[Di sarankan membaca Transmigrasi Istri Pemburu Season 1 terlebih dahulu]
↓↓
Sesama Reinkarnasi yang mencari misteri kisah kehidupan masa lalu.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mellisa Gottardo, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
mimpi
[AUTHOR INGATKAN SEKALI LAGI, SANGAT DI SARANKAN UNTUK MEMBACA SEASON 1 TERLEBIH DAHULU].
Buku ini adalah season 2 dari kisah [Transmigrasi Istri Pemburu], selamat membaca :)
...........................................................
"Jangan takut Yi'er, Ayah dan Ibu selalu di sisi mu." Ucap Yue, mengelus wajah putranya.
"Di kehidupan mana pun, Ayah akan selalu ingin menjadi Ayahmu. Terimakasih untuk semua hal bahagia di kehidupan ini." Lirih Yuwen, lukanya sangat parah.
"Aku sangat mencintaimu Yuwen." Yue terisak, merasa jantungnya yang terluka semakin sakit.
"Aku juga... sangat mencintai kalian semua." Yuwen tersenyum, wajahnya mulai memucat.
"Ayah, Ibu... Yi'er merasa mengantuk, bisakah kalian menyanyikan lagu tidur untukku?." Ucap Yi'er, seperti saat balita.
"Tentu." Yue dan Yuwen tersenyum.
Bila ku ingat lelah Ayah Bunda
Bunda piara-piara akan daku
Sehingga aku besarlah
Waktu ku kecil hidupku amatlah senang
Senang dipangku-dipangku di peluknya
Serta dicium-dicium di manjakan
Namanya Kesayangan
Yuwen dan Yue bernyanyi untuk terakhir kalinya pada Yi'er. Yuwen tewas saat di pertengahan lagu, Yue tetap melanjutkan nyanyian itu meksipun dengan isak tangis. Dia menyelesaikan nyanyiannya dan menyusul suaminya.
Yi'er mendengar sampai selesai, dia membuka matanya sekilas lalu tersenyum hangat, dia mati tanpa penyesalan.
"AAKKKKKKHHHHHHHHHHH."
hosh
hosh
hosh
Seorang gadis cantik terbangun dari tidurnya dengan nafas menderu, keringat dingin membasahi tubuhnya hingga membuat rambutnya lepek dan wajahnya pucat pasi.
"M-mimpi menakutkan itu lagi." Gumamnya.
"Apa sih maksudnya? gue udah mimpi ini lebih dari tiga kali berturut-turut. Mustahil mimpi senyata itu, gue bisa ngrasain udara lembab, bau anyir bahkan suara mereka bener-bener kerekam di telinga gue." Gumamnya mencerna mimpinya.
"Apa gue kecapean? perasaan gue ngga ada liat film horor deh." Gumamnya turun dari ranjang.
Gadis itu berjalan ke arah cermin, menatap pantulan dirinya yang cantik. Akhir-akhir ini dia sering mengalami mimpi aneh yang saling terhubung dan terus menerus.
Gadis ini bernama Serena Yolin, gadis cantik dan manis sayangnya Introvert parah. Usianya masih belia yakni 18 tahun, dia baru saja lulus SMA beberapa bulan yang lalu.
Serena tidak suka berinteraksi terlalu intens, dia suka keheningan dan kesunyian. Dia suka membaca novel fantasi yang selalu membawanya berpetualang, dia juga suka menonton film jadul yang menurutnya sangat bagus.
Film yang sampai saat ini belum bisa di kalahkan oleh aktor baru. Salah satu aktor idola yang sangat dia sukai adalah Serena Halim. Seorang Aktor yang sangat terkenal dan sudah membintangi banyak film terkenal, sayangnya usianya pendek dan dikabarkan meninggal dunia di usia 22 tahun karena kecelakaan pesawat.
