Anatasya menyembunyikan identitasnya sebagai putri bungsu keluarga konglomerat dari suaminya. Ia membantu Adrian membuka perusahaan. Tapi siapa sangka ternyata Adrian tidak pernah mencintai Anatasya, dia bahkan jijik dengan bau amis yang melekat pada tubuh istrinya.
Suatu hari, Adrian menceraikan Anatasya dan mengungkapkan bahwa dia memiliki pacar, yaitu Clara, seorang wanita kaya dan cantik yang merupakan adik sepupu dari keluarga Santoso.
Anatasya merasa hancur dan terhina. Tasya akan membuat orang yang menyakiti nya membayar mahal dibantu oleh ketiga abangnya. Damian, Julian dan Rafael.
Ketiga Abangnya tidak akan membiarkan adik bungsu mereka terluka.
Bagaimana reaksi Adrian dan keluarga nya setelah mengetahui jika wanita yang selama ini mereka hina adalah putri konglomerat?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Kim Yuna, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 30 Fitnah
Jamilah mendekat, berbisik rencana terbarunya. "Kita harus membuat Damian terlihat buruk di mata Anatasya. Kita harus membuat Anatasya meragukan Damian."
Adrian terkejut. "Bagaimana caranya?"
"Kita sebarkan gosip," jawab Jamilah, seringai tipis muncul di wajahnya.
"Gosip yang bisa merusak reputasi Damian. Atau kita coba cari kelemahan Damian. Setiap orang pasti punya rahasia, Adrian." ucap Jamilah lagi.
Adrian merasa mual. Ia tahu ini sudah melewati batas.
Namun, suara-suara Jamilah dan Winda yang terus mengeluh tentang kemiskinan, serta bayangan kehidupan lamanya yang nyaman, memaksanya untuk memikirkan kembali.
"Aku... aku tidak yakin, Ma. Ini bisa berbahaya."
"Berbahaya jika kita tidak mencobanya! Berbahaya jika kita tetap miskin, Adrian!" Jamilah memprovokasi.
"Pikirkan masa depan kita! Pikirkan bagaimana kita bisa kembali ke kehidupan yang seharusnya kita miliki!"
"Satu hal yang kita tahu, Damian cuman anak angkat. Dia sendiri yang mengaku. Bagaimana kalau kita cari tahu masa lalu nya. Bisa jadi itu adalah kelemahannya." ucap Jamilah memberi ide.
Adrian dan Winda mendengar dengan seksama kemudian mengangguk.
Adrian, dengan terpaksa, mulai menyewa seorang detektif swasta dengan sisa-sisa uang yang ia miliki.
Dengan menggunakan koneksi Winda di lingkaran sosialita yang masih tersisa, mereka mulai menyebarkan rumor-rumor tak sedap tentang Damian.
Awalnya, mereka menyebarkan gosip bahwa Damian adalah seorang playboy yang sering berganti pasangan, atau bahwa ia memiliki hubungan bisnis yang tidak jelas dengan pihak-pihak tertentu.
Gosip itu menyebar dengan cepat di kalangan elit. Anatasya, yang kini menjadi sorotan media, mau tak mau mendengarnya.
Anatasya merasa sedikit terganggu, namun ia tahu Damian adalah pria yang baik dan ia mengenal laki-laki itu lebih dari siapapun. Ia percaya pada Damian.
Di sisi lain Adrian menghubungi detektif sewa an nya.
"Halo bagaimana? informasi apa yang sudah kamu dapatkan?" tanya Adrian pada detektif yang ia sewa.
"Begini Bos, Damian pernah terlibat perkelahian saat ia masih kuliah karena membela seorang teman yang di bully."
"Bagus, lalu apalagi?" tanya Adrian lagi.
"Di awal karir nya, Damian juga pernah melakukan investasi yang berisiko tinggi di awal karirnya, yang untungnya berhasil, namun pernah menimbulkan kerugian kecil bagi beberapa investornya."
Adrian mengerutkan keningnya.
"Ya sudah jika ada lagi tolong kabari aku lagi."
"Oh yah Bos, mengenai permintaan bos tentang siapa orang tua kandung Damian."
"Yah bagaimana?" tanya Adrian penasaran.
"Ada seseorang yang berkaitan tentang dari mana Damian berasal. Tapi saya masih kekurangan informasi lanjutan. Rencana nya saya akan menemui orang itu." jelas detektif selain Adrian.
"Ya bagus, cari tahu terus informasi itu. Akan aku kasih bonus kau."
"Terima kasih bos." ucap detektif itu senang.
Adrian pun mengakhiri sambungan telepon. Kemudian menatap Ibu dan adiknya yang sedang menanti
Adrian menjelaskan informasi apa yang di sampaikan sang detektif. Sebenarnya ia ragu apa ini bisa di jadikan senjata atau tidak.
