehkan tutup warung dan menghitung omzet penjualan, warung seblaknya memang berada di tempat strategis, dekat kampus dan pabrik jadi jam dua belas malam pun masih ada yang datang.

Raihan, anak majikannya setiap jam sepuluh malam selalu datang membantu untuk menghitung omzet dan menutup warung seblak milik orangtuanya.

"Kamu pulang naik apa, Euis?" tanya Rayhan.

"Naik angkot, kang." jawab Euis sambil merapihkan kursi dan meja

"Bareng aku aja, Euis. Kita kan searah." ajak Rayhan

"Lebih baik jangan, kang. Nanti teteh Rara marah kalau akang bonceng cewe lain." tolak Euis

"Engga kok, dia sudah tinggal di Jakarta, memulai kuliah." sanggah Rayhan

"Gak bahaya tah, kang" seloroh Euis menampilkan giginya yang berderet rapih dan putih, menimbulkan lesung pipi yang sangat manis.

Rayhan seketika terpukau dengan senyuman manis Euis. Tidak berapa lama dia tersadar, "Astaghfirullah... " ucapnya sambil memalingkan wajahnya.

Euis sampai di kostan tepat pukul 00.10 WIB dengan diantar Rayhan. Di depan kostan nya sudah menunggu Bimo, kekasih Euis.

"Mas Bimo! Udah lama nunggu?" seru Euis dengan mata berbinar dan senyuman mengembang.

"Bagus ya, aku kerja di kota untuk masa depan kita. Kamu malah selingkuh dengan cowo lain!" maki Bimo

"Loh! Mas Bimo salah paham, ini kang Rayhan, anaknya Bu Dini pemilik warung seblak tempat aku kerja, mas." Euis berusaha menjelaskan.

"Jangan salah paham. Gak perlu khawatir, aku sudah punya tunangan, mas. Aku tadi sekalian pulang, angkot biru lagi mogok gak ada yang beroperasi, kasihan Euis kalau pulang jalan kaki." Rayhan memakai lagi helm Cargloss hitamnya dan melajukan motornya dengan kecepatan tinggi.

Bimo menatap Rayhan dengan tajam, hingga motor Rayhan menghilang di pekat malam.

"Mas, jangan negative thinking dulu. Hari ini memang angkot mogok, aku enggak bisa pulang kalau engga ada tumpangan."

"Aku nungguin kamu sampe tiga jam di sini Euis. Udah chat aku engga dibalas. Bisa gak sih kamu menghargai aku!" murka Bimo

"Mas, sebelum pulang aku harus beberes dan tutup warung, jadi belum sempat pegang hape." keluh Euis

"Udahlah, lama-lama aku capek harus ngertiin kamu terus!" Bimo pergi dengan tergesa meninggalkan kostan Euis dalam keadaan marah.

"Mas Bimo!" teriakan Euis pun tidak dihiraukan.

***

Waktu terus berjalan, dua bulan sudah hubungan Bimo dan Euis merenggang. Bimo sulit dihubungi, sementara tanggal pertunangan mereka sudah tinggal satu Minggu lagi. Jadwal liburnya Minggu ini, Euis berinisiatif pergi ke kota untuk menemui Bimo yang bekerja di sebuah perusahaan Migas.

Dia sudah berdandan cantik sebelum berangkat dengan menggunakan bus antar kota. Sesampainya di perusahaan tempat Bimo bekerja, dia tidak bisa menemui Bimo, menurut informasi dari rekan kantornya, Bimo sudah dua hari tidak masuk kerja karena sakit.

Dengan perasaan cemas karena kekasihnya sedang sakit, Euis menyempatkan membeli buah tangan untuk mengunjunginya di kostan Bimo. Sesampainya di kostan, pintu dan gorden kostan Bimo tertutup rapat. Namun yang membuatnya membelalakkan mata, ada sendal perempuan sejajar dengan sepatu kerja Bimo.

Euis mendengar sesuatu yang membuat bulu kuduknya meremang, desahan halus dan tawa manja seorang perempuan terdengar dari depan pintu. Ia mencoba mengintip dari sela gorden yang tersibak. Betapa terkejutnya ia menyaksikan adegan dewasa sedang berlangsung di dalam sana.

Dan yang lebih mencengangkan, wanita yang sedang bergumul dengan kekasihnya adalah Santi, sahabatnya yang sedang kuliah di kota. Sontak buah tangan yang ada di tangannya terlepas dan menimbulkan suara gaduh.