Serena Yolin sangat mengagumi sosok Serena Halim. Bahkan kebetulan nama mereka sama, sayangnya kepribadian mereka sangat jauh berbeda. Serena Halim adalah pribadi yang Mengintimidasi, dominan, ceria dan mudah beradaptasi. Sedangkan dirinya sangat Introvert dan suka menyendiri.
Tok..Tok...Tok ..
Ceklek~
"Non, tidak jadi pergi nonton film?." Tanya maid.
"Aku mau nonton di kamar aja bi, tolong siapin cemilannya ya." Jawab Serena.
"Tapi non, nyonya dan tuan besar ingin non mencoba beraktivitas di luar rumah." Ujar bibi takut-takut.
"Gitu ya bi? yaudah hari ini aku mau pergi ke toko buku." Ucap Serena.
"Baik non, saya akan siapkan mobilnya." Ucap bibi.
Serena bergegas mandi dan bersiap, dia suka menggunakan pakaian santai dan simple. Selalu kemana-mana sendirian, karena merasa nyaman dengan dirinya sendiri.
Serena memiliki body yang sangat bagus, bukan hanya langsing dia juga memiliki otot perut yang menggoda. Meskipun introvert, Serena selalu rajin olahraga dan memiliki kegemaran di bidang taekwondo.
Serena pergi mengendarai mobil sendiri, dia pergi ke toko buku besar yang komplit. Setelah memarkir mobilnya di lantai basement, dia berjalan cepat sambil celingukan takut berpapasan dengan orang.
"Apa gue mimpi buruk karena suntuk dirumah terus ya? kayaknya mulai sekarang gue harus pergi keluar minimal seminggu sekali deh, meskipun males." Batin Serena.
Begitu masuk toko, aroma buku baru membuat Serena merasa tenang. Dia langsung merasa damai dan hidup disana, andai saja dirumahnya ada tempat seperti ini pasti Serena sangat bahagia.
Serena anak orang kaya, sayangnya hidupnya terasa sangat sepi karena orangtuanya sibuk dengan bisnis di luar negeri. Karena itulah Serena memiliki kebiasaan membaca dan menonton film sejak kecil, dia berusaha memiliki dunia yang indah di hidupnya yang sepi.
"Selamat datang, buku apa yang anda cari?." Sapa pegawai toko dengan ramah.
"Apa disini ada biodata aktor Serena Halim?." Tanya Serena.
"Tentu, bahkan ada kumpulan film dan albumnya juga. Silahkan menuju rak nomor delapan dari sisi kanan." Ucapnya ramah.
"Terimakasih." Serena buru-buru pergi.
Serena bisa melihat ada banyak album aktor senior dan kaset film mereka. Serena mengambil biodata Serena Halim, sampul buku dengan foto wanita cantik berambut merah menyala.
"Cantik banget, kalau dia masih hidup pasti seumuran mommy ku." Batin Serena Yolin.
Serena mengambil biodata dan album foto Serena Halim. Dia juga mengambil buku novel yang sedang ramai, setelah membeli dia bergegas pulang kerumah.
Meski hanya keluar sebentar, Serena merasa jauh lebih baik. Dia tetap merasa nyaman di dalam kamarnya, apa Serena tidak memiliki niat mencari pekerjaan? jawabannya tidak. Alasannya karena Serena muak dengan pekerjaan, biar orangtuanya saja yang bekerja dia lebih nyaman menghabiskan uang daripada mencari uang.
Sampai di rumah, para pelayan hanya menatap dengan sedih. Nona nya selalu keluar dengan waktu yang sangat cepat, mereka buru-buru menyiapkan buah potong dan aneka cemilan untuk teman Serena di kamar.
Serena masuk ke dalam kamar dan menghela nafas lega. Dia sungguh merasa sangat nyaman di kamarnya ini, dia buru-buru ganti baju santai dan mulai unboxing buku dan album baru.