Tapi Jamilah menganggap informasi ini sebagai "emas." Ia memutarbalikkan fakta, membesar-besarkan insiden perkelahian itu sebagai bukti kekerasan Damian, dan investasi berisiko itu sebagai bukti ketidakbertanggungjawabannya. Ia kemudian menyebarkan informasi ini melalui akun-akun gosip palsu di media sosial dan mengirimkannya ke beberapa media online yang haus berita sensasi.
Berita itu segera menjadi headline.
"Skandal Masa Lalu Damian Santoso Terkuak!"
"Calon Suami Anatasya Diduga Pria Bermasalah!"
Judul-judul provokatif itu memenuhi lini masa media sosial.
Beberapa media bahkan menampilkan foto-foto Damian di masa muda yang terlihat sedang marah, atau potongan data investasi yang terlihat merugikan, meskipun konteksnya sudah diputarbalikkan.
☘️☘️
Di markas besar Santoso Group, ruang rapat dipenuhi ketegangan. Damian, Anatasya, Rafael, Julian, dan Gerald duduk mengelilingi meja, raut wajah mereka serius. Gerald, dengan tablet di tangannya, menjelaskan langkah-langkah hukum yang akan mereka ambil.
Anatasya menatap Damian dengan pandangan penuh keyakinan. "Aku tahu itu semua tidak benar. Aku percaya padamu."
Damian tersenyum tipis, sentuhan kehangatan menyebar di hatinya. Kepercayaan Anatasya adalah perisai terbaik di tengah badai fitnah ini.
"Terima kasih, Sayang."
"Benar-benar kurang ajar keluarga Pratama itu!" teriak Rafael, wajah nya menyirat kan amarah yang tak terkendali.
Di antara semuanya Rafael lah yang memiliki emosi tinggi, dia tidak terima ada orang yang menyakiti saudara nya. Sementara Julian dia menanggapi dengan tenang namun tetap berpikir sehat.
"Sepertinya mereka masih kurang terpuruk." kekeh Julian.
Anatasya pun tidak kalah emosi karena tunangan nya di anggap sebagai pria bermasalah. Ia juga menerima pesan-pesan dari beberapa kenalan yang menanyakan kebenaran berita tersebut dan menyarankan untuk berhati-hati.
Rahang Damian mengeras. "Iyah, mereka tidak akan berhenti sampai kita hancur."
"Kita punya bukti kuat pencemaran nama baik. Unggahan-unggahan di media sosial, artikel-artikel yang memutarbalikkan fakta, semuanya sudah kita tangkap. Pengacara kita akan segera mengajukan tuntutan," kata Gerald tegas.
"Tapi, apa tujuan sebenarnya keluarga Pratama ini?" tanya Rafael, tak habis pikir dengan tindakan nekad Jamilah dan Adrian.
Julian menyilangkan tangannya.
"Kemungkinan besar mereka ingin menghancurkan reputasi Damian, membuat Anatasya ragu, dan mungkin berharap kita bangkrut, walaupun itu mustahil. Keluarga mereka tidak sebanding dengan keluarga kita."
"Atau mungkin ini taktik mereka supaya Damian terlihat buruk?" tambah Julian lagi.
"Tapi bagaimana mereka bisa mendapatkan informasi itu? Pasti ada orang dalam atau mata-mata yang membantu mereka," Anatasya menyuarakan kecurigaannya.
Damian mengangguk.
"Detektif yang mereka sewa pasti menemukan sesuatu. Informasi tentang perkelahian dan investasi berisiko itu memang benar, tapi konteksnya diputarbalikkan."
"Itu berarti ada yang tahu persis tentang masa lalumu, Damian," ujar Gerald.
"Kita harus mencari tahu siapa di balik ini semua." ucap Rafael.
Gerald, yang juga melihat berita-berita itu, segera menghubungi pengacaranya.
"Kita harus ambil tindakan hukum. Ini sudah masuk pencemaran nama baik."
☘️☘️
Sementara itu, Jamilah dan Adrian merasa di atas angin. Mereka melihat bagaimana berita negatif tentang Damian tersebar luas dan menjadi perbincangan. Bahkan, Winda pun ikut merasa senang dengan dampak gosip yang mereka sebarkan.
"Lihat Ma, rencana kita berhasil! Anatasya pasti sudah mulai ragu sekarang," ucap Adrian penuh harap.
Jamilah tersenyum licik. "Ini baru permulaan, Nak. Kita harus terus menekan. Aku yakin sebentar lagi mereka akan menyerah."
Mereka semakin gencar menyebarkan informasi baru, menambahkan bumbu dramatis pada setiap cerita.
Namun, mereka tidak tahu bahwa langkah-langkah yang diambil Damian dan timnya jauh lebih terencana dan mematikan.
Detektif Adrian sendiri masih terus mencari informasi tentang orang tua kandung Damian, tanpa menyadari bahwa informasi itu bisa berbalik menjadi bumerang bagi Jamilah dan Adrian.
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...