Cinta adalah satu kata yang tidak pernah ada dalam hidup Ruby. Hati dan kehidupannya hanya ada rasa sakit, derita, amarah, kebencian dan dendam yang membara.
Sedangkan Kevin adalah satu nama yang tidak pernah masuk dalam daftar hidupnya.
Sayangnya kehadiran Kevin yang tanpa sengaja mampu menghidupkan rasa cinta dalam hati Ruby. Sekeras apapun Ruby menolak cinta itu, tapi hatinya berkata lain yang membuatnya semakin marah.
Cinta yang seharusnya indah namun membuat hidup Ruby semakin tersiksa. Ruby merasa telah mengkhianati Ibu dan prinsipnya untuk tidak akan jatuh cinta.
Akankah Ruby mengakui dan menerima cinta itu? Atau pergi dan menghilang membawa cinta yang semakin menyiksa hidupnnya?.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Starry Light, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode 14
Seluruh murid kelas XII sekolah Internasional Academy of Excellence (IAE) tengah sibuk mempersiapkan ujian akhir. Ya, tahun ini adalah tahun terakhir Kevin dan yang lainya belajar di gedung sekolah elit itu. Beberapa dari mereka juga sudah memilih universitas yang mereka inginkan.
Namun tidak dengan Ruby, gadis itu tetap santai menjalani hari-harinya yang datar seperti biasa. Hubungannya dengan Kevin tetap stuck di tempat, bedanya sekarang Ruby sudah mau membalas pesan Kevin, walaupun hanya sesekali.
Sedangkan Kevin masih belum menyerah meluluhkan hati Ruby. Rutinitas memasak di pagi hari sudah menjadi hal wajib beberapa bulan terakhir, Kevin ingin menggunakan jurus 'dari lambung turun kehati' karena sudah tidak mungkin Kevin meluluhkan Ruby dari mata turun ke hati.
"Maaf ya, lama." kata Kevin menghampiri Alika yang sengaja menunggunya di parkiran.
"Aku juga baru selesai, kok." bohong Alika, padahal sudah hampir 20 menit menunggu Kevin.
"Ini hari terakhir ujian, mau jalan-jalan dulu gak?" tawar Kevin, Alika tersenyum dan mengangguk. Keduanya masuk dalam mobil Kevin, dan meninggalkan area sekolah itu.
Hubungan Kevin dan Alika ternyata bertahan lama dan berjalan sangat baik. Hal itu membuat para penggemar Kevin patah hati, mereka mengira jika Kevin sudah menemukan pelabuhan cintanya, yaitu Alika.
Sedangkan alasan Kevin mempertahankan Alika, karena gadis itu sangat pengertian dan gak ribet seperti mantan-mantannya. Kevin juga nyaman bersama Alika, namun jika ditanya apakah Kevin cinta sama Alika? Jawabannya tentu tidak. Karena Kevin juga masih menjalin hubungan dengan Ruby.
Jangan percaya pada cinta pria yang menjalin hubungan dengan dua wanita, karena jika benar cinta. Maka tidak akan ada dua, hanya satu.
"Sudah memutuskan kuliah di universitas mana?" tanya Kevin sambil menyedot jus mangga. Mereka berada disebuah kafe kekinian.
"Hemm, Lumina University. Bagaimana denganmu?"
"Wah, sama dong. Aku dan yang lainya juga mau ke Luty," sahut Kevin. "Maksudku, aku Dino, Gio dan Steve." jelas Kevin, melihat wajah bingung Alika.
"Bisa samaan gitu ya," Alika tersenyum manis sambil memakan chiken nugget.
"Dari beberapa survei, Luty memang kampus yang bagus. Meskipun terhitung universitas baru, tapi kualitas dosen dan para alumni gak perlu diragukan." kata Kevin. Alika mengangguk setuju, selain itu, biayanya juga lumayan terjangkau. Cocok untuk Alika yang berasal dari kalangan menengah.
