hai my beloved readers,,,author datang lagi menyapa dengan cerita yang baru,,,
"Kita harus bicara setelah ini ". Kata Arya dengan datar dan dingin
"Pastinya,,,,,". Balas Devania tak kalah dingin.
Devania tiba-tiba menggantikan kakak sepupunya yang bernama Wilona menjadi mempelai wanita pada hari pernikahannya dengan seorang perwira TNI bernama Arya Wiguna
Meskipun bingung dengan nama mempelai wanita yang berubah, namun Arya tetap mengucapkan ijab qabul dengan lantang sehingga semuanya merasa bahagia.
Bagaimana kehidupan pernikahan mereka selanjutnya??? penasaran ???? yuk simak terus ceritanya
kalo ceritanya gak menarik jangan dihujat bisa mematikan halunya othor 🤭🤭🤭
tapi jika sebaliknya silahkan tinggalkan jejak-jejak indahnya 🤗🤗🤗
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Roslaniar, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB. 33
...happy reading beloved readers...
🍬
🍬
🍬
Kembali ke perusahaan setelah terlebih dahulu mampir di kafe tak jauh dari kantornya, meskipun perasaannya sedang dalam keadaan tidak baik-baik saja namun Devania bukanlah tipe wanita yang lebih suka menangis daripada makan.
Setelah tiba di kantor jam istirahat sudah lewat sepuluh menit, Devania langsung masuk kedalam lift dan menekan nomor lantai dimana ruangannya berada
"Nona Vania ,,,,,dicari big bos ,,,,". Firly langsung memberitahukan pesan Doni
"Vania,,,,,mbak Firly,,,,". Balas Devania mendelik tajam pada Firly sebelum menghilang dibalik pintu ruangan Doni
"Assalamualaikum om,,,,,kata mbak Firly, om mencariku,,,,". Devania bertanya setelah dipersilahkan masuk kemudian duduk di sofa berhadapan dengan Doni Kusuma, paman sekaligus CEO perusahaan.
"Om perhatikan selama dua hari ini kamu sudah banyak belajar dan menguasai semua dengan baik. Sekarang waktunya kamu mempraktekkan apa yang telah kamu pelajari baik dari om maupun dari Aksa ". Doni mulai mengutarakan maksudnya.
"Maksud om akan mengirimkan Vania keluar kota untuk mengurus bisnis ????". Devania menebak dengan baik maksud perkataan Doni.
"Tepat sekali,,,,,kamu memang cerdas, mampu menebak maksud dan tujuan lawan bicaramu. Akan tetapi bukan keluar kota tapi berkunjung kedua negara ". Balas Doni tersenyum puas pada ponakannya
"Kenapa harus Vania, om,,,,sebaiknya pak Aksa kan beliau lebih berpengalaman daripada Vania,,,,takutnya Vania membuat kesalahan sehingga merugikan perusahaan ". Kata Devania tidak yakin dengan diri sendiri.
"Aksa ditugaskan ke negara S disana perusahaan kita mengalami sedikit kendala sedangkan kesehatan om sedikit terganggu makanya mau tidak mau Vania yang harus menggantikan om kenegara AA dan negara B". Balas Doni apa adanya
"Baiklah om, Vania akan berusaha sebaik mungkin,,,,,kapan Vania berangkat om,,,,,". Tanya Devania mantap dan meyakinkan dirinya.
'Biarlah aku pergi untuk sementara, aku akan memberi waktu buat diriku dan Pak Arya agar kami tidak salah langkah '. Batin Devania bermonolog.
"Malam ini kamu berangkat, tiket dan pasportmu telah diurus sama Firly ". Jawab Doni
"Hati-hati dan hubungi om jika kamu mengalami kesulitan. Pulanglah lebih awal untuk menyiapkan segalanya agar tidak ketinggalan pesawat. Dan ini berkas yang kamu butuhkan ". Kata Doni menyodorkan map yang berisi berkas pada Devania kemudian Devania memeriksa sekali berkas tersebut.
"Baiklah ,,,,Vania pamit om,,,,," . Pamit Devania seraya mencium punggung tangan Doni.
"Mbak Firly,,,,tiket dan pasportku sudah siap kan,,,,,". Tanya Devania
"Sudah dong,,,,hati-hati ya,,,,,dan jangan lupa oleh-olehnya ". Jawab Firly tersenyum manis dan mengedipkan sebelah matanya.
Devania hanya membalasnya dengan senyum lebar tanpa menimpali perkataan Firly karena takut ketinggalan pesawat. Tanpa membuang-buang waktu Devania berjalan kearah lift yang akan membawanya ke lantai satu.
Tiba dirumah, Devania memarkir sembarangan mobilnya dan setengah berlari sambil menyapa ibunya dan langsung masuk kedalam kamar.
