NovelToon NovelToon
Terpaksa Menikahi Duda

Terpaksa Menikahi Duda

Status: sedang berlangsung
Genre:Duda / Nikah Kontrak / Pernikahan Kilat / Cinta Paksa / Romansa
Popularitas:4.7k
Nilai: 5
Nama Author: Aylop

Karena kejadian di malam itu, Malika Zahra terpaksa harus menikah dengan pria yang tidak dicintainya.

"Argh! kenapa aku harus menikah dengan bocah bau kencur!" gerutu seorang pria.

"Argh! kenapa aku harus menikah dengan pak tua!" Lika membalas gerutuan pria itu. "Sudah tua, duda, bau tanah, hidup lagi!"

"Malik! mulutmu itu!"

"Namaku Lika, bukan Malik!"

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Aylop, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Penawaran

Evan setelan budek, ia menyalakan mesin mobil dan mulai mengemudi. Mengacuhkan istri kecilnya yang mengoceh terus. Tidak terima dengan ucapannya.

"Om, jangan bicara sembarangan. Ingat kita akan bercerai setelah resepsi!"

Itu juga kalimat yang selalu diucapkan si Malik.

Cerai, cerai, cerai,

Ngebet sekali wanita itu mau menjadi janda.

"Mau makan apa?" tanya Evan akhirnya buka suara. Pusing dengar ocehan Lika terus.

"Lontong sayur." jawab Lika. Ia ingin makan itu.

Evan pun menepikan mobil di pinggir jalan. Ada gerobak penjual lontong sayur sedang mangkal.

Tak lama, Lika makan dengan lahap. Lontong sayur itu enak sekali, sampai-sampai 2 mangkuk habis dilahapnya.

Dan Evan hanya dapat menggeleng melihat si Malik. Makannya begitu banyak, seperti sudah tidak makan beberapa hari saja.

Lika melihat Evan sekilas, pria itu masih makan. Makan pak tua itu lambat dan lelet. Padahal tinggal masukkan dalam mulut dan dikunyah dengan cepat.

"Om, minum dulu!" Lika menuangkan segelas air dan diberikan pada Evan.

Evan melihat Lika dengan wajah aneh, tumben-tumbenan si Malik perhatian. Pasti ada maunya.

Pria itu pun menenggak air yang diberikan Lika.

"Om," panggil Lika. Ia bingung mengatakan maksud hatinya.

"Apa?" tanya Evan. Kini mengelap mulut dengan tisu.

"Pinjam seratus." ucap Lika. Ia sudah berjanji pada Boni akan memberikan hari ini. Mereka akan bertemu di sore ini.

Kepala Evan mengangguk pelan. Benarkan ternyata ada maunya si Malik .

Evan mengambil dompet dan mengeluarkan selembar uang merah. "Tidak usah dibayar!"

Pria itu menahan senyuman melihat Lika meniup poni rambutnya sendiri.

"Bukan seratus ribu, seratus juta om!" ucap Lika. Pak tua itu memang menyebalkan.

"Kamu mau memberikan pada pacarmu yang jelek itu?" tanya Evan memastikan.

"Dia ganteng ya, om!" bela Lika tidak terima.

Evan tampak berpikir, akan diberikannya atau tidak pinjaman pada Lika.

"Om, pinjamkan ya. Aku janji akan membayarnya tiap bulan!" mohon Lika berharap.

"Pinjaman ditolak!" ucap Evan. Ia membantu pacar istri? Yang benar saja.

"Om, jangan gitu dong! Boni pasti kecewa padaku karena aku tidak jadi membantunya!" rengek Lika. Ia jadi bingung mau mencari pinjaman ke mana.

"Biar saja! biar kalian putus!" ledek Evan.

Lika pun mencubit perut pak tua itu. "Om pelit!"

Lika membuang wajahnya tidak mau melihat Evan. Air matanya berlinang, sedih sekali tidak bisa membantu Boni.

Dan Evan membuang napasnya dengan kasar, si Malik itu menangis lagi. Memanglah dasar bocah cengeng.

"Ya sudah, akan aku bantu."

"Serius, om?" tanya Lika memastikan. Ia langsung melihat ke arah Evan.

"Iya." Evan mengusap air mata di wajah mewek itu. "Tapi aku yang akan langsung membayar ganti rugi ke pemilik mobil."

Evan memutuskan seperti itu. Ia yang akan membayarkan langsung, jadi ia tahu berapa kerugiannya dan apa saja yang rusak. Dan di mana bengkel yang memperbaikinya.

Firasat Evan mengatakan jika pacar si Malik yang jelek itu sedang memanfaatkan istrinya. Ia akan memastikan dengan cara itu dan agar Lika melihat sendiri, apa si jelek itu memang menabrak mobil atau hanya tipuan?

Dan Lika tampak berpikir sejenak. Pak tua itu tidak mau memberikan uangnya secara langsung.