Disisi lain, Ruby bersama seorang pria disebuah private room restoran. keduanya terlihat sedang menikmati makan siang meskipun dalam kebisuan.
"Kamu beneran mau kuliah disini?" tanya pria itu. Ruby menatap sebal, lalu menyesap minumannya.
"Aku tidak menjawab pertanyaan dua kali," kata Ruby kembali menusukan garpu pada irisan daging. "Dan jangan menghancurkan nafsu makan ku!" pria itu hanya bisa menghela nafas pasrah.
"Baiklah, aku akan mengurus semuanya." Ruby hanya mengangguk mendengar itu, karena itu memang pekerjaannya. Selain memastikan Ruby baik-baik saja, sebenarnya Ruby sama sekali tidak masalah dimata-matai, asalkan tidak mencampuri urusan pribadinya.
Seperti saat dulu, saat pria itu memperingatkan Ruby untuk tidak terlibat dengan Kevin. Tentu saja Ruby marah, hingga berbulan-bulan tidak mau bertemu dengannya.
....
Hari yang dinantikan kelas Xll telah tiba, hari ini mereka akan melihat hasil belajarnya selama tiga tahun. Persahabatan, pengalaman, kenakalan, dan banyak momen lainya terjadi selama masa SMA. Masa-masa pencarian identitas dan kebebasan, sebelum nantinya memasuki masa pendewasaan.
Karena, begitu masuk jenjang perkuliahan, tentu tidak bisa sesantai masa SMA. Salain harus fokus belajar, keseriusan dan kerja keras juga dibutuhkan untuk mencapai apa yang sudah menjadi cita-cita.
"Ruby!" seru Alika langsung memeluk gadis pendiam itu. "Selamat, ya. Lo memang gadis yang amazing," ucap Alika kagum melihat nama Ruby berada di nomor dua dalam barisan nama siswa siswi yang masuk jajaran sepuluh besar, dengan torehan nilai yang luar biasa.
"Thanks," ucap Ruby melepaskan pelukan Alika.
"Lo besok datang, kan?" tanya Alika menarik Ruby dari kerumunan murid yang masih mencari nama mereka di papan Mading.
"Besok" ulang Ruby tidak mengerti.
"Prom Night, di The Heaven Hotel." kata Alika menjelaskan. Ruby mengangguk pelan. "Lo datang, kan?" tanya Alika lagi, memastikan.
"Ya," jawab Ruby membuat Alika tersenyum lebar.
"Abis ini, lo mau kemana?" Ruby melihat ponselnya, karena ada sebuah pesan masuk.
"Gue pergi duluan." kata Ruby meninggalkan Alika begitu saja.
"Dasar gadis aneh," kata Alika melihat punggung Ruby yang semakin menjauh. "Tapi aku lebih aneh, karena selalu mencarinya." gumam Alika tersenyum geli.
"Gio!" seru Alika melihat teman kekasihnya. "Kevin mana?" tanyanya karena belum mengucapkan selamat pada sang kekasih yang berhasil menduduki peringkat pertama, dengan nilai tertingginya.
"Gue lagi cari dia," sahut Gio celingukan mencari Kevin yang tiba-tiba menghilang.
"Kevin bilang lagi ada urusan bentar, kita disuruh duluan." kata Dino menunjukkan pesan singkat yang dikirimkan Kevin.
"Oke," ucap Gio mengangguk.
"Eh, kalian mau kemana?" Alika masih bingung mencari Kevin.
"Kita mau ke basecamp," sahut Gio. "Lagian, si Kevin ada urusan apa sih? Masa cewek nya gak dikasih tahu." heran Gio, Dino mengangkat bahunya.
"Kalau lo mau ketemu Kevin, mending ikut kita aja. Nanti Kevin juga kesana." usul Dino, Gio mengangguk. Alika terlihat berpikir, sebelum akhirnya mengangguk setuju ikut bersama Gio dan Dino.
"Steve mana?" tanya Gio, mereka bertiga sudah berada dalam mobil Dino.