"Siapa di situ!" tegur Bimo dengan suara tinggi

Euis memberanikan diri menggedor pintu kostan Bimo, sampai penghuni kostan lain ikut keluar dan menyaksikan aksi Euis yang memaksa membuka pintu kostan Bimo.

"Mas bukaaa... !!" teriak Euis

Setelah menunggu beberapa puluh menit, pintu terbuka. Bimo terlihat kesal menatap wajah kekasihnya.

"Mau apa kamu ke sini?ganggu aja orang lagi tidur!" makinya

"Mana perempuan itu, mana Santiii... !!" Euis histeris

"Apa-apaan sih kamu! ini rumahku, kamu tidak berhak menggangu tamuku!" maki Bimo.

"Mas, satu minggu lagi kita mau tunangan, kenapa kamu melakukan ini padaku!" ratap Euis dengan wajah yang basah dengan airmata.

"Hey! Dengar ya, aku bosan selalu ngertiin kamu yang selalu sibuk bekerja demi keluargamu yang miskin! Aku juga butuh kasih sayang dan perhatian. Dan kamu tidak bisa memberikan itu padaku! Lebih baik kita putus, Euis!" tegas Bimo.

Bagai tersambar petir di siang bolong, suara Bimo seakan memekakkan telinganya. Jantung Euis seakan terhenti saat itu juga, Bimo adalah cinta pertamanya, dia tidak menyangka akan begini nasib percintaan mereka. Euis sudah terlalu dekat dengan keluarga Bimo. Impian dan hayalan hubungan percintaan mereka akan sampai ke pelaminan kini kandas sudah.

Santi keluar dari kamar mandi dan bersembunyi dibalik punggung Bimo dengan wajah takut dan banjir airmata, hingga Bimo memberikan perlindungan begitu posesif, wanita itu hanya memakai daster tanpa pakaian dalam, mungkin tidak sempat memakainya.

"Santi, aku engga menyangka kamu menusukku dari belakang seperti ini. Aku selalu care sama kamu, selalu cerita apapun sama kamu, dan semalam kita masih teleponan membicarakan hari pertunanganku. Kenapa kamu seperti ini padaku, San!" ratap Euis dengan wajah sendu.

"A-akuu... Minta maaf Euis." Santi terisak seakan merasa bersalah telah mengkhianati sahabatnya.

"Untuk apa kamu meminta maaf sayang, kamu tidak salah. Aku memang sudah tidak cinta padanya. Kamu wanita paling perhatian dan lebih sayang padaku." bela Bimo,

Santi merasa menang, dirinya dibela kekasih sahabatnya. Dengan wajah pongah Santi menatap Euis, tanpa terlihat Bimo tentunya. Di mata Bimo Santi adalah gadis rapuh, baik, penuh perhatian dan lemah lembut.

"Aku tetap salah, mas. Seharusnya aku tidak mengkhianati sahabatku, hikks hikkss... " Santi terisak, membuat Bimo menjadi iba akan ketulusan hati Santi.

Tiba-tiba Santi memeluk Euis, dan berbisik, "Kamu pikir aku peduli dengan airmata kamu, Euis. Kamu tahu, aku yang lebih dulu menyukai Bimo. Kenapa aku kuliah di kota, itu karena Bimo yang meminta aku untuk menemaninya di sini. Kami sudah tinggal bareng selama satu tahun. Kamu jangan terlalu naif jadi perempuan." bisiknya tanpa perasaan.

Sontak Euis mendorong Santi menjauh dan mendaratkan tamparan di pipi Santi sebanyak dua kali.

Plak! Plak!

"Hey!! Apa yang kamu lakukan! Pergi kamu dari sini, pergi...!!" usir Bimo sambil mendorong kasar Euis keluar dari kostannya. Pintu pun dibanting pria itu dengan keras.

...💐💐💐💐💐...

B e r s a m b u n g ...

Hai gaess...

dukung author dengan like, komen dan votenya ya.. Thank you🩷

Terpopuler

Comments

Dwi Winarni Wina

Dwi Winarni Wina

Santi sahabat baik euis tega menusuk dr belakang dan merebut tunangan euis....
Euis berharap Bimo cinta pertamanya sampai menikah tp kenyataannya bimo berselingkuh dgn sahabat baik euis....

2025-04-18

4

Dinar Almeera

Dinar Almeera

aku hadir kakk, selamat dan sukses untuk karya terbarunya 🌟

2025-04-18

4

Miu Nih.

Miu Nih.

novel baru kak aku mampir dan bakal ikutin... sama2 novel baru ikut mampir juga ya di 'aku akan mencintaimu suamiku'

semangat up teyuzss 👍

2025-04-18

3

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!