"Baiklah." Lika mengangguk setuju. Yang penting sekarang Boni selamat dulu.

"Tapi nanti jangan bilang om suamiku. Bilang saja om ku!" ucap Lika kembali.

Boni akan bertemu dengan Evan. Jadi Lika tidak mau kekasihnya jadi salah paham.

Evan tampak kesal dengan kesepakatan itu. "Baiklah, tapi dengan satu syarat!"

Lika menyilangkan tangan di dada.

"Temani aku shoping." ucap Evan. "Aku tidak akan menyentuhmu, jika kamu tidak mau disentuh!" dengusnya.

Memaksa menyentuh si Malik buat capek sendiri. Sudah banyak drama dan konflik lagi.

"Ya sudah, ayo shoping!" ajak Lika dengan semangat. Syarat ternyata hanya menemani shoping saja.

Beberapa saat kemudian keduanya berada di sebuah mall.

"Om, lepaskan!" Lika tidak nyaman saat tangan mereka bergandengan.

"Mau pinjaman ditolak?" tanya Evan dengan nada datar melihat ke arah Lika.

Lika menggeleng cepat dan Evan kembali melihat ke depan.

Pria itu tersenyum kecil dan makin mengeratkan genggamannya.

"Om, aku sudah punya gaun!"

"Aku sudah punya tas!"

"Sepatuku banyak!"

Pria itu ingin membelikan sesuatu, tapi ditolak terus.

Hingga akhirnya Evan membawa ke konter handphone.

"Om mau membelikan aku ponsel?" tanya Lika sambil tersenyum-senyum. Kalau dibelikan ini, ia tidak akan menolak.

"Tidak!" jawab Evan yang membuat senyum Lika luntur. "Aku mau ganti ponsel."

Lika mengangguk. "Jadi ponsel om yang lama?" tanyanya pelan.

Ponsel milik Evan ponsel mahal. Meski keluaran tahun lalu, tapi tetap saja wah dibandingkan ponsel miliknya.

"Dibuang." jawab Evan.

"Di-dibuang?" Lika melongo. Orang kaya main buang-buang saja. Ponsel itu jika dijual harganya masih tinggi.

"Om, biar aku saja yang buang." ucap Lika sambil mengangguk. Dari pada dibuang mending untuknya saja.

"Aku bisa buang sendiri." ucap Evan menahan tawanya.

"Aku saja yang buang, om. Nanti sekalian buang sampah." timpal Lika sambil menganggukkan kepala.

Pria itu tidak membalas lagi dan melihat deretan ponsel di etalase. Ia memilih ponsel keluaran terbaru.

'Mehong!!!' jiwa Lika meronta melihat harganya. 3 bulan bekerja lembur bagai kuda pun tidak cukup untuk membeli ponsel tersebut.

"Om, kok bisa banyak uang? Ngepet ya?" tanya Lika. Ia bingung dari mana orang-orang bisa punya uang banyak.

Berdoa dan berusaha. Ia selalu berdoa dan bekerja keras bagai kuda sebagai usaha. Tapi tidak kaya-kaya juga.

Evan tertawa pelan, tidak dapat menahan lagi. Pertanyaan si Malik begitu lucu sekali.

"Kamu mau ganti ponsel?" tanya Evan.

Lika mengangguk cepat tanpa berpikir. Untuk ponsel tidak ada penolakan.

"Kamu pilihlah, akan ku belikan."

Lika menutup mulutnya, ia senang sekali dibelikan ponsel baru.

\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=

Di dalam mobil Lika tersenyum-senyum. Pak tua itu baik sekali, membelikannya ponsel baru dan keluaran terbaru. Harganya jangan ditanya.

"Om!" Lika kaget, ponselnya tiba-tiba diambil Evan.

"Om, ponselku." ucap Lika akan meminta kembali.

"Kamu tidak mengatakan sesuatu?" tanya Evan menatap wajah yang berubah malu.

"Maaf, om. Om Evan terima kasih ya untuk ponselnya. Om baik sekali, sudah tampan, tampan dan tampan." Lika memuja muji Evan.

"Hanya itu?" tanya Evan merasa kurang dengan pujian itu.

"Om Evan baik hati dan tidak sombong. Rajin menabung, berbakti pada orang tua, tampan, ganteng," Lika tampak bingung mau memuji apa lagi.

"Cium aku!" pinta Evan.

"Apa?" tanya Lika. Tiba-tiba pak tua itu minta cium.

"Cium aku sekali, aku akan memberikan ponsel ini!" pinta Evan.

"Om Evan!" Lika berdengus kesal. Pak tua itu mengatakan hal aneh.

"Kamu hanya perlu menciumku sekali saja. Anggap saja balasan karena aku sudah membelikan ponsel!" Evan sengaja begitu. Ia tidak mau rugi.

"Om, mana bisa begitu!" protes Lika.

