Anisha adalah seorang gadis Sholehah yang cantik dan baik hati semenjak kematian kedua orang tuanya Anisha menjadi orang tua tunggal untuk adik semata wayang yang bernama adeliya.sampai akhirnya Anisha bertemu dengan seorang ibu yang sangat baik dan menganggap Anisha anaknya sendiri,tanpa disadari Anisha kalo ibu itu ternyata mempunyai maksud lain dari rasa sayangnya terhadap Anisha.
apakah Anisha mengetahui maksud ibu tersebut?
yuk langsung kepoin novel ku yang pertama.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon sischa cintara, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 35
" siang mah ...pah.." kata Andre langsung duduk di depan kedua orang tuanya.
" siang sayang " kata Susi.
" kenapa lama banget ndre " sambung Anton.
" macet pah" ucapnya santai.
" udah pesan makan....?" tanyanya.
" udah " kata Susi.
" mana mah calon bininya ...?" tanyanya datar.
" lagi sholat duhur" jawab Susi.
andre hanya mengangguk - angguk kan kepalanya.sambil memainkan ponselnya.
ada ke tidak nyamanan dia menunggu gadis pilihan orang tuanya.
Andre berdiri dan mau berjalan,tapi langsung di tegur Susi.
" mau kemana kamu ndre...?"
" mau ke toilet mah sebentar " ujarnya menjawab Susi.
" ya udah jangan lama - lama" kata Susi.
di balas anggukan Andre yang langsung berjalan menuju arah toilet.
Andre berjalan sambil memainkan ponselnya,pandangannya tak lepas dari ponselnya sambil membalas chat dari Boby.
Tanpa sengaja dia menabrak seorang gadis.
" aawww..." ujar gadis tersebut.
" maaf saya tidak sengaja" ujarnya langsung menoleh kearah gadis tersebut.
" mbak Anisha " kata Andre terkejut.
" mas Andre.." ujar Anisha.
mereka tersenyum bersamaan.
" ngapain mbak disini..?" tanya Andre.
" mas sendiri ngapain disini ...?" Anisha balik nanya ke Andre.
" saya ada urusan sedikit disini " ujarnya dia tidak ingin Anisha tahu kalau dia kesini bertemu calon bini.
Anisha menganggukkan kepalanya.
" oh.." ucapnya singkat.
" nah kalau mbak sendiri...?"
" ngak usah manggil mbak mas, kesannya tua banget, hehehe, Anisha disini ada urusan juga mas."ujarnya.
Andre tersenyum mendengar Anisha berbicara.
" ya Allah, debaran jantung ini, ngak bisa diajak kompromi banget sih" batin Anisha.
Andre memandang Anisha, Anisha yang di pandang jadi malu dan wajahnya bersemu merah.
" Anisha boleh aku menanyakan sesuatu...?"
" nanya apa mas"
" kamu sudah punya kekasih...?"
Anisha langsung menatap Andre.
" Anisha ngak punya kekasih mas, tapi ..." Anisha menggantung kalimatnya.
" tapi apa nis...?"
" Anisha memang ngak punya kekasih, tapi Anisha sudah punya calon suami mas" ujarnya langsung mengalihkan pandangannya.
Andre mendengar itu langsung remuk rajam rasa hatinya. bagai tersambar petir di siang bolong.
" calon suami ...?" gumam Andre.
" Anisha bolehkah mas jujur padamu..?"
" jujur apa mas ....?"
" sebenarnya mas suka padamu nis " ujarnya sambil memandang Anisha.
Anisha langsung menoleh ke arah Andre.
" pertama kali mas ketemu kamu nis, mas sudah mentok sama kamu." ujar Andre karena sudah tidak tahan menahan gejolak hatinya untuk mengatakan rasa sukanya pada Anisha.
" kenapa mas ngak menampakkan diri lagi mas, setelah malam itu..?" tanya Anisha dengan pandangan nanar nya pada Andre.
" karena mas ngak kuasa menolak perjodohan yang sudah mas setujui dengan kedua orang tua mas" ujarnya
mendengar itu Anisha diam, air mata bening yang ada di kedua bola mata Anisha nyaris lolos, namun Anisha berusaha untuk menahannya.
" Anisha bisakah kamu batalkan pernikahan mu dengan calon suamimu nis, menikahlah denganku, aku akan membatalkan perjodohan ku dengan calon pilihan orang tuaku." ujar Andre berharap.
Anisha terkejut dengan ucapan Andre,namun dia berusaha tenang,sebenarnya batinnya juga menolak perjodohan dari amanat Almarhum bundanya.
" mas Andre Anisha ngak bisa mas membatalkannya karena ini adalah amanat dari mendiang almarhum kedua orang tua Anisha mas, yang mengharuskan Anisha menikah dengan anak sahabat almarhum ayah bunda." ujarnya sambil menarik nafas berat.
" walau sebenarnya jujur Anisha juga menaruh hati pada mas Andre,tapi Anisha ngak bisa berbuat apa - apa mas"lanjutnya.
mereka terdiam,tidak ada kata - kata yang keluar dari mulut mereka.bahkan sampai mereka lupa bahwa ada dua orang telah menunggu mereka.
mereka dikejutkan dengan suara ponsel Andre.
"kring....kring...."
Andre mengambil ponselnya di dalam saku celananya, dan melihat layar ponselnya.
" iya mah..."
" lama banget sih,ke toiletnya ? nih makanan udah siap".
" iya mah Andre segera datang " ucapnya langsung menutup ponselnya.
" Anisha maaf ya mas tinggal dulu" ujarnya.
di balas anggukan Anisha, Andre berjalan menuju toilet, sedangkan Anisha berjalan menuju tempat duduk Susi dan Anton.
" kenapa ini bisa terjadi,kenapa mas Andre mengatakan sukanya padaku setelah aku menyetujui perjodohan ini." gumamnya dalam hati sambil berjalan ke arah Susi dan Anton.
" maaf Bu pak lama ya nunggunya, tadi ketemu teman jadi ngobrol sebentar" ucap Anisha sambil duduk di depan Susi dan Anton.
ngak papa sayang, kenapa ngak sekalian diajak makan siang temannya" kata Susi
" ada urusan katanya" lanjut Anisha.
dibalas anggukan Susi dan Anton.
setelah keluar dari toilet Andre berjalan menuju tempat duduk orang tuanya.
" Anisha kamu cantik banget, ya Allah kenapa aku dipertemukan kali kedua ini disaat aku mau ketemu calon bini sih" gumamnya dalam hati sambil mengusap wajahnya sambil berjalan ke arah susi dan anton.