Membaca biodata Serena Halim dari awal sampai akhir, di lanjut album foto Serena Halim dari bayi sampai umur 22 tahun. Serena Yolin termenung, merasa sangat menyayangkan umur Serena Halim yang sangat pendek.
"Sampai saat ini belum ada aktor yang bisa saingin dia dalam hal akting. Dia masih Ratu film, meskipun hanya sebatas kenangan." Gumamnya.
Serena memajang foto foto album itu, setelah itu dia duduk di tepi ranjang. Membuka buku novel yang katanya sangat di minati banyak orang, buku percintaan anak sekolah yang penuh bunga.
Tapi sayangnya, sampai dirinya selesai membaca dia tidak mendapatkan perasaan apapun. Terasa sangat hambar dan membosankan, dia lebih menyukai cerita Cemara daripada cerita perselingkuhan.
"Masih anak sekolah udah mikir selingkuh." Gumam Serena, menutup buku dan menghela nafas lelah.
"Bener-bener membosankan, udahlah tidur aja." Serena memilih menutup matanya tertidur lelap.
Lagi dan lagi, Serena memimpikan zaman aneh dan bertemu sosok laki-laki tampan, tinggi dan juga seorang wanita cantik yang tidak asing di matanya.
"Aku mencintaimu Sele-ina." Ucap si pria tampan.
"Hahahhah, coba ikuti aku SE-RE-NA." Ralat si wanita cantik.
"Serena." Ulangnya.
"Hihihi aksen mu lucu sekali Yuwen." Wanita itu tersenyum menawan.
"Karena itu aku memanggilmu Shen Yue."
Tiba-tiba suara menjauh, seakan telinga Serena Yolin di tutup dan pandangannya mulai mengabur. Serena berusaha memperjelas pandangannya, tapi begitu menjadi jelas lokasinya sudah berubah dan dia merasa sangat takut.
Di sebuah hutan yang gelap dengan suara petir gemuruh, raungan dan Auman hewan buas yang besar. Dengan bulan dan langit yang memerah menakutkan, Serena Yolin bisa melihat ada tiga orang berpakaian hitam yang sedang mengubur sebuah telur emas besar di bawah pohon besar.
Serena Yolin sangat kenal tiga orang itu, saking seringnya dia memimpikan mereka. Mendengar suara perpisahan dari mereka pada telur itu, Serena merasa bingung apa sebenarnya telur itu.
Syuttt
Deg.
Serena Yolin tersentak mematung saat tiba-tiba wajah Shen Yue menatapnya dengan lurus. Serena mengenal wajah itu, wajah yang sama dengan Serena Halim aktor favorit nya.
"Temukan semuanya."
Bisikan suara Shen Yue membuat Serena Yolin merinding. Dia merasa sesak nafas dan kesulitan bergerak, dia ingin terbangun dari mimpinya dia sadar jika itu mimpi dan dia harus bangun secepatnya.
Pats
hoshh
hoshh
"Ngga!!! Ngga!!!! Ngga!!!." Serena Yolin berteriak menutup telinganya, dia mulai merasa terganggu dengan mimpinya yang aneh.
"Stop!! pergi!! siapa kalian sebenarnya!!! Yuwen, Shen Yue, Yi'er pergi kalian semua!! aku ngga kenal." Teriak Serena frustasi.
Cukup lama Serena menangis ketakutan dan frustasi, setelah merasa tenang dia buru-buru membersihkan semua foto Serena Halim. Dia memasukan semuanya ke dalam kardus, dia harus membuang semuanya.
"Pasti, ini pasti karena aku terlalu fans sama dia. Ngga mungkin cuma bunga tidur, gue bisa liat wajahnya mirip banget sama dia cuma rambutnya hitam. Sebenernya apa yang gue liat?!!! apa maksud semua mimpi gue? apa gue gila?." Gumam Serena frustasi dan kebingungan.
yang pasti aku suka dengan cerita dan cara menulismu 😁