NovelToon NovelToon
Ldr Ko Langgeng?

Ldr Ko Langgeng?

Status: sedang berlangsung
Genre:Duniahiburan / Cinta Seiring Waktu / Romansa / Slice of Life / Light Novel
Popularitas:2.2k
Nilai: 5
Nama Author: Alfaira_13

LDR KATANYA BERAT!!

Tapi tidak bagi Rion dan Rayna. Ini kisah mereka yang berusaha mempertahankan hubungannya apa pun masalah yang mereka hadapi.

Tapi bagaimana jika masa lalu yang menggangu hubungan mereka?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Alfaira_13, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

26

Rion mengerutkan keningnya saat membaca sebuah pesan masuk dari nomor tak dikenal. sejak pulang bekerja ia baru sempat membuka ponselnya.

Rion menarik napas kasar saat membaca pesannya. Tatapan tajam ia lontarkan kepada Faisal yang tengah asyik bermain ps bersama Radit di hadapannya.

Rion dan Radit memutuskan untuk bermain di rumah Faisal. Hari masih sore, matahari bahkan belum terbenam sepenuhnya.

"Sal, kalo mau kasih nomor gua bilang dulu lah," omel Rion.

Faisal yang sedang fokus dengan game sepak bola di depannya tak menoleh sedikit pun. "Hah? Naon sih Yon!"

"Lo kan yang kasih nomer gua ke Alice," tebak Rion. Siapa lagi memangnya? Padahal Rion berniat untuk menjauh dari Alice sejak beberapa tahun yang lalu. Terutama sejak Rion mengenal Rayna—satu tahun setelah Rion memutuskan hubungan dengan Alice.

"Enggak tuh," sangkal Faisal. Mau tak mau ia menghentikan permainannya. Menolah ke arah belakang—Rion sedang bersandar disebuah bantal sofa miliknya.

"Dia dapet nomer gua darimana?"

Faisal mengangkat kedua bahunya. Matanya kembali fokus pada layar di depannya. "mungkin dari anak-anak lain pas reuni," jawabnya menebak-nebak.

"Emang chat naon Yon?" tanya Faisal.

Radit terkekeh pelan, tangannya dengan lincah menekan tombol di stik ps berwarna hitam. "Paling juga ngajak balikan."

Rion refleks mengambil bantal kecil yang berada di dekatnya, melemparkannya mengenai punggung Radit. "Hush sembarangan sia!"

Radit meringis, merasakan sesuatu yang membentur punggungnya. "Nya atuh faktana emang kitu," kesal Radit.

"Terus kumaha?" tanya Rion dengan polosnya.

Permainan dihentikan, Radit dan Faisal menoleh bersamaan ke arah Rion di belakang mereka. Keduanya saling tatap—kemudian menggeleng pelan.

"Blokir lah anying!" maki Radit.

Rion tampak berpikir. "serius?" tanya Rion membuat kedua temannya berdecak sebal.

"Lo tega ngeduain Rayna?" tanya Faisal.

Rion menggeleng cepat. "Ya enggaklah!"

Rayna adalah wanita yang mengisi hari-harinya selama tiga tahun ini. Tidak mungkin Rion menyakitinya. Hubungannya dengan Rayna jauh lebih lama daripada hubungannya dengan Alice yang hanya berlangsung selama satu tahun saja di masa sekolah.

Tapi—Alice adalah sahabatnya, sebelum segalanya berubah. Ada rasa rindu yang ia rasakan saat melihat Alice. Bukan sebagai mantan kekasih, tapi sebagai sahabat yang selalu ada sejak lama—mungkin?.

"Ya blokir makanya!" sentak Radit. Terlalu kesal melihat tingkah Rion.

Malam hari tak terlalu dingin di Bandung. Tapi bagi Rion, udara terasa lebih berat dari biasanya.

Playlist musik ia mainkan dari ponselnya—*tentang kenangan* judulnya.

Rion membaringkan tubuhnya—matanya lurus menatap langit-langit kamarnya. Satu nama terlintas di dalam pikirannya—Alice. Wanita yang akhir-akhir ini kembali masuk ke dalam kehidupannya. Keberadaannya yang sudah lama tak Rion rasakan, kini hadir lagi… seperti angin lama yang bertiup diam-diam, membawa aroma yang pernah ia hirup di masa lalu.

Ia menghela napas pelan. Dinding kamarnya terasa terlalu sempit untuk menampung isi kepalanya malam ini. Detik jam berdetak nyaring di telinga, tapi isi pikirannya lebih berisik lagi. Playlist musik dari ponselnya masih terdengar di telinga, tapi tak bisa menyamarkan berisiknya isi kepala Rion saat ini.

Rion membuka ponselnya, membuka aplikasi galeri—memasukkan kata sandi yang ia buat untuk melihat foto terkunci di dalam galeri. Semuanya masih tersusun rapi, kenangannya bersama dengan Alice—bukan sebagai kekasih, tapi sebagai sahabat lamanya.

Jika saja Rion bisa kembali ke masa lalu, mungkin ia tak akan pernah menjadikan Alice sebagai kekasih, cukup menjadi sahabatnya yang selalu ada. Tak akan ada perpisahan menyakitkan yang harus Rion rasakan.

