Semuanya berawal dari sebuah perjodohan, seorang pria tampan bernama Lionard Demitri yang membuat seorang gadis ceria seperti Airin, mengalami kehancuran begitu besar dalam hidupnya.
Kebodohan yang Airin lakukan, adalah mencintai suaminya dengan sepenuh hati. Hingga dia tahu jika ternyata suaminya menikahinya karena dia mempunyai kemiripan dengan perempuan di masa lalunya.
Airin hanya di jadikan istri bayangan oleh Lion. Tidak ada cinta untuk dirinya, semuanya hanya sebuah cinta sepihak.
"Tidak bisakah aku menggantikan Vei untuk kamu? Tidak bisakah Airin yang ini kamu cintai, bukan Airin yang harus menjadi Verina"
Dengan penuh harapan Airin mengatakan itu pada suaminya. Namun harapan rapuh yang dia miliki, harus hancur dalam sekejap.
"Kau berharap cinta dariku? Haha.. Sampai kapanpun tidak akan pernah kau dapatkan!"
Ketika hanya menjadi istri dengan bayang-bayang masa lalu suaminya. Tapi, Airin tetap bertahan. Meski entah dia akan bisa melewatinya atau tidak.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nita.P, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Buku Catatan
Pertanyaan yang berada di benakku terjawab sudah saat hari ini aku pergi ke sebuah Restoran di dekat Hotel ini.
Awalnya aku begitu bahagia ketika suamiku tiba-tiba membawaku ke Pantai dan Hotel yang begitu bagus. Sampai aku bertanya-tanya, kenapa dia membawaku kesini? Apa yang membuatnya berniat membawaku liburan?
Bermain di Pantai, adalah hal yang menyenangkan. Apalagi bersama dengan pria yang aku cintai.
Baiklah, aku terlalu terpesona dengan tempat ini dan terlalu menyimpan banyak harapan. Hingga si pemilik Restoran mengatakan jika ini adalah tempat yang menyimpan banyak kenangan bagi kamu dan Verina ya.
Jadi, di Atap Restoran yang indah dan menghadap langsung untuk melihat pemandangan Pantai ini, kamu melamarnya? Indah sekali tempatnya, aku juga menyukainya.
Dan Hotel itu juga dibuat untuknya ya. Pantas saja kamu terlihat sangat senang dan bahagia saat datang kesini.
Jika ditempat ini kamu melamarnya, dan banyak kenangan yang kamu lalui dengannya, bahkan sudah merencanakan pernikahan disini juga.
Kenapa kamu harus membawaku kesini?
Tahu gak, kalo itu sangat menyakitkan. Mengetahui fakta jika tempat indah ini, hanya menyimpan kenangan diantara suamiku dan perempuan yang menjadi masa lalunya.
Sampai kapan? Sampai kapan aku harus berdiri disampingmu sebagai istri bayang-bayang dari perempuan masa lalu kamu?
Aku lelah, aku capek. Hatiku sakit ketika mengetahui fakta itu. Padahal, aku sudah begitu senang kau membawaku kesini.
Mungkin, ini akan menjadi Pantai terakhir yang aku suka. Karena setelah ini, aku tidak akan menyukai Pantai lagi. Hatiku terlalu sakit mengingat disini terlalu banyak kenangan diantara suamiku dan perempuan masa lalunya.
Jika kamu membaca tulisan ini, berarti kamu sudah bahagia bersamanya. Aku ikhlas dan rela kamu kembali dengannya. Karena kebahagiaan kamu ada padanya, bukan padaku.
Selamat tinggal, dan terima kasih sudah membawaku kesini dan mengukir kenangan yang tidak seberapa itu. Aku tetap menyukai tempat ini, meski aku sadar jika keindahan ini hanya mengukir kenangan kamu bersamanya.
*
Lion mengusap air mata yang terus mengalir membasahi setiap lembar di buku catatan itu. Tangannya bergetar, dia memeluk buku catatan itu dengan tangisan yang pecah.
"Hiks.. Sayang, maafkan aku. Jangan pergi meninggalkan aku. Sebenarnya, aku membawa kamu kesini bukan karena bayangan Verina. Tapi, justru aku ingin menghapus setiap kenangan bersamanya. Aku selalu ingin bersamamu, Sayang"
Saat itu Lion membawa Airin datang ke tempat ini hanya untuk memastikan tentang perasaannya. Apa dia masih terjerat dengan setiap kenangan masa lalu bersama Verina disini. Tapi ternyata, kenangan bersama Verina perlahan mengikis dan sirna. Ketika dia datang kesini bersama Airin, Lion mulai yakin akan perasaannya. Karena yang ada dalam setiap bayangannya hanya Airin, tidak ada lagi kenangan masa lalu bersama Verina.
"Aku disini untukmu Sayang, bukan karena dia"
Air mata yang terus mengalir, Lion terdiam meringkuk di atas sofa dengan penampilan yang kacau. Dia sudah bukan seperti Lionard yang biasanya. Bahkan tubuhnya terlihat lebih kurus dan tidak terawat. Rambut halus yang sudah tumbuh di sekitar wajahnya, rambut yang panjang dan belum sempat dia potong. Benar-benar tidak seperti Lion pada biasanya. Sejak ditinggal pergi oleh Airin, dia benar-benar hancur.
