Ayura Kazumi Aditama seorang gadis yang masih duduk di bangku SMA kabur dari acara pertunangannya sendiri karena tidak mau di jodohkan.
Namum sepertinya Dewi Fortuna sedang tidak berpihak padanya. Karena baru beberapa jam pelariannya dia justru terpaksa menikah dengan pria yang sama sekali tidak di kenalnya.
"What? NIKAH?" pekik Ayura dan Ello bersamaan.
"Iya nikah. Daripada kalian berbuat zina lebih baik di nikahkan saja," sahut bapak Polisi dengan santainya.
"Yang benar saja dong pak. Saya aja gak kenal dia sama sekali. Gimana bisa nikah?" Ayura menunjuk Ello yang wajahnya masih terlihat syok setelah mendengar ucapan bapak Polisi.
Apakah Ayura dan Ello akhirnya menikah?
Baca kisah selengkapnya di "PERNIKAHAN RAHASIA SEPASANG ANAK SMA".
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Isthiizty, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Axel Corp.
Dengan sedikit was-was karena takut ketahuan Fano, Ayura mengangkat telepon dari suaminya yang entah sudah ke berapa kali.
"Hallo Ay. Lo dimana? Kok belum nyampe? Lo gak pa-pa kan? Apa perlu gue jemput di sekolah?" rentetan pertanyaan dari Ello saat panggilan mereka tersambung.
"Kenapa Laura? Ahh,, iya gue lupa. Bawa aja bukunya," jawab Ayura tak nyambung.
"Lo ngomong apa sih Ay?" tanya Ello bingung.
"Iya gak pa-pa. Bukunya lo bawa dulu aja."
"Ay..... lo kenapa sih? Sekarang lo dimana? Gue jemput ya?"
"Iya gak pa-pa. Ini gue udah di jalan pulang."
"Ay...."
"Ya udah Laura. Sampai ketemu besok di sekolah," ujar Ayura sebelum akhirnya mematikan panggilan teleponnya secara sepihak tanpa menunggu jawaban dari Ello.
"Kenapa?" tanya Fano saat Ayura sudah mematikan panggilan teleponnya.
"Temen Yura cuma ngasih tau kalau buku Yura kebawa sama dia," jawab Ayura berbohong.
"Ehh,, kirain ada apa. Ya udah kita turun yuk," ajak Fano, karena mobil yang mereka tumpangi sudah berhenti di parkiran sebuah restoran.
'Maafin gue kak Ello. Gue lupa kalau ada janji sama kakak,' batin Ayura meminta maaf pada suaminya. 'Ditelepon suami sendiri berasa lagi di telepon selingkuhan. Sedep sedep gimana gitu.' Ayura pun kini terkikik geli saat membayangkan wajah Ello yang pasti sekarang sedang bingung bercampur kesal karena ulahnya.
~
Ello mendengus kesal saat panggilan teleponnya di matikan sepihak oleh Ayura. Apalagi tadi gadis cantik yang sudah sah menjadi istrinya itu berbicara nglantur hingga membuatnya bingung. 'Ckk...perasaan suara gue laki banget. Bisa-bisanya dia manggil gue Laura,' gerutu Ello di dalam hati.
"Gimana ngab? Mana Ayura yang katanya udah sah jadi bini lo?" tanya Alex yang kini masih mencoba menahan tawanya agar tak meledak. Dia masih sangat tak percaya kalau sahabatnya Ello sudah menikah. Apalagi dengan Ayura, gadis incarannya.
"Dia udah pulang," jawab Ello seraya menyugar rambutnya ke belakang.
"Jadi Ayura beneran bini lo atau bukan?" kini pertanyaan terlontar dari mulut Mike yang sama seperti Alex, masih tak percaya jika Ello sudah menikahi Ayura.
"Ett,, anjim lo pada.... Sumpah Ayura emang udah gue kawinin. Ehh,, maksud gue udah gue nikahin. Emang kalian kira gue kurang kerjaan sampe ngakuin Ayura jadi bini gue?" ujar Ello tak terima dengan pertanyaan yang di lontarkan Mike. Yang secara tidak langsung meragukan ucapannya.
"Wajarlah kita gak percaya. Orang gak ada bukti nyata," sahut Alex yang sejujurnya mulai sedikit percaya dengan pernyataan Ello yang mengatakan Ayura sudah menjadi istrinya. Tapi di lain sisi, Alex juga masih sangat berharap jika ucapan Ello hanya bualan semata.
"Ada buktinya ada. Gue punya video saat ijab kabul. Tunggu bentar," ujar Ello lalu meraih ponselnya yang tadi sempat dia campakan begitu saja di atas meja.
Ello membuka kunci layar dengan figerprint. Lalu membuka galeri dan menscroll dari atas hingga ke bawah untuk mencari video yang dulu di rekam oleh bu Lurah saat dia menikahi Ayura.
