NovelToon NovelToon
Kultivator Dewa Xiao Wang

Kultivator Dewa Xiao Wang

Status: tamat
Genre:Fantasi Timur / Kebangkitan pecundang / Tamat
Popularitas:7.7M
Nilai: 4.7
Nama Author: Rahmat Kurniawan

Dunia Luas. Tidak menyenangkan jika tidak di jelajahi.

Aku Xiao Wang. Sejak kecil telah mendapat predikat sebagai sampah klan. Tidak bisa berkultivasi membuat diriku kian menjadi sasaran latihan. Sampai di asingkan di Hutan Binatang Buas, namun aku selamat oleh tekad–ku.

Suatu saat nanti, aku akan berdiri di depan banyak orang. Membersihkan namaku dari orang-orang yang dahulu pernah menghinaku. membersihkan namaku dari orang-orang yang pernah mengucil–ku. Pun juga membersihkan nama kedua orang tuaku. Hingga menjadi seorang yang di akui oleh satu kekaisaran sekali pun.

Tidak! Satu Kekaisaran saja tidak cukup. Berkelana ke berbagai belahan dunia juga bukanlah ide buruk dan ya, harus aku laksanakan.

Tentunya, untuk melakukan itu semua, bukan melewati perkara yang mudah. Banyak tantangan yang akan aku hadapi nantinya. Entah itu berjalan di antara ribuan tubuh tak bernyawa, atau mungkin bermandikan darah dari musuh-musuhku... Maka nantikan perjalananku di kisah ini.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rahmat Kurniawan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Ch. 35 ~ Xiao Fan Kalah

Bukk!!

Bukk!!

Baamm...

Pertarungan adu tangan kosong terjadi antara kedua orang laki-laki dia atas arena, dikelilingi oleh orang-orang yang menonton pertarungan keduanya itu.

Tapi tanpa sepengetahuan banyak orang, dua orang tua saat ini tengah menonton diam-diam di atas atap lebih tinggi, cukup jauh dari arena.

"Dia benar-benar telah berubah sejak terakhir kali dia di sini. Aku tidak lagi melihat adanya hambatan bagi anak itu untuk berkultivasi, namun Kultivasi yang dia miliki hanya berada di ranah Awal tahap 1. Bukankah ini sangat aneh." Salah satu dari orang tua itu berbicara.

"Ya, kau benar Tang. Pertarungan yang tengah terjadi di atas arena. Xiao Wang yang tidak memiliki energi Qi cukup hanya mengandalkan kekuatan fisiknya untuk menahan setiap serangan yang dilancarkan oleh Xiao Fan. Jelas-jelas ini sangat tidak berimbang. Tapi anak itu masih bisa memberikan perlawanan berarti. Dia tidak kesusahan sedikit pun dalam meladeni Xiao Fan." Penatua ke empat klan Xiao, Xiao Die menanggapi perkataan Xiao Tang yang merupakan penatua ke tujuh klan Xiao.

Kedua Penatua memperhatikan pertarungan yang tengah terjadi itu sembari terus berbincang. Membicarakan terkait dengan perubahan aneh yang terjadi pada anak itu.

"Xiao Tang, jika dia benar-benar memiliki kekuatan fisik yang kuat, bukankah ini kebetulan yang tidak mungkin. Selama dia berada di klan Xiao, dahulu hanya menjadi sampah klan dengan tubuh yang letoy. Tapi setelah dia menghilang selama beberapa bulan, dia malah kembali dengan kekuatan fisik ekstrem. Ini aneh bukan!" ucap Xiao Die. Tampaknya pembicaraan itu tidak akan berhenti sampai mereka menemukan titik temu, terkait dengan permasalahan Xiao Wang.

"Ya,. aku jadi menduga kalau lelaki itu bukanlah Xiao Wang. Atau jika dia memang Xiao Wang, maka anak itu pasti menyembunyikan sesuatu yang sangat besar bersamanya."

"Umm, patut di curigai!"

Keduanya menatap lurus ke arah arena pertarungan, tak terlalu tertarik pada Xia Fan, hingga pusat perhatian keduanya mengarah ke Xiao Wang seorang.

Pertarungan di atas arena berlangsung tampak imbang, saling serang menyerang, tepis menepis dan menghindar. Tak jarang ledakan energi tejadi dari pertarungan tersebut.

Xiao Fan mengaliri tinjunya dengan energi Qi cukup banyak. Melesat dengan kepalan tinju yang telah dia siapkan tadi, dia layangkan.

Baamm!

Ledakan kembali terjadi, Xiao Wang sendiri menepis tinju itu dengan kedua tangan yang di silangkan. Dirinya dibuat termundur ke belakang sekitar tiga langkah.