*
Setelah kembali dari Hotel saat itu, Lion benar-benar terlihat lebih kacau. Sikap dinginnya semakin medominan. Bahkan dia membangun dinding yang tinggi untuk siapapun yang berniat mendekatinya dengan maksud tertentu.
Dunia yang berbeda dijalani oleh Lion, sejak pertemuan dengan Verina terakhir kali, maka dia memutuskan untuk tidak menemuinya lagi, tidak ingin membahasnya lagi dengan siapapun.
Nama Verina telah hilang dari hatinya, dia sudah bagaikan orang asing yang sama sekali tidak ingin Lion kenal lagi.
Sekarang dia hanya fokus pada pekerjaan dan pencarian Airin yang belum dihentikan. Dunianya sudah tidak sama lagi, dia tidak lagi mempunyai banyak harapan selain bisa bertemu dengan istrinya dan berlutut untuk meminta maaf padanya.
Setiap malam, dia hanya memeluk foto mereka saat di Pantai. Menangis dan terus meminta agar Airin segera kembali pada foto itu, seolah dia sedang memohon pada Airin secara langsung. Terus seperti itu hingga dia lelah dan akhirnya terlelap dengan memeluk figura foto itu.
Ketika pagi datang, dia melihat foto dalam pelukannya dan kembali menatapnya cukup lama. "Selamat pagi Sayang, kapan kamu pulang hmm? Aku sudah sangat merindukanmu. Sudah hampir satu tahun aku mencarimu, apa belum puas menghukum aku?"
Lion mencium bagian foto Airin di dalam bingkai. Dunianya benar-benar terasa hampa sejak kepergian istrinya. Pencariannya seolah tidak menemukan hasil, seperti ada yang sengaja menghalangi pencariannya hingga dia tidak bisa menemukan dimana keberadaan Airin sekarang.
Lion sudah mengerahkan banyak orang untuk melakukan pencarian Airin selama ini. Namun, sudah hampir satu tahun dan dia tidak mendapatkan petunjuk apapun.
Dering ponsel membuat Lion segera mengambilnya di atas nakas. "Ada apa?"
"Kau yakin akan pergi kesana?"
"Ya, kau sudah siapkan tiketnya?"
"Sudah, kau akan berangkat siang ini"
"Hm, selama aku tidak ada disini kau yang urus semuanya. Tenang saja, Chris akan membantu"
"Baiklah"
Lion segera turun dari atas tempat tidur, dia pergi ke kamar mandi dan segera bersiap. Sepertinya karena dia tidak bisa menemukan jejak Airin dengan orang-orang suruhannya, maka sudah saatnya dia yang turun tangan sendiri.
"Jika aku tidak bisa menemukanmu, maka aku akan terus mencarimu sampai aku bisa menemukanmu, Airin"
Hari ini Lion memutuskan untuk pergi ke Negara dimana istrinya dulu tinggal bersama Ayahnya. Entah kenapa Lion berpikir jika Airin tidak ditemukan di Negara ini, maka dia akan kembali ke Negara asalnya.
Lion melakukan penerbangan, dan dia sampai di Bandara sekarang. Lion menghubungi teman yang dia kenal di Negara ini.
"Kau benar-benar datang setelah sekian tahun, bagaimana kabarmu?"
"Baik Rey, kau bagaimana? Aku kesini untuk mencari istriku"
"Sekarang kau ikut aku pulang dulu ke rumah, aku ingin tahu bagaimana cerita sebenarnya. Dan kapan kau menikah? Kenapa kau tidak mengundangku?"
"Ceritanya panjang, nanti aku akan ceritakan semuanya"
Lion sampai di rumah temannya, Reynan. Mereka duduk di ruang tengah, dan ada Adam juga yang memang mereka berteman sejak kuliah dulu. Reynan dan Adam pernah melanjutkan kuliah di Negara Lion dan mereka satu universitas hingga berteman sampai sekarang.
"Wah, ada angin apa seorang Tuan Demitri datang kesini" ucap Adam dengan bercanda.
Lion hanya menggeleng pelan, dia duduk di sofa tunggal disana. "Diam kau! Aku juga kalau bukan ingin mencari istriku, mana mau datang kesini. Harusnya kalian yang datang kesana menemuku. Kakek juga sering menanyakan kalian berdua"
"Haha, ternyata Kakek begitu mencintai aku ya daripada cucunya sendiri" ucap Adam sambil terkekeh.
Lion hanya menghela nafas pelan, sudah lama sekali tidak mendapatkan momen bercanda seperti ini dengan dua temannya ini.
"Dimana istrimu, Rey?"
"Sedang pergi mengecek Restoran di Luar Kota. Tadinya aku ingin menemaninya, tapi kau tiba-tiba ingin datang kesini. Jadi, aku biarkan dia pergi dengan sopir"
Bersambung
Dunia terlalu sempit.. wkwk..
Emang nya nggak capek Rin 😠😠😠
pertemuan yang ku impian akan menjadi kenyataan sebentar lagi.. semoga saja...!!
jujur aku juga ikutan capek..ngikutin kalian berdua tauk..lari kesana kemari,gk peduli lewat gorong2 juga aku ikutin.. ayolah kpn ini berakhir nya,aku juga nunggu adegan romantis kalian.., kpn pny bebi klo terus begini...??
tetapi don't give up juga laki laki loh bukan fencong
Permasalahan nya tidak akan selesai Rin kalau kamu selalu lari dan lari lagi