"Di mana kamu bisa dapat ponsel baru hanya dengan sebuah ciuman?" tanya Evan menaikkan alisnya. Ia memberikan penawaran.

Lika jadi bingung. Ia tidak mungkin mencium pria lain, tapi ia ingin ponsel itu juga. Ini kesempatannya memiliki ponsel mahal.

Cup,

Lika mendaratkan kecupan di pipi pak tua itu. Hanya sebuah kecupan dan Boni juga tidak tahu.

"Bukan kecupan, Malik. Ciuman, cium aku di bibir."

"Apa?"

.

.

.

1
Miss Typo
Evan pinter banget sih cari kesempatan dalam kesempitan 🤣
nah lho Evan yg mau bayarin langsung ke pemilik mobil, gimana tuh reaksi Boni si tukang tipu, tukang manfaatin Lika
Lanjar Lestari
ciuman Malik yg di minta suamimu Evan bukan kecurangan di pipi ya ,urus aja suamimu dan masa depanmu bersama suamimu Evan Malik bukan boni boni terus yg km pikirin emang ya cintamu sdh buta malik ke abini dintipupun km mau.dasar bocil labil.
Lanjar Lestari
yg di pikiran Malik cm cerai dan Boni tukang tipu itu dan masih terlalu kekanak katakan lah g cocok sih dg Evan masih sdh lm menikah masih aja kanak kanak dan labil g selesai Malik.
Syiffa Fadhilah
malika terlalu kekanak-kanakan kapan dewasanya
Lanjar Lestari
malik masih aja mikirin Boni yg tukang tipu malik emang g sadar kl di tipu sm pacar boni yg suka bohong
Miss Typo
gpp lah difitnah oleh paksu, kan biar diizinin gak masuk bisa menemani kamu seharian Lika, walaupun kamu Gedeg gak suka 🤣
Miss Typo
plis Van, selidiki tentang Boni, cari semua bukti Boni yg hanya manfaatin Lika doang. biar Lika sadar tuh Boni gak sebaik yg dia pikir
Adinda
Aku malas sama sifat malika ini, sudah ada suami masih mau dibodohi mokondo, pastikan si boni sudah ada istri
Adinda
perempuan gak tau diri kau malika
Adinda
malika kamu itu harus sopan sama suami kamu bukan kurang ajar,evan diambil orang baru tau rasa kamu, emang pacar mokondo kamu itu tulus sama kamu,aku yakin pacar mokondomu itu ada simpananan
Adinda
malik malik ada ada saja kamu,harusnya kamu senang malika dapat duda hot kaya raya
Adinda
lika lika tipe mokondo seperti ini mau kamu pertahankan kalau bisa kamu tendang
Miss Typo
dari awal baca dah ketawa ngakak aku, apa yg dipikirkan Lika beda dgn yg dipikirkan Evan 🤣
gmn hayo Lika, jadi gak minjem uang ke Evan untuk transfer Boni? 😁
Lanjar Lestari
salah tangĝap kan Malik bukan gitu malik layani suami maksud suamimu layani di atas ranjang berhubungan badan nah kan pas dijelaskan malah teriak Malik🤦‍♀️
Lanjar Lestari
Nah gitu Evan kasih Syarat buat malik agar tak macam"suruh tu Malik layani km biar g minta cerai dan buat Malik hamil dan sadar kl km suaminya
Miss Typo
nah itu biar Lika segera hamil Evan junior hehe
Van, tolong selidiki tuh Boni, kalau ada bukti yg akurat kan Lika biar sadar tuh Boni hanya memanfaatkan dan membodohi nya doang
Lanjar Lestari
Malik oh malik mudah sekali km di Boni dia tlpn km kl ada maunya demi Boni pinjam Suami istri macam apa km malik egois amat sih km g sabar ingin lihat penyesalan malik krn sdh di tipu Boni dan tah akan kebusukan Boni yg sdh punya kekasih baru selingkuh atau bahkan istri serta telah menikah dg wanita lain dan boni sdh punya anak
Miss Typo
kapan Lika tau kebusukan Boni Bonita itu, geram bgt aku Likaaaaa kamu bo doh banget sih, Boni tlpn karna minta uang doang, kalau gak perlu uangmu gak bakalan tlpn. dah geram bgt deh aku bacanya gregetan 😤
Lanjar Lestari
malik oh malik maunya masih harapkan Boni yg sdh menipumu Malik sampai kapan km bodoh dg cinta butamu sm Boni g mau balas krn sdh menikah dg perempuan lain ya Malik Binomu itu sdh selingkuh dan bodohnya km percaya dg mentranfers semua uangmu ke Boni. malah km yg biayai pernikahan Boni dg wanita lain, mungkin Boni selingkuh dan milik menikah dg wanita lain krn km masih labil dan kekanak kanakan Malik.
Miss Typo
kapan Lika akan tau bagaimana sifat Boni yg sebenarnya, biar Lika sadar selama ini hanya dibodohi oleh Boni
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!