CERITA INI MENGANDUNG 21++. DISARANKAN BIJAK MEMILIH BACAAN!
DISARANKAN JUGA UNTUK TIDAK AMBIL SERIUS CERITA INI. TUJUAN AUTHOR UNTUK MENGHIBUR NGANA SEMUANYA.
Miya Andara, seorang perempuan berkaca mata, berpenampilan sederhana yang bekerja di sebuah perusahaan property terbesar di Jakarta, tidak menyangka akan terjebak di dalam sebuah pernikahan dengan seorang lelaki yang ia temukan dalam kondisi mabuk pada suatu malam.
Bagas Gumilang, seorang CEO perusahaan property besar itu tidak bisa menolak permintaan ayah dan ibunya untuk menikahi Dara saat mereka kedapatan di dalam kamar yang sama.
Bagas yang sudah memiliki kekasih mau tidak mau harus menikahi Dara atas desakan kedua orangtuanya yang terlanjur salah paham.
Akankah keduanya bertahan dalam hubungan tanpa cinta yang akhirnya mengikat mereka dalam pernikahan dadakan?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon julies, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Gara-Gara Jordi!
Tenyata meski sudah mesra dan di tahap bucin kronis, Dara dan Bagas masih sering banget yang namanya berantem. Banyak hal pemicu yang membuat keduanya sering ngambekan. Mulai dari Dara yang sekarang suka jadi bahan pelototan karyawan laki-laki, juga sampai Bagas yang masih suka tebar pesona setiap ada yang nyapa dia dengan manja.
Dan sekarang sumber keretakan kebucinan mereka kali ini adalah Jordi! burung Beo yang mulutnya bawel sama kayak Doni. Bagas tidak tahu apa yang sudah diajarkan oleh Doni pada Jordi waktu temannya itu datang berkunjung kemarin sore.
Yang jelas sekarang Bagas sedang mengintrogasi Jordi karena Dara udah masuk kamar dengan pintu yang dikunci dan gak pake keluar lagi.
Jordi sekarang juga diem tidak mau tanggung jawab. Gayanya matuk-matuk tiang sangkar biar Bagas kasihan terus gak jadi coret dia dari daftar keluarga.
"Jor, gue gak mau sampe kasar sama lo ya! sekarang lo bilang sama gue, apa yang udah lo omongin sama Dara?!" Bagas mondar mandir di balkon tengah apartemennya, di depan sangkar Jordi.
Jordi tetap saja keukeh mempertahankan kediamannya. Biasanya dia paling bawel, tapi sekarang karena ketahuan menghasut istri CEO gondrong, ia mendadak jadi Beo paling kalem sedunia.
"Jor, please Doni ngajarin lo apa sih? lo ngomong apa sama Dara? lo liat gak sekarang Dara ngambek dan gak buka pintu kamar!" Bagas memegang sangkar Jordi sambil menatap burung Beo nya yang mukanya sekarang sudah memelas minta pengampunan.
Bagas menunjuk kedua matanya lalu menunjuk setelah itu ia menunjuk Jordi dengan maksud mengancam yang di mata Jordi terlihat sangat menggelikan. Ingin rasanya Jordi tertawa ngakak melihat tuannya yang sedang ketar ketir gak bakal dapat jatah malam nanti.
"Dara, buka pintunya dong. Semua bisa dibicarain baik-baik loh, Sayang. Dan perbincangan yang menyenangkan itu akan selalu terjadi di atas ranjang kita yang empuk nan mulia itu." Bagas memelas sambil mengetuk pintu berulang kali. Dari lubang pintu ia bisa melihat sesuatu sedang menutupi lubang itu. Bagas tersenyum, rupanya istrinya sedang berada di balik pintu juga itu terbukti dengan renda manja berwarna merah yang terlihat nangkring di depan lubang pintu.
"Kesel aku sama kamu!" pekik Dara membuat Bagas terlonjak kaget.
"Ya kenapa kesal sama aku, Ra? kamu gak cerita aku gak tahu loh."
"Kenapa Jordi bisa-bisanya nyebut nama-nama mantan kamu, kamu segitunya sampe kasih tau Jordi segala!"
"Gak ada aku kasih tahu, Ra. Jordi pasti ngasal aja ngomongnya." Bagas berusaha menyakinkan Dara.
"Nih kamu dengerin nih apa kata Jordi!" Dara menghidupkan rekaman suara Jordi yang sempat Dara rekam saat itu.
*Mantan Bagas ada sepuluh
Melinda, 2. Agnes, 3. Putri, 4. Ratna, 5. Bunga, 6. Fransiska, 7. Tiara, 8. Silvia, 9. Jenita, 10. Angelica. Hore Hore Hore*
Bagas shock setengah mati saat mendengar recorder itu dari balik pintu. Ia meninju angin sementara matanya menatap tajam Jordi yang sudah membenamkan kepalanya jauh ke bawah.