Ia memejamkan mata. Dalam benaknya, ia melihat Rayna—tertawa, bertingkah menggemaskan saat Rion memotretnya diam-diam.

Hati Rion kacau. Tapi ia tahu, ini bukan tentang siapa yang datang lebih dulu, atau siapa yang lebih banyak kenangan. Ini tentang siapa yang kini hadir… dan benar-benar tinggal.

“Maafin aku ya, sayang…” bisiknya pelan. “Aku malah mikirin Alice... dia itu sahabat aku."

satu notifikasi menyadarkannya dari lamunan. Rayna mengirim pesan singkat.

*Sayangg... Lagi apa*? Isi chatnya.

Senyumnya terbit perlahan, melupakan segala yang tadi mengganggu pikiran. Rion tak membalas pesan Rayna, ia lebih memilih untuk melakukan panggilan suara dengan Rayna. Tak butuh waktu lama panggilan tersambung, hanya panggilan suara biasa.

"Hallo cantik." Rion yang pertama bersuara.

*Hallo sayang*...

"Udah makan?"

*Udah, tadi aku bikin mie goreng*.

"Kenapa sih mie terus makannya?" tanya Rion perhatian.

*Kan udah lama gak makan loh sayang*.

"Jangan sering-sering loh," ucap Rion memberi peringatan.

*Iya sayang*.

"Sayang lagi apa?" tanya Rion. Sesekali ia memejamkan mata, menahan rasa kantuk yang menyerangnya tiba-tiba.

*Baru selesai bantuin kak Raya bersihin rumah*.

"Capek gak?"

*Sedikit..., Ion lagi apa*?

"Lagi mikirin kamu," jawab Rion. Tenggorokannya tercekat saat mengatakannya. Seolah berbohong adalah hal berat untuk ia lakukan di malam ini.

Rasa bersalah menghampirinya. Bukan, bukan Rayna yang sedang Rion pikirkan malam ini. Tapi kenangan lama yang tiba-tiba hadir di malam hari ini.

*Ih tukang gombal kamu mah*.

"Serius sayang."

*Jangan sering-sering mikirin aku*.

"Kenapa?"

*Nanti diabetes, kan aku manis*.

Refleks saja Rion tertawa lepas. Terlalu suka dengan tingkah Rayna yang menurutnya menggemaskan.

Rayna, wanita yang berhasil membuat Rion tetap menjadi dirinya sendiri dan membuatnya membuka hati kembali. Bisakah Rion tetap seperti ini? Menjaga hubungannya dengan Rayna tanpa ada yang saling menyakiti.

Seharusnya, malam itu Rion tak bertemu dengan Maudy. Jika saja saat itu Rion memaksa diri untuk melanjutkan perjalanan, ia tak akan bertemu lagi dengan Alice—masa lalunya yang sulit untuk dilupakan.

1
Vanni Sr
blm d jelasin yaa mereka ktmu dn bisa jadin smpe akhirny Ldr.
terus ortua mereka jg blm d jelasin ya kk ?
Alfaira: terinspirasi aja 🤗 semua nama, daerah, dan lainnya disamarkan dan dibuat jadi fiksi.
Vanni Sr: jd ini kisah nyata ya kk?
total 3 replies
Sakinah Tulhusna
wah, bagus kak! Semangat yaa! Kesehatan juga perlu di jaga! Dan novel nya bagus bgt, terus kan bakat mu kak😁
Alfaira: wahhh maaciii 🥰 kalo ada kesalahan penulisan dan sebagainya bisa banget lohh di koreksi 🤩
total 1 replies
YenYuanTyan
berbagai pacar ya bundd
Alfaira: hihii /Smirk/
total 1 replies
YenYuanTyan
banggg gue juga jomblo loohh😓😓
Farldetenc: Ada karya menarik nih, IT’S MY DEVIAN, sudah End 😵 by farldetenc
Izin ya
YenYuanTyan: aaakkkk mawuuu, iklas yeee bangg tokohmu saya jadikan pacarr :vvv
total 3 replies
YenYuanTyan
yaampun gombal nih Yee /CoolGuy/
YenYuanTyan
Semangat ya kakk nulisnya 🔥🔥 tapi boleh dong baca punyaku juga 👉👈
Alfaira: bolehh bangett 🤩
total 1 replies
Alfaira
jangan lupa tinggalkan jejak
Alfaira
guyss tinggalkan jejak 🤩 kalo ada kesalahan tolong diingatkan 🙏🏻
Alfaira
hallo guys!! jangan lupa di like yaa 🤩
Alfaira
haii, ketemu lagi nih sama Rion dan Rayna. ditunggu up selanjutnya yaa 🤩
Alfaira
haii guys!! ketemu lagi nih sama cerita seru Rayna dan Rion. menerima saran dan kritik juga lohh sebagai dukungan 🤩
Alfaira
guys up lagi nanti hari Sabtu yaa😘 menerima saran dan kritik sebagai dukungan 🤩
Alfaira
jangan lupa tinggalkan jejak guys 🤩
Alfaira
menerima saran dan kritik sebagai dukungan!! 🤩
Alfaira
menerima saran dan kritik sebagai dukungan guys 🤩
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!