"Steve udah duluan," kata Dino mulai mengemudikan mobilnya.
.....
Ruby tersenyum tipis melihat Kevin yang sudah menunggunya di atap. Ya, pesan masuk itu dari Kevin yang mengatakan jika pria itu menunggu Ruby di atap, tempat rahasia mereka.
"Selamat atas kelulusan mu," ucap Kevin memberikan buket bunga mawar pada Ruby.
Ruby mencebikkan bibirnya, namun menerima bunga itu. "Aku merasa aneh menerima bunga ini," kata Ruby, menghirup aroma wangi dari bunga itu. "Tapi terimakasih," ucap Ruby tersenyum tipis.
Kevin langsung menarik Ruby dalam pelukannya. "Kamu sekarang terlihat seperti manusia," kata Kevin mengecup puncak kepala Ruby.
"Padahal sebenarnya aku vampir," sahut Ruby, Kevin terkekeh. Ruby sekarang sudah tidak irit bicara seperti dulu, meskipun tidak seberisik Alika yang memang suka bicara. Tapi Kevin sudah cukup senang melihat perubahan Ruby.
"Kamu tidak ingin mengucapkan apapun padaku?" tanya Kevin. Ruby mengurai pelukan mereka dan menatap mata pria itu dalam-dalam.
Ruby mengalungkan tangannya di leher Kevin, kemudian sedikit berjinjit. Kevin yang mengerti apa yang dilakukan Ruby menundukkan kepalanya dan menyambut bibir manis Ruby.
Keduanya berpagutan cukup lama, saling menikmati rasa hangat satu sama lain. Hingga Ruby mengingat sesuatu lalu melepaskan pagutan itu, lalu menatap tajam Kevin.
"Kenapa?" tanya Kevin merasa belum puas mengeksplor rongga mulut kekasihnya.
"Apa kamu juga seperti ini dengannya?" tanya Ruby. Kevin tersenyum mendengar itu, lalu jempolnya menyentuh bibir basah Ruby yang sedikit bengkak.
"Apa kamu cemburu?" tanya Kevin, Ruby segera menepis tangan Kevin.
"Aku hanya bertanya, jangan gr." elak Ruby. Lagi pula, Ruby ingat jelas perjanjian yang dia ajukan pada Kevin.
Kevin kembali menarik tubuh Ruby dalam pelukannya. "Aku tidak pernah melakukan apa yang pernah kita lakukan pada orang lain," jujur Kevin. Entah mengapa jika bersama Alika, ia tidak berpikir untuk melakukan kontak fisik, selain pegangan tangan.
"Bukankah kamu pernah melakukan yang lebih dengan mantan mu." ungkit Ruby menikmati hangatnya pelukan Kevin.
"Hei, itu sebelum kita pacaran. Jangan membahasnya, karena sekarang aku bukan pria yang seperti itu." kata Kevin. Sejak berpacaran dengan Ruby secara rahasia, Kevin tidak pernah berpikir untuk bermain-main dengan gadis lainnya.
Kecuali Alika, Kevin sendiri tak tahu harus membawa hubungannya dengan Alika kearah mana. Alika memang gadis yang baik, tapi Kevin tidak punya alasan untuk jatuh cinta dengannya. Atau lebih tepatnya, Kevin sudah jatuh cinta dengan Ruby, hanya saja Kevin belum menyadari hal itu.
*
*
*
*
*
TBC
Happy reading 🤗
Sampai sini, apakah sudah ada karakter yang kalian benci? Kalian suka karakter Ruby, atau malah benci? Ikuti terus alur ceritanya yaaa, jangan bosan. Kalau bosan, boleh selingkuh dulu baca novel lainya, tapi jangan lupa kambali lagi baca novel author 😆
Sehat-sehat kita semua, panjang umur dan banyak rezeki 🤲🏻🤲🏻🤲🏻
Sarangeeee sekebon jagung tetangga 🫰🏻🫰🏻🫰🏻