"Kamu tahu gak sakit tahu bahas-bahas mantan." Dara memukul-mukul pintu sangking kesalnya.
"Sumpah, Ra, pasti ini kerjaan Doni. Aku yakin ini kerjaan dia. Dia sama Kevin itu emang sering ngajarin Jordi ngomong gak bener." Bagas sudah mengangkat kedua jarinya membentuk lambang V sebagai tanda damai walaupun Dara tidak melihatnya.
"Ya aku tahu mantan kamu banyak, kalo dijejerkan udah kayak anak sapi ngantri dikasih makan. Tapi jangan gitu dong, kamu bikin aku insecure, aku kan gak secantik mantan-mantan kamu apalagi si Angelica yang mirip buaya betina itu!" ujar Dara semakin kesal kali ini sambil membentur-benturkan keningnya ke atas kasur. Tadinya ia ingin membenturkan kepalanya ke tembok, tapi untuk meminimalisir rasa sakit ia mengalihkan media pembenturan ke atas ranjang.
"Sayang, mantan aku emang banyak kok. Kamu kan tahu aku ganteng, udah hukum alamnya aku digilai banyak buaya betina, tapi yang tercantik hanya dikau seorang wahai Adinda Miya Andara yang semangkanya gede kayak bola dunia." sahut Bagas konyol sambil berjoget ala-ala India. Kali ini Bagas merasa seperti menjelma bak Sharukh Khan, ia yakin dengan berbicara sambil sedikit gerak-gerak kepala sambil ucap mantra nehi-nehi abrakadabra, si Kajol kembaran Betty Lapea akan luluh juga.
Tapi kan percuma ya kalau yang lagi dibujuk keukeh gak mau bukain pintu dan lebih milih buka baju lalu masuk kamar mandi dan menghidupkan air shower sampai kecepatan air yang paling kencang. Niatnya ingin segera mengenyahkan suara Bagas yang masih minta belas kasihan. Tapi Dara tahu Jeki pasti tidak akan menyerah untuk membujuk Nyai.
"Bukain lah pintunya Dara Sayang, kamu gak kasihan aku kedinginan." Suara Bagas dibuat se memelas mungkin.
Klik
Dara membuka pintu kamar dengan sudah memakai piyama tidur. Nampak cantik dan menggoda dengan tampilan rambut masih setengah basah. Wajahnya masih manyun, ditandai dengan bibir mencebik yang nampak gemas dan minta dimanja.
"Duh, aku kira kamu masih ngambek." Bagas segera mengekor di belakang Dara yang masih terlihat kesal.
"Kita belum baikan ya." ujar Dara sambil menyusul bantal guling seperti awal pernikahan mereka dulu.
Bagas sudah menepuk jidatnya sendiri. Dara sedang membuat benteng pertahanan diri lagi.
"Yah, kok dipasang lagi sih ini pocong dua." Bagas menunjuk bantal guling berwarna putih itu tidak terima.
"Kamu puasa dulu dan jangan sentuh aku untuk sementara waktu." sahut Dara, terdengar kejam bagi Jeki yang sangat mengidolakan Nyai.
"Aku mau tidur, dan jangan ganggu aku dulu." Dara segera menelungkupkan diri di balik selimut hingga ke kepalanya.
Bagas segera mengambil ponsel lalu membidik kamera ke arah istrinya yang sudah menyerupai pocong itu.
Nyai belum selesai sumpah pocong.
Setelah selesai mengabadikan Dara di postingannya malam ini, Bagas tidak langsung tidur. Ia pergi ke balkon dimana Jordi sedang pura-pura tidur.
"Gara-gara elo nih gue dihukum Nyai! awas lo ya puasa lo seminggu gak gue kasih makan!" Bagas berdecak kesal lalu membuang mukanya sejauh mungkin.
Jordi hanya tertawa tanpa dosa. Biarlah ia tidak diberi makan oleh Bagas, karena Doni telah berjanji akan menggantikan tugas Bagas memberinya makan bila ia berhasil dalam misi menjahili Dara juga Bagas.
"Hahahahahaha." Jordi tertawa licik yang langsung disambut lemparan sepatu oleh Bagas dari jauh. Sayangnya sepatu Bagas malah nemplok di kepala salah satu security yang lagi asyik berjoget ria sambil nyanyi lagu belah duren.
"Makan tuh belah duren." ujar security lain sambil tertawa ngakak.
Mana yg aku inget cuman nama peran laki lakinya aja pokoknya namanya Bagas, trus istrinya sekretaris dia.
Yahh pokoknyaa senenggg bgtttt akhirnya ketemu sama novel ini, udah pengen baca ulang dari tahun kemarin tapi ga ketemu mulu.