NovelToon NovelToon
Istri Jenderal Yang Mencuri Hatinya

Istri Jenderal Yang Mencuri Hatinya

Status: sedang berlangsung
Genre:Transmigrasi ke Dalam Novel / Romansa Fantasi / Cinta Seiring Waktu / Era Kolonial / Mengubah Takdir / Cewek Gendut
Popularitas:977.3k
Nilai: 4.9
Nama Author: ICHA Lauren

Aku membuka mata di sebuah ranjang berkelambu mewah, dikelilingi aroma parfum bunga yang asing.
Cermin di depanku memantulkan sosok wanita bertubuh besar, dengan tatapan garang dan senyum sinis—sosok yang di dunia ini dikenal sebagai Nyonya Jenderal, istri resmi lelaki berkuasa di tanah jajahan.

Sayangnya, dia juga adalah wanita yang paling dibenci semua orang. Suaminya tak pernah menatapnya dengan cinta. Anak kembarnya menghindar setiap kali dia mendekat. Para pelayan gemetar bila dipanggil.

Menurut cerita di novel yang pernah kubaca, hidup wanita ini berakhir tragis: ditinggalkan, dikhianati, dan mati sendirian.
Tapi aku… tidak akan membiarkan itu terjadi.

Aku akan mengubah tubuh gendut ini menjadi langsing dan memesona.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ICHA Lauren, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Jebakan Berbalik Pujian

Usai memberikan sambutan yang memukau, Nateya kembali duduk dengan anggun. Gaun malamnya jatuh indah mengikuti gerakan tubuhnya.

Anelis yang duduk di samping langsung menyentuh tangan ibunya dengan penuh semangat. Dengan bahasa isyarat sederhana, ia menggerakkan jari-jarinya menandakan rasa bangga. Sementara, sinar mata Julian nampak berbinar.

Nateya tersenyum hangat, lalu menunduk sedikit untuk mengecup ubun-ubun putrinya. Hatinya menghangat, karena kedua anaknya kini memberikan dukungan penuh.

Namun, keheningan penuh kagum itu segera dipatahkan oleh suara Nyonya Cornelia yang tiba-tiba berdiri lagi. Meski matanya menyiratkan kekesalan yang tak bisa ditutupi, ia menampilkan wajah yang begitu manis.

“Ah… luar biasa sekali sambutan dari Seruni. Siapa sangka, putri pertama kami bisa begitu lancar berbahasa asing. Kami sangat bangga mendengarnya."

Kalimat itu terdengar seperti pujian, tetapi intonasinya penuh sindiran.

Cornelia lalu melanjutkan, “Dan, sebagai penutup makan malam keluarga ini, sudah sepantasnya kita melakukan toost, sebagai ucapan syukur atas kesembuhan Jenderal Adrian.” Ia menoleh pada putrinya. “Amara Sayang, giliranmu yang memimpin."

Amara segera berdiri dengan wajah penuh percaya diri. Ia meraih dua gelas dari meja. Satu gelas kristal tebal, dan satu lagi gelas kristal tipis bermotif ukiran khas Bohemia. Gelas itu adalah peninggalan lama keluarga sang ibu. Di dalamnya, sudah dituangkan anggur merah Vermouth yang tajam aromanya.

“Saya tidak ingin berdiri seorang diri di sini," ucap Amara dengan suara yang dibuat manis, “Saya ingin Kak Seruni ikut mendampingi saya."

Sontak mata semua tamu kembali tertuju pada Nateya. Elias spontan ingin mencegah, tetapi Nateya sudah berdiri anggun, seolah ia tak gentar. Ia berjalan perlahan ke tengah ruangan.

Tanpa menunda lagi, Amara menyerahkan gelas bohemian itu. Namun, begitu jari Nateya menyentuh bagian leher gelas itu, tiba-tiba terdengar suara retak halus.

Kraakkk!

Kristal tipis itu bergetar, lalu pecah seketika. Pecahan tajamnya menyambar ke bawah, tepat mengenai tangan Amara yang masih memegang bagian badan gelas satunya.

“Aaakhhh!!” Amara menjerit.

Darah segar langsung mengalir dari sela jemarinya, tertetes di lantai marmer yang berwarna putih.

Pecahan kristal berkilat, membiaskan cahaya lampu, sementara sisa anggur merah tercecer ke gaun sutra Amara, menciptakan noda mirip darah yang kontras.

Para tamu langsung terkejut. Beberapa wanita menjerit kecil, sementara mata Cornelia menyala penuh amarah.

Amara terisak, memeluk tangannya yang berdarah.

“K-Kakak… kenapa Kakak melukaiku?” suaranya bergetar, penuh drama. “Aku hanya ingin mengajak Kak Seruni berdiri bersamaku, tapi Kak Seruni ternyata sebenci itu padaku."

Ia menangis tersedu, membuat beberapa kerabat berbisik-bisik. Beberapa menatap Nateya dengan curiga, seolah membenarkan ucapan Amara.

