Pengorbananku Di Hargai Pengkhianatan

Luna teringat permintaan maaf Bram pagi tadi saat Luna mengatakan meminta cerai Apa itu semua karena surat perjanjian itu. Entahlah Luna tak mengerti apa yang ada di pikiran manusia durjana itu atau mungkin justru dia lupa dengan perjanjian itu.

lihat saja Mas, kini jalanku semakin mudah tak lagi dipusingkan soal harta gono gini. Karena dalam surat perjanjian itu sudah tertulis jelas semua harta akan jatuh ke tanganku. Kamu dan juga wanita murahan itu tak akan bisa menikmati semuanya. Hati Luna tersenyum simpul.

Matahari sudah meninggi. Khairul masih main di rumah Mbak Rina. Luna harus menyiapkan makanan untuk Khairul.

Luna ke dapur dan memasak bahan makanan seadanya di kulkas. Hanya ada sayur bayam dan jagung. Akan luna masak sayur bening dan bakwan jagung. Tak butuh waktu lama selesai. luna bergegas keluar rumah hendak memanggil Khairul.

Baru saja Luna melangkahkan keluar pagar, terlihat seseorang berjalan ke arahnya.

Luna terdiam sejenak memperhatikan orang itu. Semakin dekat dan terlihat wajahnya Mbak Rima kakak iparnya.

Ada apa dia datang kemari? Luna teringat tempo hari Luna melihat dia berjumpa dengan Vanessa ada hubungan apa sebenarnya dia dengan Vanessa?

"Luna," panggilnya saat kaki luna hendak melangkah

"Mbak Rima." balasnya

"Kamu mau ke mana, masa Mbak baru datang kamu malah mau pergi." ucapnya melihat gerak-gerik hendak keluar.

"Nggak kemana-mana kok Mbak, tadinya mau manggil Khairul yang masih main di rumah tetangga. Mbak sendiri kok tumben ke sini ada apa?" tanya Luna

"Bram dimana? Mbak mau ketemu Bram." ucapnya.

"Bukannya menjawab pertanyaan Luna, malah dia menanyakan Bram.

"Bram sedang tidak ada di rumah mbakm Mbak telepon aja langsung tanyain ada di mana."

"Tadi Mbak sudah telepon dia beberapa kali, tapi nggak bisa dihubungi. jadi Mbak langsung ke sini. Kamu mempersilakan masuk ini?" gerutunya

"Siapa juga yang dari tadi ngajakin ngobrol di luar, jadinya aku lupa kan." umpat una dalam hati.

Meskipun lama tidak berjumpa, sikap Mbak Rima masih sama selalu Ketus terhadap luna menunjukkan sikap tak sukanya pada luna. dan selama ini Luna berusaha selalu menghormatinya, karena dia kakak iparnya. Tapi mulai sekarang ini, mungkin Luna tak bisa lagi seperti dulu. Untuk apa? setelah Bram berselingkuh, rasanya Luna tak perlu lagi basa-basi menghormati kakaknya.

Luna mempersilahkan Mbak Rima masuk dan pamit sebentar untuk memanggil Khairul.

luna melenggang keluar rumah berjalan ke rumah seberang. Tampak Khairul sedang asyik bermain Lego dengan putra tetangganya itu.

Melihat aku datang, Dia seakan tahu dan langsung pamit pada teman-temannya untuk pulang dulu. Mereka berjalan pulang karena ini sudah waktunya ia makan siang.

Luna masuk ke dalam rumah, tapi di ruang tamu mbak rima tidak ada. Mbak Rina ke mana ya? terdengar suara sendok dan piring yang beradu dari ruang makan. kami langsung melangkah masuk ke dalam.

Benar saja, suara itu bersumber dari Mbak Rima yang sedang asyik menikmati makanan siang. Terlihat piring di depannya berisi nasi serta sayur dan bakwan jagung yang tadi Luna memasak.

Luna hanya menggeleng-geleng kepala Melihat tingkahnya. sungguh tak ada sopan santunnya. Luna dan khairul aja belum makan, Dia sudah duluan makan bahkan belum juga Luna menawarkannya makan.

Beberapa kali terlihat Ia memasukkan makanan ke mulutnya dengan lahap, seperti tak menyadari kalau luna dan Khairul sudah berdiri memperhatikannya.

"Bude Rima, sapa Khairul setelah beberapa saat mereka berdiri mematung.

"Eh Khairul, sini ayo makan."

"Luna." ucap Rima membuat kedua alisnya bertaut sebentar. Ini sebenarnya rumah Luna atau rumah dia? kenapa dia menawariku makan?"

"Iya, walaupun statusnya Luna masih adik iparnya, bersikaplah yang sopan. Bukannya asal main sambar aja makanan di meja." gerutu Luna dalam hati

"Ayo nak, kita makan." ucap Luna pada Khairul

Luna dan Khairul duduk dan mulai mengisi piring dengan nasi.

"Maaf ya Lun, tadi Mbak lapar banget, lihat di meja udah ada makanan. jadi Mbak langsung makan. kamu nggak keberatan kan?" ucapnya sambil mulutnya tetap mengunyah.

"Benar-benar sudah tidak tahu sopan santun tak tahu adap pula."

"Mbak makanannya ditelan dulu baru ngomong, kalau ngomong sambil mengunyah, jadi nggak jelas ngomongnya apa." sahut luna Ketus.

Mbak Rima segera menelan makanannya. Kemudian minum air putih.

"He.....he....he, tadi Mbak laper banget. Jadi Mbak langsung makan aja pas lihat ada makanan di meja." ucapnya sambil nyengir

Bersambung.....

hai hai redears dukung terus karya author agar outhor lebih semangat untuk berkarya trimakasih 🙏💓🙏

JANGAN LUPA TEKAN, FAVORIT, LIKE, COMMENT, VOTE, DAN HADIAHNYA YA TRIMAKASIH 🙏💓

JANGAN LUPA MAMPIR KE KARYA EMAK YANG LAIN