Banyak pasang mata menatap takjub Xiao Wang. Pasalnya mereka tidak melihat adanya aliran energi Qi pada kedua lengan Xiao Wang tadi. Apalagi saat beradu dengan tinju Xiao Fan yang jelas-jelas dialiri dengan energi Qi lumayan banyak, Xiao Wang masih tampak baik-baik saja.

Sementara itu, Xiao Fan sendiri juga sebenarnya diam-diam mengakui kehebatan Xiao Wang, tapi dia tidak mengungkapnya.

"Cukup baik, kau bahkan masih mampu menahan serangan yang ku lancarkan. Baiklah, coba kau tahan ini!"

Xiao Fan melakukan segel tangan. Lalu melepaskan serangan energi ke arah Xiao Wang.

"Tapak Naga Api!"

Kobaran api menyerupai naga api tercipta di atas kepala Xiao Fan. Melesat lurus ke arah Xiao Wang.

Baamm...

Ledakan tercipta saat Xiao Wang menepis serangan tadi dengan tinju yang dialiri dengan sedikit energi Qi. Setelah itu, Xiao Wang berlari maju, menyerang Xiao Fan dengan menggunakan ilmu yang dia pelajari saat berlatih latihan fisik bersama dengan Lin Yun Mei waktu itu.

Adu tangan kosong kembali terjadi. Namun kali ini terlihat jelas bahwa Xiao Fan yang kesusahan dalam mengikuti ritme tarung Xiao Wang. Gerakannya yang sangat gesit nan cepat juga sulit untuk terbaca lawan, membuatnya mudah dalam melancarkan serangan masuk.

Bukk!!

Bukk!!

Bukk!!

"Uhuukk!!"

Xiao Fan tidak berdaya kala mendapati permainan tangan telak Xiao Wang menghantam tubuhnya. Begitu cepat hingga menyerupai sebuah rentetan.

Tinju keras terakhir sebagai penutup, mendorong tubuh Xiao Fan jauh nyaris keluar arena. Dalam keadaan telungkup, laki-laki itu terbatuk. Sejenak dia mendengar banyak suara yang mengungkapkan ketidak percayaan dengan kekalahannya begitu saja. Bahkan kini mereka mulai berpihak pada Xiao Wang. Dan itu membuat Xiao Fan tampak kesal dan geram.

"Anak sialan itu. Berani sekali dia mempermalukan aku di depan

banyak orang!" geram Xiao Fan. Dia segera bangkit. Tak ingin menahan kekuatannya, Xiao Fan mengeluarkan pedang dan maju menyerang Xiao Wang dengan ganas.

Libasan pedang terarah di perlihatkan oleh Xiao Fan. Setiap gerakan pedang begitu tajam nan menyerang titik vital Xiao Wang.

Di sisi lain, Xiao Wang tidak panik sama sekali. Serangan yang datang itu dia hadapi dengan penuh akan ketenangan. Mencari momen yang pas sebelum menggunakan serangan telaknya.

Xiao Fan bertarung dengan emosi, meskipun serangannya sangat ganas, namun tetap saja dia kehilangan sedikit konsentrasinya. Xiao Wang memanfaatkan satu momen. Melihat Xiao Fan lengah, sontak Xiao Wang melepaskan tendangan refleks, membuat lawa terkejut dibuatnya.

Satu tendangan masuk tidak membuat Xiao Wang puas dan berhenti. Dari sinilah dimulai semua serangan-serangan masuk Xiao Wang. Dimulai dari wajah, dada, perut, hingga lutut dan kaki Xiao Fan terkena serangan Xiao Wang.

Xiao Fan sendiri menerima setiap serangan tersebut tanpa mampu memberikan perlawanan.

Taakk!!!

Tinju keras Xiao Wang lepaskan ke arah wajah Xiao Fan. Membuat lelaki itu melayang dan berakhir dengan keadaan terguling di lantai arena.

Kondisinya saat ini begitu menyedihkan. Wajahnya yang putih berubah lebam dengan bentuk rambut yang acak-acakan. Sangat berbeda jauh dengan kondisi Xiao Wang yang saat ini masih dalam keadaan rapi, tanpa lecet.

Banyak pasang mata melihat kekalahan Xiao Fan dibuat terdiam seribu bahasa. Terutama mereka yang memandang sebelah mata Xiao Wang tadi. Anggapan bahwa hari ini merupakan hari yang sial bagi Xiao Wang karena telah menerima tantangan Xiao Fan, malah kini berbalik arah. Kenyataan yang terjadi, seharusnya anggapan tersebut ditujukan untuk Xiao Fan yang begitu sialnya menantang Xiao Wang. Bahkan sampai sempat meremehkan anak itu di depan umum tadi.