Melihat situasi semakin keruh, Elias segera maju, ekspresinya kaku. Namun semua tatapan kini terarah pada Nateya, menunggu bagaimana ia akan merespons tuduhan terselubung itu.

Amara langsung pura-pura lemas. Dengan tubuh gemetar, ia meraih lengan Elias.

“Kak Elias, tolong aku… a-aku takut darah."

Air mata Amara mulai mengalir. Kepalanya bersandar pada bahu lebar Elias, seolah tubuhnya akan ambruk kapan saja.

Wajah dingin Elias berubah cemas. Ia tahu betul sejak kecil Amara memang fobia darah. Tanpa pikir panjang, ia meraih pinggang Amara dan menopangnya erat. Namun, sorot mata Elias menyapu cepat ke arah Seruni, penuh pertanyaan.

“Tenang, Amara, aku ada di sini.”

Suasana ruang makan mendadak kacau. Beberapa tamu wanita berbisik-bisik, sebagian pria menggeleng prihatin. Di tengah kegaduhan itu, Jenderal Adrian bangkit dari kursinya dengan wajah merah padam.

“Seruni, apa yang kau perbuat ini?! Bagaimana bisa kau melukai adikmu sendiri di acara resmi keluarga? Kau membuat aib di depan para tamu!" bentaknya dengan nada tinggi, hingga bergema di seluruh ruangan.

Ketegangan kian memuncak. Namun, Nateya tetap tenang.

Tanpa menghiraukan Elias dan Amara, ia segera berjalan mendekati ayahnya. Nateya menatap langsung ke wajah Jenderal Adrian, lalu menggandeng tangan pria itu dengan lembut.

“Papa, mohon jangan marah. Penyakit jantung Papa bisa kambuh kalau emosi. Biarkan aku menjelaskan sebentar saja.”

Jenderal Adrian terdiam, napasnya memburu, tetapi ia memilih duduk kembali. Semua tamu ikut menahan napas menunggu apa yang akan dikatakan Seruni.

Nateya lantas berbalik, mengangkat pecahan gelas yang masih berserakan di lantai dengan sapu tangan. Ia menunjukkannya pada para tamu.

“Lihatlah ini,” katanya lantang. “Kristal Bohemia ini sudah tua, tipis, dan rapuh. Gelas warisan memang indah, tapi tidak lagi layak dipakai untuk toost seperti ini. Retakannya sudah terlihat jelas di bagian bawah. Maka, bukan aku yang membuat gelas ini pecah, melainkan kelalaian seseorang dalam menyiapkan gelas yang sudah rapuh.”

Bisik-bisik langsung terdengar. Beberapa tamu mengangguk, bahkan ada yang berani berkomentar lirih, “Benar, saya tadi juga melihat goresan di gelas itu.”

Cornelia menggertakkan giginya. Wajahnya menegang, tetapi tak bisa menyangkal.

Dengan langkah mantap, Nateya beralih ke arah Amara yang masih terisak dalam pelukan Elias. Ia berjongkok perlahan, menyentuh lembut pergelangan tangan Amara.

“Amara, aku tahu kau takut darah. Tapi luka ini tidak parah. Jangan panik.”

Amara berusaha menarik tangannya, tapi Nateya tetap menahannya. Ia menoleh ke arah pelayan.

“Tolong ambilkan kotak obat yang kalian punya dan bawa kemari. Cepat.”

Pelayan segera berlari dan kembali dengan kotak kayu berisi peralatan medis sederhana. Semua tamu menatap penuh penasaran.

Elias membuka mulut, hendak mengatakan sesuatu, tetapi Nateya sudah membuka kotak itu dengan cekatan. Tangannya lincah seolah sudah terbiasa.

Ia membersihkan luka Amara dengan kain steril yang dibasahi alkohol, lalu menempelkan balutan tipis dengan teknik yang sangat rapi.

“Begitu darahnya berhenti, tidak akan terjadi infeksi,” ucap Nateya sambil menepuk lembut pergelangan tangan Amara. “Lukanya juga sudah aku bersihkan, kau tidak perlu takut lagi.”

Suasana berubah sunyi. Para tamu terpana. Mereka tak pernah melihat Seruni, yang dulu dikenal ceroboh dan pemarah, mampu bersikap setenang seorang dokter profesional.

Salah satu tamu bahkan berbisik kagum, “Dia punya keahlian medis rupanya."

Amara hanya bisa memelototi Nateya dengan mata berair. Terjepit oleh kenyataan bahwa “jebakan” yang dirancang ibunya malah membuat Seruni semakin banjir pujian.

Elias yang masih memegang bahu Amara menatap Seruni lekat-lekat. Sorot matanya sulit dibaca, antara tercengang, kagum, sekaligus ragu.

Tak ingin Elias berbalik memperhatikan Seruni, Amara kembali menyandarkan tubuh di dada Elias, seperti orang yang hampir pingsan.

