Hidden Marriage With Hot Teacher

Mattew menghembuskan nafasnya dengan kasar. Momen romantis yang sudah dia ciptakan kini sudah buyar. Istrinya yang sudah meleleh karena sikapnya kini marah dan tidak mau berbicara dengannya.

"Ini gara-gara mulut lemes." Mattew memukul bibirnya sendiri berulang kali.

"Sudah dong marahnya." Pria tersebut sangat resah melihat istrinya marah. Bahkan Lesta lebih memilih membersihkan rumah dari pada harus berdua dengannya. Mattew mendekati Lesta yang sedang mengepel lantai, akan tetapi istri kecilnya itu langsung berpindah tempat, seolah sengaja menghindarinya. Berulang kali mendekati Lesta, tapi istri kecilnya tetap melakukan hal yang sama, selalu menjauh darinya.

"Haish!!!!" geram Mattew seraya mengacak rambutnya frustrasi. "Nasib menikahi bocil ya seperti ini! Harus sabar dan tahan banting!" gerutu Mattew di dalam hati.

Pria tersebut segera mencari cara agar istrinya tidak marah lagi.

"Di rumah ini 'kan tidak ada makanan. Pasti perutnya lapar setelah beres-beres rumah. Bagaimana kalau memesan makanan cepat saji kesukaannya, pasti dia nanti akan sangat suka dan memuji kehebatanku karena aku ini suami yang peka dan sangat pengertian." Mattew mesam-mesem sendiri sambil mengambil ponselnya yang ada di dalam kantong celana, kemudian dia memesan makanan melalui Food-Go.

20 menit kemudian. Food-Go sudah datang, Mattew dengan penuh semangat mengambilnya di depan rumah, lalu membawanya ke ruang makan. Dia memindahkan beberapa ayam krispy ke atas piring, begitu pula dengan nasinya. Dia sudah menatap makan siang sedemikian rupa demi mengambil hati istrinya.

"Sayang, ayo makan!" seru Mattew kepada istrinya yang sudah selesai membersihkan rumah.

Lesta mendengar seruan suaminya pun segera mendekat ke ruang makan. Dia menatap makanan cepat saji kesukaannya di atas meja.

"Tara .... kamu pasti suka 'kan?" Mattew sangat semangat lalu menarik kursi yang ada di sebelahnya, agar Lesta duduk di sana. Akan tetapi Lesta malah mendorong kursi itu lagi, dan menariknya kembali, barulah dia mendudukkan diri di samping suamimya.

Mattew tersenyum kecut melihat sikap istrinya yang sepertinya tidak mau menerima bantuan darinya.

"Ini paha kesukaanmu," ucap Mattew memberikan paha ayam kepada istrinya.

"Aku bisa ambil sendiri!" ketus Lesta mengambil paha ayam yang di berikan suaminya, lalu mengembalikan di atas piring, setelah itu di ambil lagi paha ayam tersebut.

"Ya ampun, sampai segitunya kamu!" Mattew geleng-geleng kepala, menatap kesal pada istrinya yang menjengkelkan.

"Kamu juga keterlaluan! Masih mengingat mantan pacar kamu!" sahut Lesta tidak mau kalah.

"Arghhh!!!" Mattew menggeram di dalam hati. Ia pikir istrinya sudah melupakan kejadian beberapa jam yang lalu, tapi dugaannya salah, Lesta  masih mengingatnya dan terus membahasnya.

Begitulah sifat wanita Mat, kalau seorang pria mempunyai kesalahan akan terus diingat sampai tua dan sampai rambut beruban nanti, jadi yang sabar yak.🤣

"Kenapa muka kamu sebal begitu? Marah sama aku?" tanya Lesta sambil menggigit paha ayamnya dengan kasar dan rakus, tatapan tajamnya mengarah pada suaminya yang kini tersenyum mesem kepadanya.

"Nggak, aku nggak marah kok," jawab Mattew sambil terus tersenyum sebal pada istrinya.

"Dulu, pas pacaran sama wanita itu ..."

"Rebecca namanya ... OPS!!!" Mattew segera membungkam bibirnya karena keceplosan menyebut nama mantan kekasihnya.

"Tuh 'kan!!!!!" geram Lesta sangat jengkel sambil meletakkan ayam krispy yang dia pegang dengan kasar di atas piringnya.

"Sa-sayang ... aku hanya ..."

"Udahlah! Padahal nanti malam aku akan mengizinkanmu belah melon! Tapi sepertinya harus di undur lagi, dasar menyebalkan!!!" Lesta mengepalkan kedua tangannya dengan kuat. Gregetan karena cemburu menguasai hatinya. Salah sendiri, dulu Mattew ingin menceraikannya karena lebih memilih wanita itu, nggak salahkan kalau sekarang Lesta sangat marah dan cemburu bila suaminya membahas wanita tersebut?!

***

Sabar Mat Sabar😂😂😂