"Ada apa nak,,,,kok terburu-buru gitu,,,,,". Tanya Melva heran karena Devania adalah gadis yang sangat tenang dalam situasi apapun.
"Vania harus berangkat malam ini ke negara A bu, menggantikan om Doni karena kurang sehat ". Jawab Devania sambil terus memasukkan bajunya kedalam koper.
"Gimana berkas yang diminta nak Arya,,,,,sudah kamu serahkan, nak,,,,,". Tanya Melva dengan lembut sambil tersenyum
"Gak sempet bu, tadi Vania ke kantornya tapi orangnya sibuk gak bisa diganggu. Jadi Vania balik lagi ke kantor kemudian ketemu om Doni dan sekarang Vania harus segera berangkat ke bandara takut dapat macet ". Jelas Devania apa adanya sambil memesan taksi online lewat aplikasi pada ponselnya.
"Kenapa gak dititip aja nak,,,,,". Ucap Melva meringis melihat putrinya yang seakan-akan mengulur-ngulur waktu
"Gak kepikiran bu, lagian Vania gak tau berapa lama di negara AA dan negara B, takutnya ada hal-hal tertentu yang tidak dapat diwakili sementara Vania belum pulang ". Balas Devania beralasan namun memang benar adanya.
"Tapi kamu sudah beritahukan nak Arya, kan,,,,kalo kamu berangkat malam ini,,,,". Kembali Melva bertanya dengan tatapan curiga
"Tiba dibandara baru Vania telpon bu, kalo sekarang takutnya telat sampai bandara. Ya udah Vania berangkat bu,,,,Assalamualaikum ,,,,". Kata Devania kemudian keluar rumah rumah dengan menggeret kopernya menuju taksi online yang telah dipesannya.
Melva hanya bisa menarik napas dalam-dalam melihat kepergian putrinya. Sejak bekerja pada perusahaan, waktu pertemuan mereka terasa berkurang karena hampir setiap hari Devania tiba dirumah menjelang magrib atau pukul 20.30 dan dalam keadaan capek sehingga Devania hanya makan malam kemudian tidur dan keesokan harinya berangkat pagi-pagi.
Tapi harus bagaimana lagi, hanya Devania yang bisa membantu pamannya menangani perusahaan karena sepupu laki-lakinya yang lain semua tinggal diluar negeri. Sedangkan anak kandungnya yang seharusnya lebih berhak mengurus perusahaan orang tuanya hilang entah kemana .
Tiba dibandara, Devania segera melakukan boarding pass kemudian duduk diruang tunggu. Devania menggunakan waktunya untuk menelpon Bella calon mertuanya.
📲 "Assalamualaikum ma,,,,,,". Salam Devania ketika panggilan selulernya tersambung
📱 "Waalaikumsalam sayang,,,,,apa kabar,,,,,". Balas Bella gembira
📲 "Alhamdulillah baik ma,,,,,oh ya ma,,,,waktu Vania hanya sedikit. Vania akan berangkat ke luar negeri mewakili om Doni ,,,,,,". Kata Devania terburu-buru
📱 "Gimana berkasmu sayang,,,,,kamu sudah kasih ke Arya, kan,,,,,". Tanya Bella
📲 "Maaf ma, belum sempat,,,,tadi siang Vania ke kantor pak Arya tapi beliau sibuk dan Vania gak enak mengganggunya. Nanti ajalah ma, biar pak Arya menyelesaikan dulu semua urusannya dan memantapkan hatinya agar tidak terjadi kesalahan dan penyesalan dikemudian hari,,,,". Jawab Devania panjang lebar
Bella terhenyak mendengar kata-kata Devania, dia yakin ada sesuatu yang terjadi sehingga Devania kembali meragukan keputusannya.
📲 "Maaf ma, Vania tutup dulu, sudah dipanggil menaiki pesawat,,,,, Vania tutup telponnya ya, ma,,,,Assalamualaikum,,,,". Lanjut Devania kemudian mematikan ponselnya.
Kemudian Devania bergabung dengan para penumpang pesawat yang lain menaiki pesawat dengan penerbangan tujuan negara AA lalu duduk pada kursi sesuai dengan nomor kursi yang tertera pada tiketnya. Tak lama kemudian pesawat tinggal landas.
🎶🎶🎶🎶🎶🎶
Selamat menikmati ceritanya semoga terhibur.
Readers : thor, boleh kan komen ????
Othor : Othor ucapkan terima kasih kalo berkenan komen tapi jangan komen yang mematikan daya halunya othor dong 😁😁😁
Readers : 🤔🤔🤔🤔🤔🤔🤔🤔🤔🤔🤔
Selamat menunaikan ibadah puasa dan salam hangat dari author