"Kak Elias, kepalaku pusing sekali. Tolong bawa aku ke kamar," rengeknya, lirih.

1
Nda
biyarkan nateya bersama aldirch thor..
jgn di ganti dengan seruni yg asli..
Kusii Yaati
kalau pada akhirnya endingnya seruni yg sama aldrick aq akan benar benar kecewa Thor 😩... selama ini nateya yang mengurus Julian dan anelis dengan kasih sayang sedang seruni malah mengabaikan mereka dan malah sibuk mengejar cintanya Elias.sekarang dengan mudahnya bilang saatnya dia kembali,enak banget dia.nateya yang berjuang dia tinggal Nerima enaknya.nggak setuju aq, kalau gitu biar aja dia mati di tangan Amara /Speechless/
Arin
Apakah kali ini takdir dari Seruni benar berakhir, karena dibunuh Amara?
Semoga Seruni dan Nateya bisa segera bertukar peran. Dan Nateya bisa kembali ke dunianya
Wega Luna
seruni ingat dulu gimana ,,, enaknya ngambil alih semuanya , biarlah seruni mati ditangan Amara, GK jadi nikah sama aldrick sekalian ,,,, balik aja nateya ke duniamu ada orang yg menunggu mu,
Wega Luna: 🤣🤣🤣🤣🤣,iya terserah author deh yg penting nateya dapat jodoh ,
total 2 replies
Hary Nengsih
nateya masi lom sadar
Erna Masliana
bikin pengen ngegeplak y
Noveni Lawasti Munte
wah enak di seruni dong giliran semua masalah diselesaikan nateya ehhh main bangkit2 ja🙄tp ini pembuktian terakhir seruni bisa ga dia hadapi si amarah linglung
chataleya
Amara, diberi hukuman biar sadar malah tak sadar diri
Susanty
waaah jangan sampai alur cerita berbeda lagi, seruni udah mau kembali dan yah otomatis netaya juga kembali ke tubuh asalnya, apakah seruni bisa melawan Amara
Erna Fkpg
wah makin seru dan tambah penasaran 💪💪💪🙏🙏🙏
Andi Fitriani
😭😭😭aq jadi terharuuuuuu
Wega Luna
jika kembali , apakah seruni yg asli bisa ilmu pengobatan,apa bisa aldrick mencintai seruni yg lama , karena seruni yg lama cintanya sama Elias bukan aldrick,,,,,, kecuali keajaiban seruni yg lama udah di upgrade ke model baru🤭🤭🤭, menurut ku sih mending nateya di novel, sedangkan seruni di tubuh nateya ,toh sejak awal si seruni asli kan GK perhatian juga sama anaknya cuma cari kasih sayang elias
Wega Luna: tapi bagaimana dengan perasaan nateya sendiri yg udah cinta ke aldrick, enak seruni dong ,,,, sekarang kembali tinggal hidup enak, kenapa dari dulu dia GK mau berusaha sendiri. bener dari awal aldrick suka seruni tapi seruni GK suka aldrick, semenjak ada nateya ,baru cinta aldrick diterima, kalo seruni suka aldrick harusnya sebelum di gantikan jiwa nateya dong ngapain nerusin rumah tangga yg bikin dia sakit hati ,mending di bilang janda daripada tersakiti,🙏🙏 sorry itu menurut ku yh
total 3 replies
Erna Masliana
kembalilah ke dunia nyata tugas membahagiakan Seruni sudah selesai
Hary Nengsih
seruni dh bahagia sekarang tinggal nateya yg sadar
Erna Fkpg
penasaran apakah nateya kembali ke alam nyata atau tetap bahagia didlm cerita novel
Erna Fkpg
selamat berbahagia untuk aldric akhirnya diterima juga lamarannya untuk seruni semoga lancar sampai hari pernikahan
Mamae Daffa
kenapaa ak yg sneng yaa😁😁
Dyana
happy ending y kk author.. 🙏...
adik tiriny nateya klo pun dtag utk bls dendam.. please jgn sampe brakibat fatal.... bisr lh nateya bahagia kk.. jauh2 mnyebrag k Novell, kn kasihan klo sad endinv🤭
Dewiendahsetiowati
apakah Amara sudah tau tentang kematian Elias
Yani Cuhayanih
pas acara pernikahan undang ya aldrich ..kita kan best friend forever di dunia novel..thor tolong tulis namaku di surat undangan dengan huruf bhs Indonesia saja..kalo bhs belanda aku gk ngerti tak kira itu undangan pertempuran perang ketiga..janganlah buat aku pusing ,karena nungguin othor up saja sudah membuat ku puyeng karena lama menungu 🤭
snowwhite risca: Maaf y Kak kalau lama, othornya lg pengen liburan he3. Undangan Spesial Resepsi Pernikahan Aldrich-Seruni : Noni Yani Cuhayanih- Tamu Kehormatan 😍
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!