"Shiitt....."
"Kenapa lo? Mana videonya?" tanya Alex tak sabar.
"Videonya udah gue hapus yang di hape. Udah gue pindahin ke flashdisk. Soalnya waktu itu gue takut ketahuan bokap kalau udah nikahin anak gadis orang," jawab Ello menjelaskan.
"Flashdisk-nya mana sekarang?" tanya Mike yang sudah sama tak sabarnya seperti Alex.
"Ada.. ada di kantor gue. Gue simpen di brankas," jawab Ello.
"Ayok lah gas ke kantor lo. Dari pada gue mati penasaran," ujar Mike bangkit dari duduknya.
"Bayar dulu ngab," perintah Alex pada Ello. "Jan bilang lo gak ada duit," ujar Alex meledek.
"Ada anjirr... buat beli ginjal lo aja gue sanggup," sahut Ello ketus. Gagal bertemu Ayura, benar-benar membuat mood Ello hancur saat ini.
"Lagian seumur-umur baru kali ini gue lo ajakin nongkrong di warkop. Gue kira udah bangkrut, gara-gara game lo udah gak laku." Alex terkekeh dan bergegas menyusul Mike yang sudah keluar terlebih dahulu.
~
Tiga pria tampan sudah tiba di salah satu gedung pencakar langit yang ada di pusat ibu kota.
Ello memiliki lima lantai di gedung tersebut yang dia gunakan untuk pusat perusahaan gamenya. Yaitu berada di lantai tertinggi yaitu dua puluh lima hingga tiga puluh.
Tak ada karyawannya yang tahu jika Ello adalah pemilik Axel Corp. Karena yang mengetahui jika Ello prmilik perusahaan hanya ada beberapa staf khusus yang sudah sangat Ello percaya.
"Selamat sore adik-adik tampan," sapa Agam yang tak lain adalah orang kepercayaan Ello yang kini menjabat sebagai asisten pribadi sekaligus diriktur oprasional di perusahaannya.
"Sore kak Agam." Ello memang memanggil asistennya itu dengan sebutan kakak. Walaupun usia mereka terpaut cukup jauh yaitu sepuluh tahun. Tapi Ello sudah menganggap Agam seperti kakaknya sendiri. Karena Agam juga lah yang sejak awal membantu Ello mendirikan perusahaan game miliknya.
Awal mereka bertemu juga tnapa sengaja. Yaitu saat Ello mengikuti kompetisi e-sport tiga tahun lalu. Dan berkat dukungan Agam juga lah yang akhirnya membuat Ello memberanikan diri mencoba peruntungan dengan membangun perusahaan game yang memang sudah lama dia impikan.
"Tumben kalaian kesini? Apa ada masalah serius?" tanya Agam. Karena Ello memang bisa di bilang tak pernah ke perusahaan kecuali dia yang memintanya. Bahkan hampir semua karyawan mengira jika Ello hanya adik Agam yang sedang berkunjung.
"Gak ada kak. Kita lagi maen aja. Kalau gitu kita masuk dulu ya kak," pamit Ello dan bergegas masuk ke ruangannya di ikuti Alex dan Mike.
Ruangan ini memang di khususkan untuk Ello. Yang memiliki akses masuk pun hanya dirinya dan Agam. Jadi tak pernah ada yang tahu seperti apa isi ruangan rahasia itu.
"Kalian liat video ini baik-baik. Buka mata kalian lebar-lebar," ujar Ello menyodorkan laptop ke hadapan Alex dan Mike.
Sebuah video mulai di putar. Terlihat cuplikan adegan dimana Ello dan Ayura duduk di depan pak ustadz dengan dua orang saksi seorang bapak polisi dan seorang bapak satpol PP.
"Saudara Grafello Axel Darmawangsa."
"Iya saya."
"Saya nikahkan dan kawinkan engkau Grafello Axel Darmawangsa bin Arya Darmawangsa dengan Ayura Kazumi Aditama binti Genta Aditama dengan mas kawin uang lima ratus ribu rupiah di bayar tunai."
"Saya terima nikah dan kawinnya Ayura Kazumi Aditama binti Genta Aditama dengan mas kawin uang lima ratus ribu rupiah di bayar tunai."
"Bagaimana para saksi sah?" tanya pak ustadz.
"SAH.."
"SAH.."
Alex dan Mike masih menatap layar laptop dengan mulut menganga dan kedua mata membola sempurna. Padahal video yang memutar adegan ijab kabul pernikahan Ayura dan Ello sudah selesai beberapa detik yang lalu.
"Woey sadar," Ello memukul kepala Alex dan Mike secara bergantian hingga membuat kesadaran kedua sahabatnya kembali.
"Gila editannya mulus bener," ujar Alex menatap takjub pada layar laptop yang sudah redup.
"What editan?" pekik Ello dengan wajah tak percaya.
