sekuel dari suami dadakan..
Ini babnya banyak ya, karena authornya gila up pas ongoing🤣🤣.. yg penasaran tapi enek duluan pas liat bab ratusan, bisa cek kolom komentar. Bagian pertengahan bab banyak kejutan. ✨✨✨
ini novel komedi romantis jadi tiap part pasti gak monoton.
Bisa mampir kesana dulu ya biar paham alurnya ceritanya 🙏🙏
Ini hanya kisah hasil halu emak-emak kaum rebahan jadi bijaklah dalam berkomentar karena hatiku tak sekuat bangunan yang di cor pake mobil molen 😂😂😂
🍂🍂🍂
Menikah muda karna sebuah kesalahpahaman namun berujung dengan cinta yang tak pernah terungkapkan.
Air dan Hujan..
pasangan suami istri yang saling melengkapi, sifat Air yang manja sangat bergantung pada Hujan yang tegas dan galak.
Hari-hari mereka lalui dengan warna tersendiri, meski tetap di selingi dengan perdebatan kecil.
Apakah Hujan akan tetap bertahan dengan sikap Air yang posesif, manja dan pecemburu di tengah tekanannya sebagai calon dokter?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon nenengsusanti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab 35
🎉🎉🎉🎉🎉
Usai makan malam Air dan Hujan langsung masuk kedalam kamar untuk menyiapkan kepulangan mereka kerumah bunda.
Ada beberapa barang dah oleh-oleh yang akan di berikan Hujan untuk wanita itu.
"Mau nginep berapa hari?" tanya Air yang duduk di tepi tempat tidurnya.
Hujan masih diam, ingin ia mengatakan angka yang begitu banyak tapi ia cukup sadar diri dengan posisinya saat ini.
"Dua malam boleh?" pinta Hujan dengan pelan.
Air sejenak diam dan tampak berfikir dengan menautkan kedua alisnya namun sesaat kemudian ia menganggukkan kepalanya tanda setuju, tentu itu membuat Hujan sangat senang.
"Dua malem aja ya?" kata Air memastikan, ia tak ingin bernegosiasi lagi.
"Iya, Ay" jawab Hujan sambil memasukkan si Pisang kedalaman tasnya.
.
.
Lepas berpamitan pada keluarganya Air dan Hujan langsung menuju lobby, keduanya menaiki mobil baru milik Hujan yang memang sengaja di parkir kan di apartemen.
"Mau Lo yang bawa?" tanya Air karna tahu ini adalah mahar darinya untuk sang istri.
"Enggak, kayanya belom bisa deh" jawabnya.
Pasangan pengantin baru itu segera masuk kedalam Mobil mewah berwarna putih, Air mulai menyalakan mesinnya kemudian menjalankannya dengan sangat mudah karna sudah sangat terbiasa.
"Nanti belajar ya, biar biasa" titah Air yang hanya di Jawab anggukan kepala oleh Hujan karna jujur ia takut dengan mobil barunya kini yang ia tahu memiliki harga fantastis.
Tak butuh waktu lama, keduanya sudah sampai dirumah bunda, dan Air langsung memarkirkan mobilnya di sebelah mobil milik Bunda karna mobil lama Hujan sudah di jual dua hari lalu, tepatnya setelah sehari pernikahannya.
Bunda yang tahu dengan kedatangan mereka pun langsung menyambut di depan pintu.
Hujan yang turun lebih dulu langsung berhambur memeluk wanita yang sudah membesarkannya itu, sedang Air menyusul di belakangnya sambil membawa beberapa barang.
"Bun," sapa Air pada wanita berkacamata itu, dalam hatinya ia masih memiliki dendam pada Anna.
"Iya, Air. Bagaimana kabarmu, baik?" tanya Bunda.
"Baik, bun. Bunda sendiri gimana?" Air balik bertanya sekedar basa-basi.
"Seperti yang kamu lihat"
Bunda yang tahu mereka akan menginap menyuruh keduanya untuk langsung beristirahat apalagi saat tahu Hujan ada kelas pagi.
"Kita ke kamar dulu ya, Bun. nanti Hujan ke kamar Bunda" pamit gadis itu.
CEKLEK..
Keduanya masuk kedalam kamar Hujan yang selama sepuluh tahun ini ia huni sendiri, kamar berukuran kecil yang jika di bandingkan ini hanya seluas kamar mandi suaminya di apartemen.
"Tau deh, Lo bakal bisa tidur apa enggak disini" ucap Hujan.
"Emang kenapa?" tanya Air bingung.
"Ini gak sebagus kamar Lo, kasurnya juga biasa dan yang pasti gak ada AC" Jawab Hujan apa adanya.
"Adanya cuma kipas angin" tambah gadis itu membuat Air mengusap tengkuknya sendiri sambil tersenyum kecil.
"Gak apa-apa, kan?"
"Iya, gak apa-apa. Asal ada Lo sama pisang gue pasti merem kok" jawab Air.
Hujan pun tertawa, kemudian mengeluarkan si bantal Kuning itu dari dalam tas lalu di serahkan kepada suaminya.
"Nih, maen dulu sama pisang, gue mau ngobrol bentar sama Bunda", kekeh Hujan yang langsung pergi.
Air hanya bisa merengut kesal karna di tinggalkan, ia yang bingung harus apa akhirnya memilih naik keatas tempat tidur,.dan benar saja jika kasurnya jauh berbeda dengan kasur di kamarnya.
"Besok ganti, Ah" gumam Air.
Ia terus memandangi Setiap sudut kamar sang istri sambil berfikir apa saja yang harus ia lakukan agar kamar ini jauh membuat ia nyaman jika menginap lagi mengingat ia sudah berjanji akan menuruti keinginan Hujan jika gadisnya itu ingin pulang.
Dengan hanya sekali ketik, ia sudah berhasil membeli semua barang yang akan siap diantar besok pagi.
Namun lagi-lagi ide jahilnya muncul.
Tanpa sadar apa yang Air lakukan malam ini ternyata tak pernah dilakukan oleh papanya selama kedua orangtuanya itu menikah, tentu ia sangat berbangga diri kali ini, dengan cepat ia mengirim pesan pada gajah seniornya.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Pah... kakak nginep di rumah mertua dong!!!
🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁
Kampret nih anak!!
Kalo si babang ganteng ngambek pengen juga gimana? 😓😓😓
Gue harus nyari mertuanya kemana, hah?? 🙄
Iseng banget dah 😭😭😭
Like komen nya yuk ramai kan ♥️
Jangan pke Bahasa yang penting...
Menikah itu sdh Ada 2 Hati Dan 2 perasaan jgn mo seenak udel dhewe..
#bocah..
#sy lelaki yg jauh Dr kata baik tp pas nikah ya mesti jaga Hati istri, spe reuni ja g pernah dateng krn ada mantan di situ