Xiao Wang berjalan pelan mendekati Xiao Fan. "Saudara Fan, bagaimana sekarang! Siapa yang kau bilang semut kecil itu. Aku ataukah kamu?" Sengaja suaranya dia perkeras guna di dengar oleh semua orang yang ada di sana.

Sementara itu Xiao Fan hanya tergeletak tanpa berniat membuka suara. Entah itu karena kondisinya yang tak memungkinkan bersuara, ataukah karena rasa malu yang di terimanya.

"Sesuai kesepakatan, maka aku akan menghancurkan Kultivasi mu sekarang juga!"

Xiao Wang menyiapkan kepalan tangannya. Tampak energi berwarna biru kemerahan terlihat menyelimuti tangan Xiao Wang.

Melihat Xiao Wang yang tampaknya benar-benar serius untuk menghancurkan Kultivasi Xiao Fan, sontak saja hal itu langsung menimbulkan pro dan kontra. Penonton terbagi menjadi dua bagian, dimana bagian pertama mendukung aksi Xiao Wang untuk menghancurkan Kultivasi Xiao Fan, sementara yang lain menyayangkan aksi Xiao Wang.

Di sisi lain, Xiao Fan yang melihat kultivasi–nya akan di hancurkan oleh Xiao Wang langsung memasang wajah panik. Tenaganya serasa kembali terisi untuk mengeluarkan suara.

"Ti–tidak.. Jangan Xiao Wang. Kau sadar akan apa yang kau lakukan. Kakek ku tidak akan melepaskan kamu jika kau melakukannya!" Xiao Fan mencoba mengancam Xiao Wang dengan membawa nama kakeknya.

"Cih, kau pikir aku takut dengan ancaman itu." Seringai sinis Xiao Wang semakin melebar. Dia menggerakkan tangan untuk mulai menghancurkan kultivasi Xiao Fan.

1
Indah Hidayat
kesan erornya si mc memangkrn sii thor
Indah Hidayat
yg bodoh si thornya buat ceritra adegannya serasa dibuat2 dan ketololan si mc sangat jelas, benang merah ceritra ini juga tdk jelas, serasa amburadul, asal nulis saja.
Indah Hidayat
si thor agak eror, tahu bahaya kok ya desa tsb dimasuki lalu malah berpencar, otqk eror lagipula apa sich uijuannya????
Indah Hidayat
si mc memang tdk karuan setuju utk meningkatkan kultivasinya, malah pergi yg tdk jelas apa tujuannya, atau si thor yg memang nulis suka2 ati mau apa. aneh ceritra begini kok byk yg like, juga dialognya tdk sesuai dgn usianya shg jadi spt sandiwara. si thor memang tdk menjiwai peran tokoh2nya.
Yoona
Maaf izin ya kak 🙏
Yuk semuanya, mampir di novel ku judulnya REAL WORLD FILTER. di tunggu kehadiran semuanya buat dan mampir di novel ku💜✨
Indah Hidayat
si mc terlalu bodoh, arigan merasa kuat kurang perhitungan sampai peliharaannya bisa mati...
Indah Hidayat
si thor nulis ceritra tdk sesuaikan dgn kebiasaan masa itu jadi terasa janggal. juga paragraf terakhor artinya apa? buat bingung.
Sudi Martopo
Lumayan
Indah Hidayat
si mc bodoh
Indah Hidayat
si mc ini memang sok jago malah dgn sengaja menjauhi guru nya tanpa alasan jelas
Indah Hidayat
suasana perangnya tdk terbangun...apalagi dialog si mc tdk menjiwai kalau masih anak2
Indah Hidayat
turnamen tdk penting saja sampai berpuluh2 chap...si thor miskin ide.
Indah Hidayat
si mc ceroboh dan lelet, tahu akan ada serangan tapi tdk melakukan pencegahan atau tindakan utk mengatasi
Indah Hidayat
bosan berchapter2.hanya bicara ttg tunamen yg tdk menarik, di skpi teeus.
OI
semoga tenang arwah nya xiou wang di sana
Indah Hidayat
heran ceritra yg sangat biasa kok bisa like byk, padahal ada novel lain yg lbh bermutu, bhsnya dan ide veritranya lebih seru malah kurang like.
Indah Hidayat
membosankan...kurang menegangkan, ide ceritra kurang variasi, tdk ada misterinya. dialognya juga tdk lucu bahkan kadang malah spt jaman sekarang.
Indah Hidayat
agak aneh si mc kan masih kecil tapi gayanya thd gurunya spt org dewasa dan kata2nya tdk ada etika. juga sikap ketika merebut lencana persis copet...memuakkan.
Indah Hidayat
keren si mc berbuat baik thd guru dan temannya
Indah Hidayat
narasi terlalu byk, sdgkan detail perkelahian sangat kurang, tahu2.musuh mati.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!